3
pidato sangatlah penting untuk menambah pengetahuan siswa dalam hal berkomunikasi, khususnya siswa dapat merangkai kalimat-kalimat yang
efektif dalam berpidato dengan memperhatikan pemakaian diksi yang benar. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji
mengenai karangan diksi pada penyampaian pidato siswa sekolah menengah pertama kelas VII SMP Negeri 2 Simo.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, ada dua masalah yang perlu dicari jawabannya.
1. Bagaimanakah bentuk pemakaian kata bersinonim dalam karangan
pidato siswa kelas VII SMP Negeri 2 Simo? 2.
Bagaimanakah bentuk perubahan makna dalam karangan pidato siswa kelas VII SMP Negeri 2 Simo?
2. LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Jessika Fitriyani 2010 dengan judul “ Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Gaul Edisi
Maret – Februari 2010” hasil penelitian yang dperoleh dari penelitian ini adalah bentuk pemakaian diksi terdiri dari pemakaian kata tutur,
pemakaian kata yang mengandung indra peraba, indra penciuman, penanggalan konsonan s, penanggalan afiks suku kata [-kan] dan [men-],
serta e pemakaian istilah asing. Gaya bahasa berdasarkan nada berupa gaya mulia dan bertenaga, gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat
berupa mesosdiplonis dan antithesis, gaya bahasa berdasarkan langsung dan tidaknya makna berupa gaya bahasa kiasan bentuk personifikasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Rini Indah Sulistyowati 2011 dengan judul “Penggunaan Diksi Pada Isi Pesan Status Yahoo Mesengger
Untuk Komunikasi Pergaulan Di Internet” hasil penelitian ini adalah pemakaian kata-kata khusus yang terdapat pada tiga langkah praktis
memanjakan kulit indahmu, cemara, dan daun cemara. Pemakaian kata istilah asing pada kata how are you, whithening, very white, bad moods,
my best friend, wonder women, online. Pemakaian kata indria meliputi penggunaan indra peraba pada kata halus lembut, indra penglihatan pada
kata putih dan cerah, memudarkan dan cemerlang, indra penciuman pada kata asam, tajam, dan seger en harum.
Sedangkan di dalam penelititian ini akan dilakukan analisis diksi pada karangan pidato siswa sekolah menengah pertama kelas VII SMP
Negeri 2 Simo. Perbedaan antara penulis dengan beberapa penelitian yang pernah dilakukan ialah, pada penelitian ini penulis memilih obyeknya
berupa karangan pidato siswa kelas VII SMP Negeri 2 Simo yang nantinya berupa hasil sebuah tulisan. Persamaan antara penulis dengan peneliti
terdahulu adalah sama-sama menganalisis diksi atau pilihan kata.
4
Kajian Teori
Pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk
menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu idea tau gagasan, tetapi juga meliputi fraselogi, gaya bahasa dan
ungkapan. Fraselogi mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokan atau suasananya, atau menyangkut kata-kata khusus berbentuk ungkapan-
ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan individual atau karakteristik, atau memiliki nilai
artistik tinggi Keraf, 2008: 22-23.
Berdasarkan uraian pengertian diksi di atas, Keraf 2008:24 memberikan tiga kesimpulan utama mengenai diksi, yaitu:
1. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang
dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-
ungkapan yang tepat, dan gaya bahasa mana yang baik digunakan dalam suatu situasi.
2. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna dari gagasan-gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai cocok
dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
3. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh
penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu.
Ketepatan pilihan kata diksi untuk mengungkapkan sebuah gagasan mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan
gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Untuk
mencapai ketepatan pilihan kata dan untuk menghindari timbulnya salah paham, Keraf 2008: 88 memberikan sepuluh persyaratan ketepatan diksi,
yaitu:
1. Membedakan secara cermat dari konotasi dan denotasi.
2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.
3. Memperhatikan kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
4. Menghindari kata-kata ciptaan sendiri.
5. Mewaspadai penggunaan akhiran asing.
6. Menggunakan kata kerja yang menggunakan kata depan secara
idiomatik. 7.
Membedakan kata umum dan kata khusus. 8.
Mempergunakan kata-kata indria yang menunjukka presepsi yang khusus.
9. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang
sudah terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal. 10.
Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
5
Selain memperhatikan ketepatan kata, pemakaian diksi juga harus memperhatikan kesesuaian pilihan kata. Kesesuaian ini berhubungan
dengan cara pengungkapan pikiran yang digunakan setiap kesempatan, yakni diharap dapat menyesuaikan dengan suasana yang sedang
berlangsung. Hal itu senada dengan Putrayasa 2010: 7 mengemukakan bahwa diksi membahas mengenai penggunaan kata, terutama pada soal
kebenaran, kejelasan , dan keefektifan.
Menurut Gilbert Austin dalam Rakhmat, 2011, didalam penyampaian pidato, pembicara tidak boleh terelihat melantur, ia harus
mengarahkan matanya kepada pendengar, dan menjaga ketenangannya, tidak boleh melepas seluruh suaranya tetapi memulai dengan nada yang
paling rendah dan mengeluarkan suaranya sedikit saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan pidato merupakan kegiatan berbicara
dihadapan pendengar untuk memberikan suatu gambaran terfokus pada pendengar.
3. METODE PENELITIAN