Pengertian Penjasorkes Fungsi Penjasorkes

11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Penjasorkes

2.1.1 Pengertian Penjasorkes

Penjasorkes adalah proses ajar melalui aktivitas jasmani, dan sekaligus pula sebagai proses ajar untuk menguasai keterampilan jasmani Rusli Lutan dan Adang Suherman, 2000:1. Penjasorkes dapat diartikan sebagai proses pendidikan yang menitikberatkan pada aktivitas fisik jasmani untuk menghasilkan perubahan dan meningkatkan kualitas individu secara menyeluruh. Menurut Undang-undang No. 4 tahun 1950 pasal 9, yaitu : Penjasorkes yang menuju keselarasan antara tumbuhnya badan perkembangan jiwa dan merupakan usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat kuat lahir batin, diberikan pada segala sekolah 2000:17. Sedangkan menurut pendapat Frost, Penjasorkes adalah bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang memberikan sumbangan terhadap perkembangan individu melalui media aktivitas jasmani dan gerak manusia Harsuki, 2003:27. Dari pendapat-pendapat yang diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa Penjasorkes merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang tujuannya harus serasi dan selaras dengan tujaun pendidikan pada umumnya. Penjasorkes merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani dan bukan pendidikan dari jasmani dan aktivitas jasmani adalah media untuk mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya. Meskipun sarana pendidikan tersebut fisikal, 12 bagi anak didik juga mencakup bidang-bidang nonfisik seperti intelektual, sosial, estetik, dalam kawasan-kawasan kognitif maupun afektif.

2.1.2 Fungsi Penjasorkes

Menurut ahli dalam bidang pendidikan jasmani dan olahraga dan kesehatan merumuskan fungsi Penjasorkes adalah sebagai berikut : 1 Merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani yang serasi, selaras, dan seimbang. 2 Merangsang perkembangan sikap, mental sosial, dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang. 3 Memberikan pemahaman tentang manfaat pendidikan jasmani, serta memenuhi hasrat bergerak. 4 Memacu perkembangan dan aktifitas sistem peredaran darah, pencernaan, pernafasan dan saraf. 5 Memberikan kemampuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani peserta didik. Engkos Kosasih, 1997:11.

2.1.3 Tujuan Penjasorkes