Pra pengolahan citra Prosedur pengolahan citra

5. Pemotongan citra cropping Pemotongan citra cropping dilakukan pada citra Landsat tahun perekaman 2002, 2009, dan 2014 untuk memisahkan areal yang menjadi fokus penelitian yaitu Pro- vinsi Lampung.

b. Pengolahan citra digital

Pengolahan citra digital merupakan proses pengelompokkan piksel citra digital multi-spektral ke dalam beberapa kelas berdasarkan kategori objek. Pengolahan citra digital dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1. Penentuan area contoh training area Penentuan dan pemilihan lokasi-lokasi area contoh dilakukan berdasarkan inter- pretasi citra secara visual. Pengambilan informasi statistik dilakukan dengan cara mengambil contoh-contoh piksel dari setiap kelas tutupan lahan dan ditentukan lo- kasinya pada citra. 2. Klasifikasi terbimbing Metode yang digunakan dalam kegiatan klasifikasi citra ini adalah metode ke- mungkinan maksimum maximum likelihood method. Pada metode ini terdapat pertimbangan berbagai faktor, diantaranya peluang dari suatu piksel untuk dike- laskan ke dalam kategori tertentu Purwadhi, 2001.

c. Perubahan tutupan lahan

Perubahan tutupan dan penggunaan lahan diperoleh dengan menumpang tindihkan overlay citra yang telah diklasifikasi, sehingga perubahan tutupan lahan dapat diidentifikasi dan dianalisis. Adapun keseluruhan prosedur penelitian dapat dirangkai seperti dalam gambar diagram alir berikut Gambar 2. Prosedur penelitian AkuisisiCitraLandsat Akuisisi Data PDRB Peta LandsatLampung tahun 2002,2009, dan 2014 1. Koreksi Geometrik 2. Koreksi Radiometrik 3. Fusi Citra 4. Mosaik 5. Clipping 6. Training Area Peta Land Use ter-rinci Peta Tutupan Lahan Persentase Luas Tutupan Lahan Variabel Predictor X VariabelRespone Y Kesimpulan Uji Hipotesis Pengolahan Data Variabel Respone Y Ground Truth Pemodelan Regresi Linier Berganda Selesai Mulai

2. Prosedur Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model linier berganda. Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen X dengan variabel dependen Y. Teknik ini disebut linier karena setiap estimasi atas nilai yang diharapkan mengalami peningkatan atau penurunan mengikuti garis lurus. Pengukuran pengaruh variabel ini melibatkan lebih dari satu variabel bebas X1, X2, X3,.., Xn yang mempengaruhi variabel tetap Y.

a. Model yang digunakan dan Hipotesis yang diajukan

Adapun model linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. PDRB Sektor Pertanian [Y] 1 = β + β 1 [HN] it + β 2 [HR] it + β 3 [LTEB] it + β 4 [SWH] it + β 5 [KPD] it + Β 6 [APL] it + e i Hipotesis H : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = β 6 = 0 H 1 : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ β 5 ≠ β 6 ≠ 0 Keterangan: [Y] i = PDRB Sektor Pertanian Juta Rupiah Kabupaten, Kota [HN] it = Luas Hutan Negara ha [HR] it = Luas Hutan Rakyat ha [LTEB] it = Luas Lahan Terbangun ha [SWH] it = Luas Sawah ha [KPD] it = Luas Kepadatan Penduduk JiwaKm 2 [AL] it = LuasAreal Lain ha e i = error model β , β 1 ,...β 6 = Parameter Model