Sintaks penulisan :
object data=rect.svg width=300 height=100 type=imagesvg+xml
codebase=http:www.adobe.comsvgviewerinstall
3. Tag
iframe
Kelebihan : Berjalan pada hampir semua browser walaupun belum
terdokumentasikan Kekurangan
: Tanpa pemrograman yang spesifik, akan terbentuk sebuah kerangka seperti sebuah window yang
mengelilingi objek SVG. Sintaks penulisan
:
iframe src=rect.svg width=300 height=100iframe
Dari ketiga metode yang ada, metode yang dipilih dalam proses penggabungan antara file SVG dengan aplikasi induk berformat HTML adalah
embed
. Metode ini dipilih dengan pertimbangan kemudahan dalam melakukan formating dan dukungan yang cukup tinggi dari Internet Explorer.
1. Menyatukan file-file SVG dengan file mikro_modul5.htm
Berikut adalah penggalan script yang digunakan untuk menyisipkan file SVG btn_menu.svg yang akan menjadi tombol navigasi.
... ...
table border=0 cellpadding=0 cellspacing=0 bgcolor=5C743D
id=navigation --DWLayoutTable--
tr td
br embed
src=contentbtn_menu.svg autostart=true
width=158 height=325px
type=imagesvg+xml pluginspage=http:www.adobe.comsvgviewerinstall
td tr
...
Berikut adalah penggalan script yang digunakan untuk menyisipkan file SVG glikolisis.svg yang akan menampilkan bentuk persamaan reaksi.
... p
embed src=contentglikolisis.svg autostart=true width=550 height=50px type=imagesvg+xml wmode=transparent
pluginspage=http:www.adobe.comsvgviewerinstall p
...
Setelah semua file SVG disisipkan ke dalam file mikro_modul5.htm, maka apabila file mikro_modul5.htm dibuka pada jendela browser menggunakan
Internet Explorer dengan mengakses melalui lokal webserver Apache, akan tampak halaman seperti Gambar 15 dan Gambar 16.
Gambar 15 mikro_modul5.htm pada jendela browser Microsoft IE, bagian 1
Gambar 16 mikro_modul5.htm pada jendela browser Microsoft IE, bagian 2
Pada Gambar 15, komponen yang diubah ke dalam format SVG hanya menu Pengantar, Modul 1, Modul 2, Modul 3, Modul 4, Modul 5, Modul 6,
dan Rujukan. Semua tombol navigasi tetap merujuk kepada halaman tujuan yang sebenarnya. Terdapat link-link yang akan mengarahkan pengunjung ke
halaman PENGANTAR index.htm, MODUL 1 mikro_modul1.htm, MODUL 2
mikro_modul2.htm MODUL 3 mikro_modul3.htm, MODUL 4 mikro_modul4.htm, MODUL 6 mikro_modul6.htm, dan halaman
RUJUKAN mikro_rujukan.htm. Tetapi karena halaman ini
mikro_modul5.htm saja yang dijadikan sebagai contoh pengembangan aplikasi menggunakan SVG, maka halaman-halaman lain tetap merupakan
halaman standar yang mengandung file-file gambar berformat JPG. Script lengkap elemen-elemen SVG pada halaman mikro_modul5.htm
ada pada Lampiran 1 sampai 6.
2. Menyatukan file-file SVG dengan file semigrup.htm
Berikut adalah penggalan script yang digunakan untuk menyisipkan file SVG up_menu.svg yang akan menjadi menu navigasi.
... ...
tr td align=center height=18 valign=top
embed src=contentup_menu.svg autostart=true width=100 height=18px
type=imagesvg+xml pluginspage=http:www.adobe.comsvgviewerinstall
td tr
... ...
Berikut adalah penggalan script yang digunakan untuk menyisipkan file SVG equa000.svg yang akan menampilkan sebuah bentuk persamaan matematika.
... ...
p align=justify iSuatu grupoid iiGi,
font face=Symbolfont i disebut semigrup jika i embed src=contentequa000.svg autostart=true
width=150 height=30px
type=imagesvg+xml pluginspage=http:www.adobe.comsvgviewerinstall
iberlakui p
... ...
Setelah semua file SVG disisipkan ke dalam file semigrup.htm, maka apabila dibuka pada jendela browser menggunakan Microsoft Internet Explorer
dengan mengakses melalui webserver lokal Apache, akan tampak halaman semigrup.htm seperti Gambar 17 dan Gambar 18.
Gambar 17 semigrup.htm pada jendela browser Microsoft IE, bagian 1
Gambar 18 semigrup.htm pada jendela browser Microsoft IE, bagian 2
Pada halaman ini, semua tombol navigasi tetap merujuk kepada halaman tujuan yang sebenarnya. Terdapat link-link yang akan mengarahkan
pengunjung kehalaman INVERS DALAM MONOID invers.htm, PEMETAAN INVERS
pemetaan.htm, KONSEP GRUP grup.htm, dan halaman SUBGRUP subgrup.htm.
Tetapi karena hanya halaman SEMIGRUP DAN MONOID
semigrup.htm saja yang dijadikan sebagai contoh pengembangan aplikasi menggunakan SVG, maka halaman-halaman lain tetap merupakan halaman
standar yang mengandung file-file gambar berformat JPG dan GIF tetapi tetap dapat diakses oleh pengunjung.
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
Pengumpulan data dibuat dalam dua kelompok utama. Pertama, pengumpulan data besar file yang dihasilkan dan yang kedua adalah pengumpulan
data terhadap waktu yang diperlukan untuk mengakses aplikasi yang ada.. Pengumpulan data besar file hanyalah dengan menghitung besar dari masing-
masing komponen Gambar yang dihasilkan format JPG dan GIF serta yang dihasilkan oleh format SVG. Hasilnya kemudian akan dikomparasikan satu
dengan yang lainnya.
A. Pengumpulan Data Besar File dan Komparasi