Lokasi dan Subjek Penelitian

23 Wiwit Wiriawan, 2013 Program Bimbingan Seks Untuk Orangtua Pada Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan sesuai tahap penelitian. Pada penelitian tahap I, lokasi penelitian dilakukan di rumah anak tunagrahita ringan 1, rumah anak tunagrahita ringan 2, dan sekolah. Penelitian tahap II penelitian dilakukan di rumah anak tunagrahita ringan 1. Sementara penelitian tahap III, penelitian dilakukan di rumah anak tunagrahita ringan 1 dan sekolah. Lokasi rumah anak tunagrahita ringan 1 beralamat di Desa Leuwiliang Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor. Lokasi rumah anak tunagrahita ringan 2 beralamat di Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Lokasi SLB Tunas Kasih 1 beralamat di Jalan Raya Karehkel No. 9 Leuwiliang Kabupaten Bandung. SLB Tunas Kasih 1 berstatus swasta yang berada di bawah naungan Yayasan Tunas Kasih. Saat ini SLB Tunas Kasih 1 memiliki tenaga pendidik sebanyak 4 guru berstatus Pegawai Negeri Sipil dan 4 berstatus honorer Yayasan serta tenaga kependidikan 1 orang. Siswa yang sekarang bersekolah berjumlah 45 orang dengan jenis kelainan tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan hiperaktif yang terbagi ke tiga jenjang pendidikan SDLB, SMPLB dan SMALB. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena di SLB Tunas Kasih 1 kabupaten Bogor terdapat siswa yang berperilaku seks yang tidak sesuai 24 Wiwit Wiriawan, 2013 Program Bimbingan Seks Untuk Orangtua Pada Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan norma dan etika. Selain itu ada juga orang tua yang telah berhasil memberikan bimbingan seks pada anaknya yang tunagrahita sehingga perilaku seks yang ditunjukkan sesuai dengan norma dan etika. Subjek dalam penelitian ini adalah orangtua anak tunagrahita ringan sebanyak dua orang, dua anak tunagrahita ringan kelas X SMLB, dan satu orang guru. Subjek penelitian ini diuraikan sebagai berikut. 1. Orangtua 1 Nama In. Usia 52 tahun. Pendidikan terakhir SMP. Pekerjaan Ibu rumah tangga. Pemilihan orangtua 1 sebagai subjek penelitian dikarenakan In merupakan Ibu dari anak tunagrahita ringan yang berperilaku seks tidak sesuai dengan norma dan etika. Selain itu In memiliki waktu yang paling banyak dengan anak di rumah karena tidak bekerja. Sementara ayahnya berangkat kerja dari jam 06.30 - 19.30 WIB sehingga waktu dengan anak lebih sedikit. 2. Orangtua 2 Nama Nn. Usia 50 tahun. Pendidikan terakhir Sarjana. Pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pemilihan orangtua 2 sebagai subjek penelitian dikarenakan Nn merupakan Ibu dari anak tunagrahita ringan yang memiliki pengalaman dalam memberikan bimbingan seks terhadap anaknya yang tunagrahita sehingga berperilaku seks dianggap sesuai dengan norma dan etika. Sementara itu ayahnya bekerja dari pukul 07.30- 16.30 WIB. 25 Wiwit Wiriawan, 2013 Program Bimbingan Seks Untuk Orangtua Pada Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Anak tunagrahita ringan 1 Nama Wn. Usia 18 tahun. Kelas X SMALB. Pemilihan Wn sebagai subjek penelitian dikarenakan anak tersebut selama ini berperilaku seks tidak sesuai dengan norma dan etika yang berlaku di masyarakat. 4. Anak tunagrahita ringan 2 Nama Pj. Usia 18 tahun. Kelas X SMALB. Pemilihan Pj sebagai subjek penelitian dikarenakan anak tersebut selama ini berperilaku seks telah sesuai dengan norma dan etika yang berlaku di masyarakat. 5. Guru Nama Hj. Usia 42 tahun. Pendidikan terakhir Sarjana dengan memiliki masa kerja 22 tahun. Guru Hj dipilih sebagai subjek penelitian karena Hj merupakan guru kelas dari subjek penelitian anak tunagrahita ringan 1 Wn dan anak tunagrahita ringan 2 Pj.

B. Desain Penelitian