Tahap Perencanaan Tindakan Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap Observasi

Rima Nining Lisnawati,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen non tes

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Dengan adanya perangkat non tes tersebut akan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data secara kualitatif.

F. Prosedur Penelitian

Adanya tindakan merupakan ciri utama yang membedakan Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan jenis penelitian lainnya. Tindakan yang dilakukan tentu saja didasarkan atas masalah yang hendak dipecahkan. PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati observasi, dan melakukan refleksi. Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktek atau belum berhasil memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Bagian awal dari rancangan Penelitian Tindakan Kelas beiisi rencaua tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Tahap perencanaan pembelajaran merupakan tahap persiapan ketika hendak melaksanakan penelitian, adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Permintaan izin Kepala Sekolah SDN Cikampek Barat III untuk mengadakan penelitian. Rima Nining Lisnawati,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Identifikasi masalah pada pembelajaran IPA di kelas. c. Menyusun rencana pelaksahaan pembelajaran. d. Membuat instrumen penelitian. e. Merancang tindakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan penerapan metode inkuiri

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan-tindakan yang sudah direncanakan pada tahap perencanaan. Tindakan tersebut dipahami dengah sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses pembelajaran dalam bentuk observasi. Jadi selain melakukan tindakan dalam proses pembelajaran, peneliti juga melaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Dalam observasi, karena peneliti sebagai pengajar maka kegiatan observasi dilakukan oleh teman sejawat. Observasi tersebut terdiri dari penampilan peneliti dan aktivitas siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.

3. Tahap Observasi

Pada pelaksanaannya tahap observasi adalah bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observasi secara lebih operasional adalah semua kegiatan untuk mengenal, merekam dan mendokumentasikan setiap hal dari proses dan hasil yang dicapai oleh tindakan yang direncanakan itu atau pun sampingannya menurut Kasbolah Hermawan dkk, 2007: 264. Rima Nining Lisnawati,2013 PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada tahap ini, sebelumnya peneliti mempersiapkan instrumen observasi untuk mempermudah pelaksanaan tahap observasi tersebut. Peneliti melihat secara langsung subjek penelitian, baik dari sikap, perilaku dalam proses pembelajaran. Instrumen observasi yang digunakan pada tahap ini diisi oleh teman sejawat. Fungsi diadakannya pengamatan atau observasi ini adalah: 1 Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya. 2 Untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan peningkatan atau perubahan ke arah yang diinginkan.

4. Tahap Refleksi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL (PTK pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sumberrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 24 47

PENERAPAN MAPPING DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD 1 LORAM KULON

0 0 24

APLIKASI PEMBELAJARAN MODEL BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KESEGARAN JASMANI (Penelitian Quasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbungan 1 Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 20092010)

0 1 90

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SD

0 0 7

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

0 0 6

PENERAPAN METODE DEMOSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

1 7 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI CIKIJING III KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14