Komponen Komitmen Organisasi Faktor-faktor Penyebab Komitmen Organisasi

yang meninggalkan organisasi karena terpaksa bisa terjadi ketika karyawan dipecat oleh organisasi karena alasan tertentu. Gibson, Ivancevich, dan Donnelly 2010 :183 menyatakan bahwa komitmen organisasional melibatkan tiga sikap, yaitu: identifikasi dengan tujuan organisasi; perasaan keterlibatan dalam tugas-tugas organisasi; serta perasaan loyalitas terhadap organisasi. Hal tersebut berarti karyawan yang berkomitmen terhadap organisasi memandang nilai dan kepentingan organisasi terintegrasi dengan tujuan pribadinya. Pekerjaan yang menjadi tugasnya dipahami sebagai kepentingan pribadi, dan memiliki keinginan untuk selalu loyal demi kemajuan organisasi. Karyawan yang berkomitmen tinggi akan memiliki kinerja yang tinggi dan loyalitas untuk perusahaan. sebaliknya, karyawan yang cenderung memiliki komitmen rendah, kinerjanya pun rendah dan loyalitas yang kurang terhadap perusahaan Robbins., et al, 2013:543. Berdasarkan beberapa teori diatas, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori komitmen organisasi dari Allen dan Meyer 1991 yang menyatakan bahwa perasaan karyawan untuk tetap bertahan dalam terhadap organisasi, perasaan yang dihasilkan dari internalisasi tekanan normatif yang diberikan pada seorang individu sebelum masuk atau setelah masuk dalam organisasi.

2.2.2 Komponen Komitmen Organisasi

Menurut Meyer., et al 1991 menjelaskan tiga dimensi komitmen organisasi menyatakan ada tiga aspek komitmen antara lain : 1 Affective commitment, yang berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap organisasinya, dimana anggota dengan affective commitment yang tinggi akan setia terhadap organisasinya karena anggota memang memiliki keinginan untuk itu, affective commitment terbentuk dari tiga hal yaitu karakteristik organisasi, karakteristik individu dan pengalaman kerja. 2 Continuance commitment terkait dengan kesadaran anggota tentang investasi, alternatif dan pertimbangan, yang dimaksud dengan investasi adalah segala sesuatu yang dianggap berharga bagi karyawan seperti waktu, usaha, uang yang harus dilepaskan jika meninggalkan organisasi sementara alternatif adalah kemungkinan masuk organisasi lain dan pertimbangan adalah saat dimana anggota organisasi mencapai kesadaran tentang dampak dari investasi dan alternatif. 3 Normative Commitment, adalah keterikatan untuk terus berada dalam organisasi tersebut, normative commitment berkembang karena organisasi memberikan sesuatu yang sangat berharga dan tidak dapat dibalas kembali oleh anggota organisasi. Penelitian Utami., et al 2013, komitmen organisasi terhadap prestasi kerja dibagi menjadi tiga bagian yaitu Kemauan Karyawan , Kebanggaan Karyawan dan Kesetiaan Karyawan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh parsial yang signifikan dari variabel Kesetiaan Karyawan terhadap variabel terikat yaitu variabel Pestasi Kerja Karyawan. Harahap dan Abdullah 2014 dalam penelitiannya adanya pengaruh positif dan signifikan komitmen organisasi dan pengalaman kerja terhadap Kinerja Pengelolan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD.

2.2.3 Faktor-faktor Penyebab Komitmen Organisasi

Steers 1977 mengembangkan faktor penyebab komitmen organisasi yang meliputi: 1 Karakteristik personal yang terdiri dari usia, masa kerja, tingkat pendidikan, jenis kelamin, suku bangsa dan kepribadian berkolerasi dengan komitmen organisasi. 2 Karakteristik yang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan memiliki sumbangan yang bermakna pada komitmen organisasi. Karakteristik ini meliputi tantangan pekerjaan, konflik peran, dan ambiguitas peran. 3 Pengalaman kerja, pengalaman kerja memberikan kontribusi yang paling besar terhadap komitmen organisasi. Pengalaman kerja ini meliputi keterandalan organisasi, realisasi harapan, sikap rekan kerja yang positif terhadap organisasi, persepsi terhadap gaji, serta norma kelompok yang berkaitan dengan kerja keras. Dalam penelitian ini hanya diambil 2 dua faktor dari semua faktor komitmen organisasi yang telah disebutkan diatas yaitu : 1 pendidikan dan 2 pengalaman kerja.

2.2.4 Proses dan Pengembangan Komitmen Organisasional

Dokumen yang terkait

KONFLIK PERAN PADA ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SEMARANG

0 6 173

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Empiris Pada Satuan Polisi Pamong Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Empiris Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupate

0 0 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karanganyar.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karanganyar.

0 1 7

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karanganyar.

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA (Studi pada Satuan Polisi Pamong Praja Gunungkidul).

0 3 128

Perda 2 2013 ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

0 0 11

PENGARUH STRES KERJA DAN PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA DI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA SAMARINDA

0 0 10

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PANGKALPINANG

0 0 21

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANJAR - repo unpas

0 0 23