Perencanaan Bisnis Pada Usaha Bakso Cenat Cenut

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA

BAKSO CENAT CENUT

Oleh : MIRZA 082102056

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : MIRZA

NIM : 082102056

JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL SKRIPSI : PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA BAKSO CENAT CENUT

TANGGAL……… DOSEN PEMBIMBING

(Syarif Fauzie, SE, MAk, Ak) NIP: 19750909 200801 1 012

TANGGAL……… KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III AKUNTANSI

(Drs. Rustam, Msi, Ak) NIP: 19511114 198203 1 002

TANGGAL……… DEKAN FAKULTAS EKONOMI

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec) NIP: 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT telah memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul PERENCANAAN BISNIS PADA USAHA BAKSO CENAT CENUT.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun, guna kesempurnaan Tugas Akhir ini. Terima kasih untuk kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Nurdin dan Ibunda Revi Martini yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak mungkin akan terbalas, hanya Tugas Akhir ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis dimasa mendatang, Amin.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, Msi, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syarif Fauzie, SE, MAk, Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.


(4)

4. Seluruh Dosen serta staf dan karyawan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selama ini telah banyak membantu dan membagi ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

5. Sahabat saya Rosi Febriana, Heri Azlan, Novita Surya, Ali Imran, Isda Dwi Andiani, dan M. Audi Akmal yang telah memberikan perhatian, semangat, dan motivasi. Terima kasih untuk kalian semua.

Akhir kata penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan.

Medan, Juni 2011


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i-ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN ... A. Data Perusahaan ... 5

B. Biodata Pemilik/ Pengurus ... 5

C. Struktur Organisasi ... 6

D. Uraian Tugas... 7

E. Produk. ... 9

BAB III : PEMBAHASAN A. Analisis Ekonomi ... 10

B. Analisis Industri ... 13

1. Gambaran Pasar ... 13

2. Analisis Pesaing ... 15

3. Analisis Produksi ... 18

4. Analisis Sumber Daya Manusia ... 21

5. Analisis Risiko Usaha ... 23

6. Pemanfaatan IT ... 25

C. Analisis SWOT ... 26

D. Perencanaan Pengembangan Pasar ... 28

E. Perencanaan Anggaran ... 31

BAB III : PENUTUP ... Kesimpulan ... 33 DAFTAR PUSTAKA ...


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena dampak negatif. Krisis moneter tersebut sangat merugikan sehingga mereka tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis – bisnis yang dapat menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya sehingga tetap eksis sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain juga dan ada juga yang mencoba bisnis – bisnis baru sehingga krisis moneter ini bukan dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran apabila banyak bisnis – bisnis baru yang sukses di masa krisis moneter sehingga kini terus berkembang.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan bisnis di bidang makanan dan minuman pun ikut mengalami hal yang sama, dari restoran, kedai – kedai, warung makanan sampai ke konsep cafe terus mengalami perkembangan terutama bisnis cafe kini sedang menjamur dan memiliki prospek yang bagus untuk dijalani karena melihat kebutuhan pasar akan tempat makan yang menyajikan makanan yang enak, murah dan tempat makan yang nyaman. Oleh karena itu saya tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perencanaan bisnis untuk “ bisnis cafe” ini.


(7)

Dalam rangka meningkatkan pendapatan pada saat krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini diperlukan usaha-usaha yang bersifat agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi pasar.

Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah. Baik itu angkatan kerja baru maupun angkatan kerja yang oleh karena kondisi perekonomian makro terpaksa harus menganggur akibat tidak adanya kesempatan bekerja atau terkena PHK (Putus Hubungan Kerja).

Dengan demikian tujuan dari pengembangan proyek itu sendiri ada dua yaitu dari aspek ekonomi dan dari aspek sosial. Aspek ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan sementara aspek sosial adalah untuk membantu masyarakat dalam mengatasi pengangguran.

Sedangkan potensi usaha ini akan mampu bersaing dengan cafe – cafe lain yang ada di kota Medan, dikarenakan dengan harga ditawarkan menjangkau seluruh kalangan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang baik.

Tidak dapat dipungkiri sebagai pelaku bisnis, tujuan utama dari usaha / bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang untuk mendapatkan penghasilan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutuhkan modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri dan juga tujuan akhirnya adalah minimal untuk bisa mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan serta diharapkan juga bisa memberikan penghasilan yang berkesinambungan.


(8)

Bakso merupakan makanan asal Cina yang sudah dikenal dan digemari sej daging sapi, tetapi saat ini jenisnya semakin variatif. Mulai bakso daging sapi, bakso ikan, bakso udang, hingga bakso keju. Bakso biasanya dihidangkan bersama mie kuning, bihun, daging cincang, sawi dan tauge. Perlengkapannya tentu saja saus tomat, saus cabai, sambal dan kecap yang membuat makanan ini semakin nikmat disantap.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari perencanaan bisnis bakso Cenat Cenut yaitu :

1. Apakah usaha Bakso Cenat Cenut ini mempunyai potensi untuk menghasilkan laba yang menjanjikan ?

2. Bagaimanakah struktur organisasi yang terdapat di dalam usaha Bakso Cenat Cenut ?

3. Bagaimanakah gambaran pasar untuk usaha Bakso Cenat Cenut ?

4. Berapakah dana yang diperlukan untuk membangun usaha Bakso Cenat Cenut ?

5. Apa sajakah yang merupakan risiko yang dapat mengancam usaha Bakso Cenat Cenut ?


(9)

C. Manfaat Penelitan

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari perencanaan bisnis Bakso Cenat Cenut yaitu :

1. Mengetahui seberapa besar potensi dari sebuah usaha mie bakso dalam memperoleh laba.

2. Mengetahui bagaimana struktur organisasi yang terdapat di dalam sebuah usaha mie bakso.

3. Mengetahui bagaimana gambaran pasar untuk sebuah usaha mie bakso. 4. Mengetahui berapa besar dana yang diperlukan untuk membangun sebuah

usaha mie bakso.

5. Mengetahui apa saja yang merupakan risiko yang dapat mengancam sebuah usaha mie bakso.


(10)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS “BAKSO CENAT CENUT”

A. Data Perusahaan

Nama Perusahaan : Bakso Cenat Cenut Bidang Usaha : Kuliner

Jenis Produk/Jasa : Makanan & Minuman

Alamat Usaha : Jalan Brigjend Hamid Medan Nomor Telepon : (061) 77077000

Mulai Berdiri : 11 Januari 2012

B. Biodata Pemilik/Pengurus

Nama : Mirza

Jabatan : Pimpinan

Tempat/Tgl Lahir : 14 September 1989

Alamat Rumah : Jalan STM Suka Jaya No. 4 Medan Nomor Telepon : 085270000053

Alamat Email : mirza


(11)

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas – batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai.

Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit.


(12)

Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.

Landasan yang mendasari pendirian cafe ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan dan minuman, serta gizinya. Dengan adanya cafe ini diharap dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan, disisi lain juga membantu pemerintah dari segi pajak.

Adapun struktur organisasi dari Bakso Cenat Cenut ini adalah sebagai berikut :

Struktur Organisasi Bakso Cenat Cenut

D. Uraian Tugas 1. Pimpinan (Pemilik)

• Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal.

• Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan.

Mirza Pimpinan

Rosi Febriana Staf Administrasi &

Keuangan I Made

Staf Produksi

Wita, Abel, Gita Staf Pelayanan


(13)

• Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern.

• Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan keinginan konsumen.

2. Bagian Keuangan

• Melaksanakan tugas bagian penerimaan uang dari penjualan.

• Bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada.

• Melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan, lalu melakukan pembukuan.

• Menyusun anggaran secara periodik. 3. Bagian Produksi

• Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi.

• Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi.

• Melakukan proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan, untuk menjaga cita rasa.

4. Bagian Pelayanan

• Bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen

• Menjalin hubungan dengan konsumen dengan pelayanan yang ramah dan sopan.


(14)

E. Produk

Produk yang dihasilkan : 1. Mie Bakso

Mie Bakso Sarang Burung, Mie Bakso Kotak, Mie Bakso Keju, Mie Bakso Gepeng, Mie Bakso Tomat, Mie Bakso Tahu, Mie Bakso Urat, Mie Bakso Telor, Mie Bakso Sapi, Mie Bakso Ayam, Mie Bakso Ikan, Bakso Bakar, Bakso Goreng.

2. Jus Buah

Jus Jeruk, Jus Alpukat, Jus Mangga, Jus Melon, Jus Sirsak, Jus Kuini, Jus Semangka, Jus Buah Shake, Fruit Punch


(15)

BAB III PEMBAHASAN

A. Analisis Ekonomi

Perekonomian Indonesia mulai mengalami penurunan ta pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat memengaruhi iklim diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.

Pada saat ini pemerintah meyakini langkah merevisi asumsi laju inflasi yang sebelumnya dipatok 5,3 persen menjadi enam persen merupakan langkah tepat. Pemerintah optimis bisa menekan dan mengendalikan laju inflasi agar tidak setinggi realisasi pada 2010 yang menyentuh level 6,96 persen. Kepercayaan diri pemerintah tersebut didasarkan oleh penguatan nilai tukar rupiah yang diyakini


(16)

turut serta membantu menahan tekanan inflasi. Terlebih, saat ini Bank Indonesia (BI) melepas intervensinya terhadap tren penguatan rupiah.

Keyakinan dapat mempertahankan tekanan inflasi juga didasarkan atas kerja keras tim pengendali inflasi antara pemerintah dan Bank Indonesia. Peran pemerintah tetap menjaga ketersediaan suplai termasuk barang pokok turut memberikan andil menekan laju inflasi. Sementara BI juga diyakini terus mengendalikan sisi permintaanya, termasuk dari uang beredar, sekaligus memperhatikan nilai tukar. Revisi asumsi laju inflasi ini sudah memperhatikan dan mempertimbangkan tren gejolak harga minyak dunia yang diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun depan.

Bagi orang yang meminjam uang dari pada saat pembayaran dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, meminjamkan lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Bagi lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya yang pada umumnya terjadi pada pengusaha besar. Karena pengusaha besar mempunyai dana yang cukup memadai untuk mengantisipasi bila terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi. Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Hal itu biasa


(17)

disebabkan karena harga bahan baku yang kadang naik kadang turun seiring dengan kenaikan harga minyak dunia yang tidak menentu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut kemungkinan akan mengalami kebangkrutan. Biasanya hal itu terjadi pada pengusaha kecil.

Ide - ide dari wirausahawan menciptakan nilai-nilai potensial sekaligus peluang. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausahawan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Keberhasilan, wirausahawan bukan semata-mata karena atas ide sendiri, tetapi dapat juga berasal dari pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain. Proses penjaringan agar ide potensial menjadi produk dan jasa real melalui langkah-langkah sebagai berikut, yaitu menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksir biaya awal, dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.

Kegiatan mengidentifikasi pesaing merupakan upaya awal dari

wirausahawan untuk dapat masuk ke pasar. Mengenal pesaing adalah hal yang sangat penting bagi wirausahawan. Wirausahawan harus membandingkan secara cermat tentang produk, harga, saluran, dan promosi yang dimiliki pesaing.

Tingkat persaingan berdasarkan tingkat substitusi produk terdiri atas persaingan merek, persaingan industri, persaingan bentuk dan persaingan generik.


(18)

Strategi Industri adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan pada pasar bersaing sempurna yang terdiri atas pintu masuk dan penghalang mobilitas, pintu ke luar dan penghalang penciutan, struktur biaya, tingkat integrasi vertikal, dan tingkat globalisasi. Wirausahawan harus dapat menilai kekuatan dan kelemahan pesaing dan mengestimasi pola persaingan. Beberapa alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang usaha adalah analisis SWOT, Matriks Profil Kompetitif, dan Matriks BCG

B. Analisis Industri 1. Gambaran Pasar

a. Promosi

Promosi usaha ini dilakukan dengan cara memasang spanduk ditempat usaha. Promosi pada awal usaha dengan menyebarkan brosur di sekolah - sekolah dan jalan - jalan. Pada akhirnya, kualitas dan kelezatan mie

b. Target Pasar

Secara umum target pasar dari usaha” Bakso Cenat - Cenut ” ini adalah semua kalangan masyarakat. Tapi disamping itu ada 3 cara dalam melakukan segmentasi diantaranya :

Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, cafe ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, wilayah perkantoran, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi.


(19)

Demografi : Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi cafe namun target utamanya didasarkan pada :

- Usia : 5 tahun ke atas

- Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

Tingkat Ekonomi : Bisnis ini difokuskan untuk menarik konsumen yang berasal dari kalangan anak sekolah, pegawai kantor dan kalangan menengah.

c. Tren Perkembangan Pasar

Pemilik membuka cafe ini karena memiliki pandangan bahwa mie bakso merupakan makanan yang memiliki keanekaragaman dan juga sangat terjangkau harganya oleh semua kalangan. Ini bisa dilihat dari banyaknya pedagang mie bakso dan hampir selalu ada disetiap tempat komplek perumahan. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner mie bakso sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya.

Jika dilihat pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terhadap usaha mie bakso kami. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena dampak negatif . Krisis moneter tersebut sangat merugikan sehingga mereka tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis–bisnis yang dapat menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya sehingga tetap eksis sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain juga dan ada juga yang mencoba bisnis–bisnis baru sehingga krisis moneter ini bukan dianggap buruk,


(20)

melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran apabila banyak bisnis–bisnis baru yang sukses di masa krisis moneter sehingga kini terus berkembang.

2. Analisis Pesaing

a. Mengidentifikasi Pesaing

Pada umumnya pesaing hanya menyediakan ragam menu seperti pada bisnis bakso kebanyakan. Mereka hanya menawarkan menu mie bakso yang kurang inovatif seperti mie bakso sapi, mie bakso urat, dan mie bakso ayam saja.

Ditambah dengan kurang baiknya kualitas dari kemasan, kelengkapan produk, kebersihan, dan pelayanan yang ditawarkan oleh para pesaing, maka mereka hanya dapat menguasai segmen pasar dari kalangan anak sekolah atau pelajar saja.

Dengan demikian usaha Bakso Cenat Cenut ini dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan memberikan pelayanan yang lebih ramah dan bersahabat, kebersihan terjaga, serta kelengkapan produk, kemasan, promosi dan harga yang lebih menarik.

b. Mengidentifikasi Strategi Pesaing

• Strategi menyerang pesaing yang lemah terdahulu.

• Strategi langsung menyerang lawan yang kuat.


(21)

• Bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan yang dilakukan lawan.

c. Strategi Penyerangan

• Serangan Frontal merupakan serangan penuh dan langsung kepada kekuatan pesaing terhadap : harga, promosi, dan distribusi

• Serangan Samping merupakan serangan tidak berhadapan langsung dengan lawan. Serangan melalui sisi kelemahan.

• Serangan Melambung merupakan serangan yang dilakukan secara tidak langsung dengan cara melakukan diversifikasi produk yang tidak terkait dan memasuki pasar wilayah-wilayah yang baru.

• Serangan Gerilya.

Penantang melakukan serangan secara kecil-kecilan dan terbatas

- Penantang tidak memiliki kekuatan yang memadai, terutama dalam hal keuangan

- Serangan dilakukan secara berkala untuk menggoyahkan posisi lawan

Serangan dapat dilakukan dengan cara :

- Penurunan harga secara selektif pada produk tertentu - Pembajakan eksekutif pesaing


(22)

d. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing

Kelemahan yang dimiliki para pesaing adalah harga yang ditawarkan lebih mahal, lokasi usaha yang memiliki lahan parkir cukup sempit, kebersihan yang tidak terjaga serta promosi yang masih minim.

Sedangkan kekuatan yang dimiliki pesaing adalah produk yang mereka tawarkan sudah cukup mendapat kepercayaan dari masyarakat, sehingga mereka sudah memiliki pelanggan tetap dalam jumlah yang banyak. Selain itu pesaing juga telah memiliki sistem manajerial yang lebih berpengalaman dan lebih profesional.

e. Mengidentifikasi Reaksi Pesaing

• Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing, bahkan mungkin lebih rendah.

• Apabila kita memberikan hadiah, dibalas dengan pemberian hadiah yang lebih baik.

• Apabila kita memberikan diskon, pesaing juga memberikan diskon yang lebih menarik.

• Apabila kita membebaskan biaya-biaya administrasi, pesaing juga mengikuti hal yang sama.


(23)

f. Strategi Menghadapi Pesaing

• Strategi pemimpin besar (market leader). Mempertahankan market share.

• Strategi penantang pasar (market challenger). Meningkatkan market share.

• Strategi pengikut pasar (market follower). 3. Analisis Produksi

Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk mie bakso apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakekatnya adalah meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada konsumen.

Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan desain atau produk mie bakso, pemilik harus mengetahui atribut produk seperti bentuk produk, warna , bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan sebagainya. Atribut produk tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang menunjukkan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin pada tanggapan masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut. Dengan memakai produk yang desain atau atribut-atribut


(24)

lainnya (bungkus, merek dagang, dan sebagainya) yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada status sosial tertentu

Proses Produksi

Bahan- bahan

1 kg daging sapi cincang 250 gram tepung tapioca 2 butir telur

180 ml air es

Bumbu yang Dihaluskan

6 siung bawang putih

Bawang merah goreng secukupnya

40 gram garam Gula secukupnya Merica secukupnya

Bahan Kuah

6 siung bawang putih, memarkan

3 liter kaldu daging

3 cm jahe, memarkan


(25)

2 sdm garam

3 sendok makan margarine untuk menumis

Bahan Pelengkap

Bihun

Mie kuning

Daun seledri secukupnya

Bawang goreng secukupnya

Saus cabai secukupnya

Saus tomat secukupnya Kecap secukupnya

Cara Membuat

1. Campurkan tepung tapioca dengan bumbu yang dihaluskan . Tambahkan air es, aduk rata.

2. Haluskan daging sapi cincang dan telur menggunakan food processor. 3. Campurkan adonan daging dengan campurkan tepung tapioca dan bumbu. 4. Uleni hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk.

5. Basahi tangan dengan menggunakan air. Ambil sebagian adonan, kemudian berbentuk bulat dengan cara digenggam kemudian ditekan.

6. Ambil bulata mengapung, kemudian pindahkan kedalam air es selama 5 menit. Lakukan hinggan adonan habis.


(26)

Kuah

Panaskan margarine. Tumis bawang putih hingga harum, masukkan ke dalam air kaldu daging. Tambahkan jahe, merica bubuk, dan garam. Rebus hingga

mendidih.

Penyajian

Masukkan bihun dan mie kuning secukupnya ke dalam mangkuk.

Tambahkan goreng. Nikmati bersama saus cabai, saus tomat, dan kecap sesuai selera.

4. Analisis Sumber Daya Manusia Kompetensi Sumber Daya Manusia

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilik oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Jadi anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan anda karakteristik apakah yang diperlukan agar dapat mencapai prestasi.

Dalam hal memilih karyawan kami harus benar-benar menempatkan seseorang ahli pada bidangnya. Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha


(27)

pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan, karena tenaga kerja yang ada masih memadai.

a. Pada bagian keuangan, pemilik mengharuskan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan minimal SMA yang mengerti keuangan, karena dalam hal ini karyawan harus mengerti mengenai penyusunan anggaran dan penghitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan.

b. Pada bagian produksi, karyawan yang dipilih tidak harus memiliki tingkat pendidikan, karena yang diprioritaskan pada bagian ini adalah karyawan yang pintar mengolah bahan baku menjadi barang jadi dengan rasa dan kualitas yang baik. Setidaknya karyawan memiliki pengalaman dalam hal masak-memasak.

c. Pada bagian pelayanan, karyawan yang dibutuhkan memiliki pendidikan terakhir SMA/Sederajat, berpenampilan menarik, ramah, sopan, serta bertanggung jawab terhadap pesanan konsumen


(28)

5. Analisis Rsisiko Usaha

Risiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang / perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

a. Ketidakpastian ekonomi

Merupakan ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

b. Ketidakpastian politik

Merupakan ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

c. Ketidakpastian alam

Merupakan ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.


(29)

Risiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

• Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

• Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.

Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

Antisipasi Risiko Usaha

• Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

• Dengan antisipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

• Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.

• Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.


(30)

6. Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Bakso Cenat Cenut menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.

Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap jalan dan berkembang. Dengan IT, dapat membagi informasi mengenai perkembangan usaha dan mengekspansikan sampai seluruh Indonesia dengan sistem franchising.

C. Analisis SWOT 1. Kekuatan (Strength)

Dampak dari inflasi cenderung membuat masyarakat akan lebih mendahulukan kebutuhan primer seperti bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya daripada melakukan pengeluaran untuk hal lain. Dengan alasan demikian, maka usaha Bakso Cenat Cenut ini akan berusaha menawarkan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah dengan tidak mengurangi kualitas produk dan pelayanannya, agar para


(31)

pelanggan tidak terlalu terbebani ketika ingin membeli produk yang ditawarkan. bisnis ini juga akan melakukan promosi yang lebih gencar lagi agar masyarakat tidak asing lagi dengan merek yang diperkenalkan.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan yang dimiliki Bakso Cenat Cenut adalah usaha sejenis ini pada umumnya membutuhkan dana yang cukup besar terutama untuk pembelian mesin, peralatan, dan bahan baku. Guna menyiasati hal tersebut pemilik usaha ini tidak langung membeli semua mesin dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi bakso, melainkan hanya membeli sebagian peralatan yang dianggap penting saja terlebih dahulu. Sehingga mereka memproduksi bakso tersebut dengan cara yang lebih sederhana.

3. Peluang (Opportunity)

Dengan terjadinya inflasi, memungkinkan pesaing akan menurunkan jumlah produksinya, itu disebabkan karena mereka tidak ingin mengalami kerugian ketika biaya yang diperlukan untuk membeli bahan baku lebih tinggi dari biaya hasil penjualan produk mereka. Hal itu kan membuat permintaan pasar terhadap produk mereka akan sulit dipenuhi. Pesaing juga berpeluang untuk mengurangi jumlah karyawannya. Serta ada juga sebuah kemungkinan yang dapat dimanfaatkan bagi usaha Bakso Cenat Cenut untuk memperoleh keuntungan, yaitu ketika pesaing mengurangi komposisi dari produk yang mereka jual. Sehingga hal itu akan menurunkan kualitas produk itu sendiri. Dengan begitu


(32)

usaha Bakso Cenat Cenut akan berusaha meyakinkan masyarakat bahwa produk yang dihasilkan lebih baik mutu dan kualitasnya dibandingkan dengan produk yang dijual oleh para pesaing.

4. Ancaman (Threat)

Di dalam usaha ini juga terdapat beberapa ancaman seperti permintaan konsumen yang bisa saja begitu rendah akibat semakin rendahnya nilai uang karena disebabkan inflasi yang terlampau tinggi. Ancaman lain dapat berupa ancaman keamanan seperti demonstrasi, kerusuhan, dan tindakan anarkis yang biasa terjadi ketika krisis ekonomi sedang berlangsung. Ancaman yang lebih serius adalah ketika masuknya investor asing dalam bisnis ini dimana mereka dapat menyediakan fasilitas yang jauh lebih lengkap dan sistem manajerial yang lebih profesional.

D. Perencanaan Pengembangan Pasar 1. Strategi Produksi

Perencanaan strategi produksi usaha Bakso Cenat Cenut ini adalah berusaha meciptakan menu dengan inovasi – inovasi baru agar masyarakat yang sudah merasa jenuh dengan produk-produk sejenis yang sudah ada sekarang dapat tertarik dengan produk yang dihasilkan.

Sebelum merencanakan desain atau produk mie bakso, pemilik juga akan menentukan kelengkapan dari produk seperti bentuk cara penyajian, warna kemasan, bentuk label, prestise perusahaan, dan sebagainya. Hal ini merupakan


(33)

sorotan penting agar usaha ini lebih berkembang dan dapat memmpertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan.

2. Strategi Organisasi

Penerapan strategi organisasi dan sumber daya manusia sangat mempengaruhi perkembangan bisnis ini. Disini pemilik menerapkan strategi dengan selalu memberikan apresiasi dan motivasi kepada karyawan yang berprestasi dalam bidangnya masing-masing,

Hal itu dilakukan agar semua karyawan selalu termotivasi untuk meningkatkan kualitas produk dan mempertahankan citra bisnis ini dipandangan masyarakat. Namun, satu yang menjadi perhatian adalah motivasi tidak dilihat dari seberapa besar hadiah ataupun apresiasi yang diberikan tapi dari sejauh mana karyawan dilibatkan dalam bisnis ini.

3. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran suatu bisnis sangat mempengaruhi pendapatan yang akan diperolehnya. Bila promosi yang dilakukan tidak maksimal maka pendapatan yang diperoleh juga tidak akan maksimal karena kurang mengenalnya masyarakat akan produk yang ditawarkan sejalan juga dengan minat yang rendah dari mereka untuk mengkonsumsi produk itu sendiri.

Dalam mempromosikan produknya, bisnis ini menggunakan brosur-brosur yang disebarkan di sekolah dan jalan-jalan, memasang spanduk di tempat usaha, dan memanfaatkan fasilitas internet guna mendukung strategi pemasaran


(34)

4. Strategi Keuangan

Sumber dana yang digunakan untuk memulai bisnis ini adalah pemilik memakai sumber dana dengan menggunakan modal yang dimiliki dan ditambah dengan meminjam modal dari orang tua. Pemilik juga akan berusaha untuk mengakumulasikan semua keuntungan yang nantinya akan diperoleh untuk terus mengembangkan bisnis ini.

Pemanfaatan kas secara baik dan efektif akan dapat meningkatkan perkembangan dan berekspansi dalam bentuk usaha yang lebih maju berbentuk franchise.

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam).

Dengan mengambil asumsi bahwa proyek mie bakso ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 150 porsi, maka omzet yang diharapkan adalah Rp 900.000,-/hari. Omzet tersebut dihitung atas dasar harga mie bakso sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya rata - rata Rp 6.000,-/porsi.


(35)

E. Perencanaan Anggaran

Biaya Peralatan

No Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah 1. Rak/Steling 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 2 Alat - alat Dapur - - Rp. 300.000 3. Kompor 2 Rp. 150.000 Rp. 300.000 4. Meja 5 Rp. 100.000 Rp. 500.000 5. Kursi 20 Rp. 30.000 Rp. 600.000 6. Sendok/Garpu 30 Rp. 4.000 Rp. 120.000 7. Mangkok 30 Rp. 10.000 Rp. 300.000 8. Spanduk 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000 9. Lain – lain - - Rp. 500.000 Total Rp. 3.720.000

Biaya Bahan

No Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah 1. Daging Sapi 5 kg Rp. 60.000 Rp. 300.000 2. Tepung 10 kg Rp. 15.000 Rp. 150.000 3. Bumbu + gilingan - - Rp. 100.000 4. Saos - - Rp. 50.000 5. Kecap - - Rp. 20.000 6. Cabe - - Rp. 30.000 7. Bihun - - Rp. 100.000 Total Rp. 750.000


(36)

No Pengeluaran Jumlah 1. Biaya Perawatan Rp. 200.000 2. Listrik dan Air Rp. 400.000 3. Sewa Tempat per bulan Rp. 1.000.000 4. Gaji Karyawan 2 Orang Rp. 800.000 5. Biaya Tidak Terduga Rp. 300.000 Total Rp. 2.700.000

Penentuan Harga

Setelah melihat segmentasi pasar dan riset pasar, maka pemilik menetapkan harga sebagai berikut :

K = 4.000 + 2.000 = 6.000 / porsi

1 hari dapat memproduksi 150 porsi bakso x 6.000 = Rp. 900.000 Pendapatan sehari – modal = 900.000 – 750.000

= 150.000 → laba bersih per hari Pendapatan perminggu = 150.000 x 7

= 1.050.000 Pendapatan perbulan = 150.000 x 30

= 4.500.000

Pendapatan Perbulan – Pengeluaran Perbulan = 4.500.000 – 2.700.000

= 1.800.000 → laba bersih per bulan 2.000

100 50% x 7.000 Rp.


(37)

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah

1. Bakso Cenat Cenut merupakan suatu bisnis yang memiliki potensi lumayan menjanjikan dimana dikenal dan digemari sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Perkembangan bisnis terutama di bidang makanan juga terus mengalami perkembangan dan memiliki prospek yang bagus untuk dijalani karena melihat kebutuhan pasar cukup tinggi akan tempat makan yang menyajikan makanan enak, murah dan suasana nyaman dengan pelayanan bersahabat. Disamping itu bisnis ini akan dapat mempunyai omzet sekitar Rp.900.000,-/hari. Dimana dengan omzet tersebut akan dapat memperoleh pendapatan bersih sekitar Rp.150.000,-/hari.

2. Struktur organisasi yang terdapat dalam Bakso Cenat Cenut adalah struktur yang berbentuk garis lurus, merupakan suatu struktur yang cukup sederhana. Perencanaan Tenaga Kerja Langsung juga memperhatikan kualitas, upah, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Disini pemilik merupakan investor aktif yang langsung menjalankan kegiatan operasional serta menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal. Pemilik juga


(38)

bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern perusahaan. Bagian keuangan melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan, lalu melakukan pembukuan dan bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada. Bagian produksi bertanggung jawab atas semua proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan dan bertugas mempertahankan cita rasa. Bagian pelayanan bertanggung jawab akan semua pesanan yang dilakukan oleh pelanggan dan menjalin hubungan terhadap konsumen dengan pelayanan yang ramah dan sopan.

3. Mie bakso merupakan salah satu hidangan yang cukup digemari. Jika dilihat dari segi geografinya, bisnis ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, wilayah perkantoran, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi yang tergolong strategis. Bakso Cenat Cenut ini difokuskan untuk menarik konsumen yang berasal dari kalangan pelajar atau anak sekolah, pegawai kantor, dan kalangan masyarakat menengah.


(39)

4. Perencanaan anggaran dari bisnis ini dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki dan kebutuhan dana yang diperlukan. Dengan demikian dapat dilihat bisnis ini dapat dijalankan dengan modal yang tidak terlalu besar. Usaha Bakso Cenat Cenut ini sudah dapat dijalankan dengan dana minimal sekitar Rp 7.170.000,-

5. Setiap bisnis pasti memiliki risiko yang akan dapat mengancam perkembangannya. Beberapa ancaman itu dapat berupa perubahan selera pelanggan, permintaan konsumen yang bisa saja begitu rendah akibat semakin rendahnya nilai uang karena disebabkan inflasi yang terlampau tinggi. Ancaman lain dapat berupa ancaman keamanan seperti demonstrasi, kerusuhan, dan tindakan anarkis yang biasa terjadi ketika krisis ekonomi sedang berlangsung. Ancaman yang lebih serius adalah ketika masuknya investor asing dalam bisnis ini dimana mereka dapat menyediakan fasilitas yang jauh lebih lengkap dan sistem manajerial yang lebih profesional.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrijal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010 Kewirausahaan, USU Press, Medan

Wijaya, Andi, Peluang Usaha Mie Ayam, ( Management/business-ideas-and-opportunities/2122850-perencanaan-usaha-mie-aya)

Ridwan, Muhammad, Usaha Bakso Caki, (www.docstoc.com/.../usaha-Bakso-Caki----MUHAMAD-RIDWAN)

Ir. Muhril, M.Sc, Ph.D (kewirausahaan.files.wordpress.com/.../kewirausahaan- analisa-pesaing.ppt


(1)

E. Perencanaan Anggaran

Biaya Peralatan

No Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1. Rak/Steling 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

2 Alat - alat Dapur - - Rp. 300.000

3. Kompor 2 Rp. 150.000 Rp. 300.000

4. Meja 5 Rp. 100.000 Rp. 500.000

5. Kursi 20 Rp. 30.000 Rp. 600.000

6. Sendok/Garpu 30 Rp. 4.000 Rp. 120.000

7. Mangkok 30 Rp. 10.000 Rp. 300.000

8. Spanduk 2 Rp. 50.000 Rp. 100.000

9. Lain – lain - - Rp. 500.000

Total Rp. 3.720.000

Biaya Bahan

No Nama Barang Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1. Daging Sapi 5 kg Rp. 60.000 Rp. 300.000 2. Tepung 10 kg Rp. 15.000 Rp. 150.000

3. Bumbu + gilingan - - Rp. 100.000

4. Saos - - Rp. 50.000

5. Kecap - - Rp. 20.000

6. Cabe - - Rp. 30.000

7. Bihun - - Rp. 100.000


(2)

No Pengeluaran Jumlah

1. Biaya Perawatan Rp. 200.000

2. Listrik dan Air Rp. 400.000

3. Sewa Tempat per bulan Rp. 1.000.000 4. Gaji Karyawan 2 Orang Rp. 800.000

5. Biaya Tidak Terduga Rp. 300.000

Total Rp. 2.700.000

Penentuan Harga

Setelah melihat segmentasi pasar dan riset pasar, maka pemilik menetapkan harga sebagai berikut :

K = 4.000 + 2.000 = 6.000 / porsi

1 hari dapat memproduksi 150 porsi bakso x 6.000 = Rp. 900.000 Pendapatan sehari – modal = 900.000 – 750.000

= 150.000 → laba bersih per hari Pendapatan perminggu = 150.000 x 7

= 1.050.000 Pendapatan perbulan = 150.000 x 30

= 4.500.000

Pendapatan Perbulan – Pengeluaran Perbulan = 4.500.000 – 2.700.000

= 1.800.000 → laba bersih per bulan 2.000

100 50% x 7.000 Rp.


(3)

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah

1. Bakso Cenat Cenut merupakan suatu bisnis yang memiliki potensi lumayan menjanjikan dimana dikenal dan digemari sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Perkembangan bisnis terutama di bidang makanan juga terus mengalami perkembangan dan memiliki prospek yang bagus untuk dijalani karena melihat kebutuhan pasar cukup tinggi akan tempat makan yang menyajikan makanan enak, murah dan suasana nyaman dengan pelayanan bersahabat. Disamping itu bisnis ini akan dapat mempunyai omzet sekitar Rp.900.000,-/hari. Dimana dengan omzet tersebut akan dapat memperoleh pendapatan bersih sekitar Rp.150.000,-/hari.

2. Struktur organisasi yang terdapat dalam Bakso Cenat Cenut adalah struktur yang berbentuk garis lurus, merupakan suatu struktur yang cukup sederhana. Perencanaan Tenaga Kerja Langsung juga memperhatikan kualitas, upah, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Disini pemilik merupakan investor aktif yang langsung menjalankan kegiatan operasional serta menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal. Pemilik juga


(4)

bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern perusahaan. Bagian keuangan melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan, lalu melakukan pembukuan dan bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada. Bagian produksi bertanggung jawab atas semua proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan dan bertugas mempertahankan cita rasa. Bagian pelayanan bertanggung jawab akan semua pesanan yang dilakukan oleh pelanggan dan menjalin hubungan terhadap konsumen dengan pelayanan yang ramah dan sopan.

3. Mie bakso merupakan salah satu hidangan yang cukup digemari. Jika dilihat dari segi geografinya, bisnis ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, wilayah perkantoran, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi yang tergolong strategis. Bakso Cenat Cenut ini difokuskan untuk menarik konsumen yang berasal dari kalangan pelajar atau anak sekolah, pegawai kantor, dan kalangan masyarakat menengah.


(5)

4. Perencanaan anggaran dari bisnis ini dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki dan kebutuhan dana yang diperlukan. Dengan demikian dapat dilihat bisnis ini dapat dijalankan dengan modal yang tidak terlalu besar. Usaha Bakso Cenat Cenut ini sudah dapat dijalankan dengan dana minimal sekitar Rp 7.170.000,-

5. Setiap bisnis pasti memiliki risiko yang akan dapat mengancam perkembangannya. Beberapa ancaman itu dapat berupa perubahan selera pelanggan, permintaan konsumen yang bisa saja begitu rendah akibat semakin rendahnya nilai uang karena disebabkan inflasi yang terlampau tinggi. Ancaman lain dapat berupa ancaman keamanan seperti demonstrasi, kerusuhan, dan tindakan anarkis yang biasa terjadi ketika krisis ekonomi sedang berlangsung. Ancaman yang lebih serius adalah ketika masuknya investor asing dalam bisnis ini dimana mereka dapat menyediakan fasilitas yang jauh lebih lengkap dan sistem manajerial yang lebih profesional.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrijal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010 Kewirausahaan, USU Press, Medan

Wijaya, Andi, Peluang Usaha Mie Ayam, ( Management/business-ideas-and-opportunities/2122850-perencanaan-usaha-mie-aya)

Ridwan, Muhammad, Usaha Bakso Caki, (www.docstoc.com/.../usaha-Bakso-Caki----MUHAMAD-RIDWAN)

Ir. Muhril, M.Sc, Ph.D (kewirausahaan.files.wordpress.com/.../kewirausahaan- analisa-pesaing.ppt