19
2. Konsepsi
Dalam kerangka
Konsepsional diungkapkan
beberapa konsepsi
atau pengertian yang akan dipergunakan sebagai dasar penelitian hukum.
26
Guna menghindari perbedaan penafsiran dari istilah yang dipakai, selain itu juga
dipergunakan sebagai pegangan dalam proses penelitian ini, yang dimaksud dengan : 1.
Kepastian hukum adalah kepastian perumusan norma dan prinsip hukum yang tidak bertentangan satu dengan lainnya baik dari pasal-pasal undang-undang itu
secara keseluruhan maupun kaitannya dengan pasal-pasal lainnya yang berada di luar undang-undang tersebut dan kepastian dalam melaksanakan norma-norma
dan prinsip hukum undang-undang terebut. 2.
Hak Atas Tanah yaitu hak penguasaan atas tanah yang memberi kewenangan kepada pemegang hak untuk memakai suatu bidang tanah tertentu untuk
memenuhi kebutuhan pribadi atau usahanya. 3.
Sertipikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengolahan, tanah wakaf, hak milik atas
satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan.
4. Sertipikat Hak Atas Tanah adalah sebagai alat pembuktian yang kuat sepanjang
data fisik dan data yuridis di dalamnya sesuai data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah.
26
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Edisi 1, Cetakan 7, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hal.7
Universitas Sumatera Utara
20
5. Pendaftaran Tanah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Tentang Pendaftaran Tanah Pasal 1 ayat 1 adalah : “ Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur,
meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan,
dan penyajian
serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai
bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak
milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.” 6.
Pendaftaran tanah secara sistematik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua objek
pendaftaran tanah yang belum di daftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa atau kelurahan.
7. Pendaftaran tanah secara sporadik adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk
pertama kali mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desakelurahan secara individual atau massal.
8. Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga pemerintahan non departeman yang
menangani urusan pertanahan di Indonesia. 9.
Data Fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan adanya bangunan atau bagian
diatasnya.
Universitas Sumatera Utara
21
10. Data Yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan pihak lain serta beban-beban lain
yang membebaninya. 11. Buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan
data fisik suatu objek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya. 12. Adjudikasi adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka proses pendaftaran
tanah untuk pertama kali, meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa objek pendaftaran tanah untuk
keperluan pendaftarannya. 13. Kekuatan pembuktian sempurna adalah kekuatan pembuktian yang mutlak dan
mengikat, apa yang disebut dalam akta tersebut merupakan bukti yang sempurna sehingga
tidak perlu
dibuktikan dengan
pembuktian lain
selama ketidakbenarannya dapat dibuktikan.
14. Sengketa Atas Tanah merupakan selisih atau pertengkaran yang disebabkan oleh perebutan atas kepemilikan sebidang tanah,
27
yang memerlukan tindakan untuk perdamaian terhadap perselisihan tersebut.
G. Metode Penelitian 1.
Sifat Penelitian dan Metode Pendekatan
Meneliti pada hakekatnya berarti mencari, yang dicari dalam penelitian hukum adalah kaedah, norma atau Das Sollen, bukan peristiwa, perilaku dalam arti
27
Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Yakarta: Gramedia Press, 2008, hal. 696.
Universitas Sumatera Utara
22
fakta atau Das Sein.
28
Penelitian ini bersifat Diskritif Analisis, artinya bahwa
penelitian ini termasuk lingkup penelitian yang menggambarkan, menelaah dan menjelaskan secara tepat serta menganalisa peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan kepastian hukum sertipikat hak atas tanah kaitannya dengan ketentuan pasal 32 ayat 2 PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode “yuridis normatif ”. Metode yuridis normatif merupakan penelitian yang dilakukan
dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder. Penelitian
yuridis normatif disebut juga sebagai penelitian kepustakaan.
29
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan kepustakaan dengan membaca dan mengkaji bahan-
bahan kepustakaan.
30
Metode pendekatan yuridis normatif yang digunakan adalah metode in concreto yaitu apakah hukumnya sesuai untuk diterapkan in concreto guna
menyelesaikan suatu perkara tertentu.
31
Metode pendekatan di atas digunakan dalam mengadakan penelahaan berbagai hal yang berhubungan dengan penerapan Pasal 32
ayat 2 PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah dikaji dan diteliti berdasarkan peraturan-peraturan, literatur kepustakaan, teori-teori hukum, putusan-
putusan Pengadilan.
28
Soedikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Ed. 2 Cet 2, Yogjakarta, Liberty, 2001, hal. 29
29
Ronny Hanityo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, hal 11
30
Ibid.
31
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
23
2. Sumber Data