237
Perasaan waswas dan takut akan terjadi penculikan atau pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok orang membuat guru enggan untuk pergi ke luar
lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu meskipun guru sudah pergi ke kota Kecamatan, toko yang dituju belum tentu buka. Akibatnya guru sia-sia saja pergi
untuk membeli buku atau sumber lainnya. Keadaan seperti ini tidak hanya dialami oleh sekolah dasar tertentu yang cenderung lebih dekat jaraknya dengan kota,
tetapi sekolah-sekolah lainnya yang jaraknya lebih jauh juga mengalami kesulitan memenuhi tuntutan yang diisyaratkan dalam pembelajaran.
7. Dampak Implementasi Pembelajaran
dengan Pendekatan Mutual-adaptive terhadap Perilaku Belajar
Implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan mutual- adaptive ternyata memberikan dampak yang cukup baik terhadap perilaku belajar
siswa. Dampak itu dapat dilihat dari kebiasaan yang ditunjukkan oleh siswa dalam belajar telah lebih meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh ketelitian dan
ketekunannya dalam belajar. Dampak lainnya yaitu siswa telah memiliki keterampilan dalam
melakukan suatu kegiatan yang menunjang terhadap proses pembelajaran. Siswa telah mampu berpikir asosiasi atau menghubungkan antara dua obyek dan telah
mampu berpikir secara rasional, yaitu berpikir dengan menghubungkan sebab akibat dan mampu merumuskan kesimpulannya. Bertindak sesuai dengan
pemahaman dan penilaian terhadap suatu obyek. Mampu menghargai hasil karya yang diperolehnya.
238
Kemampuan siswa
lainnya yang ditunjukkan sebagai dampak
implementasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan mutual-adaptive adalah kemampuan siswa dalam menyebutkan sesuatu dengan secara rasional, dan
mampu memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan yang dipertanyakan guru. Dampak yang dicapai oleh siswa juga ditunjukkan oleh
kemampuannya dalam aspek sikap, minat, perhatian, perubahan, dan perasaan pada diri dengan menilai secara obyektif.
Dampak implementasi pembelajaran ditunjukkan pula oleh intensitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu dengan kemampuan
menggunakan waktu dengan secara efektif, mampu menerima materi yang disampaikan oleh guru dengan sebaik-baiknya. Siswa telah mampu menerima
orang lain apa adanya dan tidak bertele-tele dalam menjelaskan sesuatu. Kemampuan-kemampuan itu ditunjukkan oleh pola perilaku aspek afektif,
sehingga dengan mudah dapat dilihat tentang berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran oleh semua orang.
239
B. Pembahasan Hasil Penelitian