Bedah Ortognatik untuk Koreksi Maloklusi pada Kasus Celah Palatum Komplet Bilateral

3.3 Bedah Ortognatik untuk Koreksi Maloklusi pada Kasus Celah Palatum Komplet Bilateral

Pada pasien dewasa muda yang telah melakukan perbaikan celah pada masa bayi, khususnya dalam kasus bilateral, terjadi hipoplasia maksila yang disertai dengan retrusi maksila. Hipoplasia maksila ini biasanya diperbaiki dengan bedah ortognatik menggunakan prosedur Le Fort I osteotomi. 25 Usia ideal untuk dilakukannya bedah ortognatik pada kasus-kasus seperti ini adalah setelah masa pertumbuhan selesai yaitu setelah 18 tahun untuk perempuan dan setelah 20 tahun untuk laki-laki. 18 Pasien yang lahir dengan celah palatum harus menjalani beberapa prosedur bedah korektif. Bekas luka yang dihasilkan pada prosedur ini diduga untuk memengaruhi pertumbuhan rahang yang sering menyebabkan defisiensi maksilaris. Pada perbaikan awal telah diteliti dan disempurnakan sebagai upaya untuk memaksimalkan fungsi sekaligus mempertahankan pertumbuhan maksilaris. 20 Gambar 4. Pasien dengan celah palatum bilateral se- belum reposisi dan lateral segmental osteotomi Diego F. Wyszynski , Cleft lip and palate, Oxford University Press, 2002, hal. 343 Universitas Sumatera Utara Jadi kasus celah palatum yang diperbaiki pada usia bayi dengan operasi primer pada umumnya harus dilanjutkan dengan perbaikan retrusi mandibula dengan bedah ortognatik menggunkan prosedur Le Fort I pada usia dewasa yaitu pada umur 18 tahun pada perempuan dan 20 tahun pada laki-laki. Universitas Sumatera Utara BAB IV TAHAPAN BEDAH ORTOGNATIK Bagi kebanyakan orang, kawat gigi telah menjadi suatu hal yang biasa. Namun dalam beberapa kasus, gigi tidak akan bertemu akibat penyelarasan yang tidak tepat dari rahang, sehingga dalam kasus ini, prosedur bedah ortognatik harus dilakukan untuk memperbaiki konfigurasi rahang dan menyelaraskan gigi. 21 Bedah ortognatik adalah sebagai proses untuk memperbaiki penempatan rahang yang mengoreksi midface dan oklusi. Tujuan utama bedah ortognatik adalah mencapai oklusi yang benar, meluruskan rahang, memperbaiki estetika wajah, dan pembesaran saluran udara. Dalam kebanyakan kasus, bedah ortognatik dilakukan pada masa remaja akhir, setelah percepatan pertumbuhan terjadi, atau pada saat dewasa. 21 Meskipun diindikasikan untuk kasus skeletal diskrepansi pada klas II dan III, bedah ini juga bisa untuk mengoreksi vertikal diskrepansi, kasus gigitan terbuka, sindrom kelainan kongenital seperti celah bibir, celah palatum, dan kelainan lengkung rahang. Tetapi dalam kasus yang berat, bedah akan ditunda sampai umur sekitar delapan belas tahun, ketika pertumbuhan maksila dan mandibula yang signifikan telah terjadi. 21 Peranan bedah ortognatik, yaitu sebagai koreksi retrusi maksila parah yang tidak dapat diperbaiki dalam lingkup perawatan ortodonti, dan didapati insiden retrusi maksila yang membutuhkan pembedahan stadium akhir ortognatik adalah sekitar Universitas Sumatera Utara 25 , serta ditekankan untuk penempatan rahang yang lebih maju daripada pengaturan kembali mandibula. 21

4.1 Tahapan Pembedahan