2.3.4 Pengendalian Secara Kimiawi
Pengendalian kimia didefinisikan sebagai penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat membunuh tikus atau dapat mengganggu aktivitas tikus,
baik aktivitas untuk makan, minum, mencari pasangan, maupun reproduksinya.
Secara umum pengendalian kimiawi terhadap tikus dapat dibagi menjadi empat bagian:
1. Penggunaan umpan beracun racun perut
2. Penggunaan bahan fumigant racun nafas
3. Penggunaan bahan kimia penolak repellent atau bahan kimia penarik
attractant, dan 4.
Penggunaan bahan kimia pemandul chemosterilant.
2.4 Keberhasilan Penangkapan Tikus
Dalam melakukan pengendalian tikus menggunakan perangkap, terdapat istilah trap success atau keberhasilan penangkapan tikus.
Keberhasilan penangkapan tikus trap success adalah banyaknya tikus yang tertangkap dibagi dengan lamanya penangkapan, dikali dengan
jumlah perangkap yang dipasang perhari, kemudian dikalikan 100 WHO, 1999.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penangkapan tikus trap success antara lain:
1. Jenis perangkap
Terdapat beberapa tipe perangkap tikus, antara lain perangkap mati snap trap, perangkap hidup live trap, dan papan
lem glue boards. Live trap dapat cukup baik untuk digunakan sebagai perangkap tikus di perumahan maupun di kebun. Jenis tikus
yang ditemukan diantaranya : a.
Pada habitat rumah trap success = 50 ditemukan dari jenis Rattus tanezumi
b. Pada habitat kebun trap sucdes = 40 ditemukan dari jenis
Rattus tiomanicus dan Suncus murinus. Perangkap harus terbuat dari bahan-bahan yang kuat dan
padat. Ukuran perangkap harus cukup luas dan kuat, sehingga tikus masuk dapat terperangkap di dalamnya. Hewan-hewan
yang tertangkap pada perangkap atau tidak dapat membuka pintu dan keluar dari perangkap.
Perangkap dipasang dengan diberi umpan yang dipasang tegak lurus dengan pintu kandang bagian depan yang terbuka.
Tikus yang tertangkap pada perangkap jenis ini dapat terbunuh karena leher tikus patah disebabkan pintu
terperangkap yang menutup dengan cepat. 2.
Umpan Umpan yang digunakan dalam pengendalian tikus harus
menarik bagi tikus. Pemberian umpan yang tepat akan menjadi faktor
yang mempengaruhi keberhasilan penangkapan tikus. Pemasangan umpan pada perangkap harus disesuaikan dengan wilayah atau
tempat pemasangan. 3.
Aktivitas manusia Aktivitas manusia menjadi faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penangkapan tikus. Oleh karena itu, dalam proses trapping, waktu pemasangan perangkap harus diperhatikan. Untuk
menghindari aktivitas manusia maka perangkap dipasang mulai pukul 18.00 WIB kemudian diambil esok harinya antara pukul 06.00
– 09.00 WIB, dengan asumsi pada jam-jam tersebut aktivitas manusia sudah berkurang.
4. Peletakan perangkap
Perangkap diletakan pada tempat yang diperkirakan sebagai jalan tikus atau sering dikunjungi tikus, misalnya bagian dapur.
Perangkap diletakan sejajar dan berdekatan bersebelahan dengan posisi silang bertolak belakang berjarak ± 30 cm.
Pemasangan perangkap tikus yang ideal yaitu dalam setiap wilayah 10 m
2
diberi satu buah perangkap. Sebagai contoh rumah tipe 45 membutuhkan minimal 3 perangkap atau lebih perangkap
tikus Desi Rini Astuti, 2013.
2.5 Kerangka Teori