F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Mendapatkan data adalah tujuan yang paling utama dalam melakukan penelitian. Menurut Fathoni 2006: 104 “data artinya informasi yang didapat
melalui pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan dalam menyusun argumentasi logis menj
adi fakta”. Sehingga peneliti harus mengetahui teknik dalam pengumpulan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data penulis akan
sulit untuk mendapatkan data yang baik. Untuk memudahkan memperoleh data, maka penulis melakukan teknik
pengumpulan data untuk memperoleh data yang diinginkan. Teknik pengumpulan data tersebut di antaranya:
1. Obsevasi
Pengamatan atau observasi menurut Narbuko dan Achmadi 2009: 70 adalah “alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat
secara sistematik gejala- gejala yang diselidiki”. Sebelum melakukan observasi
harus memiliki pengetahuan apa yang akan diobservasi terlebih dahulu. Sehingga bisa memudahkan penulis mengobservasi objek penelitian dengan akurat.
Penulis melakukan observasi langsung ke tempat penelitian, yakni di Keraton Kasepuhan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Kota Cirebon.
Lebih tepatnya mengobservasi Kereta Kencana Singa Barong Keraton Kasepuhan mengenai bentuk, motif hias dan makna simbolik. Dalam melakukan kegiatan ini
penulis didampingi oleh juru kuncen keraton. Untuk mendapatkan data observasi disini penulis memotret hal yang perlu dijadikan sebagai data.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono 2008: 231 “wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikosntruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Jadi wawancara adalah cara mengumpulkan data dengan melakukan interaksi langsung dengan orang yang
dianggap sebagai narasumber yang ahli dibidangnya. Dalam melakukan wawancara penulis sebelumnya menyiapkan catatan atau
rancangan pertanyaan yang akan ditanyakan narasumber. Penulis melakukan ini supaya pada saat proses wawancara mendapatkan jawaban yang diinginkan.
Dalam kegiatan ini data yang dihasilkan berupa lisan, yang kemudian dicatat oleh penulis. Selain dicatat penulis merekamnya, sehingga data tersebut dapat didengar
berulang-ulang. 3.
Dokumentasi atau Studi Pustaka Selain observasi dan wawancara, teknik pengumpulan data yang tidak kalah
pentingnya adalah dokumentasi atau studi pustaka. Menurut Arikunto 2010: 274 “metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti dan sebagainya”. Pendapat ini memberikan gambaran bagi penulis betapa pentingnya memperoleh
data dengan cara dokumentasi ini. Yang diamati dalam proses dokumentasi adalah bukan benda hidup melainkan benda mati.
Dalam proses dokumentasi, penulis mengumpulkan data dengan mempelajari buku, media elektronik internet, karya tulis skripsi yang menunjang dan
berkaitan dengan apa yang diteliti oleh penulis. Dari hasil dokumentasi tersebut dijadikan data, kemudian data tersebut diolah oleh penulis sebagai sumber
pengetahuan. Selain itu dapat memperdalam landasan teoritis dalam penyusunan skripsi, mengenai kajian bentuk, motif dan makna simbolik pada Kereta Kencana
Singa Barong Keraton Kasepuhan Cirebon.
G. TEKNIK ANALISIS DATA