dan Work, 2014. Penelitian ini adalah salah satu respon untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Di Indonesia, penelitian mengenai Kejadian fibropapilomatosis pernah dilakukan pada
lokasi penyembelihan penyu di Tanjung Benoa – Bali pada tahun 1994 Adnyana, et al.,
1998. Penyu.- penyu yang disembelih tersebut ditangkap dari berbagai lokasi peneluran dan
ruaya pakan di Indonesia. Pengamatan yang dilakukan terhadap 4407 penyu hijau dan 401 penyu sisik menunjukkan bahwa fibropapillomatosis hanya menyerang penyu hijau. Secara
umum, Adnyana. et al, 1998 menyimpulkan bahwa tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh penyakit ini pada penyu hijau masih dalam tingkat sedang total tumor per individu
penyu adalah 5, dengan simpangan baku 4,1 Peneliti ini menemukan bahwa
Prevalensi fibropapillomatosis di Indonesia adalah 21.5, namun informasi mengenai prevalensi yang
site-specific tidak tersedia. Ukuran penyu yang terserang bervariasi dengan ukuran panjang
lengkung karapas Curved Carapace LengthCCL dari 40 - 85 cm. Infeksi virus yang
disertai dengan stres akibat lingkungan diduga menjadi salah satu faktor penyebab terserang
fibropapilomatosis. Selain itu, kejadian fibropapilomatosis disimpulkan tidak berhubungan
atau berkolerasi negatif dengan berat tubuh penyu Adnyana et al, 1998 .
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
1. Seberapa besar
prevalensi fibropapillomatosis eksternal pada penyu hijau Chelonia mydas di
ruaya pakan perairan Berau, Kalimantan Timur?
2. Bagaimanakah indeks kondisi tubuh Body Condition Index BCI penyu hijau
Chelonia mydas yang terserang fibropapilomatosis eksternal?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui prevalensi fibropapilomatosis eksternal pada penyu hijau Chelonia
mydas di ruaya pakan perairan Berau, Kalimantan Timur. 2.
Mengetahui indeks kondisi tubuh Body Condition Index BCI penyu hijau Chelonia mydas yang terserang fibropapilomatosis eksternal.
1.4 Manfaat Penelitian.
Penelitian ini bermanfaat untuk diperolehnya informasi tentang: 1.
Prevalensi kejadian fibropapilomatosis eksternal pada penyu hijau Chelonia mydas di ruaya pakan perairan Berau, Kalimantan Timur.
2. Indeks kondisi tubuh penyu Body Condition Index BCI hijau Chelonia mydas
yang terserang fibropapilomatosis eksternal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyu Hijau
Indonesia memiliki enam dari tujuh jenis penyu laut di dunia, yang berasal dari dua famili yaitu Cheloniidae
dan Dermochelyidae. Salah satu spesies dari famili Cheloniidae yang tersebar luas dengan jumlah terbanyak di Indonesia adalah penyu hijau dengan nama
ilmiah Chelonia mydas Hirth, 1971; Adnyana dan Hipiteuw, 2012. Penyu hijau memiliki empat sisik costal dan lima sisik vertebral pada karapasnya
dengan susunan sisik yang tidak saling tumpang tindih. Pada bagian kepala penyu hijau terdapat satu pasang sisik pre-frontal dan empat pasang sisik post-orbital. Di masing
– masing flipper terdapat satu kuku dan flipper bagian depan lebih panjang dibandingkan
dengan flipper bagian belakang Jayaratha, 2006. Ketika masih menjadi tukik, karapas penyu berwarna hitam dan memiliki plastron berwarna putih, kemudian ketika penyu
menjadi remaja warna karapasnya akan menjadi coklat dengan bercak kekuningan yang menyebar radiating streak serta plastronnya berwarna kekuningan. Sedangkan penyu hijau
dewasa akan memiliki warna karapas yang bervariasi mulai dari warna coklat muda, coklat kemerahan, kadang terdapat bintik yang lebih gelap dari pada warna dasarnya Pritchard, et
al., 1999; Purwanasari dan Adnyana , 2006.
2.2 Penyu Hijau di Perairan Berau