commit to user
55
b. Klasifikasi Pertumbuhan Sektor Perekonomian Surakarta
Dengan menggunakan Matrix Klassen dapat dilakukan empat pengelompokkan sektor dengan memanfaatkan laju pertumbuhan dan nilai
kontribusi. Tabel 4.4 menyajikan hasil pengolahan data pada yaitu berupa laju pertumbuhan dan kontribusi sektor PDRB Provinsi Jawa Tengah dan
Surakarta Tahun 2001-2008. Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa sektor yang memiliki kontribusi rata-rata paling besar terhadap PDRB Surakarta
adalah sektor industri pengolahan, lalu diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran. Untuk pertumbuhan rata-rata, paling besar ditunjukkan oleh
sektor listrik, gas dan air bersih kemudian diikuti sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor yang memiliki
pertumbuhan rata-rata paling kecil bahkan negatif, yaitu sektor pertanian. Karena kota Surakarta tidak mempunyai lahan pertanian untuk
dikembangkan, sehingga pertumbuhan rata-rata sektor pertanian negatif . Karena PDRB sektor pertanian terus- menerus menurun setiap tahun,
sehingga untuk perhitungan rata-rata pertumbuhanya minus negatif.
commit to user
56
Tabel 4.4. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor PDRB Provinsi Jawa Tengah
dan Surakarta Tahun 2001-2008
No sektor
Surakarta Jawa Tengah
Rata-rata Pertumbuhan
Si Rata-rata
Kontribusi Ski
Rata-rata Pertumbuhan
S Rata-rata
Kontribusi Sk
1. Pertanian
-3,53 0,080309
3,17875 21,04176
2. pertambangan dan
galian 2,76375
0,046731 6,7875
1,042087 3.
industri pengolahan 3,8775
28,47375 5,11
31,92611 4.
listrik, gas dan air bersih
6,47 2,231553
6,27875 0,801173
5. Bangunan
6,39 11,99545
7,8975 5,384077
6. perdagangan, hotel
dan restoran 6,35625
25,4521 4,01375
21,25599 7.
pengangkutan dan komunikasi
4,93875 9,943495
6,63375 4,891065
8. keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan 5,54
9,843806 4,6175
3,626128 9.
jasa-jasa 6,09375
11,93282 7,55625
10,03161 Sumber : Data Badan Pusat Statistik Surakarta
Selain itu, secara Provinsi sektor-sektor yang memiliki kontribusi rata-rata paling besar adalah sektor industri pengolahan, sektor
perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor pertanian. Sedangkan sektor yang menyumbangkan kontribusi rata-rata paling kecil, yaitu sektor listrik
dan air bersih. Pertumbuhan rata-rata Provinsi Jawa Tengah paling tinggi adalah sektor jasa-jasa diikuti sektor pertambangan dan galian, sektor
pengangkutan dan komunikasi, dan sektor listrik, gas dan air bersih. Sementara sektor pertanian mempunyai pertumbuhan paling kecil.
commit to user
57
Selanjutnya, melalui data pada Tabel 4.4. dapat diklasifikasikan sektor PDRB Surakarta tahun 2001-2008 berdasarkan Tipology Klassen
sebagaimana tercantum pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Klasifikasi Sektor PDRB Surakarta Tahun 2001-2008
berdasarkan Tipologi Klassen
Kuadran III Sektor potensial atau masih dapat
berkembang developing sektor s
i
s dan sk
i
sk
Kuadran I Sektor yang maju dan tumbuh dengan
pesat developed sektor s
i
s dan sk
i
sk - Sektor listrik, gas dan air bersih
- perdagangan, hotel dan restoran - Keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan
Kuadran IV Sektor relatif tertinggal
underdeveloped sektor s
i
s dan sk
i
sk - Sektor pertanian
- Sektor pertambangan dan galian - Sektor industri pengolahan
Kuadran II Sektor maju tapi tertekan stagnant
sektor s
i
s dan sk
i
sk - Sektor bangunan
- Sektor pengangkutan dan komunikasi - Sektor jasa-jasa
Sesuai hasil analisis pada Tabel 4.5. terhadap PDRB Surakarta, terdapat 3 sektor yang dapat dikategorikan sebagai sektor maju dan
tumbuh pesat. Ketiga sektor tersebut ialah sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan. Sementara itu, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor jasa-jasa termasuk ke dalam sektor maju tapi
tertekan.. di dalam kegiatan perekonomian di Surakarta tidak ada satu Kontribusi PDRB
L a
j u
P e
r t
u m
b u
h a
n
Jawa tengah
commit to user
58
sektorpun yang tergolong ke dalam sektor potensial untuk berkembang. Sedangkan sektor di Surakarta yang tergolong ke dalam sektor relatif
tertinggal, yaitu sektor sektor pertanian, sektor pertambangan dan galian, dan sektor industri pengolahan.
2. Hasil Analisis Location Quotient Sektor Ekonomi Surakarta Tahun