PEMAKAIAN DIKSI PADA KARANGAN PIDATO SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIISMP NEGERI 2 SIMO Pemakaian Diksi Pada Karangan Pidato Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VII SMP Negeri 2 Simo.

(1)

PEMAKAIAN DIKSI PADA KARANGAN PIDATO SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIISMP NEGERI 2 SIMO

NASKAH PUBLIKASI

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Oleh

FERY KUSUMA NUGRAHA A310 080 135

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DAN SASTRA DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012


(2)

(3)

ABSTRAK

PEMAKAIAN DIKSI PADA KARANGAN PIDATO SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII SMP NEGERI 2 SIMO

Fery Kusuma Nugraha, NIM A 3100080135, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 49 halaman.

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan bahasa para siswa dalam karangan, apakah mereka menggunakan diksi atau pemilihan kata bahasa yang mereka gunakan sehari-hari, dalam karangan tersebut serta faktor-faktor apa yang menjadi faktor-faktor terjadinya penggunaan kata bersinonim dan bentuk perubahan makna karangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk pemakaian kata bersinonim dan mendeskripsikan bentuk perubahan makna pada karangan pidato siswa SMP Negeri 2 Simo.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara mendeskripsikan bentuk-bentuk serta penyebab terjadinya pemakaian kata bersinonim dan bentuk perubahan makna pada karangan pidato siswa SMP Negeri 2 Simo. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka, metode simak, kemudian teknik lanjutan yaitu teknik catat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis interaktif dengan cara mereduksi data, menyajikan data, serta verivikasi data untuk menentukan wujud pemakaian kata bersinonim dan menentukan bentuk perubahan makna pada karangan pidato siswa. Metode padan intralingual langsung membandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual untuk menentukan wujud pemakaian kata bersinonim dan bentuk perubahan makna.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kesimpulan. Wujud penggunaan diksi pada karangan siswa. Wujud ketidaktepatan diksi adalah sebagai berikut : menyampaikan, minta, semua, giat, berjumpa, menggapai, kita, rekan-rekan, cuma, menimba, membimbing. Wujud ketepatan pemakaian diksi yang diperoleh adalah sebagai berikut : mengucapkan, mohon, seluruh, rajin, bertemu, meraih, kami, teman-teman, hanya, menuntut, mendidik. Faktor ketidaktepatan penggunaan diksi di karangan siswa SMP Negeri 2 Simo sangat kurang, hal ini disebabkan penggunaan bahasa sehari-hari, terpengaruh bahasa sms( Short mesegge servise) terlihat banyak kata yang ditulis singkatan, kurang memehami Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Wujud pemakaian diksi pada karangan pidato siswa ini mayoritas ditandai dengan penggunaan diksi yang berupa kata bersinonim dan selain penggunaan kata bersinonim juga ditandai dengan perubahan makna yang berbentuk perluasan arti : bapak, ibu, adik, kepala, orang tua, kakak, siswa dan penyempitan arti : guru.


(4)

1. PENDAHULUAN

Pemakaian diksi merupakan bagian yang paling penting di dalam karangan pidato. Sebuah kalimat memerlukan adanya diksi atau pilihan kata ang tepat agar kalimat tersebut dapat menjadi kalimat efektif. Bagi siswa pemakaian diksi sangat penting dalam menyusun karangan pidato. Siswa dapat berpidato dengan baik jika siswa mampu menyusun kalimat yang baik dan benar. Unsur pemakaian diksi itu juga diperlukan dalam berpidato.

Keraf (2008: 24) mengungkapkan bahwa kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang mengandung konsep atau gagasan tertentu. Hal senada juga diungkapkan oleh Nasucha (2009: 26) bahwa kata atau kata dasar ialah bentuk linguistik berupa kata asal maupun bentuk kompleks (bentuk jadian) yang menjadi dasar bentukan bagi suatu bentuk kompleks. Untuk menyatakan mana kata-kata yang dipakai dalam mengungkapkan suatu idea tau gagasan, seorang penutur harus memperlihatkan ketepatan kata yang akan digunakan. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata yang mana yang akan dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, akan tetapi pilihan kata tidak hanya mempersoalkan apakah kata yang dipilih itu dapat diterima atau tidak merusak suasana yang ada.

Penguasaan teori berpidato sangatlah penting untuk dikuasai peserta didik. Teori-teori seperti ini yang nantinya akan memunculkan kreatifitas peserta didik dalam menuangkan gagasan kedalam sebuah tulisan yang diperoleh dari pemikirannya. Kemampuan berpidato ini tidak hanya digunakan pada pembelajaran di sekolah saja, melainkan pidato digunakan di masyarakat umum.

Tujuan pidato sendiri adalah untuk menyampaikan sesuatu hal atau gagasan pada setiap orang terhadap apa yang menjadi permasalahan yang sedang terjadi pada saat ini. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai tujuan pendidikan yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, pemilihan diksi dan ekspresi harus diperhatikan agar orang yang melihat pidato kita tertarik dan terpengaruh terhadap pidato yang kita sampaikan.

Peneliti mengangkat judul pemakaian diksi pada karangan pidato siswa sekolah menengah pertama SMP Negeri 2 Simo ini dikarenakan masih terbatasnya penyerapan bahasa yang diketahui oleh siswa untuk berkomunikasi. Siswa memerlukan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide, pikiran, dan gagasan kepada pihak lain untuk menyampaikan suatu tujuan. Selain itu bahasa juga merupakan alat untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat memberikan efek tertentu yang tidak hanya menggambarkan obyek, melainkan juga dapat menafsirkan apa yang dimaksud oleh penutur. Oleh karena itu, peran diksi dalam karangan


(5)

pidato sangatlah penting untuk menambah pengetahuan siswa dalam hal berkomunikasi, khususnya siswa dapat merangkai kalimat-kalimat yang efektif dalam berpidato dengan memperhatikan pemakaian diksi yang benar. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji mengenai karangan diksi pada penyampaian pidato siswa sekolah menengah pertama kelas VII SMP Negeri 2 Simo.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, ada dua masalah yang perlu dicari jawabannya.

1. Bagaimanakah bentuk pemakaian kata bersinonim dalam karangan pidato siswa kelas VII SMP Negeri 2 Simo?

2. Bagaimanakah bentuk perubahan makna dalam karangan pidato siswa kelas VII SMP Negeri 2 Simo?

2. LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Jessika Fitriyani (2010) dengan judul “ Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Gaul Edisi Maret – Februari 2010” hasil penelitian yang dperoleh dari penelitian ini adalah bentuk pemakaian diksi terdiri dari pemakaian kata tutur, pemakaian kata yang mengandung indra peraba, indra penciuman, penanggalan konsonan /s/, penanggalan afiks suku kata [-kan] dan [men-], serta (e) pemakaian istilah asing. Gaya bahasa berdasarkan nada berupa gaya mulia dan bertenaga, gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat berupa mesosdiplonis dan antithesis, gaya bahasa berdasarkan langsung dan tidaknya makna berupa gaya bahasa kiasan bentuk personifikasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Rini Indah Sulistyowati (2011) dengan judul “Penggunaan Diksi Pada Isi Pesan Status Yahoo Mesengger Untuk Komunikasi Pergaulan Di Internet” hasil penelitian ini adalah pemakaian kata-kata khusus yang terdapat pada tiga langkah praktis memanjakan kulit indahmu, cemara, dan daun cemara. Pemakaian kata / istilah asing pada kata how are you, whithening, very white, bad moods, my best friend, wonder women, online. Pemakaian kata indria meliputi penggunaan indra peraba pada kata halus lembut, indra penglihatan pada kata putih dan cerah, memudarkan dan cemerlang, indra penciuman pada kata asam, tajam, dan seger en harum.

Sedangkan di dalam penelititian ini akan dilakukan analisis diksi pada karangan pidato siswa sekolah menengah pertama kelas VII SMP Negeri 2 Simo. Perbedaan antara penulis dengan beberapa penelitian yang pernah dilakukan ialah, pada penelitian ini penulis memilih obyeknya berupa karangan pidato siswa kelas VII SMP Negeri 2 Simo yang nantinya berupa hasil sebuah tulisan. Persamaan antara penulis dengan peneliti terdahulu adalah sama-sama menganalisis diksi atau pilihan kata.


(6)

Kajian Teori

Pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu idea tau gagasan, tetapi juga meliputi fraselogi, gaya bahasa dan ungkapan. Fraselogi mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokan atau suasananya, atau menyangkut kata-kata khusus berbentuk ungkapan-ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan individual atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik tinggi ( Keraf, 2008: 22-23).

Berdasarkan uraian pengertian diksi di atas, Keraf ( 2008:24) memberikan tiga kesimpulan utama mengenai diksi, yaitu:

1. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya bahasa mana yang baik digunakan dalam suatu situasi.

2. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan-gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

3. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu.

Ketepatan pilihan kata (diksi) untuk mengungkapkan sebuah gagasan mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Untuk mencapai ketepatan pilihan kata dan untuk menghindari timbulnya salah paham, Keraf (2008: 88) memberikan sepuluh persyaratan ketepatan diksi, yaitu:

1. Membedakan secara cermat dari konotasi dan denotasi.

2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim. 3. Memperhatikan kata-kata yang mirip dalam ejaannya.

4. Menghindari kata-kata ciptaan sendiri. 5. Mewaspadai penggunaan akhiran asing.

6. Menggunakan kata kerja yang menggunakan kata depan secara idiomatik.

7. Membedakan kata umum dan kata khusus.

8. Mempergunakan kata-kata indria yang menunjukka presepsi yang khusus.

9. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.


(7)

Selain memperhatikan ketepatan kata, pemakaian diksi juga harus memperhatikan kesesuaian pilihan kata. Kesesuaian ini berhubungan dengan cara pengungkapan pikiran yang digunakan setiap kesempatan, yakni diharap dapat menyesuaikan dengan suasana yang sedang berlangsung. Hal itu senada dengan Putrayasa (2010: 7) mengemukakan bahwa diksi membahas mengenai penggunaan kata, terutama pada soal kebenaran, kejelasan , dan keefektifan.

Menurut Gilbert Austin dalam ( Rakhmat, 2011), didalam penyampaian pidato, pembicara tidak boleh terelihat melantur, ia harus mengarahkan matanya kepada pendengar, dan menjaga ketenangannya, tidak boleh melepas seluruh suaranya tetapi memulai dengan nada yang paling rendah dan mengeluarkan suaranya sedikit saja. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan pidato merupakan kegiatan berbicara dihadapan pendengar untuk memberikan suatu gambaran terfokus pada pendengar.

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kulaitatif adalah penelitian yang bersifat karakteristik, bahwa data dinyatakan dalam bentuk sewajarnya, senyatanya dengan tidak diubah ke dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan, digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Adapun subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIId SMP Negeri 2 Simo dan obyek dalam penelitian ini yaitu karangan pidato siswa kelas VIId SMP Negeri 2 Simo.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka, metode simak, kemudian dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan mencari sumber-sumber data tertulis maupun lisan yang bersifat dokumentasi. Metode simak adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa baik secara tertulis maupun lisan terhadap obyek yang akan diselidiki. Teknik catat merupakan teknik lanjutan dari metode simak, yaitu dengan mencatat hasil penyimakan penggunaan bahasa baik secara tertulis maupun lisan. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

1. Pemakaian kata bersinonim ( ketepatan diksi ).

(1) Saya berdiri disini mewakili teman-teman saya yang akan menyampaikan beberapa kata yang berkenaan tentang perpisahan ini. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu guru yang telah membimbing dan mendidik kami dengan penuh kesabaran, sehingga kami semua bisa lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Bapak dan ibu guru, kami sadar bahwa selama ini kami menjadi siswa disekolah ini tidak sedikit


(8)

kesalahan dan kenakalan yang kami perbuat, tetapi bapak dan ibu disekolah ini dengan sabar, telaten membimbing dan mendidik kami sampai kami berhasil. ( LW/17/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(2) Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, apabila ada kata-kata yang tidak berkenan dihati anda, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. amin . (MAD/23/P/VIId/ SMP N 2 Simo). (3) Selama enam tahun saya menuntut ilmu yang yang bermanfaat

dan tidak ternilai harganya, dari bapak dan ibu yang telah membimbingku diarahkan serta membimbing ilmu pengetahuan, sehingga kami dapat lulus dari sekolah dasar. Untuk itu sepatutnya kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada bapak/ ibu guru. Untuk itu kami minta doa restu agar bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. (ITU/1/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(4) Saya disini sebagai perwakilan dari semua murid kelas 6 ingin

menyampaikan kesan dan pesan kami selama ini.

(KDA/7/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(5) Kami sangat berterima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang

membimbing kami. Pesan kami semua semoga sekolah ini menjadi yang teratas dan semoga adik-adik lebih giat belajar supaya bisa menggapai cita-citanya. (MS/33/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(6) Pesan saya untuk bapak/ibu guru serta adik-adik kelas 1-5 untuk semakin giat belajar, dan meraih cita-cita setinggi langit. Untuk itulah kesan saya semoga bapak/ibu guru selalu sehat walafiat dan panjang umur. Semoga pula Sekolah SD NEGRI PUTRI SIMO ini semakin maju, dan mendapat prestasi. Harapan saya SD NEGRI PUTRI SIMO ini, dapat meraih prestasi walaupun sedalam laut, SD N PUTRI SIMO tetap terawat. (JES/4/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(7) Pertama-tama marilah kita panjatkan puja puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmatnya kita dapat berjumpa dalam acara perpisahan ini dalam kesempatan ini saya mewakili rekan-rekan saya untuk menyampaikan pidato perpisahan. (JP/6/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(8) Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmatnya kita dapat berjumpa dalam acara perpisahan ini. Dalam kesempatan ini saya mewakili teman-teman saya untuk menyampaikan pidato perpisahan. (KYA/12/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(9) Telah VI tahun kita berkumpul di sekolah yang kita cintai ini. Selama ini kami mendapat ILMU dari BPK dan ibu guru, yang membimbing kami. Pesan kami semua, semoga sekolah ini menjadi yang teratas, dan semoga adik-adik lebih giat belajar. Supaya bisa menggapai cita-cita. (I/3/P/VIId/ SMP N 2 Simo).


(9)

(10) Saya berdiri di sini mewakili teman-teman untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak dan Ibu guru karena mungkin selama ini kita telah membuat Bapak da Ibu guru marah. Dan mungkin kita juga selalu membantah Perintah-perintah dari Bapak dan Ibu guru. Saya senang bisa Sekolah disini. (LNA/14/P/VIId/ SMP N 2 Simo)

(11) Ijinkanlah saya berdiri sejenak dihadapan bapak dan Ibu guru yang kami muliyakan untuk mewakili rekan-rekan yang telah menepatkan pelajaran di SD 2 Talakbroto yang kami cintai ini. (LP/15/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(12) Mungkin Cuma ini yang bisa saya sampaikan, saya sebagai perwakilan kelas enam mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu guru. (KSA/8/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(13) Selama 6 tahun saya disini menimba ilmu dengan seluruh teman-teman saya. Saya sangat berterimakasih kepada bapak dan ibu guru yang telah membimbing kami sampai seperti ini. (MHJP/32/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(14) Yang pertama, kami sangat berterimakasih kepada bapak/ibu guru yang selama enam tahun membimbing kami sehingga kami dapat menamatkan kegiatan belajar di bangku Sekolah Dasar, dan hasil yang cukup memuaskan. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu guru apabila kami selama belajar di sekolah ini kami banyak melakukan kesalahan baik di sengaja maupun tidak disengaja. (MM/20/P/VIId/ SMP N 2 Simo)

2. Perubahan makna kata a. Perluasan arti

(1) Saya berdiri disini mewakili teman-teman untuk

menyampaikan permohonan maaf kepada bapak dan ibu guru karena mungkin selama ini kita telah membuat bapak dan ibu guru marah. Dan mungkin kita juga selalu membantah perintah-perintah dari bapak dan ibu guru. Saya senang bisa sekolah disini. (LNA/14/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(2) Saya berdiri disini mewakili teman-teman untuk

menyampaikan permohonan maaf kepada bapak dan ibu guru karena mungkin selama ini kita telah membuat bapak dan ibu guru marah. Dan mungkin kita juga selalu membantah perintah-perintah dari bapak dan ibu guru. Saya senang bisa sekolah disini. (LNA/14/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(3) Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah, Bpk/Ibu guru, Bpk/Ibu wali murid serta tamu undangan dan teman-teman serta adik-adik yang saya hormati. (MAD/23/P/VIId/ SMP N 2 Simo)


(10)

(4) Ibu Kepala Sekolah SDN 2 MANYARAN, bapak/ibu guru wali murid kelas 6 yang saya hormati, serta teman-teman yang saya cintai. (MAYA/24/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(5) Tidaklah kata yang dapat terucap, kecuali ucapan

terimakasih. Kepada guru-guru, orang tua, dan adik-adik sehingga kami berhasil menyelesaikan kewajiban belajar disekolah ini. (JHA/5/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(6) Yang ketiga kami berpesan kepada adik-adik agar belajar lebih giat, jangan melanggar disiplin, dan patuhi nasihat bapak/ ibu guru. Kami berharap prestasi adik-adik bisa lebih baik daripada kakak-kakakmu ini. Semoga SD IP

UMMAHAT SIMO lebih baik dari sebelumnya.

(MM/20/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(7) Cukup sekian pesan, kesan, dan harapan saya untuk kalian semua. Semoga bermanfaat, dan bila ada kesalahan atau kekukarangan kami selama ini tolong dimaafkan. Siswa-siswi kelas 6 tidak akan melupakan jasa bapak ibu selama ini. Amien…. Amin….. amin… (JES/4/P/VIId/ SMP N 2 Simo). b. Penyempitan arti

(1) Yang saya hormati bapak kepala sekolah, bapak/ibu guru, bapak/ ibu wali murid serta tamu undangan. Dan tidak lupa teman-teman dan adik-adik kelas satu sampai kelas lima yang saya sayangi dan saya banggakan. (MAD/23/P/VIId/ SMP N 2 Simo)

Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh Jessika Fitriyani (2010) dengan judul “ Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Gaul Edisi Maret – Februari 2010” hasil penelitian yang dperoleh dari penelitian ini adalah bentuk pemakaian diksi terdiri dari pemakaian kata tutur, pemakaian kata yang mengandung indra peraba, indra penciuman, penanggalan konsonan /s/, penanggalan afiks suku kata [-kan] dan [men-], serta (e) pemakaian istilah asing. Gaya bahasa berdasarkan nada berupa gaya mulia dan bertenaga, gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat berupa mesosdiplonis dan antithesis, gaya bahasa berdasarkan langsung dan tidaknya makna berupa gaya bahasa kiasan bentuk personifikasi.

Penelitian yang dilakukan Dwi Fitri Wulandari (2011) dengan judul “Diksi Dan Citraan Dalam Naskah Drama Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek Karya Danarto (Tinjauan Stilistika)” hasil penelitian yang diperoleh adalah diksi yang unik dalam OOEE meliputi : kata kongkrit, kata serapan dari bahasa asing, kata serapan khas dan nama sendiri, kata seru khas jawa, kata vulgar, kosa kata bahasa jawa. Ciraan difokuskan pada empat citraan yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan peraba, citraan gerak yang dimanfaatkan untuk menghidupkan keadaan, peristiwa, latar cerita dan suasana batin tokoh.

Didalam penelititian ini dianalisis diksi pada karangan pidato siswa sekolah menengah pertama kelas VII SMP Negeri 2 Simo. Perbedaan


(11)

antara penulis dengan beberapa penelitian yang pernah dilakukan ialah, hasil penelitian pada karangan pidato siswa kelas VII SMP Negeri 2 Simo ini berupa pemakaian kata bersinonim dan perubahan makna yang berbentuk perluasan arti dan penyempitan arti.

5. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada karangan siswa SMP Negeri 2 Simo Tahun Ajaran 2011/2012, maka terdapat beberapa simpulan berikut.

1. Wujud penggunaan diksi pada karangan siswa. Adapun data ketidaktepatan diksi yang diperoleh dalam kalimat adalah sebagai berikut : meyampaikan, minta, semua, giat, berjumpa, menggapai, kita, rekan-rekan, cuma, menimba, membimbing adalah ketidaktepatan pemakaian diksi dalam kalimat pidato siswa. Sedangkan ketepatan pemakaian diksi yang diperoleh adalah sebagai berikut : mengucapkan, mohon, seluruh, rajin, bertemu, meraih, kami, teman-teman, hanya, menuntut, mendidik.

2. Faktor ketidaktepatan penggunaan diksi di karangan siswa SMP Negeri 2 Simo disebabkan penggunaan bahasa sehari-hari, terpengaruh bahasa sms( Short mesegge servise) terlihat banyak kata yang ditulis singkatan, kurang memehami Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

3. Wujud diksi dalam karangan siswa SMP Negeri 2 Simo Tahun Ajaran 2011/2012 terdiri dari:

a. Pemakaian diksi pada karangan pidato siswa ini mayoritas ditandai dengan penggunaan diksi yang berupa kata bersinonim. Ketepatan pemilihan kata ini sangatlah berpengaruh pada makna sebuah kalimat.

b. Pemakaian diksi pada karangan pidato siswa selain penggunaan kata bersinonim juga ditandai dengan perubahan makna yang berbentuk perluasan arti dan penyempitan arti. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut.

a) Perluasan arti : bapak, ibu, adik, kepala, orang tua, kakak, siswa.

b) Penyempitan arti : guru .

Saran

Berikut ini merupakan beberapa saran peneliti terkait dengan hasil penelitian mengenai penggunaan bahasa baku dan campur kode dalam karangan siswa SMP Negeri 2 Simo Tahun Ajaran 2011/2012.

1. Ketika melakukan tuturan baik secara lisan maupun tulis, siswa SMP Negeri 2 Simo Tahun Ajaran 2011/2012 hendaknya perlu lebih selektif memilih diksi dalam ragam formal maupun informal. Penggunaan variasi bahasa berupa bahasa baku dalam karangan memang merupakan hal yang wajar penting dalam penulisan sebuah karangan resmi. Namun, siswa perlu


(12)

mengantisipasi terjadinya bahasa tidak baku dalam penulisan karangan resmi.

2. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian serupa, hendaknya menambah sumber data yang telah ada dengan memilih sumber data yang lebih variatif, sehingga penelitian selanjutnya dapat menambah wujud dan faktor penggunaan diksi yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA

Eko Yulianto, Fajar. 2010.“Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Majalah Cita Cinta” Surkarta : (skripsi) FKIP UMS (Tidak Dipublikasikan)

Fitri Wulandari, Dwi. 2011.“Diksi Dan Citraan Dalam Naskah Drama Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek Karya Danarto (Tinjauan Stilistika)” Surkarta : (skripsi) FKIP UMS (Tidak Dipublikasikan)

Fitriyani, Jessika. 2010. “ Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Gaul Edisi Maret – Februari 2010” Surkarta : (skripsi) FKIP UMS (Tidak Dipublikasikan)

Indah Sulistyowati, Rini. 2011. “Penggunaan Diksi Pada Isi Pesan Status Yahoo Mesengger Untuk Komunikasi Pergaulan Di Internet”. Surkarta : (skripsi) FKIP UMS (Tidak Dipublikasikan)

Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Markhamah. 2009. Ragam Dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Nasucha, Yacub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta : Media Perkasa.

Putrayasa. 2010. Kalimat Efektif ( Diksi, Struktur dan Logika ). Bandung : PT Refika Aditama.

Rakhmat, Jalaludin. 2011. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung : PT Remaja Rodaskarya.

Rohmadi, dkk. 2009. Morfologi Telaah Morfem dan kata. Surakarta : Yuma Pustaka.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta


(13)

Sudaryanto. 2001. Metode Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sumarlam . 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

(http://komunitas dan perpustakaan online/ pengertian pidato blogspot.com/2008/3/ .html). Diakses pada tanggal 20-01-2012.


(1)

kesalahan dan kenakalan yang kami perbuat, tetapi bapak dan ibu disekolah ini dengan sabar, telaten membimbing dan mendidik kami sampai kami berhasil. ( LW/17/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(2) Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, apabila ada kata-kata yang tidak berkenan dihati anda, saya minta maaf yang sebesar-besarnya. amin . (MAD/23/P/VIId/ SMP N 2 Simo). (3) Selama enam tahun saya menuntut ilmu yang yang bermanfaat

dan tidak ternilai harganya, dari bapak dan ibu yang telah membimbingku diarahkan serta membimbing ilmu pengetahuan, sehingga kami dapat lulus dari sekolah dasar. Untuk itu sepatutnya kami ucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada bapak/ ibu guru. Untuk itu kami minta doa restu agar bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. (ITU/1/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(4) Saya disini sebagai perwakilan dari semua murid kelas 6 ingin menyampaikan kesan dan pesan kami selama ini. (KDA/7/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(5) Kami sangat berterima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang membimbing kami. Pesan kami semua semoga sekolah ini menjadi yang teratas dan semoga adik-adik lebih giat belajar supaya bisa menggapai cita-citanya. (MS/33/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(6) Pesan saya untuk bapak/ibu guru serta adik-adik kelas 1-5 untuk semakin giat belajar, dan meraih cita-cita setinggi langit. Untuk itulah kesan saya semoga bapak/ibu guru selalu sehat walafiat dan panjang umur. Semoga pula Sekolah SD NEGRI PUTRI SIMO ini semakin maju, dan mendapat prestasi. Harapan saya SD NEGRI PUTRI SIMO ini, dapat meraih prestasi walaupun sedalam laut, SD N PUTRI SIMO tetap terawat. (JES/4/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(7) Pertama-tama marilah kita panjatkan puja puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmatnya kita dapat berjumpa dalam acara perpisahan ini dalam kesempatan ini saya mewakili rekan-rekan saya untuk menyampaikan pidato perpisahan. (JP/6/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(8) Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmatnya kita dapat berjumpa dalam acara perpisahan ini. Dalam kesempatan ini saya mewakili teman-teman saya untuk menyampaikan pidato perpisahan. (KYA/12/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(9) Telah VI tahun kita berkumpul di sekolah yang kita cintai ini. Selama ini kami mendapat ILMU dari BPK dan ibu guru, yang membimbing kami. Pesan kami semua, semoga sekolah ini menjadi yang teratas, dan semoga adik-adik lebih giat belajar. Supaya bisa menggapai cita-cita. (I/3/P/VIId/ SMP N 2 Simo).


(2)

(10) Saya berdiri di sini mewakili teman-teman untuk menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak dan Ibu guru karena mungkin selama ini kita telah membuat Bapak da Ibu guru marah. Dan mungkin kita juga selalu membantah Perintah-perintah dari Bapak dan Ibu guru. Saya senang bisa Sekolah disini. (LNA/14/P/VIId/ SMP N 2 Simo)

(11) Ijinkanlah saya berdiri sejenak dihadapan bapak dan Ibu guru yang kami muliyakan untuk mewakili rekan-rekan yang telah menepatkan pelajaran di SD 2 Talakbroto yang kami cintai ini. (LP/15/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(12) Mungkin Cuma ini yang bisa saya sampaikan, saya sebagai perwakilan kelas enam mengucapkan terimakasih kepada bapak dan ibu guru. (KSA/8/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(13) Selama 6 tahun saya disini menimba ilmu dengan seluruh teman-teman saya. Saya sangat berterimakasih kepada bapak dan ibu guru yang telah membimbing kami sampai seperti ini. (MHJP/32/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(14) Yang pertama, kami sangat berterimakasih kepada bapak/ibu guru yang selama enam tahun membimbing kami sehingga kami dapat menamatkan kegiatan belajar di bangku Sekolah Dasar, dan hasil yang cukup memuaskan. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu guru apabila kami selama belajar di sekolah ini kami banyak melakukan kesalahan baik di sengaja maupun tidak disengaja. (MM/20/P/VIId/ SMP N 2 Simo)

2. Perubahan makna kata a. Perluasan arti

(1) Saya berdiri disini mewakili teman-teman untuk menyampaikan permohonan maaf kepada bapak dan ibu guru karena mungkin selama ini kita telah membuat bapak dan ibu guru marah. Dan mungkin kita juga selalu membantah perintah-perintah dari bapak dan ibu guru. Saya senang bisa sekolah disini. (LNA/14/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(2) Saya berdiri disini mewakili teman-teman untuk menyampaikan permohonan maaf kepada bapak dan ibu guru karena mungkin selama ini kita telah membuat bapak dan ibu guru marah. Dan mungkin kita juga selalu membantah perintah-perintah dari bapak dan ibu guru. Saya senang bisa sekolah disini. (LNA/14/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(3) Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah, Bpk/Ibu guru, Bpk/Ibu wali murid serta tamu undangan dan teman-teman serta adik-adik yang saya hormati. (MAD/23/P/VIId/ SMP N 2 Simo)


(3)

(4) Ibu Kepala Sekolah SDN 2 MANYARAN, bapak/ibu guru wali murid kelas 6 yang saya hormati, serta teman-teman yang saya cintai. (MAYA/24/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(5) Tidaklah kata yang dapat terucap, kecuali ucapan terimakasih. Kepada guru-guru, orang tua, dan adik-adik sehingga kami berhasil menyelesaikan kewajiban belajar disekolah ini. (JHA/5/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(6) Yang ketiga kami berpesan kepada adik-adik agar belajar lebih giat, jangan melanggar disiplin, dan patuhi nasihat bapak/ ibu guru. Kami berharap prestasi adik-adik bisa lebih baik daripada kakak-kakakmu ini. Semoga SD IP UMMAHAT SIMO lebih baik dari sebelumnya. (MM/20/P/VIId/ SMP N 2 Simo).

(7) Cukup sekian pesan, kesan, dan harapan saya untuk kalian semua. Semoga bermanfaat, dan bila ada kesalahan atau kekukarangan kami selama ini tolong dimaafkan. Siswa-siswi kelas 6 tidak akan melupakan jasa bapak ibu selama ini. Amien…. Amin….. amin… (JES/4/P/VIId/ SMP N 2 Simo). b. Penyempitan arti

(1) Yang saya hormati bapak kepala sekolah, bapak/ibu guru, bapak/ ibu wali murid serta tamu undangan. Dan tidak lupa teman-teman dan adik-adik kelas satu sampai kelas lima yang saya sayangi dan saya banggakan. (MAD/23/P/VIId/ SMP N 2 Simo)

Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh Jessika Fitriyani (2010) dengan judul “ Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Gaul Edisi Maret – Februari 2010” hasil penelitian yang dperoleh dari penelitian ini adalah bentuk pemakaian diksi terdiri dari pemakaian kata tutur, pemakaian kata yang mengandung indra peraba, indra penciuman, penanggalan konsonan /s/, penanggalan afiks suku kata [-kan] dan [men-], serta (e) pemakaian istilah asing. Gaya bahasa berdasarkan nada berupa gaya mulia dan bertenaga, gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat berupa mesosdiplonis dan antithesis, gaya bahasa berdasarkan langsung dan tidaknya makna berupa gaya bahasa kiasan bentuk personifikasi.

Penelitian yang dilakukan Dwi Fitri Wulandari (2011) dengan judul “Diksi Dan Citraan Dalam Naskah Drama Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek Karya Danarto (Tinjauan Stilistika)” hasil penelitian yang diperoleh adalah diksi yang unik dalam OOEE meliputi : kata kongkrit, kata serapan dari bahasa asing, kata serapan khas dan nama sendiri, kata seru khas jawa, kata vulgar, kosa kata bahasa jawa. Ciraan difokuskan pada empat citraan yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan peraba, citraan gerak yang dimanfaatkan untuk menghidupkan keadaan, peristiwa, latar cerita dan suasana batin tokoh.

Didalam penelititian ini dianalisis diksi pada karangan pidato siswa sekolah menengah pertama kelas VII SMP Negeri 2 Simo. Perbedaan


(4)

antara penulis dengan beberapa penelitian yang pernah dilakukan ialah, hasil penelitian pada karangan pidato siswa kelas VII SMP Negeri 2 Simo ini berupa pemakaian kata bersinonim dan perubahan makna yang berbentuk perluasan arti dan penyempitan arti.

5. PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada karangan siswa SMP Negeri 2 Simo Tahun Ajaran 2011/2012, maka terdapat beberapa simpulan berikut.

1. Wujud penggunaan diksi pada karangan siswa. Adapun data ketidaktepatan diksi yang diperoleh dalam kalimat adalah sebagai berikut : meyampaikan, minta, semua, giat, berjumpa, menggapai, kita, rekan-rekan, cuma, menimba, membimbing adalah ketidaktepatan pemakaian diksi dalam kalimat pidato siswa. Sedangkan ketepatan pemakaian diksi yang diperoleh adalah sebagai berikut : mengucapkan, mohon, seluruh, rajin, bertemu, meraih, kami, teman-teman, hanya, menuntut, mendidik.

2. Faktor ketidaktepatan penggunaan diksi di karangan siswa SMP Negeri 2 Simo disebabkan penggunaan bahasa sehari-hari, terpengaruh bahasa sms( Short mesegge servise) terlihat banyak kata yang ditulis singkatan, kurang memehami Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

3. Wujud diksi dalam karangan siswa SMP Negeri 2 Simo Tahun Ajaran 2011/2012 terdiri dari:

a. Pemakaian diksi pada karangan pidato siswa ini mayoritas ditandai dengan penggunaan diksi yang berupa kata bersinonim. Ketepatan pemilihan kata ini sangatlah berpengaruh pada makna sebuah kalimat.

b. Pemakaian diksi pada karangan pidato siswa selain penggunaan kata bersinonim juga ditandai dengan perubahan makna yang berbentuk perluasan arti dan penyempitan arti. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut.

a) Perluasan arti : bapak, ibu, adik, kepala, orang tua, kakak, siswa.

b) Penyempitan arti : guru .

Saran

Berikut ini merupakan beberapa saran peneliti terkait dengan hasil penelitian mengenai penggunaan bahasa baku dan campur kode dalam karangan siswa SMP Negeri 2 Simo Tahun Ajaran 2011/2012.

1. Ketika melakukan tuturan baik secara lisan maupun tulis, siswa SMP Negeri 2 Simo Tahun Ajaran 2011/2012 hendaknya perlu lebih selektif memilih diksi dalam ragam formal maupun informal. Penggunaan variasi bahasa berupa bahasa baku dalam karangan memang merupakan hal yang wajar penting dalam penulisan sebuah karangan resmi. Namun, siswa perlu


(5)

mengantisipasi terjadinya bahasa tidak baku dalam penulisan karangan resmi.

2. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian serupa, hendaknya menambah sumber data yang telah ada dengan memilih sumber data yang lebih variatif, sehingga penelitian selanjutnya dapat menambah wujud dan faktor penggunaan diksi yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA

Eko Yulianto, Fajar. 2010.“Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Majalah Cita Cinta” Surkarta : (skripsi) FKIP UMS (Tidak Dipublikasikan)

Fitri Wulandari, Dwi. 2011.“Diksi Dan Citraan Dalam Naskah Drama Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek Karya Danarto (Tinjauan Stilistika)” Surkarta : (skripsi) FKIP UMS (Tidak Dipublikasikan)

Fitriyani, Jessika. 2010. “ Diksi Dan Gaya Bahasa Wacana Iklan Pada Tabloid Gaul Edisi Maret – Februari 2010” Surkarta : (skripsi) FKIP UMS (Tidak Dipublikasikan)

Indah Sulistyowati, Rini. 2011. “Penggunaan Diksi Pada Isi Pesan Status Yahoo Mesengger Untuk Komunikasi Pergaulan Di Internet”. Surkarta : (skripsi) FKIP UMS (Tidak Dipublikasikan)

Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Markhamah. 2009. Ragam Dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta : Muhammadiyah University Press.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Nasucha, Yacub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta : Media Perkasa.

Putrayasa. 2010. Kalimat Efektif ( Diksi, Struktur dan Logika ). Bandung : PT Refika Aditama.

Rakhmat, Jalaludin. 2011. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung : PT Remaja Rodaskarya.

Rohmadi, dkk. 2009. Morfologi Telaah Morfem dan kata. Surakarta : Yuma Pustaka.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta


(6)

Sudaryanto. 2001. Metode Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sumarlam . 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

(http://komunitas dan perpustakaan online/ pengertian pidato blogspot.com/2008/3/ .html). Diakses pada tanggal 20-01-2012.


Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Soal Cerita (Penelitian di SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 14

ANALISIS PENANDA KOHESI PADA KARANGAN SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII Analisis Penanda Kohesi Pada Karangan Siswa Tingkat Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

0 0 17

PENDAHULUAN Analisis Penanda Kohesi Pada Karangan Siswa Tingkat Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

0 0 5

ANALISIS PENANDA KOHESI PADA KARANGAN SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII Analisis Penanda Kohesi Pada Karangan Siswa Tingkat Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

0 0 13

PEMAKAIAN DIKSI PADA KARANGAN PIDATOSISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VII Pemakaian Diksi Pada Karangan Pidato Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VII SMP Negeri 2 Simo.

0 1 11

PENDAHULUAN Pemakaian Diksi Pada Karangan Pidato Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VII SMP Negeri 2 Simo.

0 3 5

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA PUISI Diksi Dan Gaya Bahasa Pada Puisi Karangan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Cawas.

0 2 16

PENDAHULUAN Diksi Dan Gaya Bahasa Pada Puisi Karangan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Cawas.

0 2 8

PENGGUNAAN DIKSI DALAM KARANGAN BERITA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA | Latifah | BASASTRA 9975 21275 1 PB

0 1 18

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Dewi Indah Susanti Universitas Indraprasta PGRI ABSTRACT - View of Penggunaan Huruf Kapital pada Karangan Narasi siswa Kelas VII Sekolah Menenga

0 0 18