Nurhafni : Pengaruh Modal Kerja Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity ROE Perusahaan Consumer Goods Industry Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria dari tabel Durbin-Watson
terlihat Nilai DW sebesar 1,993 dimana dari tabel DW nilai DL = 1,74 dan DU=1,61 dan nilai 4-dL dan 4-dU 2,26 dan 2,39. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nilai du DW 4-du atau 1,61 1,993 2.39 yang artinya tidak terjadi autokorelasi karena nilainya berada di kisaran interval
1,61 dan 2,39. Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin-Watson
D-W sebesar 1.993, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi
baik positif maupun negatif.
2. Model Analisis Data
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah explanatory research berdimensi hubungan kausal causal effect, yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal variabel bebas dengan variabel terikatnya. Hubungan kausal dalam penelitian ini akan dijelaskan melalui
koefisien regresi dari masing – masing variabel ke dalam model matematis regresi linier berganda untuk selanjutnya dijadikan sebagai model analisis. Dengan
menggunakan bantuan software SPSS dapat dibentuk model regrsi linier berganda sebagai berikut:
Ln_Y= 0.414+ 0.376lnX
1
+ 0.302lnX
2
+ e
dimana : Y
= Return on Equity ROE b
= Konstan b
1
, b
2
= Koefisien regresi X
1
= Modal Kerja MK X
2
= Perputaran Modal Kerja PMK e
= Galat error terms.
Nurhafni : Pengaruh Modal Kerja Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity ROE Perusahaan Consumer Goods Industry Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Model analisis di atas menjelaskan bahwa : a.
Nilai konstanta return on equity ROE perusahaan consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia sebesar 0.414 artinya apabila nilai variabel modal
kerja MK dan perputaran modal kerja PMK bernilai nol maka return on equity akan naik sebesar 0.414 satuan.
b. Parameter beta Modal Kerja sebesar 0.376 menjelaskan bahwa MK
berpengaruh positif didalam mengestimasi return on equity ROE perusahaan consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia sebesar 0.052, artinya setiap
pertambahan 1 satuan MK akan meningkatkan return on equity ROE perusahaan consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia sebesar 0.376
satuan. c.
Parameter beta Perputaran Modal Kerja sebesar 0.302 menjelaskan bahwa PMK berpengaruh positif didalam mengestimasi return on equity ROE
perusahaan consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia sebesar 0.302, artinya setiap pertambahan 1 PMK akan meningkatkan return on equity
ROE perusahaan consumer goods industry di Bursa Efek Indonesia sebesar 0.302 satuan.
3. Uji Kesesuaian Test Of Goodness Of Fit a. Uji Simultan Uji F