1. Krteria utama dalam pengambilan data adalah dengan memilih jenis
pohon dan palem-paleman. Jenis pohon dimulai dari tingkat pancang berdiameter
≥ 10 cm dan tinggi 1,5 m hingga tingkat pohon. Sedangkan untuk palem yang berdiameter
≥ 20 cm. 2.
Setelah ditentukan jalur yang diambil sebagai sampel penelitian maka diambil data tanaman pada jalur tersebut yaitu nama jenis tanaman,
diameter tanaman. 3.
Dicatat dan dimasukkan dalam
tally sheet
yang telah disediakan. 4.
Setelah diperoleh semua data yang diperlukan, lalu dihitung nilai komposisi jenis tanaman yang ditentukan dengan menghitung jenis
pohon perindang persatuan luas dengan rumus: Komposisi jenis tanaman
Setyowati, 2008
:
jumlah jenis pohon perindang per satuan luas : jumlah individu pohon perindang per satuan luas
5.
Selanjutnya dihitung nilai kerapatan tanaman yang ditentukan dengan rumus:
Kerapatan tanaman Setyowati, 2008
Setelah semua data diperoleh maka dilakukan penghitungan nilai biomassa tanaman berdasarkan rumus alometrik spesifik maupun umum.
3. Perhitungan Nilai Biomassa, Simpanan Karbon dan Serapan CO2
Perhitungan nilai biomassa dan karbon tersimpan dilakukan secara bertahap yaitu dilakukan perhitungan nilai biomassa dan kemudian dilakukan
perhitungan karbon tersimpan diatas permukaannya. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
A. Perhitungan Nilai Biomassa, Simpanan Karbon,dan Serapan CO2 per
tanaman. a.
Setelah diperoleh data jenis vegetasi, diameter dan tinggi diameter, maka dicari nilai biomassa tiap jenis vegetasi tersebut menggunakan rumus
alometrik spesifik maupun umum. Model Alometrik biomassa dari beberapa jenis vegetasi berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Model
Alometrik
Spesifik dan Umum dari Jenis Vegetasi Pohon maupun Vegetasi Bukan Pohon
Jenis Tanaman Model Alometrik
Sumber
Acacia auriculiformis
logV=-4,155+2,605 log D Siswanto : 2008
Agathis lorantifolia
logV=3,824+2,447 log D Siswanto : 2008
Altingia exelsa
V=0,000257 D
2,2563
Siswanto : 1996
Alstonia spp
V=0,000081 D
2,06
H
0,662
Ermawati : 1995
Dipterocarpus cornutus
V=0,000417 D
2,21
Priyanto : 1997
Dipterocarpaceae
V= 0,0002134 D
2,4613
Direktorat Inventarisasi Hutan:
1991
Dryobalanops lanceolata
V=0,0000893 D
2,619
Siswanto : 1996
Dryobalanops spp
V=0,000661 D
2,1
Priyanto : 1997
Eucalyptus spp
V=0,00006598 D
2,5056
Direktorat Inventarisasi Hutan:
1990
Gmelina arborea
V=0,0000669 D
1,952
H
0,794
Wahjono : 1995 Jati
Tectona grandis
Y=0,153DBH Frangi dan Lugo :
1985 Mahoni
Switenia mahogany
Y=0,048 D Adinugroho
dan Sidiyasa : 2006
Mahoni
Switenia macrophylla
Bt=0,9029 D
2
.H
0,6840
Frangi dan Lugo : 1985
Manilkara kauki
V=0,00122 D
1,7445
Direktorat Inventarisasi Hutan:
1990
Palem AGBest=4,5+7,7xH
Frangi dan Lugo : 1985
Paraserianthes falcataria
V=0,00011 D
2,5414
Bustomi dan
Imanuddin : 2004 Perdu
AGB=0,0002 H
2,4071
Berry : 2008
Pinus merkusii
V=0,0000305 D
1,642
H
1,356
Soemarna : 1972
Universitas Sumatera Utara
Pohon di Sumatera B=0,066 D
2,59
Ketterings : 2000 Pohon bercabang
Y=0,11 p D
2,62
Kettering : 2001
Shorea spp
V=0,000372 D
2,25
Priyanto : 1997
Shorea leprosula
BBA=0,032 D
2,7808
Heriansyah : 2009
Shorea sumatrana
V=0,0001546 D
2,4664
Soemarna dan Siswanto : 1986
Umum Pohon bercabang
BK= 0,11× ρ × D
2,62
Ketterings
et al
: 2001 Keterangan : Y= biomassa pohon kgind; Bt=biomassa total kgind; AGBest=
biomassa pohon Pohon bagian atas tanah kgind; V= volume pohoncm
3
;DBH diameter setinggi dada atau kurang lebih 1,3 m dari permukaan tanah; B= biomassa
total kgind; H=Tinggi total vegetasi m; D= diameter batang cm setinggi 1,3m; p= berat jenis kayu grcm
3
; BBA = Biomassa di atas permukaan tanahkg Sumber : Model Alometrik dalam Pendugaan Biomassa Pohon : 2012.
b. Dengan menggunakan model allometrik yang sesuai, maka diperoleh nilai
biomassa per individu tanaman Kg individu. c.
Selanjutnya individu untuk jenis yang sama diitotalkan nilai biomassanya sehingga diperoleh per satu jalur beberapa jenis tanaman yang memiliki
satuan biomassa KgLuasan jalur. d.
Kemudian nilai biomassa setiap jenis tanaman yang ada di satu jalur diubah satuannya dari KgLuasan jalur menjadi TonHa.
e. Setelah itu dicari nilai simpanan karbon TonHa per jenis tanaman
dengan menggunakan rumus: Simpanan Karbon = 0,46 × Total Biomassa Hairiyah dan Rahayu, 2007.
f. Kemudian dicari nilai serapan CO2 per jenis tanaman dengan
menggunakan rumus: Nilai serapan CO2 = Simpanan Karbon × ArMr CO2, dimana
Ar =Atom Relatif dan Mr= Molekul Relatif, atau setara dengan simpanan karbon × 3,67 Bismark
dkk
, 2008.
Universitas Sumatera Utara
g. Hasilnya diperoleh nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO2 per
jenis tanaman yang ada di jalur hijau penelitian B. Perhitungan Nilai Biomassa, simpanan Karbon, dan serpan CO2 per Jalur
Hijau. a. Setelah diperoleh nilai biomassa jenis tanaman KgLuasan Jalur yang
terdapat pada satu jalur maka ditotalkan nilai biomassa dari jenis tanaman yang terdapat di satu jalur penelitian tersebut.
b. Diperoleh nilai biomassa total KgLuasan Jalur per Jalur Hijau penelitian. Lalu diubah satuannya menjadai TonHa.
c. Setelah itu nilai simpanan Karbon TonHa dan serapan CO2 TonHa ditotalkan untuk per satu jalur hijau saja.
d. Diperoleh tabel hasil nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO2 untuk keseluruhan jalur penelitian dalam satuan TonHa.
4. Pembuatan peta penyebaran vegetasi pada Jalur Hijau di kota Medan