Paradigma Penelitian Fenomena: PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN TEKNIK 5W + 1H.

74

3.5 Paradigma Penelitian Fenomena:

Menulis sebagai keteram- pilan berbahasa Menulis masih menjadi beban Pengajaran Menulis Nara- si kurang Mendapat Per- hatian Teknik pembelajaran ma- sih kurang bervariasi Solusi: Adanya teknik pembelajaran yang lebih memusatkan pada penemuan Teknik 5 W + 1 H: What Who Where When Why How Tes Awal Menulis Narasi PenerapanTeknik 5W + 1H dalam Pembelajaran Menulis Narasi Proses Pembelajaran I Proses Pembelajaran II Proses Pembelajaran III Tes Akhir Menulis Narasi SISWA: • Adanya Keefektifan dalam Pembelajaran Menulis Narasi • Adanya Peningkatan dalam Pembelajaran Menulis Narasi GURU: • Alternatif Teknik 5W+1H dalam KBM 171 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai teknik 5W+1H dalam pembelajaran menulis karangan narasi terhadap siswa kelas X SMA Pasundan 2 Kota Cimahi. 1. Kesalahan siswa dalam penulisan karangan narasi meliputi aspek kesesuaian antara tema dengan isi cerita, penggambaran alur cerita, penggambaran tokoh dan karakter tokoh, penggambaran latar tempat, waktu dan ruang kejadian, serta aspek kebahasaan. 2. Ada peningkatan kemampuan siswa menulis karangan narasi dengan teknik 5W+1H. Peningkatan tersebut terjadi dalam setiap aspek menulis narasi. Hasil tes awal kemampuan menulis karangan narasi nilai rata-ratanya 55,08 sedangkan nilai rata-rata tes akhir 69,38. Hal ini menun-jukkan adanya peningkatan. Nilai rata-rata tes awal untuk pengembangan tema 19,45, pada tes akhir meningkat menjadi 25,40. Nilai rata-rata untuk aspek pengembangan alur mencapai 12,13 pada tes awal, berkembang menjadi 15,40 pada tes akhir. Penggambaran tokoh memperoleh rata-rata 12,68 saat tes awal kemudian meningkat menjadi 13,90 pada tes akhir. Nilai rata-rata tes awal untuk penggambaran latar 6,78 pada tes akhir meningkat menjadi 7,90. Aspek kebahasaan mengalami peningkatan, nilai 172 rata-rata tes awal mendapat 4,28 pada tes akhir meningkat menjadi 7,13. Dengan melihat hasil yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa setelah para siswa mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan teknik 5W+1H terdapat peningkatan kemampuan setiap aspek dalam menulis karangan narasi. 3. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil karangan narasi siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran dan sesudah pembelajaran menggunakan teknik 5W + 1H.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pengembangan Kerangka Karangan Melalui Metode Mind Mapping (PTK Pada Siswa Kelas V MI Hidayatul Ikhwan, Kec. Rumpin, Kab. Bogor)

0 7 8

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Metode Teknik Latihan Terbimbing Berbantuan gambar Puzzle

6 139 250

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE JOURNALIST’S QUESTIONS (5W 1H) Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Metode Journalist’s Questions (5W 1H) Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Geneng I kecamatan Miri kabupaten Sra

0 1 17

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE JOURNALIST’S QUESTIONS (5W 1H) Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Metode Journalist’s Questions (5W 1H) Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Geneng I kecamatan Miri kabupate

1 4 9

PENGARUH TEKNIK KLUSTER 5W+1H TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR.

2 7 31

PENGGUNAAN TEKNIK SEBAR GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BAHASA PRANCIS.

0 1 40

PENGEMBANGAN TEKNIK 5W + 1h DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN) : Studi Eksperimental terhadap Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang Tahun Akademik 2008.

0 0 45

Tugas dina menganalisis berita 5w 1h

0 1 1

Fenggunaan Teknik 5W + 1H di dalam Pembelajaran Menulis Sakubun

1 4 15