Zakia Raselia, 2013 Analisis Kebangkrutan Menggunakan Metode Multiple Discriminant Model Altman Dan Springate
Pada Nokia Corporation Periode 2007-2011 Studi Kasus pada laporan keuangan Nokia Corporation Periode 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dimana: = Working Capital Total Assets
= Retained Earnings Total Assets = EBIT Total Assets
= Market Value Equity Book Value of Total Liabilities = Sales Total Assets
Dengan:
Z-Score Indikasi
1.81 Bangkrut
1.81 – 2.9 Grey Area zone of ignorace
2.99 Tidak Bangkrut
Sumber: Edward I. Altman, 1968
Selanjutnya, menghitung kebangkrutan dengan menggunakan model Springate. Untuk menghitung Z-Score digunakan rumus sebagai berikut:
Z = 1.03A + 3.07B + 0.66C + 0.4D
Z 0.862; diklasifikasikan perusahaan gagal
Dimana: A = Working Capital Total Assets
B = Net Profit before Interest and Taxes Total Assets C = Net Profit Pefore Taxes Current Liabilities
D = Sales Total Assets 2.
Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.
3.2.6.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mencari jawaban dari inti penelitian yang berkaitan dengan perbedaan model analisis kebangkrutan perusahaan
perusahaan dari variabel-variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, hipotesis
Zakia Raselia, 2013 Analisis Kebangkrutan Menggunakan Metode Multiple Discriminant Model Altman Dan Springate
Pada Nokia Corporation Periode 2007-2011 Studi Kasus pada laporan keuangan Nokia Corporation Periode 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang di uji dalam penelitian ini adalah hipotesis nol H dan hipotesis alternative
Ha, sehingga hasil perhitungan akan diketahui apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka membuktikan hipotesis penelitian antara Dengan menggunakan Uji-t berpasangan paired t-test. Menurut
Sidney Siegel 2007:159 Paired t-test adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas berpasangan. Ciri-ciri yang
paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu objek penelitian dikenai 2 dua buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan
individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama
mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Rumus paired t-test yaitu:
hitung
D t
s n
keterangan: D
: Rata-rata selisih antara dua kelompok data s
: Simpangan baku antara dua kelompok data n
: Jumlah sampel Pengujian hipotesis:
H : Kedua kelompok data cenderung sama tidak terdapat perbedaan
signifikan
Zakia Raselia, 2013 Analisis Kebangkrutan Menggunakan Metode Multiple Discriminant Model Altman Dan Springate
Pada Nokia Corporation Periode 2007-2011 Studi Kasus pada laporan keuangan Nokia Corporation Periode 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H
1
: Kedua kelompok data cenderung tidak sama terdapat perbedaan signifikan
α : 5
dengan kriteria: Tolak H
dan terima H
1
jika -t
tabel
≥ t
hitung
≥ t
tabel
. Terima H
dan tolak H
1
jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
. Imam Ghazali 2011:66
Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan
dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa data prediksi menggunakan model Altman dan Springate terdapat perbedaan, maka dilakukan
uji kesamaan dua nilai rata-rata keadaan awal dengan menggunakan uji-t. Uji-t berpasangan merupakan analisis parametrik dimana terdapat asumsi yang harus
terpenuhi terlebih dahulu, yaitu normalnya distribusi masing-masing kelompok data yang kemudian akan diolah. Apabila normalitas data terpenuhi, selanjutnya
dilakukan perhitungan nilai hasil yang akan digunakan dalam uji perbandingan rata-rata uji-t.
Zakia Raselia, 2013 Analisis Kebangkrutan Menggunakan Metode Multiple Discriminant Model Altman Dan Springate
Pada Nokia Corporation Periode 2007-2011 Studi Kasus pada laporan keuangan Nokia Corporation Periode 2007-2011
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta dari hipotesis yang telah disusun dan telah diuji pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan analisis
kebangkrutan yang diukur menggunakan metode multiple discriminant model Altman dan Model Springate adalah sebagai berikut :
1. Gambaran dari prediksi kebangkrutan menggunakan model Altman pada
Nokia Corporation periode 2007 – 2011 cenderung mengalami penurunan ,
dengan rata-rata Z-Score pertahun sebesar 2.53. Dengan Z-Score terbesar pada tahun 2007 yaitu 3,44 dan Z-Score terkecil pada tahun 2011 yaitu
1,90. Penurunan yang terjadi pada Z-Score perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami financial distress yang apabila perusahaan
tidak segera memperbaiki kinerjanya akan mengakibatkan kebangkrutan pada perusahaan.
2. Gambaran dari prediksi kebangkrutan menggunakan model Springate pada
Nokia Corporation periode 2007 – 2011 dengan nilai rata-rata penurunan
sebesar 1,31. Dengan Z-Score tertinggi berada pada periode 2007 yaitu sebesar 1,79 dan Z-Score terendah berada pada periode 2011 yaitu sebesar
0,508. Z-Score terendah dari hasil analisis kebangkrutan menggunakan model Springate menunjukkan bahwa perusahaan sedang mengalami
kebangkrutan.