ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PT.BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PERIODE 2007-2011

ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN METODE SPRINGATE DAN ZMIJEWSKI PADA PT.BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PERIODE 2007-2011

Oleh :

Aris Wahyu Kuncoro

Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, 12260 Email : ariswahyukuncoro@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Penelitian ini untuk menguji prediksi kebangkrutan pada perusahaan industri dasar dan kimia sub perusahaan besi beton yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan menggunakan metode springate dan Zmijewski untuk melihat seberapa besar prediksi kebangkrutan periode 2007-2011 di perusahaan besi beton.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Metode Springate menggunakan MDA untuk memililh 4 rasio dari 19 rasio keuangan yang populer dalam literatur-literatur, yang mampu membedakan secara terbaik antara sound business yang pailit dan tidak pailit. Metode Springate adalah: S= 1,03A+ 3,07B +0,66C +0,4D, Metode tersebut mempunyai standar dimana perusahaan yang mempunyai skor S >0,862 maka perusahaan diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor S<0,862 diklasifikasan sebagai perusahaan potensial bangkrut.

Metode Zmijewski adalah X = -4,3 – 4,5X 1 + 5,7X 2 -0,004X 3 dengan kriteria

X maka semakin besar kemungkinan/probabilita perusahaan tersebut bangkrut dan jika bernilai negatif

penilaian semakin

besar

nilai

maka perusahaan tersebut tidak berpotensi bangkrut.

Dengan Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini convenience sampling dan purposive sampling. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Selama periode pengolahan dan pembahasan dengan model Springate bahwa perusahaan diklasifikasikan tidak bangkrut dan dengan model Zmijewski diklasifikasikan tidak bangkrut.

Kata Kunci : Springate, Zmijewski,bangkrut

ABSTRACT

This Study was to test the predictions of corporate bankruptcy in basic industry and chemical sub reinforced concrete company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). By using methods Springate and Zmijewski to see how the predictions of bankruptcy period 2007-2011 the company beton. Data iron used in this study is that the company's annual financial statements.

Springate method using MDA to memililh 4 ratio of 19 financial ratios are popular in the literature, which can best distinguish between sound business insolvent and bankrupt. Springate method is: S = 1.03 A + 3.07 B +0.66 C +0.4 D, where the standard method is to have a company that has a score S > 0.862 then the firm is classified as a healthy company, while companies with a score of S<0.862 diklasifikasan as potential companies wentbankrupt.

Zmijewski method is X = -4.3 - 5.7 4.5 X 1 +X 2 -0, 004X 3 with assessment criteria the greater the value of X, the greater the possibility / probability of the company is insolvent and if the value is negative then the company is not potentially bankrupt.

With the sampling technique used in this study convenience sampling and purposive sampling. This research is descriptive. During the period of treatment and discussions with Springate models that the company is not bankrupt classified and classified Zmijewski model is not bankrupt.

Keywords: Springate, Zmijewski, bankrupt

I. PENDAHULUAN

seperti besi beton diperkirakan akan

LATAR BELAKANG

mencapai 3 juta-4 juta ton di tahun 2011 Industri

500.000 ton memproduksi besi beton terancam kolaps

besi

baja

yang

atau

naik

sebesar

dibandingkan dengan tahun 2010 (2,5 juta dan ribuan karyawannya terancam PHK

ton).

sebagai dampak dari ditahannya 7.000 Ditinjau dari kacamata investor, kontainer berisi baja skrap oleh Bea Cukai.

sebelum investor mengambil keputusan Baja skrap impor merupakan bahan baku

untuk menginvestasikan dananya dalam utama industri besi beton karena baja

investor harus skrap dalam negeri tidak mampu

saham,

maka

memperhatikan reputasi dan prospek dari memenuhi kebutuhan nasional. Setiap

bisnis tersebut yang tergambar pada nilai tahun industri besi beton di Indonesia

sahamnya di pasar modal. Hal ini butuh baja skrap enam sampai tujuh juta

dilakukan agar terhindar dari capital loss ton, sementara dalam negeri baru mampu

atau secara jangka panjang tidak memenuhinya sekitar 30 persen dan

menerima deviden.Analisa kebangkrutan selebihnya

yang sering digunakan Analisis Model Media.Com 2012). Industri logam dasar,

harus

diimpor

(Tubas

Springate dan Model Zmijewski. Analisis besi dan baja di Indonesia sangat

Kebangkrutan tersebut terkenal karena dipengaruhi oleh industri infrastruktur dan

selain cara nya mudah keakuratan dalam properti sebagai konsumen utama produk-

menentukan prediksi kebangkrutannya produk

pun cukup akurat. Analisis kebangkrutan perekonomian nasional yang kuat diikuti

industri

ini.

Pertumbuhan

tersebut dilakukan untuk memprediksi oleh peningkatan investasi diberbagai

suatu perusahaan sebagai penilaian dan sektor, para investor mulai menyalurkan

suatu kondisi dana-dana mereka baik dalam bentuk

pertimbangan

akan

perusahaan.

Betonjaya Manunggal properti dan lainnya. Hal ini terlihat dari

relokasi pabrik, atau berinvestasi pada

PT.

Sebanyak 90% dari produk yang perkembangan sektor industri konstruksi

dihasilkan Betonjaya dipasok untuk yang tumbuh 5,3% YoY dari 1Q 2010.

memenuhi kebutuhan proyek perumahan. Sementara

Daya serap sektor tersebut dinilai akan diprediksikan

itu,

industri

properti

maka dilakukan pertumbuhan yang solid hingga sebesar

akan

mengalami

terus

tumbuh,

penambahan kapasitas produksi besi 20% di tahun 2011. Disamping itu,

beton sebesar 20%.

Perumusan Masalah

1. Kegagalan ekonomi (ecomonic Berdasarkan pernyataan diatas

failure)

yang membahas dari tujuan suatu

bahwa perusahaan perusahaan timbulnya fenomena

Berarti

kehilangan uang atau pendapatan kesulitan kebutuhan bahan baku besi

tidak menutup beton,

perusahaan

biayanya sendiri. Kegagalan terjadi permasalahan akan kinerja suatu

memunculkan

suatu

bila arus kas sebenarnya dari perusahaan yang berbahan baku besi

perusahaan tersebut jatuh di beton pada periode tersebut, dan

bawah arus kas yang diharapkan. berdasarkan penelitian terdahulu

Bahkan kegagalan dapat juga maka permasalahan yang muncul

berarti bahwa tingkat pendapatan adalah :

atas biaya historis investasinya lebih kecil daripada biaya modal

Bagaimana hasil dari analisis

perusahaan.

kebangkrutan

PT.Betonjaya

2. Kegagalan keuangan (financial Manunggal Tbk. pada periode tahun

failure)

2007-2011 dengan menggunakan Kegagalan keuangan bisa diartikan metode Model Springate dan Model

insolvensi yang Zmijewski ? membedakan antara dasar arus

sebagai

Tujuan Penelitian

kas ada dua bentuk: Untuk mengetahui hasil analisis

1) Insolvensi teknis ( technical kebangkrutan

PT.Betonjaya

insolvency)

Manunggal Tbk pada tahun 2007- Perusahaan dapat dianggap gagal 2011 dengan menggunakan metode

dapat memenuhi Model Springate dan Model Zmijewski

jika

tidak

kewajiban pada saat jatuh tempo.

II. TINJUAUAN PUSTAKA

2) Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan

2.1 KEBANGKRUTAN

Kebangkrutan didefiniskan dalam Kebangkrutan ( bankruptcy)

ukuran sebagai kekayaan bersih sebagai

negatif dalam neraca konvensional perusahaan dalam menjalankan

suatu

kegagalan

atau nilai sekarang dari arus kas operasi

yang diharapkan lebih kecil dari menghasilkan laba. Mertin,et. Al,

perusahaan

untuk

kewajiban. Kebangkrutan juga

Faktor-Faktor penyebab kebangkrut-

dan industri, pengenaan tarif ekspor

an

dan impor barang yang berubah, Jauch dan Glueck dalam Adnan (2000:19)

kebijakan undang-undang baru bagi Faktor-faktor

perbankan atau tenaga kerja dan lain- terjadinya kebangkrutan pada perusahaan

yang

menyebabkan

lain.

adalah

2. Faktor eksternal perusahaan

1. Faktor umum

1) Sektor pelanggan

1) Sektor ekonomi Perusahaan harus mengidentifikasi Faktor-faktor penyebab kebangkrutan

sifat konsumen, untuk menghindari dari sektor ekonomi adalah gejala

kehilangan konsumen, juga untuk inflasi dan deflasi dalam harga barang

menciptakan peluang, menemukan dan jasa, kebijakan keuangan, suku

konsumen baru dan menghindari bunga dan devaluasi atau revaluasi

menurunnya hasil penjualan dan uang dalam hubungannya dengan

dan mencegah uang asing serta neraca pembayaran,

mencegah

konsumen berpaling ke pesaing. surplus

2) Sektor pemasok hubungannya dengan perdagangan

atau

defisit

dalam

Perusahaan dan pemasok harus luar negeri.

tetap bekerjasama dengan baik

2) Sektor sosial karena kekuatan pemasok untuk Faktor

menaikkan harga dan mengurangi berpengaruh terhadap kebangkrutan

sosial

yang

sangat

keuntungan pembelinya tergantung cenderung pada perubahan gaya

pada seberapa besar pemasok ini hidup

berhubungan dengan perdagangan mempengaruhi permintaan terhadap

masyarakat

yang

bebas.

produk dan jasa ataupun cara

3) Sektor pesaing perusahaan berhubungan dengan

juga jangan karyawan Faktor sosial lain yang

Perusahaan

melupakan persaingan karena berpengaruh yaitu kekacauan di

kalau produk pesaing lebih masyarakat.

diterima dimasyarakat, maka

3) Sektor teknologi perusahaan akan kehilangan Penggunaan teknologi informasi juga

konsumen dan hal tersebut akan menyebabkan

menurunnya ditanggung

biaya

yang

berakibat

perusahaan

pendapatan perusahaan.

pembayaran sampai akhirnya tidak Rasio keuangan yang dianalisis adalah dapat membayar

rasio-rasio keuangan yang terdapat pada

b. Manajemen tidak efisien yang

model springate yaitu :

disebabkan karena kurang adanya kemampuan,

pengalaman,

A=

ketrampilan, sikap inisiatif dari manajemen.

c. Penyalahgunaan wewenang dan

B=

kecurangan

dimana

sering

dilakukan oleh karyawan, bahkan manajer puncak sekalipun sangat

C=

merugikan

apalagi

yang

berhubungan dengan keuangan

D=

perusahaan.

2.2 Analisis kebangkrutan model

Model tersebut mempunyai standar

Springate

dimana perusahaan yang mempunyai Model ini dikembangkan

skor S >0,862 maka perusahaan pada tahun 1978 oleh Gorgon L.V.

sebagai perusahaan Springate. Model Springate adalah

diklasifikasikan

sehat, sedangkan perusahaan yang model rasio yang menggunakan

mempunyai skor S<0,862 diklasifikasan multiple

sebagai perusahaan potensial bangkrut. (MDA). Dalam metode MDA

discriminat

analysis

menghasilkan tingkat diperlukan lebih dari satu rasio

Model

ini

keakuratan sebesar 92,5% dengan keuangan yang berkaitan dengan

menggunakan 40 perusahaan yang diuji kebangkrutan perusahaan untuk

oleh Springate.

membentuk suatu model yang

baik. Untuk menentukan rasio-

2.3 Analsis Kebangkrutan Model

rasio mana saja yang dapat

Zmijewski

mendeteksi

kemungkinan

kebangkrutan,

Perluasan studi dalam prediksi menggunakan MDA untuk memililh

Springate

kebangkrutan

dilakukan oleh

4 rasio dari 19 rasio keuangan Zmijewski (1983) menambah validitas yang populer dalam literatur-

rasio keuangan sebagai alat deteksi rasio keuangan sebagai alat deteksi

penelitian diperoleh dari anggota populasi Fany dan Sylivia Saputra,2000:4)

dan informasi tersebut dapat dengan mudah diakses oleh peneliti dengan

X = -4,3 – 4,5X 1 + 5,7X 2 -0,004X 3

kemudian. (Uma Rasio keuangan yang dianalisis adalah

mempertimbangkan

Sekaran,2006:314). purposive sampling, rasio-rasio keuangan yang terdapat pada

yaitu pengambilan sampel dengan adanya model Zmijewski yaitu :

maksud atau tujuan tertentu, tujuan dan maksud pada penelitian ini dengan

X 100% mengambil PT.Betonjaya Manunggal Tbk periode 2007-2011 sebagai sampel adalah

X untuk mengetahui apakah berpotensi

X 100%

bangkrut atau tidak, yang dimana perusahaan tersebut sudah baik di

masyarakat.

Dimana=

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam

X 1 = Return On Asset (ROA) atau Return On Investment (ROI)

penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

X 2 = Debt Ratio

mengetahui

dan

mampu untuk

X 3 = Current Ratio menjelaskan karakteristik variabel yang

III. METODE PENELITIAN

diteliti

dalam

suatu situasi.Tujuan

3.1 Populasi dan sampel

penelitian deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk

Populasi yang akan diteliti dalam

aspek-aspek yang penelitian ini adalah perusahaan industri

menggambarkan

relevan dengan fenomena perhatian dari dasar dan kimia yang go-public dan listing

perspektif seseorang, organisasi, orientasi di Bursa Efek Indonesiam (BEI) serta

industry atau lainnya yang kemudian sudah beroperasi minimal lima tahun.

penelitian ini membantu peneliti untuk Teknik

pengambilan

sampel

yang

memberikan gagasan atau penyelidikan digunakan dalam penelitian ini convenience

dan penelitian lebih lajut atau membuat sampling

dan

purposive

sampling.

keputusan tertentu yang sederhana (Uma convenience sampling, yaitu pengambilan

Data-data yang diperoleh dari

= 1.139147107 penelitian adalah gambaran umum

C=

perusahaan atau profil perusahaan dan

= 2,479118613 laporan keuangan yang meliputi Neraca

D=

dan Laporan Rugi-laba Laporan perubahan S = 1.03 A + 3.07 B + 0.66 C + 0.4 D Ekuitas

perusahaan

PT.Betonjaya

S tahun 2007 :

Manunggal Tbk periode 2007-2009. = 1.03 (0.50486) + 3.07 (0.2673 ) + 0.66

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan

= 0,05199 + 0,8206 + 0,7518 + 0,9916 digunakan dalam penelitian ini adalah :

data

yang

1. Metode dokumentasi adalah metode PT.Beton jaya Tbk untuk periode tahun pengumpulan data yang bersumber

2007 mempunyai nilai S sebesar 2.6159 pada

perusahaan tersebut (Arikunto,2002

benda-benda

tertulis

sehingga

diklasifikasikan sebagai perusahaan yang dokumentasi dalam penelitian ini

Metode

tidak berpotensi bangkrut. adalah data profil perusahaan dan

Analisa kebangkrutan Metode Springate laporan

keuangan

PT.Betonjaya

PT.Beton jaya Tbk tahun 2008 Manunggal Tbk dari situs resmi

PT.Betonjaya Manunggal Tbk tersebut

A=

2. Metode studi pustaka yaitu dari literature-literaure

=0.42369 pembahasan yang berkaitan dengan

yang

memuat

B=

penelitian dan juga pengumpulan data

= 2,13658 dengan membaca buku, jurnal yang

C=

berkaitan dengan teori-teori analisis

kebangkrutan. D=

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN S : 1.03 A + 3.07 B + 0,66 C + 0,4 D

4.1 Analisis Kebangkrutan Metode

S tahun 2008 :

springate PT.Beton jaya Tbk

= 1.03 (0.6586) + 3.07 (0.42369) + 0,66 Analisa kebangkrutan Metode springate

(2.136581) + 0,4 (2.4449) PT.Beton jaya Tbk tahun 2007 (2.136581) + 0,4 (2.4449) PT.Beton jaya Tbk tahun 2007

lancar, Nilai B turun dikarenakan dipengaruhi oleh peningkatan faktor A,

tersebut

penurunan Net profit Before Interest and B,C dan D.Nilai A meningkat dikarenakan

Taxes serta Nilai D turun dikarenakan peningkatan pada aktiva lancar dan

pernurunan sales

hutang lancar. Nilai B meningkat

Analisa kebangkrutan Metode Springate dikarenakan peningkatan EBIT, Nilai C

PT.Beton jaya Tbk tahun 2010 meningkat dikarenakan peningkatan Net

= 0.42924 dikarenakan peningkatan sales.

profit before Taxes serta D meningkat

A=

B=

Analisa kebangkrutan Metode Springate PT.Beton jaya Tbk tahun 2009

= 0,76500 A=

C=

= 1,4241 B=

D=

S = 1.03 A + 3.07 B + 0,66c + 0,4 D

C=

S tahun 2010 :

D=

S : 1.03 A + 3.07 B + 0,66c + 0,4 D

S tahun 2009 : PT.Beton jaya Tbk untuk periode

tahun 2010 mempunyai nilai S sebesar 1,9046 sehingga perusahaan tersebut

= 0,4629 + 0,5670 + 2,294 + 0,7629 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang

=4,0868 tidak berpotensi bangkrut. Nilai tahun

dibandingkan tahun tahun 2009 mempunyai nilai S sebesar

PT.Beton jaya Tbk untuk periode

turun

penurunan tersebut 4,0868 sehingga perusahaan tersebut

sebelumnya

dikarenakan faktior B,C dan D. Nilai B diklasifikasikan sebagai perusahaan yang

turun dikarenakan penurunan Net profit

= -4,3-4,5 (0.1890211) + 5,7(0.2593978)- D=

S =1.03 A + 3.07 B + 0,66c + 0,4 D

=-4,3-0,85059 + 1,47801-0,012606 = -3,685

S tahun 2011 = 1.03 (0.444633) + 3.07 (0.20626)+

PT.Beton jaya Tbk untuk periode 0,66 (0.991594) + 0,4 (1.294237)

tahun 2007 mempunyai nilai X sebesar - = 0,45797 + 0,63321 + 0,654449 +

3,685 sehingga perusahaan tersebut 0,517694

diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat = 2,263

atau perusahaan yang tidak berpotensi bangkrut

PT.Beton jaya Tbk untuk periode tahun 2011 mempunyai nilai S sebesar

Analisa kebangkrutan Metode Zmijewski 2,263 sehingga perusahaan tersebut

PT.Beton jaya Tbk tahun 2008 diklasifikasikan sebagai perusahaan yang

= 0.50486 tidak berpotensi bangkrut. Nilai tahun

A=

2011 naik dibandingkan tahun sebelumnya

= 0.216576 kenaikan tersebut dikarenakan faktior B,C

B=

dan D. Nilai B naik dikarenakan kenaikan Net profit Before Interest and Taxes, Nilai

C=

C naik dikarenkan kenaikan Net Profit before Taxes

X = -4,3-4,5X1 + 5,7X2-0,004X3

serta Nilai D naik

dikarenakan kenaikan sales.

4.2 Analisa kebangkrutan Metode

X tahun 2008

Zmijewski PT.Beton jaya

= -4,3-4,5 (0.295325652) + Analisa kebangkrutan Metode Zmijewski

5,7(0.2165766)-0,004(4.321498) PT.Beton jaya Tbk tahun 2007

= -4,3-1,32896 + 1,23444-0,017285 A=

= -4,411

PT.Beton jaya Tbk untuk periode B=

tahun 2008 mempunyai nilai X sebesar - 4,411 sehingga perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai perusahaan yang

=- 4,3-4,5 (0.134531886) + 5,7 (0.073906)- 0,004(9.461558)

= -4,3-0,60538 + 0,42126-0,03784 = -4,5219

PT.Beton jaya Tbk untuk periode tahun

2009 mempunyai nilai X sebesar -4,5219 sehingga

perusahaan

tersebut

diklasifikasikan sebagai perusahaan yang

tidak berpotensi bangkrut.

Analisa kebangkrutan Metode Zmijewski PT.Beton jaya Tbk tahun 2010

A=

B= = 0.185143

C=

X = -4,3-4,5X1 + 5,7X2-0,004X3

X tahun 2010 PT.Beton jaya Tbk untuk periode tahun 2011 mempunyai nilai S sebesar

=-4,3-4,5 (0.0934427) + 5,7(0.185143)- 0,004 (3.5972)

=-3,679562

sehingga perusahaan tersebut diklasifikasikan sebagai

perusahaan yang tidak berpotensi

bangkrut.

X tahun 2011

Analisa kebangkrutan Metode Zmijewski =-4,3-4,5 (0.16093) + 5,7(0.223985)- 0,004 (3.137574)

PT.Beton jaya Tbk tahun 2011 =-4,3-0,724195+1,276560-0,01255

A=

=-0,376009

4.3 RANGKUMAN.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, maka penulis membuat rangkuman sebagai berikut :

Metoda Zmijewski Tahun

Metoda Springate

Hasil 2007 2.6159 >0,862 Perusahaan sehat -3.685

Skor

Kriteria

Hasil

Skor

Kriteria

0<P<1 Perusahaan sehat

2008 4.3663. >0,862 Perusahaan sehat -4.411 0

2009 4.0868 >0,862 Perusahaan sehat -4.521 0<P<1 Perusahaan sehat 2010 1.9046 >0,862 Perusahaan sehat -3.679

0<P<1 Perusahaan sehat

2011 2.263

>0,862 Perusahaan sehat -0.376

0<P<1 Perusahaan sehat

Dijawa Timur, Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi Volume 4

No.1 April Surabaya : Fak.Ekonmi Hafiz Adnan, Dicky Arisudhana ,Fakultas

DAFTAR PUSTAKA

Katolik Widya Mandala Surabaya Ekonomi Universitas Budi Luhur

Munawir, S, 2002. Analisa Laporan Jakarta, Jl. Raya Ciledug,

Keuangan, Yogyakarta, Liberty Petukangan Utara, Kebayoran

Lama, Jakarta 12260 Muslich.Mohammad, 2000. Manajemen

Modern (Analisis Lontoh, F & Lindrawati, 2004, Manajemen

Keuangan

Perencanaan dan Kebijaksanaan), Laba Dalam Persepsi Etis Akuntan

Jakarta , Bumi Aksara Margaretta, Fanny dan Sylivia Saputra,

2005, Opini Audit Goinc Concern: Kajian berdasarkan Model Prediksi

Kebangkrutan,

Pertumbuhan

Perusahaan, dan Reputasi Kantor Akuntan Publik ( Studi pada Emiten Bursa Efek Jakarta), Proceding

Simposium Nasional Akuntansi VIII.Hal.966-978.

Peter, Yoseph (2011), Jurnal Ilmiah

Akuntansi Nomor 04 Januari-April, Universitas Kristen Marantha

Prastowo, Dwi dan Juliaty, Rifka,2005,.

Analisis Laporan Keuangan Konsep

dan

Aplikasi,

Edisi

Kedua.Yogyakarta,: UPP AMP YKPN

Riyanto, Bambang, 2011, Dasar-Dasar

Pembelanjaan

Perusahaan.

Yogyakarta , BPEE

Sekaran, Uma, 2006, Research Methods

For th Bussiness, 4 Edition,

(Diterjemahkan oleh : Kwan Men Yon), Jakarta: Salemba Empat.

Suad Husnan dan Suwarsono, 1995 , Studi Kelayakan Proyek UPP, AM YKN,

Yogyakarta

Weston, J.Fred dan Eugene F.Brigham ,1993, Manajemen Keuangan, Jakarta, Erlangga

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN AKUNTANSI SEBAGAI TEMPAT KULIAH DI PERGURUAN TINGGI

Oleh :

Martini

Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, 12260 Email : martini@budiluhur.ac.id

ABSTRAKSI

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologis baik secara parsial maupun simultan terhadap pemilihan jurusan akuntansi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui survey dengan menyebarkan kuesioner yang dikirim ke 55 responden, sementara yang dapat digunakan dalam analisa ini 50 responden atau sekitar 90,9%. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesa secara parsial maupun simultan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi <0.05. Hasil uji secara parsial menunjukkan bahwa budaya, pribadi dan psikologis tidak berpengaruh terhadap pemilihan jurusan akuntansi, sedangkan sosial berpengaruh terhadap pemilihan jurusan akuntansi. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap pemilihan jurusan akuntansi dengan pengaruh sebesar 57,1%.

Kata kunci : Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, Jurusan Akuntansi

ABSTRACT

The purpose of this study was to investigate the influence of cultural, social, personal and psychological either partially or simultaneously to the selection of the accounting department. This study is a descriptive analysis. The data in this study is primary data obtained through the survey by distributing questionnaires sent to 55 respondents, while that can be used in the analysis of 50 respondents, or approximately 90.9%. In the present study tested the validity, reliability testing and classical assumption. Hypothesis testing is then performed partially or simultaneously by using probabilities, significance > 0.05. Partial test results indicate that the cultural, personal and psychological no effect on the selection of accounting majors, while social influence on the selection of accounting majors. Simultaneously test results show that cultural, social, personal and psychological effect on the selection of accounting majors with the effect of 57.1%.

Keyword : Influence of cultural, social, personal, psychological, accounting department

PENDAHULUAN

Akuntansi merupakan salah satu Saat ini dunia berada dalam kondisi

jurusan di bidang ekonomi yang banyak yang serba maju dan bebas. Kemajuan

diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari teknologi yang tidak terbatas terjadi setiap

hasil penelitian Basuki (1999) dalam Ariani hari, menit, bahkan detik, perkembangan-

(2004) menyebutkan bahwa rata-rata perkembangan teknologi terjadi di setiap

mahasiswa memilih jurusan akuntansi, belahan dunia. Kedinamisan pergerakan

didorong oleh keinginan mereka untuk kemajuan tersebut sudah merupakan

menjadi profesional. Selain itu termotivasi tuntutan yang secara otomatis harus

oleh anggapan bahwa akuntan di masa dipenuhi untuk memberi kemudahan bagi

mendatang akan sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Masyarakat semakin haus

perusahaan di Indonesia. akan perubahan yang lebih maju untuk

banyak

Mendapatkan pekerjaan yang layak memenuhi kebutuhan mereka. Kebebasan

merupakan salah satu tujuan belajar di berinteraksi di luar batas negara sudah

Perguruan Tinggi. Hal itu sepertinya telah menjadi prasyarat pengembangan diri,

mengakar pada masyarakat kita. Kuliah di baik dalam pengertian individu maupun

universitas ataupun perguruan tinggi kelompok atau organisasi. Hal tersebut

bukan lagi dengan tujuan utama mencari mengindikasikan persaingan yang semakin

ilmu, tapi ada motif lain yaitu kelak setelah ketat. Untuk dapat berperan dan bersaing

lulus berharap mendapatkan pekerjaan dalam kondisi dunia yang semakin maju

layak. Pekerjaan dapat menjadi tolok ukur dan bebas, pendidikan menjadi syarat

keberhasilan seseorang dari hasil belajar mutlak. Pendidikan menjadi sarana untuk

di Perguruan Tinggi. Memang tak bisa kita mengembangkan

pungkiri, meski tidak mutlak pekerjaan kemampuan melalui pengajaran yang

pengetahuan

dan

menentukan berhasil atau tidaknya diberikan. Pada dasarnya Faktor-faktor

seseorang.

kerjapun tak kalah memilih jurusan pada Perguruan Tinggi

yang dapat mempengaruhi mahasiswa

Dunia

kompetitifnya. Hal ini dapat kita lihat sebagai tempat kuliah diantaranya: faktor

dengan semakin tingginya syarat yang budaya, faktor sosial, faktor pribadi serta

minta oleh banyak perusahaan bagi calon faktor psikologis. Faktor lain yang

karyawannya. Salah satunya adalah mempengaaruhi pemilihan jurusan adalah

jenjang pendidikan. Sebagian besar dari faktor keluarga, individual, pekerjaan,

perusahaan, itu apalagi perusahaan besar situasi ekonomi, motivasi, persepsi,

meminta lulusan Diploma dan Sarjana. keyakinan dan sikap serta minat.

Walaupun masih banyak pula yang Walaupun masih banyak pula yang

sosial berpengaruh Atas atau yang sedejat. Tetapi, tetap saja

2. Apakah

pemilihan jurusan terdapat penempatan berbeda antara

terhadap

akuntansi sebagai tempat kuliah di yang lulusan Sekolah Menengah Atas atau

Perguruan Tinggi sederajat dengan yang lulusan Sarjana.

pribadi berpengaruh Untuk menghadapinya, selain dengan

3. Apakah

pemilihan jurusan meningkatkan

terhadap

akuntansi sebagai tempat kuliah di penguasaan

Perguruan Tinggi seperti keterampilan berbahasa asing dan

beberapa

keterampilan

4. Apakah psikologis berpengaruh penguasaan teknologi seperti komputer.

pemilihan jurusan Kita juga dituntut untuk pandai-pandai

terhadap

akuntansi sebagai tempat kuliah di dalam memilih bidang yang memiliki

Perguruan Tinggi prospek baik ke depan. Salah satu pilihan

5. Apakah budaya, sosial, pribadi dan itu adalah Akuntansi.

secara simultan Berdasarkan latar belakang tersebut,

psikologis

berpengaruh terhadap pemilihan penelitian ini mengambil judul tentang

jurusan akuntansi sebagai tempat

Analisa faktor –faktor

yang

kuliah di Perguruan Tinggi

Mempengaruhi Mahasiswa Memilih

Tujuan Penelitian

Jurusan Akuntansi Sebagai Tempat

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : Kuliah di Perguruan Tinggi dan

1. Menganalisis pengaruh budaya, diharapkan melalui penelitian tersebut,

social, pribadi dan psikologis dapat diketahui kebutuhan dan keinginan

secara simultan terhadap pemilihan mahasiswa

jurusan akuntansi sebagai tempat Khususnya jurusan akuntansi.

akan Perguruan

Tinggi

kuliah di Perguruan Tinggi

Perumusan Masalah

2. Menganalisis pengaruh budaya, Berdasarkan latar belakang dan

social, pribadi dan psikologis uraian di atas, maka rumusan masalah

secara parsial terhadap pemilihan yang menjadi dasar bagi penulisan ilmiah

jurusan akuntansi sebagai tempat ini adalah :

kuliah di Perguruan Tinggi

1. Apakah budaya

3. Menganalisis variable yang paling terhadap

berpengaruh

dominan berpengaruh terhadap akuntansi sebagai tempat kuliah di

pemilihan

jurusan

jurusan akuntansi Perguruan Tinggi

pemilihan

sebagai tempat kuliah di Perguruan Tinggi

Kontribusi Penelitian

entry bookkeeping) sebagaimana yang

1. Bagi Pengembangan

oleh Luca Pacioli. diharapkan dapat memberikan

Ilmu,

dikembangkan

Perusahaan VOC milik Belanda-yang manfaat

merupakan organisasi komersial utama tambahan yang dapat dijadikan

berupa

informasi

penjajahan-memainkan sumbangan

selama

masa

peranan penting dalam praktik bisnis di penelitian selanjutnya yang lebih

pemikiran

dalam

Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus komprehensif

2. Kegunaan

Kegiatan ekonomi pada masa diharapkan dapat memberikan

Operasional,

penjajahan meningkat cepat selama tahun konstribusi bagi peneliti mengenai

1800an dan awal tahun 1900an. Hal ini faktor-faktor yang mempengaruhi

ditandai dengan dihapuskannya tanam pemilihan

paksa sehingga pengusaha Belanda sebagai tempat kuliah di Perguruan

jurusan

akuntansi

banyak yang menanmkan modalnya di Tinggi.

Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi pekerjaan yang layak merupakan

Karena

mendapatkan

mendorong munculnya permintaan akan salah satu tujuan belajar di

tenaga akuntan dan juru buku yang Perguruan Tinggi

terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907

TINJAUAN PUSTAKA

DAN

(Soemarso 1995). Peluang terhadap

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh

Sejarah Perkembangan Akuntansi di

akuntan Belanda dan Inggris yang masuk

Indonesia

ke Indonesia untuk membantu kegiatan Praktik akuntansi di Indonesia dapat

administrasi di perusahaan tekstil dan ditelusur pada era penjajahan Belanda

perusahaan manufaktur (Yunus 1990). sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun

Internal auditor yang pertama kali datang 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas

di Indonesia adalah J.W Labrijn-yang berkaitan dengan praktik akuntansi di

sudah berada di Indonesia pada tahun Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747,

pertama yang yaitu

melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang

dan mengontrol pembukuan perusahaan) berkedudukan di Jakarta (Soemarso

adalah Van Schagen yang dikirim ke 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan

Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso sistem pembukuan berpasangan ( double-

Kesempatan bagi akuntan lokal akuntansi model Belanda dengan model (Indonesia) mulai muncul pada tahun

Amerika pada tahun 1960 (ADB 2003). 1942-1945, dengan mundurnya Belanda

Selanjutnya, pada tahun 1970 semua dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya

mengadopsi sistem ada satu orang akuntan yang berbangsa

lembaga harus

akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari

(Soermarso 1995). Praktik akuntansi Pada awal tahun 1990an, tekanan model Belanda masih digunakan selama

untuk memperbaiki kualitas pelaporan era setelah kemerdekaan (1950an).

seiring dengan Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih

keuangan

muncul

terjadinya berbagai skandal pelaporan didominasi oleh sistem akuntansi model

keuangan yang dapat mempengaruhi Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan

perilaku investor. yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang

kepercayaan dan

Skandal pertama adalah kasus Bank Duta orang Belanda dari Indonesia pada tahun

(bank swasta yang dimiliki oleh tiga 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan

yayasan yang dikendalikan presiden dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

Suharto). Bank Duta go public pada tahun Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan

tetapi gagal mengungkapkan akuntan,

kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). berpaling ke praktik akuntansi model

Bank Duta juga tidak menginformasi Amerika. Namun demikian, pada era ini

semua informasi kepada Bapepam, praktik akuntansi model Amerika mampu

auditornya atau underwriternya tentang berbaur dengan akuntansi model Belanda,

masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank terutama yang terjadi di lembaga

Duta mengeluarkan opini wajar tanpa pemerintah. Makin meningkatnya jumlah

pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus institusi

Plaza Indonesia Realty (pertengahan menawarkan pendidikan akuntansi-seperti

1992) dan Barito Pacific Timber (1993). pembukaan

Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi Universitas Indonesia 1952, Institute Ilmu

pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi

keuangan harus diperbaiki jika memang Negara-STAN) 1990, Univesitas Padjajaran

menginginkan adanya 1961, Universitas Sumatera Utara 1962,

pemerintah

transformasi pasar modal dari model Universitas Airlangga 1962 dan Universitas

“casino” menjadi model yang dapat Gadjah Mada 1964 (Soermarso 1995)-

memobilisasi aliran investasi jangka telah mendorong pergantian praktik

panjang.

Berbagai skandal tersebut telah secara tidak langsung diarahkan pada mendorong pemerintah dan

buruknya praktik akuntansi dan rendahnya berwenang untuk mengeluarkan kebijakan

badan

keterbukaan informasi regulasi yang ketat berkaitan dengan

kualitas

( transparency).

pelaporan keuangan. Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI

Pendidikan Akuntansi di Indonesia.

mengadopsi seperangkat

Sejak berdirinya Ikatan Akuntan akuntansi keuangan, yang dikenal dengan

standar

Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(IAI-KAPd) pada tahun 1996 yang diketuai (PSAK). Kedua, Pemerintah bekerja sama

oleh Prof. Dr. Zaki Baridwan, dan dengan Bank Dunia (World Bank)

dilanjutkan dengan kepengurusan periode melaksanakan Proyek Pengembangan

tahun 2002 – 2006 dengan ketua Prof. Dr. Akuntansi

Mas’ud Machfudz, kualitas pendidikan mengembangkan regulasi akuntansi dan

akuntansi di Indonesia menjadi bahasan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada

yang tidak ada putusnya. Usaha untuk tahun

mengembangkan pemikiran tentang solusi berbagai

1995, pemerintah

membuat

atas permasalahan pendidikan akuntansi akuntansi

di Indonesia berlanjut pada kepengurusan Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun

IAI-KAPd periode tahun 2006 -2008 yang 1995 pemerintah memasukkan aspek

diketuai oleh Prof. Dr. Ainun Na’im. akuntansi/pelaporan keuangan kedalam

Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk Undang-Undang Pasar Modal (Rosser

merealisasikan pemikiran tersebut antara 1999).

Standar Kualitas Jatuhnya nilai rupiah pada tahun

lain:

Simposium

Pendidikan Akuntansi, Lokakarya Nasional 1997-1998 makin meningkatkan tekanan

Kurikulum Akuntansi, Seminar Nasional pada pemerintah untuk memperbaiki

Metode Pembelajaran, dan Evaluasi kualitas pelaporan keuangan. Sampai awal

Kurikulum Pendidikan Profesi Akuntansi. 1998,

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan collapsenya

kebangkrutan

konglomarat,

berurutan untuk meningkatnya inflasi dan pengangguran

menemukan benang merah antar berbagai memaksa pemerintah bekerja sama

aspek dalam pendidikan akuntansi di dengan IMF dan melakukan negosiasi atas

Indonesia.

berbagaai paket

kualitas pendidikan ditawarkan IMF. Pada waktu ini, kesalahan

akuntansi menjadi semakin besar seiring akuntansi menjadi semakin besar seiring

Undang-Undang Pelaporan Keuangan diwujudkan dengan salah satu program

masih merupakan kerja IAI yaitu peningkatan peran IAI

(saat

sekarang

perancangan draf RUU). Berkaitan dengan dalam pendidikan akuntansi nasional.

akuntan yang Aktifitas

UU-AP,

kompetensi

oleh institusi pendidikan pendidikan

akuntansi akan semakin menjadi sorotan, beberapa sasaran. Pertama, disusunnya

akuntansi

mempunyai

terlebih pada sertifikasi profesi akuntan rencana implementasi Statements of

publik yang memungkinkan berasal dari Membership Obligation 2 (SMO2) IFAC:

lulusan program sarjana dan D IV bidang Education Standards for Professional

non akuntansi. Kedua, Badan Standar Accountants

Nasional Pendidikan (BSNP, 2010) telah Pronouncements yang mengacu pada

menyatakan perlunya suatu perombakan International Education Standards (IES).

dalam pendidikan karena pergeseran Kedua, tersusunnya blue print pendidikan

kondisi lingkungan menuju techno-culture akuntansi

dan techno-science. Ini berarti perlunya pendidikan akuntansi. Ketiga, masuknya

suatu pergeseran paradigma pendidikan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) &

akuntansi dalam memenuhi tuntutan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen

global, baik yang bersumber dari nilai-nilai (USAM) sebagai

global/universal maupun kebutuhan lokal Keempat,

jenjang sertifikasi.

yang bersumber dari nilai-nilai atau penyelenggara dan mutu PPA. Kelima,

meningkatnya

jumlah

kearifan lokal. Ketiga, Kementerian peningkatan

Pendidikan dan Kebudayaan juga sedang penyelenggara pendidikan magister dan

intensif menerapkan pendidikan karakter doktor akuntansi. Keenam, peningkatan

dalam semua jenjang pendidikan. peran serta IAI dalam pengembangan

Sebelum dikeluarkannya UU No. pendidikan

34/1954 tentang gelar Akuntan, semua menyangkut

akuntansi,

khususnya

orang dapat menyatakan dirinya selaku kompetensi akuntansi pada semua jenjang

pencapaian

standar

akuntan dan memakai gelar akuntan. pendidikan.

Dulu, orang yang lulusan dari fakultas Dalam pengembangan blue print

Ekonomi Universitas Negeri gelarnya selain pendidikan akuntansi, beberapa isu sentral

SE, mereka langsung dapat gelar Akt atau yang perlu dikaji adalah pertama,

akuntan. Nah, bonus gelar ini jadi masalah munculnya

Undang-Undang

Akuntan

bisa dikatakan membuat iri lulusan dari bisa dikatakan membuat iri lulusan dari

budaya.

sekarang yang ingin mendapatkan gelar

b. Sub kebudayaan akuntan harus mengikuti pendidikan

Sikap kebudayaan mengandung profesi akuntansi selama satu tahun dan

sub kebudayaan ( subculture) yang mengikuti ujian yang diadakan oleh IAI.

lebih kecil, atau kelompok orang – Dalam rangka meningkatkan penguasaan

orang yang mempunyai sistem nilai akuntansi terhadap pengetahuan dan

sama berdasarkan kompetensi teknis di bidang akuntansi,

yang

pengalaman dan situasi kehidupan dan untuk menyongsong keterbukaan

sama. Subkebudayaan dalam era perdagangan bebas, maka IAI

yang

meliputi kewarganegaraan, agama, dengan dukungan Departemen Keuangan

ras, dan derah RI menyelenggarakan Ujian Sertifikasi

kelompok,

geografis. Banyak sub kebudayaan Akuntan Publik (USAP), dengan tujuan

yang membentuk segmen pasar untuk menguji kemampuan akuntan untuk

penting, dan orang pemasaran berpraktik sebagai Akuntan Publik.

seringkali merancang produk dan program

pemasaran yang

Faktor Budaya

disesuaikan dengan kebutuhan Faktor –faktor budaya memberikan

konsumen.

pengaruh paling luas pada keinginan dan

c. Kelas sosial ( social culture) perilaku konsumen.

Hampir setiap masyarakat memilki

a. Budaya ( culture) beberapa bentuk struktur kelas Budaya adalah penyebab paling

sosial. Kelas –kelas sosial (social mendasar dari keinginan dan

classes) adalah bagian –bagian perilaku

masyarakat yang relatif permanen merupakan susunan nilai – nilai

seseorang.

Budaya

dan tersusun rapi yang anggota – dasar, persepsi, keinginan, dan

anggotanya mempunyai nilai –nilai, perilaku yang dipelajari anggota

kepentingan, dan perilaku yang suatu masyarakat dari keluarga

sama. Kelas sosial tidak ditentukan dan institusi penting lainnya.

oleh satu faktor saja, misalnya Menemukan produk baru yang

pendapatan, tetapi ditentukan diinginkan

suatu kombinasi dilakukan dengan berusaha selalu

pendapatan, pendidikan, kesejahteraan, dan pendapatan, pendidikan, kesejahteraan, dan

adalah kelompok sekunder, yang dan kelas –kelas yang berbeda

lebih formal dan memiliki lebih menggunakan

sedikit interaksi reguler. Kelompok tertentu

aturan –

aturan

sekunder ini mencakup organisasi mengubah

– organisasi seperti kelompok masyarakat. Orang –orang dalam

posisi

sosial

keagamaan, asosiasi profesional, kelas

dan serikat buruh. Kelompok acuan menunjukkan perilaku membeli

sosial

cenderung

group) berfungsi yang serupa.

( reference

sebagai titik banding / referensi Dari hal-hal yang di atas dapat di

langsung (tatap muka) atau tidak definisikan bahwa faktor budaya

langsung yang membentuk sikap sering terjadi di karnakan oleh

perilaku seseorang. individual dan sikap nilai-nilai dasar

maupun

Kelompok acuan mengarahkan kehidupan, maka sering kali prilaku

seseorang pada perilaku dan gaya seseorang

hidup baru, mempengaruhi sikap keinginan, satu kelompok, dan

cendrung

pada

dan konsep diri orang tersebut, status tinggi. Ini lah yang menjiwai

dan memberikan dorongan untuk seseorang dalam memilih jurusan

menyesuaikan diri sehingga akan akuntansi.

mempengaruhi pilihan produk dan merek orang itu.

Faktor Sosial

b. Keluarga

a. Kelompok acuan Anggota keluarga dapat sangat Perilaku seseorang dipengaruhi

mempengaruhi perilaku pembeli. oleh banyak kelompok ( group)

adalah organisasi kecil. Kelompok secara langsung

Keluarga

pembelian konsumen yang paling mempengaruhi

penting dalam masyarakat. seseorang

dan

dimilki

c. Peran dan status keanggotaan

disebut

kelompok

Posisi seseorang dalam setiap groups). Beberapa di antaranya

( membership

kelompok dapat ditetapkan baik adalah kelompok primer yang

lewat perannya maupun statusnya memiliki interaksi reguler tetapi

dalam organisasinya. Peran ( role) informal – seperti keluarga, teman

meliputi kegiatan – – teman, tetangga, dan rekan

seseorang

kegiatan

yang diharapkan yang diharapkan

(Sarwono, 2005: 208). Dalam orang –orang yang ada di sekitar

menurut

faktor sosial sering kali mengacu individu tersebut. Setiap peran

pada pilihan yang berkaitan membawa

dengan orang lain jarang sekali mencerminkan penghargaan yang

status

yang

memilih keputusan yang mendasari diberikan

keinginan diri sendiri karna hanya Seseorang

oleh

masyarakat.

melihat apa yang orang katakan produk yang menunjukkan status

seringkali

memilih

dan hanya faktor individual saja individu

yang memilih berdasarkan atas diri masyarakat.

tersebut

dalam

sendiri tanpa ada paksaan dari

d. Individual orang lain. Itu lah dasar seseorang Sebagian

memilih jurusan akuntansi karna bahwa setiap perilaku kelompok,

pakar

menganggap

faktor sosial.

kekerasan seperti kasus kerusuhan

Faktor pribadi

a. Umur dan tahap siklus hidup awal bab ini selalu berawal dari

Heydel yang dikemukakan dalam

Seseorang mengubah barang dan perilaku

jasa yang dibeli selama hidup kekerasan yang dapat dilakukan

individual.

Perilaku

orang tersebut. Selera terhadap oleh individu menurut kelompok

makanan, pakaian, meubel, dan pakar ini adalah agresivitas yang

rekreasi seringkali berhubungan dilakukan oleh individu secara

dengan usia. Pembelian juga sendirian, baik secara spontan

dibentuk oleh tahap siklus hidup (tidak

tahap –tahap yang direncanakan,

mungkin dilalui keluarga sesuai kekerasan yang dilakukan bersama

dan

perilaku

dengan kedewasaan anggotanya. orang lain.

b. Pekerjaan

Jika kita amati peristiwa perilaku

seseorang individual, seperti minum minuman

Pekerjaan

mempengaruhi barang dan jasa keras, menusuk suporter pihak

yang dibelinya. Orang pemasaran lawan,

mengidentifikasi mengejek suporter lawan serta

melawan polisi,

dan

mencoba

kelompok –kelompok pekerja yang saling melempari suporter lawan

memiliki minat yang rata –rata lebih (oleh sekelompok kecil orang)

tinggi pada barang dan jasa yang tinggi pada barang dan jasa yang

yang lebih dari sekedar kelas sosial berspesialisasi

Bahkan

dapat

ataupun kepribadian seseorang. produk-produk yang dibutuhkan

menghasilkan

Gaya hidup menampilkan pola satu kelompok pekerjaan tertentu.

perilaku

seseorang dan

c. Situasi ekonomi interaksinya di dunia. Situasi ekonomi seseorang akan

e. Kepribadian dan konsep diri mempengaruhi pilihan produknya.

Kepribadian tiap orang yang Pemasar

bebeda mempengaruhi perilaku pendapatan, tabungan pribadi, dan

mengamati

tren

Kepribadian tingkat bunga. Jika indikator –

membelinya.

( personality) adalah karakteristik indikator ekonomi menunjukkan

yang unik, yang datangnya

psikologis

mengahsilkan tanggapan yang pemasaran

resesi,

orang

relatif konsisten dan menetap langkah –langkah untuk merancang

dapat

mengambil

terhadap lingkungan ulang,

( lasting)

seseorang. Kepribadian biasanya menetapkan kembali harga produk

mereposisi,

dan

diuraikan berdasarkan sifat –sifat dengan cepat.

seseorang seperti kepercayaan diri,

d. Gaya hidup

kemampuan Orang-orang yang berasal dari dari

dominasi,

otonomi, sub kebudayaan, kelas sosial, dan

bersosialisasi,

mempertahankan diri, kemampuan pekerjaan dapat memiliki gaya

dan agresivitas. hidup yang cukup berbeda. Gaya

beradaptasi,

Kepribadian dapat berguna untuk hidup ( lifestyle) adalah pola

menganalisis perilaku konsumen kehidupan seseorang. Pemahaman

atas suatu produk maupun pilihan kekuatan-kekuatan ini dengan

merek.

mengukur dimensi –dimensi AIO utama kosnumen – activities

Faktor Psikologis

a. Motivasi

olahraga, kegiatan sosial), interest Seseorang mempunyai kebutuhan (makanan,

pada suatu saat. Ada kebutuhan rekreasi), dan opinions (mengenai

mode,

keluarga,

biologis, yang muncul dari keadaan diri suatu individu, masalah –

yang memaksa seprti rasa lapar, masalah sosial, bisnis, produk).

haus, atau merasa tidak nyaman. Gaya hidup mencakup sesuatu

Kebutuhan

lainnya bersifat lainnya bersifat

situasi yang sama, rasa

suatu

dikarenakan semua orang belajar kebutuhan ini tidak akan cukup

memiliki.

Kebanyakan

melalui arus informasi yang kuat untuk memotivasi orang

melewati lima alat indera : pelihat, tersebut untuk bertindak pada

pendengar, pencium, peraba, dan suatu waktu tertentu. Suatu

pengecap. Namun, masing –masing kebutuhan akan menjadi motif

individu menerima, mengatur, dan apabila dirangsang sampai suatu

menginterpretasikan informasi tingkat intensitas yang mencukupi.

sensor syaraf ini dengan cara Sebuah motif atau dorongan

Persepsi adalah kebutuhan yang secara

sendiri-sendiri.

( perception) adalah proses di mana cukup

seseorang memilih, mengatur, dan mengarahkan seseorang untuk

dirangsang

untuk

mengintepretasikan informasi mencari

untuk membentuk gambaran yang pengertian yang lain tentang

kepuasan.

Adapun

berarti mengenai dunia. motivasi adalah kondisi fisiologis

c. Pembelajaran

seseorang melakukan diri seseorang yang mendorongnya

dan psikologis yang terdapat dalam

Ketika

tindakan, orang tersebut belajar. untuk melakukan aktivitas tertentu

( learning) guna mencapai suatu tujuan

Pembelajaran

menggambaran perubahan (kebutuhan) (Djaali, 2009 : 101).

perilaku individu yang muncul

b. Persepsi karena pengalaman. Hampir semua Seseorang yang termotivasi siap

perilaku manusia berasal dari untuk bertindak. Bagaimana cara

belajar. Proses belajar berlangsung seseorang bertindak dipengaruhi

melalui drive (dorongan), stimuli oleh persepsinya mengenai situasi

(rangsangan), clues (petunjuk), tertentu. Dua orang dengan

(tanggapan), dan motivasi yang sama dan dalam

responses

reinforcement (penguatan), yang situasi

saling mempengaruhi. mengambil tindakan yang jauh

yang sama

mungkin

d. Keyakinan dan sikap berbeda karena dua orang tersebut

Dengan melakukan dan lewat memandang

pembelajaran, orang – orang berdeda.

mendapatkan keyakinan dan sikap.

Pada gilirannya, kedua hal ini

e. Minat

mempengaruhi perilaku membeli Minat adalah rasa lebih suka dan orang - orang. Suatu keyakinan

rasa keterikatan pada suatu hal ( belief) adalah pemikiran deskriptif

atau aktivitasi tanpa ada yang seseorang

menyuruh. Minat pada dasarnya Orang pemasaran tertarik pada

mengenai

sesuatu.

adalah penerimaan akan suatu keyakinan

hubungan antara diri sendiri seseorang mengenai barang dan

yang

dirumuskan

dengan sesuatu di luar diri. jasa tertentu, karena keyakinan ini

Semakin kuat atau dekat hubungan menyusun citra produk yang

tersebut, semakin besar minatnya mempengaruhi perilaku membeli.

(Djaali, 2009 : 121). Orang-orang

memiliki

sikap

terhadap agama, politik, pakaian,

Proses pembuatan Keputusan

musik, makanan dan hampir setiap Pembuatan Keputusan bukan hal lainnya. Sikap ( attitude)

tindakan tunggal yang menggambarkan

merupakan

terisolasi, melainkan merupakan tahapan perasaan, dan kecenderungan

penilaian,

berbentuk anyaman yang tidak dapat di yang

pisahkan satu dengan yang lainnya. John seseorang atas sebuah obyek atau

Dewey (1910) mengajukan pandangan gagasan.

bahwa proses pemecahan masalah seseorang dalam suatu kerangka

Sikap

menempatkan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25