KESIMPULAN DAN SARAN A.

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 : Koordinasi Saat Berenang ................................................... 10 Gambar 2.2 : Gerakan Step Up .................................................................. 17 Gambar 2.3 : Bentuk Latihan Step Up Membawa Dumbbell .................. 20 Gambar 2.4 : Latihan Curl Kaki .................................................................. 21 Gambar 2.5 : Latihan Dumbell Arm Swings .............................................. 22 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setelah dilihat dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada tingkat Nasional maupun Internasional, dapat ditujukkan kemunduran atau kemajuan yang positif dari suatu cabang olahraga. Prestasi dibidang olahraga dapat mengangkat nama baik Daerah serta mengharumkan nama Bangsa dan Negara. Renang dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak mengenal perbedaan jenis kelamin, usia, laki-laki atau perempuan, tua atau muda semua bias melakukannya. Renang sangat ekonomis, karena dengan mengeluarkan uang yang sedikit, orang bisa masuk ke kolam dan berenang sepuasnya. Renang juga bisa dilakukan kapan saja, tidak mengenal waktu, bisa pagi, siang, sore, maupun malam hari dan bisa dilakukan secara perorangan. Kemudian untuk dapat berprestasi dalam cabang olahraga renang itu perlu didukung oleh komponen fisik yang memadai. Sebab tidak ada gunanya seorang perenang dalam suatu perlombaan dapat berenang dengan gaya yang indah namun tidak mampu untuk menyelesaikannya seluruh jarak yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Counsilman dalam Hendromartono, 1992:13 yang menyatakan “ada 3 kelompok unsur utama dari kondisi fisik yang dibutuhkan untuk dapat melakukan unjuk kerja renang yang baik yaitu : kekuatan, daya tahan dan kelentukan. Meningkatkan kemampuan unsur-unsur tersebut dapat dikerjakan dengan melakukan latihan di darat. Seorang perenang yang melakukan latihan fisik di darat, tidak akan melatih seluruh ototnya seperti Binaragawan, tetapi latihan ini hanya khusus dutujukan untuk memperkuat otot-otot yang menjadi penggerak utama dari gerakan renang saja. Oleh karena itu, otot-otot yang bersangkutan harus dilatih sebanyak mungkin sesuai dengan fungsinya seperti yang mereka gunakan dalam gaya-gaya renang tertentu. Menurut James C. Redcliffe 1987:1 mengatakan “meskipun kekuatan strength adalah penting, akan tetapi yang lebih diperlukan untuk hampir semua cabang olahraga bukanlah hanya kekuatan strength saja, akan tetapi power, karena didalam power selain terdapat kekuatan strength teradapat pula kecepatan.” Dengan kata lain, atlet yang memilliki power adalah atlet yang kecuali kuat juga cepat. Selanjutnya, Dadeng Kurnia dan Murni 1991:75 mengatakan bahwa “untuk cabang olahraga renang, selain diperlukan tenaga strength juga diperlukan kecepatan. Kekuatan yang disertai kecepatan disebut power. ” Hal ini berarti menunjukkan bahwa atlet tersebut selain kuat tetapi juga cepat. Menurut Hendromartono 1992:13 “untuk dapat berprestasi dalam cabang olahraga renang itu perlu didukung oleh kemampuan fisik yang memadai.” Ini berarti bahwa kemampuan teknik saja belum cukup tanpa didukung oleh kemampuan fisik yang memadai. Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan, para Atlet Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan sudah memiliki teknik berenang yang cukup baik namun para Atlet tersebut terlalu banyak berlatih dikolam berenang dan kurang berlatih didarat, sedangkan Dadeng Kurnia dan Murni menagatakan bahwa “ latihan fisik bagi tercapainya prestasi maksimal dalam olahraga renang harus dikembangkan didarat.” Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan merupakan salah satu club renang yang ada dikota medan. Club ini sudah sering mengikuti kejuaran-kejuaran baik di kota Medan maupun diluar kota. Namun walaupun demikian, bukan berarti club tersebut tidak mempunyai masalah sebab pada waktu seleksi Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia KRAPSI pada tanggal 27 Desember 2011 tidak satupun atlet putra mereka yang mampu menembus limit waktu gaya bebas 50 meter yang dipatokan pada oleh Pengda PRSI Sumut sebagai syarat untuk lulus Kejurnas Renang Bulan Oktober Tahun 2012 di Surabaya, dan Antar Pelajar yang dilaksanakan pada Juli Tahun 2011 dikolam Renang Selayang Medan, contoh seorang Atlet yang bernama Daud Putra Perkasa menempuh waktu 00.47.82 detik pada seleksi KRAPSI tetapi waktu yang ditetapkan oleh Pengda 00.27.95 detik maka Atlet tersebut tidak lolos Kejurnas. Berdasarkan wawancara dengan salah satu pelatih Perkumpulan Renang Bina Tirta Medan, yaitu Yudi Nopiadi, S.Pd pada tanggal 10 November 2013, luncuran yang dihasilkan dari setiap kali kayuhan belum cukup memuaskan bagi Pelatih tersebut dikarenakan luncuran yang dihasilkan tidak mencapai satu meter. Pelatih tersebut menduga bahwa hal diatas dikarenakan power otot lengan dan otot tungkai para atlet tersebut yang kurang baik.