Menurut Suma’mur P.K 2013 beban kerja adalah pekerjaan yang dibebankan kepada pekerja baik secara fisik maupun psikis yang telah menjadi
tanggungjawabnya. Setiap pekerja mempunyai kemampuan tersendiri yang membuat pekerja tersebut menonjol dan dapat mengatasi beban kerjanya. Ada
pekerja yang mampu bekerja dengan beban kerja fisik, tetapi banyak pula yang mampu dengan beban kerja psikis
2.1.6.2 Kapasitas Kerja
Kapasitas kerja merupakan kemampuan tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Kemampuan setiap tenaga kerja berberda dari satu dengan yang
laiinya. Kemampuan tenaga kerja bergantung pada ketrampilan yang dimiliki, usia, jenis kelamin serta keadaan gizi Eko Arifianto,2009.
2.1.6.3 Beban Tambahan Akibat Lingkungan Kerja
Menurut Nasrul Effendy 1998 Lingkungan Kerja merupakan salah satu masalah yang dapat menurunkan produktivitas kerja. Terdapat beberapa faktor
penyebab beban kerja yang menjadi beban tambahan diantaranya adalah sebagai berikut:
2.1.6.3.1 Faktor Lingkungan Fisik
Faktor fisik merupakan faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika yang terdiri dari :
1. Kebisingan
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor Per.13MenX2011 tahun 2011 Kebisingan merupakan semua suara yang tidak
dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi danatau alat-alat yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
Jenis kebisingan menurut Heru Subaris dan Haryono 2008 ada tiga jenis. Jenis pertama adalah Steady Statue Noise merupakan kebisingan dimana fluktuasi
dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB. Misalnya saja suara yang ditimbulkan oleh kompresor dan kipas angin. Jenis kedua adalah ImpactImpulse Noise
merupakan kebisingan yang ditimbulkan dari sumber tunggal atau bunyi yang terdengan dengan tiba-tiba seperti bunyi karena ledakan bom, sedangkan
impulsive terjadi berulang seperti pada mesin produksi di industri. Menurut Soedirman 2012 jenis kebisingan yang sering dijumpai dalam
industri dan sektor kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut: 1 Bising ajeg dengan spektrum frekuensi luas seperti mesin di bengkel, kipas angin, dan tanur
putar di pabrik semen, 2 Bising ajeg dengan spektrum fkeruensi sempit seperti gergaji putar, 3 Bising terputus, yaitu bunyi dalam waktu pendek tunggal seperti
pada mesin tempa, dan pancang fondasi, 4 Bising impact berulang seperti rivetting, 5 bunyi berulang seperti suara lalu lintas dan suara pesawat terbang.
Dampak dari kebisingan dapat berupa dampak terhadap sistem pendengaran dan dampak bukan pada indra pendengaran. Dampak pada indra
pendengaran adalah gangguan pada sistem pendengaran, dimana ketulian dapat bersifat sementara dan permanent. Dampak lain dari kebisingan bukan pada
pendengaran adalah terjadi gangguan komunikasi, karena saat kondisi bising akan sulit untuk berkomunikasi karena suara yang didengar bukan hanya suara dari
lawan bicara. Dampak lain adalah dalam melaksanakan tugas-tugas, terutama
tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Kebisingan juga dapat menimbulkan perasaan tidak senang, dan stress Heru Subaris dan Haryono, 2008.
2. Penerangan