Jenis Penelitian Teknik Pengumpulan Data

E. Metode Penelitian 1. Metode Pendekatan

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis empiris yang bertumpu pada data primer penelitian lapangan. Dimana data tersebut digunakan untuk mengetahui permasalahan yang timbul terkait dalam kajian hukum terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan SKMHT yang termuat dalam Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Hak Tanggungan. Penelitan hukum dengan pendekatan yuridis cenderung hanya mempergunakan sumber-sumber data sekunder yaitu perundang-undangan, teori hukum dan pendapat para sarjana maupun ahli hukum, dimana sangat berguna didalam menganalisa secara mendalam terhadap permasalahan sehingga akan mendapatkan kesimpulan konkrit yang merupakan hasil dari penelitian ini.

2. Jenis Penelitian

Spesifikasi penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Deskriptif yaitu penelitian yang sifatnya hanya mengambarkan keseluruhan keadaan obyek penelitian. Sedangkan bersifat analitis artinya kegiatan mengelompokkan, mengkategorisasikan sesuai denagn tujuan penelitian ini untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Jadi deskriptif analitis yaitu suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskriptifkan obyek penelitian secara umum, yaitu mengenai tinjauan hukum yang terkandung didalam Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Hak Tanggungan. Universitas Sumatera Utara

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, akan diteliti data primer dan data sekunder. Ada dua kegiatan utama yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian yaitu studi lapangan dan studi kepustakaan. 6 Untuk membahas dan menganalisa permasalahan yang hendak dirumuskan dalam bentuk karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama, dari sumber asalnya yang belum diolah dan diuraikan orang lain. Untuk memperoleh data primer peneliti melakukan studi lapangan, yaitu teknik atau cara memperoleh data yang bersifat primer dalam hal ini akan diusahakan untuk memperoleh data-data dengan cara mengadakan tanya jawab atau wawancara interview dengan pihak yang terkait. Guna mendapatkan deskripsi yang lengkap dari objek yang diteliti, dipergunakan alat pengumpul data berupa dokumen dan wawancara. Studi dokumen sebagai sarana pengumpul data terutama ditujukan kepada dokumen pemerintah yang termasuk kategori-kategori dokumen-dokumen lain. 7 6 Soejono Soekamto dan Sri Mamuji, Penelitan Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal. 43. Selanjutnya wawancara sebagai alat pengumpul data dilakukan dengan berpedoman kepada daftar pertanyaan yang telah di susun terlebih dahulu. Wawancara adalah bertanya langsung secara bebas kepada responden dengan mempersiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan secara terbuka sebagai 7 Sartono Kartodirdjo, Metodologi Penelitian Masyarakat, Jakarta Gramedia, 1983, hal. 56. Universitas Sumatera Utara pedoman. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sesuatu yang berkaitan dengan penyelesaian permasalahan didalam penelitian skripsi ini. 2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang sebelumnya telah diolah orang lain. Untuk memperoleh data sekunder peneliti melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah penelitian terhadap bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan ini, sebagai bahan referensi untuk menunjang keberhasilan penelitian. Studi kepustakaandata sekunder terdiri dari: a Bahan Hukum Primer Terdiri dari bahan hukum dan ketentuan-ketentuan hukum positif, termasuk peraturan perundang-undangan antara lain yaitu : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan . 3. Peraturan Menteri AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1996. 4. Peraturan Menteri AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1996. 5. Peraturan Menteri AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1996. 6. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 2624KEPDIR Tahun 1993. Universitas Sumatera Utara b Bahan Hukum Sekunder Sering dinamakan Secondary data yang antara lain mencakup didalamnya: 1. Kepustakaanbuku literatur yang berhubungan dengan Hukum Agraria. 2. Data tertulis yang lain, berupa karya ilmiah para sarjana tentang Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan. 3. Referensi-referensi yang relevan dengan Hukum Agraria. 4. Majalah-majalah.

5. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Penjualan Agunan Secara Lelang Tanpa Persetujuan Pemberi Hak Tanggungan Diikuti Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (Studi Putusan Nomor 348/ PDT.G/ 2009/PN.TNG)

1 72 143

Analisis Yuridis Atas Eksistensi Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Yang Diingkari Debitur

3 50 134

Dilema Perberlakuan Pembatasan Jangka Waktu Pendaftaran Hak Tanggungan (Studi Pada Kantor Pertanahan Kota Medan)

0 26 148

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penunda

0 2 14

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG Kajian Hukum Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Skmht) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan (Studi pada Kantor Not

0 2 13

PENDAHULUAN Kajian Hukum Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Skmht) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan (Studi pada Kantor Notaris di Purwodadi).

0 0 14

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG Kajian Hukum Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Skmht) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan (Studi pada Kantor Not

0 2 22

TINJAUAN YURIDIS KEDUDUKAN SURAT KUASA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN | REZAH | Legal Opinion 5217 17070 2 PB

0 0 10

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN

0 0 12

PENGUASAAN SATU OBJEK HAK TANGGUNGAN OLEH DUA SUBJEK HUKUM DITINJAU DARI PASAL 5 UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN - Repository UNRAM

0 0 16