Inventory Awal Biaya Start-up Tambahan Kebutuhan Modal Kerja Kebutuhan Finansial

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI ASPEK KEUANGAN

6.1 Rencana Keuangan 6.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Kebutuhan akan fasilitas dan peralatan sangat menunjang kegiatan perusahaan, biaya-biaya yang diperlukan untuk kebutuhan fasilitas dan peralatan ialah sebagai berikut : TABEL 8. Daftar Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Jenis Fungsi Kebutuhan Khusus Biaya Set-up Biaya Rpbulan Kantor Administrasi Keuangan Operasi Pemasaran Renovasi Computer Support Sistem Informasi Branding Rp. 40.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Sub-total Rp.135.000.000 Rp. 7.000.000 Pengadaan Rekruitment Selection Seragam Pencarian TK Seleksi TK Branding Rp. 20.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 15.000.000 - Sub-total Rp. 50.000.000 - Total Rp.200.000.000 Rp. 7.000.000 Sumber : Analisis 2016

6.1.2 Inventory Awal

PT. OXI LIQUINDO PRATAMA merupakan perusahaan jasa, dimana tidak terjadi aktivitas produksi. Namun terdapat berbagai pelatihan-pelatihan dan tunjangan yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah, serta bahan-bahan alat tulis kantor office supplies sebesar Rp. 25.000.000,- dua puluh lima juta rupiah, berarti total kebutuhan dana untuk pelatihan dan kebutuhan kantor adalah Rp. 125.000.000,- seratus dua puluh lima juta rupiah. 65 Universitas Kristen Maranatha

6.1.3 Biaya Start-up Tambahan

Biaya-biaya untuk start-up tambahan merupakan biaya-biaya yang belum tercakup di depan. Misalnya promosi awal, kontak atau membangun hubungan dengan pihak-pihak tertentu, dan biaya-biaya untuk pengurusan perizinan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan. Total kebutuhan biaya start-up tambahan ialah sebesar Rp. 25.000.000,- dua puluh lima juta rupiah.

6.1.4 Kebutuhan Modal Kerja

Pada dasarnya modal kerja merupakan selisih antara total harta lancar total current assets dan total utang lancar total current liabilities, jadi : modal kerja = total harta lancar – total utang lancar. Modal kerja sering disebut sebagai harta lancar bersih net current assets. TABEL 9. Perhitungan Modal Kerja Deskripsi Posisi pada 31 Agustus 2016 Harta lancar current assets: kasuang tunai cash Piutang – bersih Perlengkapan Peralatan Prepaid Expense Sewa Kendaraan Rp. 254.408.796 Rp. 2.759.000 Rp. 1.630.000 Rp. 6.224.000 Rp. 4.402.000 Total Harta Lancar Rp. 269.423.796 Utang Lancar current liabilities Utang account payable Utang Pajak pendapatan Rp. - Rp. 8.059.582 Total Utang Lancar Rp. 8.059.582 Modal Kerja Working Capital Rp. 261.364.214 Sumber : Analisis 2016 66 Universitas Kristen Maranatha

6.1.5 Kebutuhan Finansial

Ringkasan kebutuhan finansial untuk pembiayaan berbagai sumber-sumber daya dicantumkan dalam tabel 10. TABEL 10 Rencana Kebutuhan Finansial Pertahun Deskripsi Kebutuhan Finansial Kebutuhan FasilitasPengadaan Biaya Set-up Biaya Per Bulan Rp. 7.000.000 x 12 Kebutuhan PelatihanInventory Biaya Pelatihan Biaya Pembelian Sub-total Biaya Biaya-biaya Start-up Tambahan Modal Kerja Rp. 200.000.000 Rp. 84.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 409.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 261.364.214 Total Kebutuhan Finansial Rp. 695.364.214

6.1.6 Sumber Dana