7 Bentuk sebagaimana pada Gambar 2.1 perlu diubah menjadi relasi yang
diperlihatkan pada Gambar 2.2.
reserve no_
reserve member_id
nama_member tgl_
reserve no_klasifikasi
1 106094003194 Zikri Ramadhan
10-11-2010 001.43 2
106094003194 Zikri Ramadhan 12-11-2010 001.45
3 106094003193 Yayan Adriansyah
12-11-2010 001.44 4
106094003192 Vivian E. Alami 03-12-2010 001.42
Gambar 2.2 Contoh Bentuk Normal Pertama 1NF
Relasi yang memenuhi bentuk normal pertama umumnya memiliki berbagai masalah. Masalah yang timbul secara umum adalah disebabkan oleh adanya
kemubaziran. Perhatikan baris-baris dengan member_id sama dengan 106094003194 pada Gambar 2.2., nama_member merupakan contoh kemubaziran
yang dapat mengakibatkan ketidakkonsistenan, yakni bila ada perubahan data yang tidak lengkap terhadap data yang mubazir.
2.3.2 Bentuk Normal Kedua 2NF; second normal form
Sebuah rancangan basisdata relasional adalah dalam bentuk normal kedua jika rancangan tersebut sudah berada dalam bentuk normal pertama dan semua
atribut non kunci bergantung pada kunci primernya. Tujuan dari bentuk normal kedua adalah untuk menghilangkan suatu ketergantungan fungsional penuh.
Bentuk normal kedua mengharuskan seluruh atribut dalam sebuah tabel tergantung pada ekspresi kunci primer, bukan dengan bagian lain dari padanya.
Untuk mengubah suatu relasi yang tergolong sebagai bentuk normal pertama ke bentuk normal kedua perlu dilakukan dekomposisi terhadap relasi tersebut.
Proses dekomposisi dapat dilakukan dengan menggambarkan diagram dependensi
8 fungsional terlebih dahulu. Berdasarkan diagram ini, relasi dalam bentuk normal
pertama dipecah ke dalam sejumlah relasi [3]. Diagram dependensi fungsional untuk relasi di atas diperlihatkan pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Diagram Dependensi Fungsional
Diagram dependensi fungsional di atas menjelaskan bahwa :
tgl_reserve dan no_klasifikasi memiliki dependensi fungsional terhadap gabungan no_reserve dan member_id.
nama_member memiliki dependensi fungsional terhadap member_id.
Berdasarkan diagram dependensi fungsional tersebut, pendekomposisiannya menghasilkan dua buah relasi. Kedua relasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. reserve no_reserve, member_id, tgl_reserve, no_klasifikasi
2. member member_id, nama_member
Pada kedua relasi di atas, tanda garis bawah digunakan untuk menyatakan kunci primer masing-masing relasi.
Proses dekomposisi relasi yang tergolong dalam bentuk normal pertama ke bentuk normal kedua seperti berikut:
Terdapat relasi reserve: reserveno_reserve, member_id, nama_member, tgl_reserve, no_klasifikasi
kunci primer no_reserve, member_id no_reserve member_id
tgl_reserve
no_klasifikasi no_reserve
nama_member member_id
9 reserve dapat digantikan dengan dua proyeksi reserve dan member.
reserve no_reserve, member_id, tgl_reserve, no_klasifikasi kunci primer no_reserve, member_id
kunci tamu member_id referensi member member member_id, nama_member
kunci primer member_id
Dengan pendekomposisian seperti di atas, isi kedua relasi tersebut akan berupa sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 2.4.
reserve
no_ reserve
member_id tgl_
reserve no_klasifikasi
1 106094003194 10-11-2010 001.43
2 106094003194 12-11-2010 001.45
3 106094003193 12-11-2010 001.44
4 106094003192 03-12-2010 001.42
member
member_id
nama_member 106094003194 Zikri Ramadhan
106094003193 Yayan Adriansyah 106094003192 Vivian E. Alami
Gambar 2.4 Relasi-relasi hasil dekomposisi yang memenuhi bentuk normal
kedua
2.3.3 Bentuk Normal Ketiga 3NF; third normal form