Tinjauan Pengarang ANALISIS DATA

commit to user 33

BAB IV ANALISIS DATA

A. Tinjauan Pengarang

1. Riwayat Hidup Pengarang

Nama lengkap Suryadi Ws adalah Drs. H. Suryadi Warnasukardja. Beliau lahir di Klaten pada tanggal 01 September 1940. Nama ayahnya adalah Sukardi Warnasukardja dan ibunya bernama Suriyem. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara dan ia adalah satu-satunya anak laki-laki dari orang tuanya. Suryadi bertempat tinggal di desa Mireng Rt Rw. 09 03 Trucuk, Klaten. Suryadi Ws mengenyam pendidikan dasar di SR Negeri Sabrang Lor, Trucuk lulus tahun 1953. Melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri I Klaten dan lulus tahun 1956. Menempuh pendidikan selanjutnya di SMA Negeri I Surakarta, lulus tahun 1959. Setelah itu melanjutkan kuliah di Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta tahun 1959, tetapi gagal karena terbentur masalah ekonomi keluarganya dan melanjutkan lagi di Akademi Penilik Kesehatan Sanitasi Surabaya sekarang menjadi STIKES Surabaya, lulus tahun 1964 dan melanjutkan di Course of Training Methods and Teaching Techniques di Manila, Filipina dan memperoleh gelar Master of Science M.Sc tahun 1965. Riwayat pekerjaan Suryadi dimulai ketika ia menjadi pegawai di Departemen Kesehatan Jakarta tahun 1965-1966. Setelah itu ia menjadi guru SPG SMEA Klaten commit to user 34 tahun 1967-2000. Riwayat organisasinya adalah berkecimpung dalam Muhammadiyah, sebagai Ketua Cabang Trucuk tahun 1967-1971 dan Ikatan Haji.

2. Kedudukan dalam Keluarga

Istri dari Suryadi Ws bernama Mulyati Hj. Mulyati. Mereka menikah pada tanggal 25 Maret 1968. Istrinya berprofesi sebagai guru SD Sabrang Lor, Trucuk, Klaten. Pernikahannya dikaruniai empat orang anak, dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Sebenarnya Suryadi Ws mempunyai tujuh orang anak, tetapi ada tiga yang telah meninggal dunia. Anak pertama meninggal pada usia tiga tahun karena sakit,anak keempat meninggal saat masih bayi dan anak keenam meninggal usia dua belas tahun kelas IV SD karena sakit tumor otak. Peranan Suryadi Ws dalam keluarga adalah sebagai seorang kepala keluarga, seorang suami dan seorang ayah. Suryadi Ws merupakan sosok yang baik dan bertanggung jawab terkait dengan peranannya dalam keluarga. Latar belakang keluarganya yang agamis dan berlatar Jawa terbawa dalam kehidupan rumah tangga. Beliau terbilang sukses dalam mendidik anak-anaknya. Anaknya yang pertama bernama Bambang Wiyono, S.T dan berhasil dalam dunia wiraswasta. Anak kedua bernama Danang Ciptadi, S.T dan menggeluti dunia usaha pula. Anak ketiga adalah dr. Niken Ciptarini, lu lusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta dan bertugas sebagai dokter umum di Puskesmas. Anak keempat bernama Wara Surastri dan sekarang masih menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP, Universitas Widya Dharma Klaten untuk jurusan bahasa Inggris. commit to user 35 Anak keempatnya juga yang kelihatannya akan meneruskan karir kesastrawanannya. Dari pendidikan formal dan karir yang dimiliki anak-anaknya tersebut maka terlihat bahwa beliau juga seorang ayah yang memperhatikan pendidikan formal sebagai salah satu bekal masa depan. Beliau dan istri adalah orang tua yang berhasil karena telah mengantar anak-anaknya pada jenjang pendidikan perguruan tinggi dan mampu mandiri serta membuka usaha sesuai dengan minat masing-masing. Dalam menerapkan dunia pendidikan, Suryadi Ws selalu memberikan dan menunjukkan contoh sikap yang baik dan yang bururk, benar dan salah kepada anak-anaknya. Ia menyadari bahwa setiap anak mempunyai sifat dan bakat imitasi, termasuk dari orang tuanya. Anak akan selalu tutwuri pada sikap dan perilaku orang tuanya, karena orang tua adalah sentral perhatian anak. Kesederhanaan yang diajarkannya terlihat pada diri anak-anaknya yang lebih suka hidup sederhana. Sekalipun demikian, Suryadi Ws bukanlah sosok yang otoriter. Ia memberi kebebasan dalam memilih dan mengambil keputusan kepada anak-anaknya. Hal demikian agar merreka dapat mengambil langkah yang bijaksana jika akan menentukan pilihan atau pendapatnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa dunia keluarga mempunyai andil yang cukup besar dan perjalanan hidupnya, baik sebagai manusia personal maupun seorang seniman. Tentunya banyak pula kejadian-kejadian dan pengalaman hidupnya dalam keluarga yang terbawa dalam karya-karyanya. commit to user 36

3. Kiprah dalam Dunia Seni dan Sastra

Kegemaran dari Suryadi Ws memang membaca sejak ia duduk dibangku SR SD, baik buku-buku pengetahuan maupun sekedar bacaan umum untuk menambah wawasan. Hal ini terpengaruh oleh kebiasaan ayahnya yaitu membaca koran dan majalah Panjebar Semangat dan kakeknya yaitu Kyai Imandikrama yang sering mendongeng. Dari orang tua dan kakek neneknya pula ia mengenal wayang dan tembang-tembang Jawa. Sejak kecil pula ia sudah mulai senang membaca Serat Wulangreh, Wedhatama, dan novel-novel Jawa. Awal kepenulisan Suryadi Ws yaitu saat duduk dikelas II SMA, karyanya berupa cerpen yang berjudul Randha Telu dan Wadule Saba Bengi berhasil dimuat dalam majalah Kekasihku 1958. Keseriusannya untuk ketertarikannya dalam dunia sastra dan budaya baru dimulai pada tahun 1971. Ia mulai menulis di majalah bahasa Jawa seperti Jaya Baya dan Panjebar Semangat serta majalah Adil dan Suara Muhammadiyah untuk majalah berbahasa Indonesia. Tulisannya mulai mendapat perhatian di era tahun 1970-an, karena mengikuti sayembara dan berhasil menyabet penghargaan. Karya-karyanya yang mendapat penghargaan antara lain: a. Bengi Iki Ana Pesta, juara III Lomba Menulis Cerpen berbahasa Jawa tahun 1971. b. Selamat Belajar Putra Desa, juara I dalam Lomba Menulis Cerita berbahasa Indonesia oleh Departemen Pendiddikan dan Kebudayaan Jakarta tahun 1978. Cerita tersebut kemudian diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun 1996. commit to user 37 c. Penganten, juara I novel terbaik berbahasa Jawa dalam Lomba Mengarang Novel yang diselenggarakan oleh Pengembangan Kebudayaan Jawa Tengah PKJT. Novel tersebut kemudian diterbitkan oleh Pengembangan Kebudayaan Jawa Tengah PKJT tahun 1979 1980. d. Menuju Pembentukan Wayang Nusantara, juara I dalam Sayembara Menulis Karya Nonfiksi oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta tahun 1980. Karya tersebut diterbitkan oleh Tiga Serangkai Solo tahun 1981. e. Omah Warisan, juara III dalam Lomba Penulisan Drama berbahasa Jawa oleh Pengembangan Kebudayaan Jawa Tengah PKJT tahun 1980. f. Serigala, juara harapan dalam Lomba Penulisan Novel berbahasa Indonesia oleh Dewan Kesenian Jakarta tahun1980. g. Anak Lanang, juara II dalam Lomba Seleksi Cerpen oleh penerbit Jaya Baya, Surabaya tahun 1982. Cerpen ini juga meraih juara III dalam seleksi cerpen oleh Proyek Javanologi Yogyakarta tahun 1983. h. Nalika Takbir Kumandhang Ing Langit, juara I dalam Lomba Penulisan Cerpen oleh Sanggar Triwida, Jawa Timur tahun 1990. i. Pusaka, juara I dalam Lomba Penulisan Novel oleh Sanggar Triwida, Jawa Timur tahun 1990. Novel tersebut kemudian diterbitkan oleh Sinar Wijaya, Surabaya tahun 1993. j. Bayi, juara III dalam Lomba Penulisan Cerpen oleh Proyek Javanologi Yogyakarta tahun 1983. commit to user 38 Karya-karya yang ia cipatakan beragam bentuknya, baik novel, cerbung, cerpen, tembang jawa, artikel dan mimbar agama. Tidak terhitung jumlahnya tetapi karena keterbatasan dalam inventarisasi serta dokumentasi, maka banyak karya-karya yang tidak terekam dalam ingatan. Hal ini disebabkan oleh tersebarnya karya-karya tersebut dalam banyak majalah. Di bawah ini adalah sedikit data dari karya-karya Suryadi Ws yang berhasil diinventarisasi. a. Karya dalam bentuk novel 1 Penganten tahun 1980. 2 Pusaka tahun 1988, Penerbit Sinar Jaya Surabaya tahun 1993. 3 Sintru Oh Sintru tahun 1993. b. Karya dalam bentuk cerpencerkak 1 Randha Telu, majalah Kekasihku tahun 1958. 2 Wadule Saba Bengi, majalah Kekasihku tahun 1958. 3 Bengi Iki Ana Pesta tahun 1971. 4 Anak Lanang, majalah Jaya Baya No. 23, tahun XXXVII, 07 Februari 1982. 5 Bayi, tahun 1983. 6 Laire Jabang Bayi, Jaya Baya No. 39, tahun XXXVI, 30 Mei 1982. 7 Gombalasari, Jaya Baya No. 42, tahun XXXVII, 19 Juni 1983. 8 Nalika Takbir Kumandhang Ing Langit, Jaya Baya No. 40, tahun XVI, 31 Mei 1987. 9 Ramalane Sang Pujangga, Jaya Baya No. 40, tahun XLV, 03 Juni 1990. commit to user 39 10 Yayasan Pamekaran Kere-kere Yamapake, Jaya Baya No. 22, tahun LV, 28 Januari 2001. Karya-karya dalam bentuk cerkak lainnya tidak terinventarisasi dengan baik, jelas dan lengkap. Hingga saat ini mungkin sudah sekitar 300-an cerpen yang telah diciptakan yang diterbitkan dalam majalah Panjebar Semangat, Jaya Baya dan Jaka Lodhang. Ada salah satu karyanya berupa kumpulan cerkak yang berjudul Morak Marik Katerak Lindhu yang berisi kumpulan cerkak karyanya. c. Karya dalam bentuk cerbung 1 Pusaka, diterbitkan oleh Jaya Baya, 05 Juni – 09 Oktober tahun 1988. 2 Kinosek ing Lindhu, diterbitkan oleh Jaya Baya tahun 2009. 3 Sing Kendhang lan Sing Ngandhang, diterbitkan oleh Panjebar Semangat tahun 2009. d. Karya dalam bentuk naskah drama 1 Omah Warisan tahun 1980. e. Karya dalam bentuk artikel 1 Rekadaya Lestari Mekarake Sastra Jawa, Jaya Baya No. 42, 17 Juni 200, halaman 5 dan 47. commit to user 40 Karya-karya yang lain berupa tembang Jawa dan mimbar agama tidak ada yang diinventarisasi oleh Suryadi Ws. Selain karya berbahasa Jawa, ada pula karyanya yang berbahasa Indonesia. 1. Cerita remaja Selamat Belajar Putra Desa tahun 1978. 2. Karya nonfiksi Menuju Pembentukan Wayang Nusantara tahun 1980. 3. Novel Serigala tahun 1980. Bentuk kiprah dalam dunia seni dari Suryadi Ws yaitu telah berhasil menorehkan sebuah karya yang unik yaitu Wayang Sadat. Beliau adalah penemu dari wayang jenis ini. Wayang Sadat merupakan wayang dalam bentuk Islam. Sadat merupakan kependekan dari „Sarana Dakwah dan Tabligh‟. Ciri khas Islam sangat ditonjolkan dalam karya ini, meliputi bentuk wayangnya, lagu tembang dan pengiringnya, seragam pelaku pentas dhalang-pengrawit-penyanyi, ceritanya perjuangan para wali dan mubaligh menyiarkan Islam di Nusantara dan teknik pedalangannya serupa khotbah dengan alat peraga dan dijalin dalam alur cerita. Wayang ini pernah tampil dalam Pameran Wayang Jawa Tengah dan Pekan Wayang Nasional. Wayang ini biasa ditampilkan di stasiun televisi seperti TVRI Jakarta, Indosiar, TVRI Yogyakarta dan Radio RRI Semarang. Wayang Sadat sudah menjadi salah satu aset nasional. Wayang ini sudah dipajang di museum-museum Yogyakarta, Borobudur, Semarang, Surabaya, Jakarta dan museum negeri Malaysia dan Prancis serta menjadi salah satu koleksi para penggemar wayang di Jepang dan Jerman. commit to user 41 Karya-karya yang telah diciptakan Suryadi Ws itu menempatkannya menjadi salah satu bagian dalam jajaran pengarang sastra Jawa yang masih aktif dan produktif. Dalam menulis karya-karyanya, beliau tidak sembarangan atau asal-asalan. Ketika menulis, hasil tulisannya tidak langsung jadi, tetapi melalui proses perbaikan dan perbaikannya tidak hanya sekali kadang sampai berulang-ulang. Hal ini disebabkan karena terkadang masih timbul rasa tidak puas dari dirinya. Baginya, menulis adalah ekspresi gejolak jiwanya, untuk itu dalam menulis diperlukan perenungan, penghayatan dan pencurahan hati pada tokoh-tokoh dalam cerita fiksinya. Dalam mencari ide cerita, Suryadi Ws terkadang melakukan pengembaraan dalam usahanya mencari ilham cerita, selain dari pengalaman dan kehidupan sehari-harinya. commit to user 42

B. Analisis Struktural