Variabel Penelitian Instrumen Penelitian

Siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sejumlah 63 siswa. jumlah sampel tersebut diambil dari siswa kelas VIII SMP N 27 Semarang yang diambil secara acak dari jumlah populasi 256 siswa.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini, ada dua macam variabel yang terdapat di dalamnya, yaitu variabel bebas X dan variabel terikat Y.

3.3.1. Variabel Bebas X

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dengan teman. Kebiasaan menggunakan bahasa Jawa adalah sebuah pola perilaku penggunaan bahasa yang dilakukan oleh seorang anak dalam kurun waktu yang lama dan dilakukan secara berulang-ulang atau continue. Kebiasaan mengunakan bahasa Jawa yang akan diteliti dalam penelitian ini, adalah penggunaan bahasa Jawa ngoko sebagai alat komunikasi dengan teman. Penggunaan bahasa Jawa ngoko dengan teman sangat mungkin terjadi. Lingkungan pertemanan merupakan salah satu lingkungan yang sangat berperan untuk membentuk kebiasaan seorang anak, sebab banyak dijumpai seorang anak di dalam lingkungan keluarga menggunakan bahasa Indonesia, kemudian mampu menggunakan bahasa Jawa akibat pergaulan dengan teman-temannya.

3.3.2. Variabel Terikat Y

Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat atau variabel yang dipengaruhi. Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah kemampuan menceritakan kembali teks legenda. Menceritakan kembali teks legenda diartikan sebagai sebuah keterampilan untuk menceritakan ulang kepada guru, teman, atau orang lain mengenai teks legenda yang telah didengar atau dibaca menggunakan bahasanya sendiri. Menceritakan kembali teks legenda bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam mengingat sehingga siswa mampu menceritakan kembali kepada orang lain apa yang telah didengar atau dibaca sesuai dengan teks legenda yang diberikan guru.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mempermudah peneliti mengumpulkan data yang dibutuhkan serta berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah bentuk tes unjuk kerja dan angket. Instrumen dalam bentuk tes unjuk kerja adalah penilaian menceritakan kembali teks legenda, dan instrumen lainnya yaitu angket digunakan sebagai alat untuk mengetahui kebiasaan siswa menggunakan bahasa Jawa dengan teman. Seperangkat instrumen tersebut terdiri dari dua kompetensi yang akan diujikan yaitu penggunaan bahasa Jawa dan keterampilan menceritakan kembali teks legenda.

3.4.1. Angket Kuesioner

Angket yang digunakan dalam penelitian ini difungsikan untuk mengukur seberapa besar kebiasaan penggunaan bahasa Jawa yang dilakukan siswa SMP N 27 Semarang untuk berkomunikasi dengan temannya. Angket tersebut merupakan alat untuk mengukur tingkat kebiasaan penggunaan bahasa Jawa siswa, dengan cara memberi serangkaian pertanyaan maupun pernyataan yang telah disediakan lengkap dengan pilihan jawaban yang berkaitan dengan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Sementara itu, kategori jawaban yang terdapat dalam angket adalah 1 Sering, 2 Kadang, 3 Tidak Pernah. Bobot maupun penilaian angket tersebut dilakukan secara berurutan dengan jumlah bobot 2,1, dan 0. Adapun kisi-kisi dalam angket yang dibuat dalam penelitian ini untuk mengetahui kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dengan teman adalah sebagai berikut. Tabel 1. Kisi-kisi angket kebiasaan menggunakan bahasa Jawa No Variabel Aspek Indikator Jumlah butir 1. Kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dengan teman Sebagai bahasa yang diajarkan pertama kali 1. Menjadi bahasa pertama yang diajarkan. 2. Menggunakan bahasa Jawa saat pertama bertemu dengan teman. 1 8 3. Menggunakan bahasa Jawa dengan teman dilingkungan rumah. 5 Sebagai bahasa pengantar komunikasi dengan teman 1. Menggunakan bahasa Jawa dengan teman dilingkungan sekolah. 2. Menggunakan bahasa Jawa dengan teman diluar sekolah. 3. Menggunakan bahasa Jawa dengan teman melalui media telekomunikasi. 24 8 4

3.4.2. Tes

Alat yang digunakan untuk mencari data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dengan metode tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja dalam penelitian ini dilakukan untuk menilai kemampuan menceritakan kembali siswa SMP N 27 Semarang, yaitu dengan melakukan kegiatan membaca ataupun mendengarkan cerita legenda, kemudian guru melakukan penilaian menceritakan kembali teks legenda yang telah dibaca ataupun didengarkan. Adapun kategori serta indikator penilaian menceritakan kembali teks legenda dijabarkan dalam tabel dibawah ini. Tabel 2. Indikator Penilaian Menceritakan Kembali Teks Legenda No Aspek Penilaian Deskriptor Kategori Skor 1. Penguasaan Isi a. Tema b. Alur c. Tokoh d. Latar e. Amanat a. Penguasaan sangat baik apabila memenuhi 5 aspek. b. Penguasaan baik apabila memenuhi 4 aspek. c. Penguasaan cukup apabila memenuhi 3 aspek. d. Penguasaan kurang apabila memenuhi 2 aspek. Sangat Baik Baik Cukup Kurang 4 3 2 1 2. Kelancaran a. Tidak tersendat- sendat b. Tidak menyelipkan bunyi-bunyi tertentu c. Tidak terlalu cepat d. Kalimat mudah dimengerti a. Menceritakan kembali sangat baik apabila memenuhi 4 aspek b. Menceritakan kembali baik apabila memenuhi 3 aspek c. Menceritakan kembali cukup apabila memenui 2 aspek d. Menceritakan kembali kurang apabila memenuhi 1 aspek Sangat Baik Baik Cukup Kurang 4 3 2 1 3. Pilihan Kata Diksi a. Pilihan kata disesuaikan dengan pokok pembicaraan b. Kata yang digunakan mudah dipahami c. Bervariasi a. Menceritakan kembali sangat baik apabila memenuhi 4 aspek b. Menceritakan kembali baik apabila memenuhi 3 aspek Sangat baik Baik Cukup 4 3 d. Tidak berlebihan c. Menceritakan kembali cukup apabila memenuhi 2 aspek d. Menceritakan kembali kurang apabila memenuhi 1 aspek Kurang 2 1 4. Intonasi a. Intonasi kata tepat dan benar b. Intonasi kata cukup c. Intonasi kata kurang baik a. Menceritakan kembali sangan baik apabila memenuhi 3 aspek b. Menceritakan kembali baik apabila memenuhi 2 aspek c. Menceritakan kembali kurang apabila memenuhi 1 aspek Sangat baik Baik Kurang 3 2 1 Berdasarkan tabel 2 tersebut, unjuk kerja kompetensi menceritakan kembali teks legenda terdapat 3 aspek penilaian. Ketiga indikator tersebut yaitu, 1 penguasaan topik, 2 kelancaran, 3 pilihan kata diksi, serta 4 intonasi. Tiap indikator memiliki skor yang berbeda. Indikator penguasaan topik memiliki skor maksimal empat, indikator kelancaran memiliki skor maksimal empat, indikator pilihan kata diksi memiliki skor maksimal empat, serta indikator intonasi memiliki skor maksimal tiga. Jadi, skor maksimal kompetensi menceritakan kembali teks legenda adalah 15. Sehingga nilai akhir yang diperoleh, digambarkan dengan penghitungan berikut. Tabel 3. Kategori Penilaian keterampilan Menceritakan Kembali Teks Legenda No Rentang Skor Kategori 1. 2. 3. 4. 85-100 70-84 60-69 60 Sangat Baik Baik Cukup Kurang 3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1. Uji Validitas