BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada skripsi ini. Penelitian ini terdiri dari berberapa tahapan yaitu
waktu dan tempat, alat dan bahan, prosedur pengujian dan distribusi tegangan akibat beban dinamik dengan menggunakan sofware Ansys V 12.1. Pengujian
dilakukan menggunakan metode impak jatuh bebas dan simulasi dengan menggukan software Ansys V 12.1. Pada pengujian eksperimental dengan metode
impak jatuh bebas menggunakan software DAQ For Helmet Impact Testing untuk mengelola data akusisi yang diperoleh dari load cell. Untuk mendapatkan data
tersebut dilakukan tahapan-tahapan seperti helm dipasang pada test rig lalu diatur ketinggian yang diinginkan kemudian helm dijatuhkan ke bawah menuju anvil.
Setelah helm menyentuh anvil maka gaya yang diterima oleh helm akibat beban impak tersebut terlihat pada layar komputer.
3.1. Tempat dan Waktu
3.1.1 Tempat Penelitian ini dilakukan di Pusat Riset Impak dan Keretakan Departemen
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan. 3.1.2 Waktu
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Desember 2011 sd bulan Juli 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1. Bahan Penelitian ini menggunakan helm sepeda motor SNI yang dapat dilihat pada
gambar 3.1. Helm jenis ini banyak di jual dipasaran dan digunakan oleh pengguna sepeda motor. Helm ini telah dikategorikan helm Standar Nasional Indonesia
karena telah memiliki logo SNI pada bagian belakang helm. Helm yang digunakan pada pengujian ini yaitu helm jenis open face. Dikatakan helm open
face karena bentuk helm ini hanya memberikan perlindungan maksimal dibagian belakang kepala saja.
a b c d
a tampak depan, b tampak samping, c tampak belakang, dan d. tampak atas Gambar 3.1. Helm sepeda motor SNI
Secara umum bahan atau material utama helm adalah polypropylene. Polypropylene merupakan salah satu polimer termoplastik yang sangat luas
digunakan dalam industri moulding, synthetics fibre dan lain-lain. Kelebihan dari polypropylene adalah memiliki kemampuan tahan benturan, tahan terhadap radiasi
sinar matahari, serta memiliki kekuatan dan kekakuan tinggi. Kebanyakan
Universitas Sumatera Utara
Polypropylene komersial merupakan isotaktik dan memiliki kristalinitas tingkat menengah di antara polietilena berdensitas rendah dengan polietilena berdensitas
tinggi dan modulus Young nya juga menengah. Besar dari modulus elastisitasnya yaitu berkisar antara 1,5 - 2 GPa. Melalui penggabungan partikel karet,
Polypropylene bisa dibuat menjadi liat serta fleksibel, bahkan di suhu yang rendah. Hal ini membolehkan Polypropylene digunakan sebagai pengganti
berbagai plastik teknik, seperti ABS. Polypropylene memiliki permukaan yang tak rata, seringkali lebih kaku daripada beberapa plastik yang lain, lumayan
ekonomis, dan bisa dibuat translusen bening saat tak berwarna tapi tidak setransparan polistirena, akrilik maupun plastik tertentu lainnya. Bisa bula dibuat
buram danatau berwarna-warni melalui penggunaan pigmen, Polypropylene memiliki resistensi yang sangat bagus terhadap kelelahan bahan. Polypropylene
memiliki titik lebur ~160 °C 320 °F, sebagaimana yang ditentukan Differential Scanning Calorimetry DSC.
3.2.2 Peralatan
Penelitian ini menggunakan alat uji jatuh bebas multiguna yang diperlihatkan pada gambar 3.2. Pada alat uji jatuh bebas multiguna ini, terdapat
sebuah loadcell yang telah dikalibrasi hingga beban sebesar 3500 kg. Pada alat uji jatuh bebas ini terdapat delapan sensor proximity yang ditempatkan pada
ketinggian 0 m sampai dengan 4 m dengan jarak antara sensor sejauh 0,5 m.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Perangkat Alat Uji Jatuh Bebas
Alat uji jatuh bebas ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu : a.
Rangka bawah Rangka bawah dari alat uji jatuh bebas ini diperlihatkan pada gambar
3.3.
Gambar 3.3. Rangka Bawah Keterangan gambar :
1. Frame base 2. Support table
3. Loadcell 4. Teflon base
5. Bottom base 6. Ball end penetrator
7. Anvill support 8. Anvil
9. Helmet 10. Test rig
11. Pipa luncur
Universitas Sumatera Utara
b. rangka atas
Rangka atas berfungsi sebagai tempat dipasangnya katrol dan juga untuk menjaga kestabilan alat uji jatuh bebas. Rangka atas diperlihatkan pda gambar 3.4.
Gambar 3.4. Rangka Atas
c. Katrol
Katrol yang digunakan pada alat uji jatuh bebas ini, terbuat dari aluminium. Fungsi dari katrol ini yaitu untuk menarik test rig hingga mencapai
ketinggian yang diinginkan. Katrol tersebut dipasang pada rangka atas alat uji jatuh bebas. Katrol yang dipergunakan diperlihatkan pada gambar 3.5.
Gambar 3.5. Katrol Pada Rangka Atas
Universitas Sumatera Utara
d. Pipa Penyangga
Pipa penyangga adalah sebagai tiang utama yang berfungsi untuk membuat alat uji jatuh bebas tersebut menjadi kokoh. Pipa penyangga dapat
dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Pipa Penyangga e.
Pipa luncur Pipa luncur berfungsi sebagai rel ataupun tempat jalannya test rig. Pipa
luncur terbuat dari bahan stainless steel. Pipa luncur tersebut dibuat sehalus mungkin yang bertujuan untuk mengurangi gesekan antara pipa luncur dengan test
rig. Adapun gambar dari pipa luncur diperlihatkan pada gambar 3.7.
Gambar 3.7. Pipa Luncur
Universitas Sumatera Utara
f. Pegas peredam
Pegas peredam berfungsi untuk meredam hentakan pada saat pengujian berlangsung. Pegas peredam diperlihatkan pada gambar 3.8.
Gambar 3.8. Pegas Peredam
g. Test Rig
Test rig ini berfungsi sebagai tempat helm dipasangkan pada saat melakukan pengujian. Test rig dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9. Test Rig h.
landasan anvil Anvil merupakan landasan uji impak jatuh bebas helm yang di design
mendekati bentuk benda yang berbenturan dengan penggunakan helm pada saat
Universitas Sumatera Utara
mengalami kecelakaan. Pada pengujian impak jatuh bebas, menggunakan tiga jenis anvil, yaitu anvil peluru, anvil plat datar dan anvil setengah lingkaran
sepergti yang terlihat pada gambar 3.10. Anvil peluru di design menyerupai bentuk batu yang runcing yang memiliki sudut
yang kecil. Anvil plat datar di design menyerupai bentuk jalan yang datar, sedangkan anvil setengah lingkaran di design menyerupai batu yang memiliki
ukuran yang lebih besar.
1 2 3
1 anvil peluru, 2 anvil plat datar, 3 anvil setengah lingkaran Gambar 3.10. Landasan anvil
i. Loadcell Alat Pengukur beban dan gaya Impak
• Alat yang terlihat pada gambar 3.11. Ini berfungsi sebagai alat
penerima beban dan pengukur gaya impak. •
Merupakan sebuah sensor gaya yang bekerja menggunakan strain gage full bridge dengan tahanan SG 350 ohm
• Kapasitas maksimum loadcell yang dipergunakan pada penelitian ini
sebesar 30.000 kg beban statis. •
Loadcell yang digunakan dalam penelitian ini sudah dikalibrasi oleh Komite Akreditasi Nasional KAN sebesar 20.000kg.
Universitas Sumatera Utara
• Untuk pemakaian pada program DAQ sistem dikalibrasi sebesar 3.500
kg.
Gambar 3.11. Loadcell
j. Ball End Penetrator
Ball end penetrator dapat dilihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12. Ball End Penetrator k.
Anvil Support Anvil support dapat dilihat pada gambar 3.13. Anvil support berfungsi
sebagai tempat dipasangnya berbagai jenis anvil yang digunakan selama meakukan pengujian.
Gambar 3.13. Anvil Support
Universitas Sumatera Utara
l. Ring Stopper
Ring stopper ini berfungsi untuk mengikat anvil support agar tidak bergesar bahkan sampai lepas pada saat proses pengujian berlangsung. Gambar
ring stopper diperlihatkan pada gambar 3.14.
Gambar 3.14. Ring Stopper Pada gambar 3.15 berikut ini akan diperlihatkan susunan alat pengukur beban
Loadcell, mulai dari Loadcell, karet peredam, Ball End Penetrator dan Anvil Support serta Ring Stopper.
Keterangan gambar 1.
Loadcell 2.
Karet peredam
1 3
2 5
4
Universitas Sumatera Utara
3. Anvil Support
4. Ring stopper
5. Ball End Penetrator
Gambar 3.15. Posisi peletakan unvil Support dan loadcell
m. Teplon Base
Teplon Base ini berfungsi sebagai peredam, agar tidak terjadi kontak langsung antara Loadcell dengan Bottom base. Teplon base diperlihatkan pada
gambar 3.16.
Gambar 3.16. Teplon Base
n. Bottom Base
Bottom base ini berfungsi sebagai alas dasar dari perangkat alat Loadcell. Gambar bottom base diperlihatkan pada gambar 3.17.
Gambar 3.17. Bottom Base
Universitas Sumatera Utara
o. Sensor
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi ketinggian helm saat helm bergerak menuju anvil. Pada alat uji jatuh bebas ini, sensor diletakkan pada
ketinggian 0,5m, 1m, 1,5m, 2m, 2,5m, 3m, 3,5m dan 4m. Sensor yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.18.
Gambar 3.18. Sensor
p. Pemegang Sensor
Alat ini berfungsi sebagai tempat dudukan dari sensor. Alat ini dapat dilihat pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Pemegang Sensor
3.2.2.1 DAQ Labjack U3-LV
Alat ini diperlihatkan pada gambar 3.20. Alat ini berfungsi sebagai alat untuk menangkap sinyal gerak logam dengan ketinggian yang ditentukan. Selain
Universitas Sumatera Utara
itu alat ini juga dapat merekam data Aqusisi dari Loadcell yang akan dirubah menjadi data di komputer, sehingga diperoleh hasil grafik dari pengujian tersebut.
Signal conditioning dan programable amplifier adalah rangkaian elektronik presisisi tinggi menggunakan IC AD524 dan AD584 untuk mengkondisikan
signal elektrik dari loadcell dan diperbesar sampai 1000x. Rangkaian ini dilengkapi dengan programable Excitation voltage 2,5 volt, 5 volt dan 10 volt.
Tegangan masukan untuk amplifier adalah -15 vdc, 0, +15vdc. Output amplifier 0-10 vdc.
Gambar 3.20. DAQ Labjack U3-LV 3.2.2.2
Komputer Komputer berfungsi untuk mengolah data digital yang telah dihasilkan
dari labjack menjadi data akusisi dan data dalam bentuk grafik. Gambar dari komputer ataupun laptop diperlihatkan pada gambar 3.21.
Gambar 3.21. Komputer
Universitas Sumatera Utara
3.3 Variabel Penelitian.