Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR
(Selaroides leptolepis) DI PERAIRAN SELAT MALAKA
KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

FIRZA ANNISA NASUTION
110302062

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR
(Selaroides leptolepis) DI PERAIRAN SELAT MALAKA
KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

SKRIPSI


FIRZA ANNISA NASUTION
110302062

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

PERTUMBUHAN DAN LAJU EKSPLOITASI IKAN SELAR
(Selaroides leptolepis) DI PERAIRAN SELAT MALAKA
KECAMATAN TANJUNG BERINGIN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

FIRZA ANNISA NASUTION
110302062

Skripsi sebagai satu diantara beberapa syarat untuk dapat memperoleh gelar

Sarjana Perikanan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian

:

Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar
(Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka
Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang
Bedagai
Sumatera Utara


Nama

:

Firza Annisa Nasution

NIM

:

110302062

Program Studi

:

Manajemen Sumberdaya Perairan

Disetujui Oleh

Komisi Pembimbing

Pindi Patana, S. Hut. M. Sc
Ketua

Dr. Ani Suryanti, S.Pi. M.Si
Anggota

Mengetahui

Dr. Ir. Yunasfi, M. Si
Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI

Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Firza Annisa Nasution
NIM


: 110302062

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi
Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan
Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara”
Adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan
informasi yang berasal atau dikuptip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Medan, September 2015

Firza Annisa Nasution
NIM. 110302062

ABSTRAK

FIRZA ANNISA NASUTION. Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar
(Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka, Kecamatan Tanjung Beringin

Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Dibimbing oleh PINDI PATANA
dan ANI SURYANTI.
Tingginya permintaan masyarakat terhadap ikan selar (Selaroides
leptolepis) menyebabkan nelayan melakukan usaha penangkapan sebanyak
mungkin tanpa adanya pembatasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan selar di Perairan Selat Malaka
Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini
dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret sampai bulan Mei 2015.
Analisis data menggunakan metode ELEFAN I (Electronic Lenght Frequencys
Assesment Tool) yang dikemas dalam paket program FiSAT II (FAO-ICLARM
Fish Stock Assesment Tool). Sampel ikan selar yang diperoleh sebanyak 572 ekor
yang terdiri atas 206 ekor ikan selar betina dan 366 ekor ikan selar jantan. Pola
pertumbuhan ikan selar adalah allometrik positif. Kisaran nilai faktor kondisi ikan
selar adalah 0,7114 - 1,5510. Distribusi frekuensi panjang ikan selar berkisar
antara 100 – 167 mm, kelompok ukuran yang mendominasi adalah 128 – 131 mm
untuk ikan selar betina dan 112 – 115 mm untuk ikan selar jantan. Dugaan
parameter pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu L∞ ikan selar betina lebih kecil dari
L∞ ikan selar jantan, K dan t0 ikan selar betina lebih besar dibandingkan dengan K
dan t0 ikan selar jantan. Mortalitas total (Z) ikan Selar betina sebesar 5,4 per tahun
dan ikan Selar jantan sebesar 14,1 per tahun. Pendugaan nilai laju mortalitas alami

(M) ikan Selar betina sebesar 0,8 per tahun dan ikan Selar jantan sebesar 0,5 per
tahun. Sehingga menujukan hasil dugaan laju eksploitasi 0,85 per tahun untuk
ikan Selar betina dan 0,96 per tahun untuk ikan Selar jantan.
Kata Kunci: Pertumbuhan, Laju Eksploitasi, Selaroides leptolepis, Selat Malaka

ABSTRACT

FIRZA ANNISA NASUTION. The Growth and Exploitation Rates of
Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis) in Malacca Strait, Tanjung Beringin
Sub District Serdang Bedagai Regency North Sumatera. Under academic
supervisor by PINDI PATANA and ANI SURYANTI.
Highly market demand of yellowstripe scad (Selaroides leptolepis) effect
overfishing without controling by fishermen. This study has objectives on
accesing growth and exploitation rates of yellowstripe scad in Malacca Strait
Tanjung Beringin Serdang Bedagai. This study was held in three months, which
are from March to May 2015. Data analysis used the ELEFAN I method
(Electronic Lenght Frequencys Assesment Tool) by using FiSAT II (FAOICLARM Fish Stock Assesment Tool) software. The samples of yellowstripe scad
are 572 which consist of 206 female and 366 male. The growth pattern of
yellowstripe scad is positive allometric. The range of condition factor are 0,7114 1,5510. The range of length frequency distribution are 100 – 167 mm, the size
group is dominated by 128 – 131 mm for female yellowstripe scad and 112 -115

mm for male yellowstripe scad. The estimation of Von Bertalanffy growth
parameter are L∞ of female yellowstripe scad is smaller than L∞ of male
yellowstripe scad, K and t0 of female yellowstripe scad is bigger than K and t0 of
male yellowstripe scad. Total mortality (Z) of female yellowstripe scad is 5,4 per
year and male yellowstripe scad is 14,1 per year. The estimation natural mortality
(M) of female yellowstripe scad is 0,8 per year and male yellowstripe scad is 0,5
per year. It shows the estimation of exploitation rates are 0,85 per year for female
yellowstripe scad and 0,96 per year for male yellowstripe scad.
Keywords: Growth, Exploitation Rates, Selaroides leptolepis, Malacca Strait.

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di kota Medan, Provinsi Sumatera Utara pada
tanggal 09 April 1993 dari Ayahanda Drs. Fahrizal Anwar
Nasution dan Ibunda Deviana Harahap, S.E. penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Penulis mengawali pendidikan formal di TK AlFurqan Diski pada tahun 1997-1998. Pada tahun 1998-2004, penulis meneruskan
pendidikan di SD 023905 Binjai dan pendidikan menengah pertama ditempuh dari
tahun 2004-2007 di SMP Negeri 3 Binjai. Penulis menyelesaikan pendidikan
menengah atas di SMA Negeri 5 Binjai dengan jurusan IPA pada tahun 20072010.

Penulis

melanjutkan

pendidikan

di

Program

Studi

Manajemen

Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui
jalur Ujian Masuk Bersama (UMB). Penulis melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di Unit Pelaksana Teknis Dasar (UPTD) Budidaya Dinas
Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Selain mengikuti perkuliahan penulis juga menjadi asisten laboratorium
Dasar Ilmu Perairan tahun 2013-2014, Mikrobiologi Akuatik tahun 2013-2014,

Hama dan Penyakit Ikan tahun 2014-2015, dan Biologi Perikanan tahun 20142015.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di
Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai
Sumatera Utara” yang telah dikerjakan tepat pada waktunya. Skripsi ini
merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan studi pada jurusan Program Studi
Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis

mengucapkan

terima

kasih

yang


sebesar-besarnya

dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada ayahanda Drs. Fahrizal Anwar Nasution
dan Ibunda Deviana Harahap, SE yang selalu memberi motivasi dan dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada adinda Fadhlan Muhammad Nasution dan adinda Fatin Nabila
Nasution
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Pindi Patana,
S. Hut. M.Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing sekaligus Sekretaris Program
Studi manajemen Sumberdaya Periaran dan Ibu Ani Suryanti, S.Pi. M.Si selaku
Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberi arahan, masukan, dan waktu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Yunasfi, M.Si
selaku Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan dan seluruh staff
pengajar serta pegawai Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Terima
kasih kepada Bapak Azwar, Ibu Nurlela, dan Bapak Munanilva.

Terima kasih kepada Febrina Rahmadanti Putri, S.Pi., Laily Dirda Fitrianingsih,
S.Pi., Julia Syahriani Hasibuan, S.Pi, Kartika Dewi, Rawiyatul Hikmah, Dede
Yuanda, Fahmi Fadli Rais S.Pi., Sumarwan Syahputra, Sultan Akbar Habibullah
Lubis, S.Pi. dan seluruh teman-teman seperjuangan di angkatan 2011 Program
Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, serta berbagai pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya bidang Manajemen Sumbedaya Perairan. Sekian dan
Terima Kasih.

Medan, September 2015

Firza Annisa Nasution

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ..............................................................................................

i

ABSTRACT .............................................................................................

ii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................

iii

KATA PENGANTAR ............................................................................

iv

DAFTAR ISI ...........................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

x

PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................
Perumusan Masalah ........................................................................
Kerangka Pemikiran .......................................................................
Tujuan Penelitian ............................................................................
Manfaat Penelitian ...........................................................................

1
3
4
5
5

TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi Umum Perairan .................................................................
Ikan Selar (Selaroides leptolepis) ...................................................
Habitat dan Tingkah Laku Ikan Selar .............................................
Kondisi Parameter Perairan ............................................................
DO (Oksigen Terlarut) .............................................................................
Kecerahan .................................................................................................
Pasang Surut .............................................................................................
pH .........................................................................................................
Salinitas dan O2 ........................................................................................
Suhu .........................................................................................................
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar .......................................
Faktor Kondisi Ikan Selar ...............................................................
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar ................................................
Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar .....................................

6
7
8
9
9
10
10
10
11
11
12
13
14
14

METODE PELNELITIAN
Waktu dan Tempat ..........................................................................
Deskripsi Area ................................................................................
Alat dan Bahan ...............................................................................
Prosedur Penelitian .........................................................................
Analisis Data ...................................................................................
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar ...................................
Distribusi Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Selar ......................

16
17
18
18
19
19
20

Faktor Kondisi Ikan Selar ..........................................................
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar ............................................
Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar ................................
Kualitas Air ................................................................................

21
21
22
23

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ................................................................................................
Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Selar .....................................
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar ...................................
Faktor Kondisi Ikan Selar ..........................................................
Distribusi Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Selar ......................
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar ............................................
Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar ................................
Kualitas Air ................................................................................
Pembahasan ....................................................................................
Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Selar .....................................
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar ...................................
Faktor Kondisi Ikan Selar ..........................................................
Distribusi Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Selar .......................
Parameter Pertumbuhan Ikan Selar .............................................
Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar ................................
Kondisi Lingkungan Perairan ....................................................
Pengelolaan Sumberdaya Ikan Selar ..........................................

24
24
24
27
27
28
31
31
32
32
32
34
34
35
37
37
39

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .....................................................................................
Saran ...............................................................................................

40
40

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

No.

Teks

Halaman

1.

Kerangka Pemikiran …………………………………………...

4

2.

Ikan Selar (Selaroides leptolepis) ………………………………

7

3.

Peta Sebaran Ikan Selar …………………………………………

9

4.

Lokasi Pengambilan Sampel …………………...........................

16

5.

Stasiun 1 .......................................................................................

17

6.

Stasiun 2 .......................................................................................

17

7.

Stasiun 3 ......................................................................................

18

8.

Hubungan Panjang Bobot Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di
Perairan Selat Malaka, (a) Betina (b) Jantan ...............................

25

9.

Hubungan Panjang Bobot Ikan Selar (Selaroides leptolepis)
Gabungan di Perairan Selat Malaka, (a) Betina (b) Jantan .........

26

10.

Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Selar (Selaroides leptolepis)
di Perairan Selat Malaka, (a) Betina (b) Jantan ..........................

28

Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Selar (Selaroides leptolepis)
di Perairan Selat Malaka pada Bulan Maret – Mei (a) Betina (b)
Jantan ..........................................................................................

28

12.

Pertumbuhan Von Bertalanffy Ikan Selar (a) Betina (b)
Jantan ..........................................................................................

29

13

Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy ikan Selar di Perairan
Selat Malaka ................................................................................

30

11.

DAFTAR TABEL

No.

Teks

Halaman

1.

Parameter Kualitas Air ................................................................

2.

Jumlah Ikan Selar Berdasarkan Panjang dan Bobot di Perairan
Selat Malaka ................................................................................

3.

Kisaran Faktor Kondisi Ikan Selar Berdasarkan Jenis Kelamin
pada Maret-Mei ...........................................................................

27

Nilai Dugaan Parameter Pertumbuhan Ikan Selar di Perairan
Selat Malaka pada Maret–Mei ....................................................

29

Nilai Dugaan Mortalitas dan Laju Eksploitasi Ikan Selar di
Perairan Selat Malaka pada Maret–Mei ......................................

31

Hasil Pengukuran Kualitas Air di Perairan Selat Malaka pada
Maret – Mei .................................................................................

31

4.

5.

6.

23
24

DAFTAR LAMPIRAN

No.
1.

Teks

Halaman

Pengambilan Sampel Ikan Selar dan Data Kualitas Air di
Perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin .................

47

Panjang dan Bobot Ikan Selar (S. leptolepis) di Perairan Selat
Malaka Kecamatan Tanjung Beringin ........................................

48

3.

Perhitungan Analisis Anova .......................................................

56

4.

Tabel Distribusi Frekuensi Panjang Ikan Selar (S. leptolepis) ....

58

5.

Pendugaan Mortalitas Penangkapan (F) dan Laju Eksploitasi
dengan Menggunakan Rumus Pauly (1984) ...............................

59

2.

6.

Data Fisika Kimia Perairan .........................................................

60

ABSTRAK

FIRZA ANNISA NASUTION. Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar
(Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka, Kecamatan Tanjung Beringin
Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Dibimbing oleh PINDI PATANA
dan ANI SURYANTI.
Tingginya permintaan masyarakat terhadap ikan selar (Selaroides
leptolepis) menyebabkan nelayan melakukan usaha penangkapan sebanyak
mungkin tanpa adanya pembatasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan selar di Perairan Selat Malaka
Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini
dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Maret sampai bulan Mei 2015.
Analisis data menggunakan metode ELEFAN I (Electronic Lenght Frequencys
Assesment Tool) yang dikemas dalam paket program FiSAT II (FAO-ICLARM
Fish Stock Assesment Tool). Sampel ikan selar yang diperoleh sebanyak 572 ekor
yang terdiri atas 206 ekor ikan selar betina dan 366 ekor ikan selar jantan. Pola
pertumbuhan ikan selar adalah allometrik positif. Kisaran nilai faktor kondisi ikan
selar adalah 0,7114 - 1,5510. Distribusi frekuensi panjang ikan selar berkisar
antara 100 – 167 mm, kelompok ukuran yang mendominasi adalah 128 – 131 mm
untuk ikan selar betina dan 112 – 115 mm untuk ikan selar jantan. Dugaan
parameter pertumbuhan Von Bertalanffy yaitu L∞ ikan selar betina lebih kecil dari
L∞ ikan selar jantan, K dan t0 ikan selar betina lebih besar dibandingkan dengan K
dan t0 ikan selar jantan. Mortalitas total (Z) ikan Selar betina sebesar 5,4 per tahun
dan ikan Selar jantan sebesar 14,1 per tahun. Pendugaan nilai laju mortalitas alami
(M) ikan Selar betina sebesar 0,8 per tahun dan ikan Selar jantan sebesar 0,5 per
tahun. Sehingga menujukan hasil dugaan laju eksploitasi 0,85 per tahun untuk
ikan Selar betina dan 0,96 per tahun untuk ikan Selar jantan.
Kata Kunci: Pertumbuhan, Laju Eksploitasi, Selaroides leptolepis, Selat Malaka

ABSTRACT

FIRZA ANNISA NASUTION. The Growth and Exploitation Rates of
Yellowstripe Scad (Selaroides leptolepis) in Malacca Strait, Tanjung Beringin
Sub District Serdang Bedagai Regency North Sumatera. Under academic
supervisor by PINDI PATANA and ANI SURYANTI.
Highly market demand of yellowstripe scad (Selaroides leptolepis) effect
overfishing without controling by fishermen. This study has objectives on
accesing growth and exploitation rates of yellowstripe scad in Malacca Strait
Tanjung Beringin Serdang Bedagai. This study was held in three months, which
are from March to May 2015. Data analysis used the ELEFAN I method
(Electronic Lenght Frequencys Assesment Tool) by using FiSAT II (FAOICLARM Fish Stock Assesment Tool) software. The samples of yellowstripe scad
are 572 which consist of 206 female and 366 male. The growth pattern of
yellowstripe scad is positive allometric. The range of condition factor are 0,7114 1,5510. The range of length frequency distribution are 100 – 167 mm, the size
group is dominated by 128 – 131 mm for female yellowstripe scad and 112 -115
mm for male yellowstripe scad. The estimation of Von Bertalanffy growth
parameter are L∞ of female yellowstripe scad is smaller than L∞ of male
yellowstripe scad, K and t0 of female yellowstripe scad is bigger than K and t0 of
male yellowstripe scad. Total mortality (Z) of female yellowstripe scad is 5,4 per
year and male yellowstripe scad is 14,1 per year. The estimation natural mortality
(M) of female yellowstripe scad is 0,8 per year and male yellowstripe scad is 0,5
per year. It shows the estimation of exploitation rates are 0,85 per year for female
yellowstripe scad and 0,96 per year for male yellowstripe scad.
Keywords: Growth, Exploitation Rates, Selaroides leptolepis, Malacca Strait.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Selat Malaka merupakan perairan yang sangat penting dalam menunjang
perkembangan perikanan laut di perairan teritorial maupun di perairan Zona
Eksklusif Ekonomi (ZEE). Di pandang dari sudut geografis daerah ini sangat
strategis bagi perkembangan komoditas perikanan karena wilayah ini dibatasi oleh
Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura (Sumiono, 2002 dalam Nugraheni,
2011).
Estimasi potensi sumberdaya ikan di perairan Selat Malaka menurut hasil survey
Ditjen Perikanan Tangkap (2011) adalah 276.000 ton/tahun. Terdiri atas ikan
pelagis besar 27.700 ton/tahun, ikan pelagis kecil 147.300 ton/tahun, ikan
demersal 82.400 ton/tahun, dan ikan karang konsumsi 5.000 ton/tahun. Status
tingkat eksploitasi kelompok sumberdaya ikan pelagis kecil termasuk dalam
kategori fully-exploited.
Ikan selar adalah sejenis ikan yang enak dimakan dan banyak tersebar di seluruh
perairan Indonesia termasuk di Perairan Selat Malaka. Menurut Sudrajat (2006)
jenis ikan ini merupakan ikan meso-pelagis yang hidup di bagian dekat
permukaan maupun dasar perairan. Penyebarannya cukup luas, hampir bisa
ditemukan di daerah Indo-Pasifik. Ikan selar memiliki nilai gizi yang tinggi dan
merupakan salah satu bahan pangan yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk
menunjang kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, maka perlu dilakukan
pengelolaan yang baik.
Tingginya permintaan masyarakat terhadap ikan selar menyebabkan nelayan
melakukan usaha penangkapan ikan selar sebanyak mungkin tanpa adanya

pembatasan. Jumlah penangkapan yang meningkat dari waktu ke waktu semakin
mempercepat penurunan stok sumberdaya ikan pada umumnya semakin
meningkat (Fauzie, 2004). Volume produksi ikan selar pada tahun 2009 terdapat
sebanyak 18.827 ton, tahun 2010 terdapat sebanyak 22.856 ton, namun pada tahun
2011 terjadi penurunan yaitu terdapat sebanyak 22.404 ton, tahun 2012 terdapat
sebanyak 26.156 ton (Direktorat Jendral Perikanan Tangkap, 2011).
Pemanfaatan sumberdaya ikan selar secara intensif tanpa memperhatikan
kemampuan pulih akan menimbulkan terjadinya penurunan stok ikan secara terusmenerus. Hal ini memerlukan penelitian tentang aspek pertumbuhan dan laju
eksploitasi ikan selar. Aspek pertumbuhan ikan memberikan informasi
penambahan ukuran panjang dan bobot dalam kurun waktu tertentu. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Sparre dan Venema (1999) bahwa hubungan panjang bobot
(HPB) adalah faktor penting dalam studi biologi ikan dan pendugaan stok.
Persamaan ini membantu dalam menduga bobot ikan dari panjangnya. Biomassa
ikan sering dihitung dari kelimpahan melalui panjang dengan menggunakan HPB
(Kimmerer, dkk., 2005). Hal yang sangat penting dalam mengetahui laju
eksploitasi yaitu mortalitas alami dan mortalitas penangkapan ikan di perairan
Tanjung Beringin. Karena mortalitas alami dan mortalitas penangkapan ikan akan
memberikan informasi jumlah kematian yang disebabkan oleh faktor dalam dan
faktor luar berupa faktor lingkungan maupun akibat aktivitas penangkapan yang
dilakukan oleh manusia. Sehingga eksploitasi mendorong memanfaatkan
sumberdaya ikan yang berlebihan (Atmaja dan Haluan, 2003). Telah banyak
peneliti yang mengemukakan tentang HPB dan laju eksploitasi ikan selar di suatu
kawasan/perairan, diantaranya Febrianti, dkk. (2013); Sudrajat (2006); dan Syam

(2006). Namun kajian HPB dan laju eksploitasi ikan selar di perairan Selat
Malaka Kecamatan Tanjung Beringin sampai saat ini belum dilakukan. Hal ini
menjadi dasar perlunya penelitian ini.
Perumusan Masalah
Sumberdaya

perikanan

mempunyai

kemampuan

terbatas

dalam

mendukung usaha penangkapan ikan, oleh karena itu kelestarian sumberdaya
perikanan akan terancam bila intensitas pemanfaatannya melebihi daya dukung
sumberdayanya. Demikian pula apabila pemanfaatan sumberdaya ikan selar
secara berlebih juga akan mengakibatkan hilangnya manfaat ekonomi, yang
sebenarnya dapat diperoleh bila pemanfaatan sumberdaya dilaksanakan secara
benar.
Salah satu aspek untuk mendukung upaya pemanfaatan sumberdaya ikan selar
adalah pengetahuan dasar mengenai aspek biologi. Diantaranya yang termasuk
dalam aspek biologi terebut adalah pengetahuan mengenai hubungan panjang
bobot dari suatu spesies. Data yang dibutuhkan terhadap potensi sumberdaya
perikanan ini cukup mutakhir agar dapat menjadi sumber informasi bagi para
nelayan dan lembaga-lembaga perikanan di Kecamatan Tanjung Beringin.
Berdasarkan deskripsi di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan ikan selar di perairan
Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?
Bagaimana laju eksploitasi ikan selar di perairan Selat Malaka Kecamatan
Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai?
Kerangka Pemikiran

Kegiatan penangkapan ikan selar di Perairan Selat Malaka yang terjadi
secara terus-menerus dapat mengakibatkan eksploitasi yang berlebihan. Penelitian
ini mengkaji pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan selar. Dimana dari
pertumbuhan dan laju eksploitasi

ikan selar dapat dilakukan pengelolaan.

Sehingga pengelolaan sumberdaya ikan selar tetap dapat dipertahankan
keberadaannya secara berkelanjutan. Secara ringkas kerangka pemikiran dapat
dilihat pada Gambar 1.
Potensi Sumberdaya Ikan di Perairan Selat Malaka

Hasil Tangkapan Ikan Selar (Selaroides leptolepis)
Kebutuhan Masyarakat terhadap Ikan Selar (S. leptolepis)
Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Selar secara Intensif

Pertumbuhan

Laju Eksploitasi

Pengelolaan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pola pertumbuhan dan parameter pertumbuhan ikan selar di
perairan Selat Malaka Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.
Untuk mengetahui laju eksploitasi ikan selar di perairan Selat Malaka Kecamatan
Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat memberikan informasi biologi berupa upaya dan
tingkat pemanfaatan ikan selar dengan melihat pertumbuhan dan laju eksploitasi
ikan selar yang tertangkap yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengelolaan perikanan secara berkelanjutan di Tanjung Beringin.

TINJAUAN PUSTAKA

Kondisi Umum Perairan
Selat Malaka secara geografis membentang sepanjang 500 mil laut berada
diantara sepanjang Malaya dan Pulau Sumatera. Lebar alur masuk di sebelah utara
adalah sekitar 220 mil laut dan berakhir pada ujung sebelah selatan yang
merupakan wilayah tersempit yaitu sekitar 8 mil laut. Selat Malaka juga
tersambung dengan selat Singapura yang mempunyai panjang selat 60 mil, dan
sejak jaman dahulu Selat Malaka merupakan jalur transportasi yang dilayari
kapal-kapal (Maulidy, 2011).
Selat Malaka memiliki kedalaman sekitar 30 m dengan lebarnya 35 km,
kemudian kedalaman meningkat secara gradual hingga 100 m sebelum
Continental Slope Laut Andaman. Di dasar selat ini arus pasang surut sangat kuat
terjadi dan terbentuk riak-riakan pasir besar (sand ripples) yang bentuk
puncak/ujungnya searah dengan arus pasut tersebut (Wyrtky, 1961). Tipe substrat
yang berada di perairan ini terdiri dari pasir, pasir berlumpur, liat berpasir, dan liat
(Nugraheni, 2011).
Perairan Selat Malaka dikenal cukup hangat dan iklim di sekitar Selat Malaka
adalah iklim tropis yang dipengaruhi dua angin musim. Kondisi iklim dan suhu air
akan mempengaruhi hasil tangkapan ikan bagi nelayan sekitar Selat Malaka.
Kandungan mineral dan potensi ikan sangat besar di perairan Selat Malaka (Saeri,
2013).

Ikan Selar (Selaroides leptolepis)
Ikan selar (Selaroides leptolepis) merupakan salah satu ikan yang banyak
diminati masyarakat. Permintaan yang banyak dan harga yang cukup tinggi akan
mendorong peningkatan penangkapan pada ikan ini

(Febrianti,

dkk., 2013).
Selar kuning, Selaroides leptolepis (Carangidae); hidup bergerombol di
perairan lepas pantai, daerah-daerah pantai laut dalam, kadar garam tinggi,
panjang ikan dapat mencapai 20 cm, umumnya 15 cm. Termasuk ikan pelagis
kecil, pemakan plankton. Penangkapan dengan purse seine, payang, jaring insang,
pukat beton, jala lompo (Genisa, 1999).
Ikan selar kuning memiliki bentuk tubuh yang jorong memanjang dan pipih tegak
atau yang biasa disebut fusiform, pangkal ekor kecil (Gambar 2). Bentuk mulut
ikan ini adalah subterminal. Mempunyai sisik-sisik kecil tipis jenis sikloid.
Terdapat bintik hitam besar dibagian atas tutup insang. Sisi tubuh dan perut
berwarna keperakan. Bagian punggung ikan berwarna biru dan terdapat garis
kuning di bagian punggung. Rumus sirip ikan D. VIII. I. 25; A. II. I. 20; 26
(Nalurita, 2014).

Gambar 2. Ikan Selar (Selaroides leptolepis)

Klasifikasi (www.fishbase.org, 2015):
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Sub-phylum

: Vertebrata

Class

: Actinopterygii

Ordo

: Perciformes

Family

: Carangidae

Genus

: Selaroides

Species

: Selaroides leptolepis

Habitat dan Tingkah Laku Ikan Selar
Ikan selar termasuk ikan laut perenang cepat dan kuat. Penyebaran ikan ini
adalah semua laut di daerah tropis dan semua lautan Indopasifik. Ikan ini banyak
tertangkap

di

perairan

pantai

serta

hidup

berkelompok

(Djuhanda, 1981 diacu dalam Wijayanti, 2009).
Menurut Nontji (1993) ikan dari genus Caranx/selar teridentifikasi di perairan
Indonesia sebanyak 30 jenis, yang tersebar mulai dari perairan Indonesia Barat
sampai Indonesia Timur. Ikan selar lebih banyak jumlah dan jenisnya di perairan
Indonesia Timur dibandingkan dengan perairan Indonesia Barat.
Daerah distribusi ikan selar meliputi Sumatera (Tarusan, Padang, Tiku, Pariaman,
dan Sibolga), Nias, Pulau Weh, Singapura, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa,
Sulawesi (Makasar, Bulukumba dan Manado), dan Laut Banda (Weber dan
Beaufort, 1913).
Daerah penyebaran ikan selar dapat dilihat pada Gambar 3 yaitu meliputi Pasifik
bagian barat, tersebar hampir di seluruh Indonesia, Persian, Philippina, Jepang

bagian utara, Arafuru bagian selatan dan Australia. Ikan selar hidupnya di berada
di kedalaman 1-25 m (www.fishbase.org, 2015).

Gambar 3. Peta Sebaran Ikan Selar (Sumber: www.fishbase.org, 2015).
Kondisi Parameter Perairan
Secara teoritis laju pertumbuhan setiap organisme sangat dipengaruhi oleh
umur dan kondisi lingkungannya (Syam, 2006). Kondisi lingkungan dan
kesuburan perairan dapat mempengaruhi pola rekrutmen ikan (Sudrajat, 2006).
Data pendukung yang berkaitan dengan pertumbuhan dan laju eksploitasi ikan
selar adalah aspek lingkungan perairan (DO, kecerahan, pasang surut, pH,
salinitas, dan suhu).
DO (Oksigen Terlarut)
Oksigen terlarut dalam laut dimanfaatkan oleh organisme perairan untuk respirasi
dan penguraian zat-zat organik oleh mikroorganisme. Sumber utama oksigen
dalam air laut adalah udara melalui proses difusi dan dari proses fotosintetis
fitoplankton. Oksigen terlarut merupakan salah satu penunjang utama kehidupan
di laut dan indikator kesuburan perairan. Kadar oksigen terlarut semakin menurun
seiring dengan semakin meningkatnya limbah organik di perairan. Hal ini

disebabkan oksigen yang ada, dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan zat
organik menjadi zat anorganik (Simanjuntak, 2010).
Kecerahan
Secchi disc adalah piring bulat yang rata dengan diameter 20-30 cm yang
semuanya putih atau dua kuadran dicat hitam dan dua kuadran lagi putih.
Dimasukkan ke dalam air dalam posisi horizontal sehingga tidak kelihatan.
Kedalaman bila hal ini terjadi disebut kedalaman Secchi dan tergantung pada
kekeruhan air. Secchi disc murah dan mudah dibuat dan telah lama digunakan
oleh oseanografer sebagai alat pengukur kecerahan yang cepat (Supangat dan
Susana, 2014).
Pasang Surut
Pasang surut air laut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik
benda-benda di langit (terutama matahari dan bulan) terhadap masa air laut di
dunia, elevasi muka air tertinggi (pasang) sangat penting di dalam menentukan
berbagai aktifitas kegiatan manusia di daratan kawasan pesisir. Tinggi pasangsurut adalah amplitudo total dari variasi muka air laut antara air tertinggi (puncak
air pasang) dan air terendah (lembah air surut) (Adji, 2008).
pH
Menurut Ikuta, dkk. (2000) pada kondisi asam (pH 4) merupakan kondisi letal
bagi ikan. Pada kondisi tersebut menyebabkan ikan melakukan proses pengaturan
kesetimbangan asam dalam tubuhnya agar tubuh tetap pada kondisi pH yang
normal. Keseimbangan yang dilakukan oleh ikan adalah dengan mengambil ion
bikarbonat (HCO3) dari perairan oleh sel klorida yang ada pada sel insang
sehingga ion hidrogen ternetralisir. Akibatnya pada proses tersebut maka tubuh

ikan menjadi kehilangan ion sodium (Na+) dan Clorida (Cl-) dan tekanan osmotik
dari plasma tubuh juga menurun sehingga bila terjadi terus menerus dapat
menyebabkan kematian pada ikan.
Salinitas dan O2
Salinitas adalah salah satu faktor utama yang menentukan distribusi spesies ikan
di Laut. Gerakan air bersama dengan konsekuensi yang dihasilkan (fluktuasi
salinitas) adalah faktor yang menentukan dalam distribusi spesies (Portier, dkk.,
1989).
Parameter perairan yang erat kaitannya dengan salinitas yaitu oksigen. Masuknya
air tawar dan air laut secara teratur kedalam estuaria bersama dengan
pendangkalan, pengadukan, dan pencampuran air dingin biasanya akan
mencukupi persediaan oksigen di dalam estuaria. Karena kelarutan oksigen dalam
air berkurang dengan naiknya suhu dan salinitas, maka jumlah oksigen dalam air
akan bervariasi sesuai dengan variasi parameter tersebut (Simanjuntak, 2011).
Suhu
Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan laut dan
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan
laut (Rasyid, 2010).
Suhu permukaan laut di Selat Malaka adalah secara alaminya sejuk pada bulan
Januari dan Februari (28°C) dan paling panas pada bulan April – Juli (31°C)
(Yaacob, dkk., 2007). Suhu permukan laut (SPL) perairan selat Malaka pada
pengamatan musim Timur tahun 2009, SPL berkisar 24oC-35oC dengan suhu
dominan relatif stabil pada bulan Juni dan Juli, mengalami penurunan pada bulan
Agustus sepanjang musim. Tahun kedua pengamatan musim Timur 2010, kisaran

SPL perairan Selat Malaka 25oC-35oC suhu cenderung relatif stabil di sepanjang
musim. Musim Timur 2011 pengamatan tahun ketiga, perairan Selat Malaka
mempunyai kisaran SPL 26oC - 35oC, dan ditahun kempat 24oC - 34oC. Dengan
demikian dapat dilhat bahwa sepanjang musim timur disetiap tahunnya variabiltas
suhu permukan laut perairan selat malaka tidak mengalami fluktuasi yang
mencolok dan cenderung stabil (Azani, dkk., 2014).
Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Selar
Hubungan panjang bobot dapat menyediakan informasi yang penting untuk
salah satu spesies ikan dari suatu daerah. Meskipun informasi tentang
hubungan panjang bobot untuk salah satu spesies ikan dapat menggunakan
ikan dari daerah lain dalam pengkajian, akan tetapi hubungan panjang bobot
ikan yang terbaik adalah informasi lokal dari suatu daerah (Gonzales, dkk.,
2000).
Hubungan panjang bobot sangat penting dalam biologi perikanan, karena
dapat memberikan informasi tentang kondisi stok (Pauly, 1984). Data biologi
berupa hubungan panjang dan bobot melalui proses lebih lanjut akan
menghasilkan keluaran terakhir berupa tingkat penangkapan optimum dan
hasil tangkapan maksimum lestari (Sparre dan Venema, 1999).
Nilai b pada persamaan hubungan panjang berat menunjukkan tipe pertumbuhan
ikan. Jika nila b = 3 maka pertumbuhan tergolong isometrik, yaitu perubahanperubahan dalam pertumbuhan ikan yang terjadi terus menerus dan secara
proporsional dalam tubuhnya. Dan jika nilai b ≠ 3 maka pertumbuhan disebut
allometrik yaitu perubahan sebagian kecil beberapa bagian tubuh ikan dan hanya

bersifat sementara, misalnya perubahan yang berhubungan dengan kematangan
gonad (Prihartini, 2006).
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Febrianti, dkk. (2013)
diketahui bahwa persamaan hubungan panjang berat ikan selar adalah
W = 0,1180 L2,19. Dari nilai b yang diperoleh yaitu 2,19 dan setelah
dilakukan uji t (α = 0,05) terhadap nilai b tersebut diketahui bahwa ikan
selar memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif, artinya pertambahan
panjang lebih cepat daripada pertambahan berat.
Faktor Kondisi Ikan Selar
Faktor kondisi berguna dalam mengevaluasi nilai penting berbagai area tempat
pemijahan ikan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa faktor kondisi
memperlihatkan sebagai suatu instrumen yang efisien dan menunjukkan
perubahan kondisi ikan sepanjang tahun (Ribeiro, dkk., 2004).
Perhitungan faktor kondisi terdiri atas dua persamaan, yaitu persamaan faktor
kondisi (FK) untuk pertumbuhan isometrik (b = 3) dan persamaan faktor kondisi
(FK) untuk pertumbuhan allometrik (b ≠ 3).
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Febrianti, dkk. (2013)
terhadap ikan selar di Laut Natuna diketahui bahwa faktor kondisi ikan selar
dengan nilai tertinggi 1,045 dan terendah 0,961.

Parameter Pertumbuhan Ikan Selar
Salah satu elemen dalam parameter pertumbuhan adalah umur teoritis (t0).
Parameter ini diperoleh dari rumus empiris yang diturunkan Pauly (1984) yang
menghubungkan antara logaritma t0 dengan logaritma berbagai parameter
pertumbuhan lainnya (L∞ dan K). Demikian juga pendugaan mortalitas alamiah
dilakukan dengan pendekatan rumus empiris Pauly (1984) yang menghubungkan
antara logaritma mortalias alamiah dengan parameter pertumbuhan L∞ dan K serta
suhu rata-rata tahunan.
Lt adalah panjang ikan pada saat umur t (satuan waktu), L∞ adalah panjang
maksimum secara teoritis (panjang asimtotik), K adalah koefisien pertumbuhan
(per satuan waktu), t0 adalah umur teoritis pada saat panjang sama dengan nol
(Sparre dan Venema, 1999).
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Febrianti, dkk. (2013) ikan
selar di Laut Natuna memiliki persamaan pertumbuhan yang terbentuk untuk
ikan selar adalah Lt = 33 (1-e[-2,2(t+1,18)]). Panjang total maksimum ikan yang
tertangkap adalah 31 cm, panjang ini lebih kecil dari panjang asimtot (infiniti)
ikan selar yaitu 33 cm.
Mortalitas dan Laju Eksploitasi
Mortalitas terdiri atas mortalitas penangkapan dan mortalitas alami yang meliputi
berbagai peristiwa seperti kematian karena penyakit, predasi dan umur (Sparre
dan

Venema, 1999).

Menurut Pauly

(1984),

faktor

lingkungan

yang

mempengaruhi nilai mortalitas adalah suhu rata-rata perairan selain faktor panjang
maksimum secara teroritis (L∞) dan laju pertumbuhan.

Banyak sumberdaya alam di wilayah pesisir dan lautan mengalami over
eksploitasi, diantaranya adalah sumberdaya perikanan laut. Secara agregat
nasional pemanfaatan sumberdaya perikanan laut pada tahun 1997 baru mencapai
58,5% dari potensi lestarinya, akan tetapi pada beberapa wilayah di Indonesia
sudah

mengalami

kondisi

tangkap

lebih

(overfishing)

(Dinas Perikanan dan Kelautan Serdang Bedagai, 2007 diacu dalam Butarbutar,
2008).
Laju mortalitas total diduga dengan kurva tangkapan yang dilinierkan berdasarkan
data komposisi panjang. Laju eksploitasi (E) ditentukan dengan membandingkan
laju mortalitas penangkapan (F) dengan laju mortalitas total (Z) (Damayanti,
2010). Sedangkan laju eksploitasi (E) menurut Pauly (1984) merupakan bagian
dari populasi ikan yang ditangkap selama periode waktu tertentu (1 tahun),
sehingga laju eksploitasi juga didefinisikan sebagai jumlah ikan yang ditangkap
dibandingkan dengan jumlah total ikan yang mati karena semua faktor baik faktor
alami maupun faktor penangkapan. Laju eksploitasi (E) diperoleh dari rumus E =
F/Z dengan asumsi bahwa nilai optimum F dari stok ikan yang dieksploitasi (F
opt) adalah sebanding dengan mortalitas alaminya (M), maka eksploitasi optimum
yang diharapkan adalah sama dengan 0,5.
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febrianti, dkk. (2013) di laut
Natuna memiliki nilai laju mortalitas total (Z) ikan selar 10,71 per tahun
dengan laju mortalitas alami (M) 2,37 per tahun dan laju mortalitas
penangkapan 8,34 per tahun sehingga diperoleh laju eksploitasi 0,78. Nilai laju
eksploitasi ini telah melebihi nilai eksploitasi optimum 0,5.

DAFTAR PUSTAKA

Adji, K. 2008. Evaluasi Kontaminasi Bakteri Pathogen pada Ikan Segar
Diperairan Teluk Semarang. [Tesis]. Universitas Diponegoro. Semarang.
Alit, A. A. 2013. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Kue Golden
Trevally Gnathannodon speciosus Forsskal dengan Ukuran Panjang yang
Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 5 (2): 401 – 408.
Amalaiah, N. 2002. Daya Terima dan Nilai Gizi Biskuit Terfortifikasi Zat Besi
dengan Penambahan Tepung Ikan Selar (Caranx sp). [Skripsi]. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Atmaja, S. B. dan J. Haluan. 2003. Perubahan Hasil Tangkapan Lestari Ikan
Pelagis di Laut Jawa dan Sekitarnya. Buletin PSP. 12 (2). ISSN 0251-286X.
Azani, R., E. Y. Sari, dan Usman. 2014. Variabilitas Spasial dan Temporal Suhu
Permukaan Laut dan Klorofil-A di Perairan Selat Malaka Melalui Citra
Satelit Aqua Modis. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau. 1 (1). ISSN: 2355-6900
Azis, K. A. 1989. Dinamika Populasi Ikan. Bahan Pengajaran Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat
Antara Universitas Ilmu Hayat. Intitut Pertanian Bogor. Bogor.
Boer, M. 1996. Pendugaan Koefisien Pertumbuhan (L∞, K, t0) Berdasarkan Data
Frekuensi Panjang. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia.
4(1): 75-84 dalam Damayanti, W. 2010. Kajian Stok Sumberdaya Ikan
Selar (Caranx leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Teluk Jakarta dengan
Menggunakan Sidik Frekuensi Panjang. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Butarbutar, R. A. 2008. Keterkaitan Aktifitas Ekonomi Nelayan terhadap
Lingkungan Pesisir dan Laut (Studi Deskriptif di Desa Pekan Tanjung
Beringin dan Desa Pantai Cermin Kanan Kabupaten Serdang Bedagai).
[Skripsi]. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Damayanti, W. 2010. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Selar (Caranx leptolepis
Cuvier, 1833) di Perairan Teluk Jakarta dengan Menggunakan Sidik
Frekuensi Panjang. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Data Statistik Kelautan dan Perikanan. 2014. Buku Statistik Kelautan dan
Perikanan 2012. Jakarta.
Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. 2011. Peta Keragaman Perikanan Tangkap
di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP-RI).
Kementrian Kelautan dan Perikanan Indonsia. Jakarta.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Fauzie, A. 2004. Model Bionomik Hasil Tangkapan Ikan Layang di Laut Jawa
dengan Pendekatan Hasil Tangkapan Purse Seine di PPN Pekalongan.
[Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Febrianti, A., T. Efrizal, dan A. Zulfikar. 2013. Kajian Kondisi Ikan Selar
(Selaroides leptolepis) Berdasarkan Hubungan Panjang Berat dan Faktor
Kondisi di Laut Natuna yang Didaratkan di Tempat Pendaratan Ikan
Pelantar Kud Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Tanjungpinang.
Genisa, A. S. 1999. Pengenalan Jenis-Jenis Ikan Laut Ekonomi Penting di
Indonesia. Oseana. 24 (1): 17-38.
Gonzales, B. J., H. P. Palla, dan H. Mishina. 2000. Length-Weight Relationship of
Five Serranids from Palawan Island Philippines. The ICLARM Quarterly.
23 (3): 26-28.
Hari, D. Pengaruh Laju Eksploitasi terhadap Keragaan Reproduktif Ikan Tembang
(Sardinella gibbosa) Famili Clupidae. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Hartami, P. 2008. Analisis Wilayah Perairan Teluk Pelabuhan Ratu untuk
Kawasan Budidaya Perikanan Sistem Keramba Jaring Apung. [Tesis].
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hidayat, T. 2005. Pembuatan Hidrolisat Protein dari Ikan Selar Kuning (Caranx
leptolepis) dengan Menggunakan Enzim Papain. [Skripsi]. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Hidayat, A. S. 2009. Analisis Kapasitas Unit Penangkapan Ikan Skala Kecil
(Kasus Perikanan Pelagis di Kabupaten Bangka). [Tesis]. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Ikuta, K., T. Yada, dan S. Kitamura. 2000. Effects of Acidification on Fish
Reproduction. UNJR Technical Report. No.28. 39-45.
Ilham, A. N. dan A. D. Putra. 2014. Rekayasa Teknologi Penggelondongan dan
Pembesaran Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) di
Keramba Jaring Apung. Direktoran Jendral Perikanan Budidaya. Jakarta.
Iskandar, T. 2009. Prediksi Pasang Surut Laut di Selat Malaka dengan
Menggunakan Model Hamsom. [Thesis]. Universitas Sumatera Utara.
Medan.

Kimmerer, W., S. R. Avent, dan S. M. Bollens. 2005. Variability in Length–
Weight Relationships Used to Estimate Biomass of Estuarine Fish from
Survey Data. Transactions of the American Fisheries Society. 134: 481–495.
Lagler, K. F., J. E. Bardach, R. R. Miller, dan D. R. Passino. 1997. Ichthyology.
John Willey & Sons. New York.
Mansauda, G. F., J. Sampekalo, dan C. Lumenta. 2013. Pertumbuhan Ikan Kuwe
Putih Caranx sexfasciatus di Karamba Jaring Apung yang Diberi Pakan
Rucah dengan Bahan Tambahan yang Berbeda. Budidaya Perairan. 1 (3):
81-86.
Maulidy, A. I. 2011. Kerjasama Keamanan Indonesia Malaysia Singapura dalam
Mengatasi Masalah Pembajakan di Perairan Selat Malaka 2004-2006.
[Skripsi]. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
Nalurita, Y. 2014. Inventarisasi Ikan Hasil Tangkapan di TPI Ketapang dan
Implementasinya pada Pembuatan Flipbook Keanekaragaman Jenis.
[Skripsi]. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Nugraheni, A. D. 2011. Hubungan Antara Distribusi Ikan Demersal,
Makrozoobenthos, dan Substrat di Perairan Selat Malaka. [Skripsi]. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Patty, S. I. 2013. Distribusi Suhu Salinitas dan Oksigen Terlarut di Perairan Kema
Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 1 (3). ISSN: 2302-3589.
Pauly, D. 1983. Some Simple Methods for the Assessment of Tropical Fish
Stocks. Food and Agriculture of the United Nations, Roma.
Pauly, D. 1984. Fish Population Dynamic in Tropical Waters: A Manual for Use
With Programmable Calculators. I CLARM. Manila.
Perdanamihardja, Y. M. M. 2011. Kajian Stok Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger
kanagurta Cuvier 1817) di Perairan Teluk Jakarta Provinsi DKI Jakarta.
[Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pescod, N. B. 1973. Investigation of Rational Effluent and Stream for Tropical
Countries. Asian Institute of Technology. Bangkok dalam Jukri, M.,
Emiyarti, dan S. Kamri. 2013. Keanekaragaman Jenis Ikan di Sungai
Lamunde Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi
Tenggara. Jurnal Mina Laut Indonesia. 1 (1): 23-37. ISSN : 2303 – 3959.
Portier, M., T. Boely, dan S. Nurhakim. 1989. Study on the Big Purse Seiners
Fishery in the Java Sea. Jurnal Pendidikan Perikanan Laut No. 51: 79-100.

Prihartini, A. 2006. Analisis Tampilan Biologis Ikan Layang (Decapterus spp.)
Hasil Tangkapan Purse Seine yang Didaratkan di PPN Pekalongan. [Tesis].
Universitas Diponegoro. Semarang.
Putri, A. K. 2013. Kajian Stok Sumberdaya Ikan Selar Kuning Carangx
(Selaroides leptolepis) Cuvier dan Valenciennes yang Didaratkan di PPN
Karangantu Banten. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rasyid, A. 2010. Distribusi Suhu Permukaan pada Musim Peralihan Barat-Timur
Terkait dengan Fishing Ground Ikan Pelagis Kecil di Perairan Spermonde.
Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan). 20 (1): 1–7.
Ribeiro, F., P. K. Crain, dan P. B. Moyle. 2004. Variation in Condition Factor and
Growth in Young-of-Year Fishes in Floodplain and Riverine Habitats of
The Cosumnes River California. Hydrobiologia. 527: 77–84.
Riyadi, A., L. Widodo dan K. Wibowo. 2005. Kajian Kualitas Perairan Laut
Kota Semarang dan Kelayakannya untuk Budidaya Laut. Teknik
Lingkungan P3TL – BPPT 6 (3): 497 – 501.
Sapira, T. S. Raza’i, dan A. Zulfikar. Kajian Kondisi Ikan Selar Kuning
(Selaroides leptolepis) Berdasarkan Hubungan Panjang Berat dan Faktor
Kondisi di Pendaratan Ikan Dusimas Desa Malang Rapat. Universitas
Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.
Saeri, M. 2013. Karakteristik dan Permasalahan Selat Malaka. Jurnal
Transnasional. 4 (2): 809-822.
Simanjuntak, F. K. 2010. Keanekaragaman Plankton dan Hubungannya dengan
Kualitas Perairan Muara Sungai Asahan. [Tesis]. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
Simanjuntak, M. 2012. Kualitas Air Laut Ditinjau dari Aspek Zat Hara, Oksigen
Terlarut dan pH di Perairan Banggai Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis, 4 (2): 290-303.
Sparre, P. dan S. C. Venema. 1999. Introduksi Pngkajian Stok Ikan Tropis. FAO
Fisheries Technical Paper, Roma.
Sudrajat, A. 2006. Studi Pertumbuhan, Morta

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 0 15

Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 0 2

Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 0 5

Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 0 10

Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 3 5

Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Beringin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 0 14

Studi Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara

0 0 13

Studi Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Studi Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara

0 0 5

Studi Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara

0 3 19