Latar Belakang Masalah PENGARUH PELATIHAN DAN KOMPETENSI TRAINER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) RAYON MANAHAN Pengaruh Pelatihan dan Kompetensi Trainer terhadap Kinerja Karyawan PT.PLN (PERSERO) Rayon Manahan.

perkembangan era globalisasi. Agar dapat bersaing dalam persaingan bisnis perusahaan dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan mempertahankan SDM yang berkualitas. SDM sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi oleh pelaku para pesertanya, serta peran fungsinya sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi Agusta dan Eddy, 2013. PT. PLN Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang melayani dan menyuplai kebutuhan listrik masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga, instansi pemerintah maupun industri. PT. PLN Persero Rayon Manahan, sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam jasa pelayanan listrik juga selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya melalui pelatihantraining, loka karya maupun seminar.Secara berkala dan rutin PT. PLN Persero Rayon Manahan mengikutkan karyawannya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, baik yang dilakukan di PT. PLN Persero Rayon Manahan maupun yang dilaksanakan di luar. Dengan jumlah karyawan sebanyak 38 tiga puluh delapan orang yang terbagi dalam 4 empat bagian, yaitu: manajer rayon, teknik, transaksi energi serta pelayanan pelanggan dan adminsistrasi, maka ada 7 tujuh macam pelatihan yang secara rutin diikuti oleh karyawan PT. PLN Persero Rayon Manahan, yaitu: 1. Manajemen keuangan dasar, 2. Komunikasi efektif, 3. Pengembangan diri 4. Perhitungan tariff tenaga listrik TTL 5. Manajemen SDM dasar Dalam pelaksanaan pelatihan tersebut tentunya tidak terlepas dari peran mentor atautrainer. Pada prakteknya, keberhasilan suatu pelatihan dipengaruhi oleh beberapa factor, anata lain: materi pelatihan, kompetensi trainer, serta metode yang digunakan oleh trainer. Namun yang paling dominan adalah kompetensi dari trainer itu sendiri. Kompetensi trainer meliputi, kesesuaian latar belakang pendidikan, pengalaman dalam memberikan pelatihan serta pengalaman dalam melaksanakan materi pelatihan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan suatu penelitian tenta ng: ”PengaruhPelatihan dan Kompetensi Trainer Terhadap Kinerja Karyawan Studi pada PT. PLN Rayon Manahan”.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk: 1. Menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan PT. PLN Persero Rayon Manahan. 2. Menganalisis pengaruh kompetensi trainer terhadap kinerja karyawan PT. PLN Persero Rayon Manahan.

C. Landasan Teori

1. Pelatihan

a. Pengertian Pelatihan

Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan dalam bekerja, diperlukan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan karyawan.Hal ini dilakukan untuk menambah pengetahuan dan keahlian karyawan dalam bekerja sehingga karyawan dapat menyelesaikan seluruhpekerjaan dengan baik. Definisi pelatihan menurut Simamora 2004:342 adalah “proses sistematik pengubahan perilaku para karyawan dalam suatu arah guna meningkatkan tujuan- tujuan organisasional.”Dalam pelatihan perlu diciptakan suatu lingkungan dimana para karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan serta perilaku yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan. Pelatihan dalam penelitian ini secara khusus diartikan sebagai pendidikan dan latihan diklat. Sebagai pendapat berikut ini: Pendidikan dan latihan terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan latihan keduanya merupakan dua unsur yang berbeda yang saling melengkapi atau menerangkan satu sama lainnya. Untuk lebih jelasnya dipisahkan kedua istilah tersebutDessler, 2009:270. “Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja” Simamora, 2006:273. Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin.Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang.Sedangkan pengembangan Developrnent mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadianHani Handoko, 2001: 104. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa: Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya.Menurutnya istilah pelatihan sering disamakan dengan istilah pengembangan, perbedaannya kalau pelatihan langsung terkait dengan performansi kerja pada pekerjaan yang sekarang, sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan mempunyai skcope yang lebih luas dandingkan dengan pelatihan Gomes, 2003:197. Dari beberapa definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan yang diadakan oleh suatu perusahaan merupakan salah satu kegiatan penting yang dapat membantu karyawan dalam mengembangkan kemampuannya.