Kerja relai differensial dengan berbagai kondisi

Keterangan Gambar a : W r = Kumparan restrain W o = W r W o = Kumparan kerja T r = k 2 , W o 2 . i o 2 T r = Kopel restrain T o = k 1 . W o 2 . i o 2 T o = Kopel kerja T m = k 1 . W o 2 . i o min 2 T m = Kopel dari pegas k 1 = Belitan W r k 2 = Belitan W o I o min = Arus kerja minimum pada saat arus restrain i r sama dengan nol Keterangan Gambar b : • Kecuraman dari karakteristik arus kerja dapat diatur dengan mengatur kumparan rele. • Dengan naiknya arus pada kumparan restraining maka arus kerja rele juga akan naik • Karakteristik kerja rele akan memotong sumbu I o pada titik I omin yang menyatakan arus kerja jika arus pada kumparan restrainingnya adalah sama dengan nol.

3.8.2. Kerja relai differensial dengan berbagai kondisi

A. Kerja relai differensial untuk sumber satu arah Seperti terlihat pada Gambar 3.15 a dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.15 a Pada keadaan normal b. Pada keadaan gangguan diluar proteksi • Pada keadaan normal : I r = I 1 = I 2 Karena rating CT sekunder dipilih sama, maka : I 1 = I 2 I r = 0 rele tidak bekerja • Pada keadaan gangguan diluar proteksi : Seperti terlihat pada Gambar 3.15 b sirkulasi arus pada sisi sekunder pada masing-masing CT sama pada saat keadaan normal, sehingga : I r = I 1 – I 2 = 0 rele tidak bekerja • Pada keadaan gangguan di dalam daerah proteksi Seperti diperlihatkan pada Gambar 3.16 : ` Gambar 3.16 Keadaan gangguan di dalam daerah proteksi Universitas Sumatera Utara Pada keadaan gangguan, arus jaringan menuju titik gangguan, arus sekunder I 1 mengalir seperti arah yang diperlihatkan pada Gambar 3.16, arus sekunder I 2 berbalik arah sehingga arus yang masuk ke rele : I r = I 1 + I 2 Karena hanya satu sumber, arus I 2 mengalir sesaat transient dan akhirnya I 2 = 0, sehingga arus yang masuk ke rele sekarang adalah : I r = I 1 Arus I 1 akan mengoperasikan rele. B. Kerja rele differensial untuk sumber dua arah Gambar 3.17 a pada keadaan normal, b pada keadaan diluar daerah proteksi • Pada keadaan normal, seperti terlihat pada Gambar 3.17 a : I r = I 1 – I 2 I 1 = I 2 dimana I r = 0 rele tidak bekerja Arus jaringan menuju beban, arus sekunder pada CT 1 I 1 dan arus sekunder pada CT 2 I 2 mengalir menuju rele dalam arah yang berlawanan seperti gambar a, sehingga arus yang masuk ke rele adalah : Universitas Sumatera Utara I r = I 1 – I 2 Oleh karena pemilihan rating sekunder dari masing-masing CT dipilih sama besar arusnya, maka I 1 = I 2 sehingga I r = 0 rele tidak bekerja. • Untuk keadaan gangguan diluar daerah proteksi : Seperti terlihat pada Gambar 3.17 b, arus jaringan I menuju titik gangguan, akan tetapi arus sekunder masing-masing CT 1 dan CT 2 masih dalam arah yang berlawanan sama halnya pada keadaan normal, dengan demikian rele tidak bekerja. Rele akan bekerja apabila arah arus sekunder pada CT 1 dan CT 2 ketemu pada salah satu kumparan rele saja. • Untuk keadaan gangguan di dalam daerah yang diproteksi : Seperti diperlihatkan pada Gambar 3.18 : Gambar 3.18 keadaan gangguan didalam daerah yang diproteksi Arus gangguan dari sumber satu dan sumber lainnya menuju titik gangguan. Arus sekunder CT 1 I 1 mengalir seperti keadaan semula keadaan normal. Sedangkan arus sekunder pada CT 2 I 2 berbalik arah dikarenakan arah arus pada CT selalu berlawanan dengan arah arus dari sumber lihat gambar 3.16a dan Gambar 3.18, dengan demikian arus pada I 1 dan I 2 bertemu, sehingga arus yang masuk ke rele adalah : I r = I 1 + I 2 rele bekerja Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENGGUNAAN RELE DIFFERENSIAL TIPE 7UT24 UNTUK

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Database Pengajuan Barang Berbasis Web Pt. Pln (Persero) Sektor Pembangkitan Belawan

0 10 105

Perancangan Kondensor Turbin Uap (St.1.0) Dengan Daya 65 Mw Di Pltgu Blok I PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkit Belawan

2 19 85

Perancangan Kondensor Turbin Uap (St.1.0) Dengan Daya 65 Mw Di Pltgu Blok I PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkit Belawan

0 1 20

Perancangan Kondensor Turbin Uap (St.1.0) Dengan Daya 65 Mw Di Pltgu Blok I PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkit Belawan

0 0 2

Perancangan Kondensor Turbin Uap (St.1.0) Dengan Daya 65 Mw Di Pltgu Blok I PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkit Belawan

0 1 4

Perancangan Kondensor Turbin Uap (St.1.0) Dengan Daya 65 Mw Di Pltgu Blok I PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkit Belawan

1 2 12

Perancangan Kondensor Turbin Uap (St.1.0) Dengan Daya 65 Mw Di Pltgu Blok I PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkit Belawan

0 0 1

Perancangan Kondensor Turbin Uap (St.1.0) Dengan Daya 65 Mw Di Pltgu Blok I PT.PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Sektor Pembangkit Belawan

1 2 20

SISTEM PROTEKSI PUTARAN LEBIH (OVER SPEED) PADA TURBIN UAP PLTGU DI PT.PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - SISTEM PROTEKSI PUTARAN LEBIH (OVER SPEED) PADA TURBIN UAP PLTGU DI PT.PLN (Persero) SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN - POLSRI REPOSITORY

0 0 21