Kusrianto 2006: 12 mengungkapkan bahwa desain komunikasi visual dapat dimisalkan sebagai sebuah pohon, akar utama pohon Ilmu Desain
Komunikasi Visual adalah Ilmu Seni dan Ilmu Komunikasi. Sementara itu akar ilmu pendukungnya adalah Ilmu Social dan Ilmu Budaya, Ilmu Ekonomi, dan
Ilmu Psikologi. Cabang-cabang dari ilmu Desain Komunikasi Visual banyak sekali, diantaranya meliputi: Ilustrasi, Fotografi, Tipografi, 3 Dimensi,
Multimedia, AVIElektronik Media, Computer Graphic, Animasi, Periklanan, Percetakan, Desain Identitas.
Penjelasan diatas telah menguraikan bahwa desain identitas perusahaan termasuk dalam ruang lingkup desain komunikasi visual, hal ini karena dalam
pembuatan identitas perusahan terdapat proses komunikasi yang menyampaikan sebuah pesan melalui sebuah desain dan pesan disampaikan merupakan visi-misi
atau tujuan dari perusahaan. Selain itu pada proses desain juga menggunkan teknologi percetakan serta multimedia. Pada proses-proses tersebut merupakan
eberapa hal yang dikaji dalam desain komunikasi visual.
2.2 Pengertian Redesain
Kata redesign menurut Dwi Nugroho 2011: 10 diadopsi dari bahasa Inggris redesign yang terdiri dari dua unsur, yaitu re yang berarti mengulang
kembali dan design yang berarti merencanakan membentuk. Jadi kata ‗redesign‘
berarti merencanakan kembalimembentuk ulang sesuatu yang sudah ada. Redesign adalah suatu perencanaan untuk melakukan perubahan pada struktur dan
fungsi suatu benda, bangunan atau suatu sistem dengan tujuan untuk
menghasilkan manfaat yang lebih baik dari desain semula, atau untuk menghasilkan fungsi yang berbeda dari desain semula.
Menurut Fishel 2003: 48, ada lima alasan utama mengapa perusahaan melakukan redesain, yaitu :
1. Repositioning: Sebuah identitas yang akan melakukan repositioning tidak
selalu mencerminkan bahwa sebuah perusahan sedang dalam kesulitan. Hal tersebutbahkan sebaliknya, karena dapat dikatakan perusahaan tersebut sedang
mencari jalan untuk mengembangkan usahanya, dengan membuat penyesuaian yang sesuai.
2. Modernizing: Di suatu titik sebuah perusahaan akan membutuhkan sebuah
identitas yang baru karena jika tidak perusahaan tersebut akan semakin tertinggal dalam kompetisi. Sebuah penampilan yang baru dan segar, sebuah
desain yang lebih praktis, keindahan yang dapat disampaikan dengan baik kepada konsumen. Semua ini dapat dihasilkan oleh desain yang mengikuti
zaman. 3.
Managing Change: Entah sebuah perusahaan melihat sebuah perbahan sebagai sesuatu hal yang baik atau pun buruk, perubahan pasti akan tetap ada.
Seandainya sebuah perusahaan menolak untuk melakukan perubahan, maka perusahaan tersebut semakin lama akan semakin mundur.
4. Promotion Growth: Bagi perusahaan yang ingin berkembang dari perusahaan
kecil menjadi besar, atau bagi perusahaan besar yang ingin keberadaannya makin diakui maka mempromosikan diri melalui identitas yang baru
merupakan langkah yang berani dan taktis.
5. Starting Over: Terkadang identitas perusahaan yang lama sudah tidak bisa
diselamatkan lagi, dengan kasus seperti ini sebuah identitas yang baru sangat dibutuhkan.
Redesain adalah mengubah desain atau desain ulang, mengubah desain yang sudah ada dan memulai desain dengan ide yang baru sehingga terjadi
perubahan dalam penampilan dan fungsi. Redesain terjadi untuk alasan lain, seperti sebuah perusahaan terjual dan pemilik barunya menginginkan citra baru.
Jadi redesain adalah suatu perencanaan untuk melakukan perubahan pada struktur dan fungsi suatu benda, bangunan atau suatu sistem dengan tujuan untuk
menghasilkan manfaat yang lebih baik dari desain semula atau untuk menghasilkan fungsi yang berbeda dari desain semula.
2.3 Identitas Perusahaan 2.3.1 Perkembangan Identitas Perusahaan