Sejarah
Berbeda dengan namanya, Labrador Retriever bukan berasal dari daerah Labrador di Canada, namun berasal dari daerah Newfoundland yang juga terletak
di Canada sekitar tahun 1820-an. Pada tahun 1822, Earl Of Malmesbury II yang pertama kali melihat seekor anjing hitam black water dog di Poole Harbour.
Karena kekagumannya terhadap anjing ini, kemudian ia membawanya ke Inggris. Ia menyebut mereka Little Newfoundlanders. Karena menganggap namanya yang
terlalu panjang, Earl Of Malmesburry III, seorang duda yang dengan serius mulai membiakkan jenis ini, mengganti namanya menjadi Labrador. Lord Malmesburry
kemudian memberikan beberapa anjingnya kepada Duke of Buccleuch dan kemudian Labrador Retriever ini mulai menyebar ke kalangan bangsawan Inggris
pada mulanya dan kemudian ke seluruh Inggris dan bahkan ke seluruh dunia. Para bangsawan yang terlibat dalam pelestarian Labrador Retriever ini selain yang
disebutkan diatas antara lain: Lady Jacqueline Barlow, Viscount Knutsford III, Lorna Countess Howe, bahkan Her Majesty Queen Elizabeth II. Sang Ratu
Inggris ini sangat menyukai jenis Labrador Retriever ini bahkan sampai mempunyai kennel untuk Labrador Retriever dengan nama Sandringham. Kennel
Sang Ratu Inggris ini cukup disegani dalam Field Trial, dimana biakan Sang Ratu ini sangat handal dan beberapa diantaranya telah menyandang gelar FT.Ch. Field
Trial Champions. Fondasi Kennel Sang Ratu ini berasal dari biakan Countess Howe Banchory Labrador yang diberikan kepada Alm. King George VI
Anonim
c
2007. Perkembangan Warna dan Standarisasi
Pada mulanya Labrador yang dikenal hanya Labrador yang berwarna hitam saja. Apabila dalam proses breeding muncul warna kuning, maka sang
breeder tidak akan berani mengakuinya. Bahkan Lorna, Countess Howe pernah
mengatakan kepada seorang temannya yang menanyakan mengenai Labrador Kuning , lalu beliau menjawab Labrador adalah anjing hitam.Walaupun pada
akhir hayatnya ia berfoto juga dengan Labrador Kuning diantara Tim Labrador Hitamnya. Pada awal abad ke-20, beberapa breeder seperti Keluarga Rasclyffes
dan Mrs. Wormald mulai menyukai warna kuning pada Labrador ini dan dengan
sengaja membiakkannya. Ini terjadi sebelum Perang Dunia, walaupun mereka tidak diakui untuk beberapa tahun lamanya. Bahkan dalam Crufts Dog Show Dog
Show paling bergengsi di Inggris, seorang asisten juri pernah mencoba untuk menyuruh Mrs. Wormald dengan salah satu dari Knight Labradors menuju ke ring
Golden Retriever, namun ditolak dengan keras olehnya. Labrador kuning pertama yang diregistrasi oleh The Kennel Club Inggris adalah Ben Of Hyde pada tahun
1899. Ben adalah cikal-bakal Labrador kuning yang ada sekarang Anonim
c
2007.
Gambar 5. Tampilan umum Labrador Retriever
Anonim
c
2007. Kemudian disekitar tahun 1930-an, Lady Ward dari Chiltonfoliat
Labradors, berusaha membiakkan dan membangun warna Liver Coklat, namun tidak semudah diakui seperti halnya warna kuning. Dan walaupun beberapa
breeder membiakkannya dengan sengaja diantara dan setelah Perang Dunia
kedua, mereka baru mulai dikenal. Dan hanya pada Standar Labrador yang direvisi pada tahun 1950 kemudian warna Liver Coklat mulai diakui. Mrs. Mary
Roslin Williams adalah juri pertama yang memberikan CC Chocolate Champion kepada Labrador coklat betina milik Mrs. Pauling, Ch. Cookridge Tango,
Champion Labrador coklat yang pertama. Labrador Retriever di Inggris pernah hampir terpecah menjadi 2 varietas,hitam dan kuning pada tahun 1925, warna
coklat sudah ada waktu itu namun belum diakui. Labrador kuning sempat memiliki standarisasi tersendiri dan klub sendiri pula. Kedua warna ini tidak jadi
terpisah dan standarisasi untuk warna hitam yang dipergunakan dan kemudian disempurnakan kembali pada tahun 1950, dimana pada revisi ini warna coklat
sudah diakui. Standarisasi Labrador Retriever ini sudah beberapa kali mengalami perubahan. Revisi atau perubahan yang terakhir dilakukan pada tanggal 24 Juni
1987 di Jerusalem. Standarisasi inilah yang dipakai dan dikenal oleh FCI dan berlaku di negara-negara anggotanya di seluruh dunia, kecuali bila ditentukan lain
oleh Breed Club di negara bersangkutan Anonim
c
2007. Walaupun dalam rating-nya Labrador Retriever sama seperti Golden
Retriever adalah termasuk kedalam kategori Excellent Watch Dog, namun ia bukanlah Guard Dog. Maksudnya disini adalah walaupun ia bisa menyalak jika
ada orang asing, tetapi kita tidak bisa mengharapkannya untuk menyerang orang. Apabila ingin anjing yang bisa menjaga properti, maka Labrador bukanlah anjing
yang cocok. Walaupun pernah ada kabar yang mengatakan bahwa Labrador menyerang orang untuk melindungi jiwa tuannya yang dalam keadaan bahaya
Anonim
c
2007.
Keunggulan-keunggulan
- Tempramennya yang sangat luar biasa baik - Gundog yang istimewa
- Anjing keluarga yang sangat baik - Sangat baik dan dapat dipercaya terhadap anak-anak kecil.
- Retriever yang istimewa - Lebih disenangi sebagai guide dog anjing penuntun untuk orang-orang
cacat. - Gampang mudah untuk dilatih
- Bila disosialisasikan dari awal, akan bisa digabung bersama dengan hewan peliharaan lainnya, seperti: kucing dan bahkan hamster
- Perawatan bulu yang relatif lebih mudah - Punya insting natural yang kuat untuk menyenangkan hati majikannya
- Sangat mencintai majikannya dan juga keluarga majikannya
Jangka Waktu Hidup
Diperkirakan dapat hidup sampai 15 tahun.
Ukuran
Ukuran ideal bagi dari withers bagian tertinggi dari punggung ke kaki: - anjing jantan adalah: 56-57 cm 22-22 ½in
- anjing betina adalah: 54½ -56 cm 21 ½- 22 in
Bulu
Memiliki bulu yang sangat tebal dan lebat, tidak berombak ataupun feathering
dengan undercoat yang tahan terhadap segala cuaca. Warna Labrador yang diakui sampai saat ini adalah: hitam, kuning dan coklat. Sedikit spot putih
pada dada diijinkan Anonim
c
2007.
Karakter
Sangat pintar dan memiliki insting bekerja secara natural membuat Labrador Retriever ini hampir sempurna sebagai gundog. Walaupun sangat
periang dan sangat aktif pada masa kecilnya, anjing jenis ini adalah anjing yang sangat bersahabat, ingin bekerja untuk menyenangkan tuannya, patuh, gampang
bersosialisasi, penuh kasih sayang, mudah menyesuaikan diri, bijaksana, pengertian, setia, sangat mudah untuk dilatih, mempunyai hubungan yang sangat
dekat dengan pemiliknya, suka bermain, dapat menjadi teman yang baik untuk anak-anak kecil, memiliki hidung yang sangat baik dalam melacak Anonim
c
2007. Yang harus lebih diperhatikan dari Labrador Retriever ini adalah dalam
masalah makan. Labrador Retriever mempunyai kecenderungan untuk makan terus, apabila tidak dikontrol, akan menyebabkan kegemukan dan dalam jangka
panjang akan merusak strukturnya. Pernah dilaporkan bahwa seekor Labrador Retriever sanggup menghabiskan Dog Food sebanyak 15 kg dalam waktu satu
hari. Oleh sebab itu penting sekali bagi pemilik Labrador Retriever untuk memberikan takaran makanan yang sepantasnya. Labrador matang dalam waktu
yang cukup lambat, baik secara mental maupun secara fisik Anonim
c
2007.
Latihan yang Diperlukan
Labrador adalah anjing yang sangat pintar, oleh sebab itu tidak sulit untuk melatihnya, karena ia belajar dengan cepat dan suka untuk bekerja untuk pelatih
majikannya. Walaupun memiliki tubuh yang cukup besar, seekor Labrador Retriever hanya membutuhkan latihan dalam taraf sedang-sedang saja. Minimal
satu jam sehari lari bebas di lapangan terbuka. Oleh karena sifat alamiahnya sebagai anjing Retriever, kita bisa memanfaatkan sifatnya ini dalam latihan,
dengan cara mengajaknya bermain lempar bola. Apabila ia sudah terlatih, ia akan dengan cepat bisa mengembalikan bola yang sudah dilemparkan kepada anda.
Labrador sangat tergila-gila dengan air dan retrieving Anonim
c
2007.
Klasifikasi
Sporting Group Retrievers GunDog FCI Group 8 Diakui oleh: AKC Amerika, FCI Badan Kinologi Dunia, ANKC Australia, CKC Kanada, KC
The Kennel Club Inggris, KUSA. Labrador Retriever memiliki dua tipe utama, yaitu tipe EropaInggris BritishEuropean Type dan Tipe Amerika American
Type . Perbedaan kedua tipe ini tidaklah terlalu banyak. Secara sekilas, tipe
Amerika lebih tinggi sedikit satu atau dua inch, lebih ramping dibanding tipe Eropa, namun memiliki langkah yang lebih bagus dibandingkan dengan tipe
Eropa. Tipe Eropa lebih pendek, lebih kekar dan kokoh, lebih lebar, dan memiliki kepala yang lebih bagus dan besar. Pendek kata, lebih kelihatan sangar
dibandingkan dengan tipe Amerika. Yang akan dibahas disini adalah Tipe EropaInggris, sebab Indonesia memakai sistem standarisasi menurut FCI, dan
FCI memakai standarisasi versi Eropa Anonim
c
2007. Standarisasi Labrador Retriever menurut FCI
FCI Standart No. 12229.01.1999GB Tgl. 24.06.1987 di Jerusalem
Penampilan Umum
Bertubuh kuat dan kekar; proporsional; sangat aktif; tengkorak yang lebar; dada yang lebar dan dalam; rusuk yang lebar; bagian pinggang lebar dan kuat
sampai pada bagian belakang Anonim
c
2007.
Temperamen:
Mempunyai temperamen yang bagus, sangat tangkascekatan, mempunyai daya penciuman yang istimewa, mempunyai gigitan yang sangat lembut, sangat
menyukai air. Gampang beradaptasi, teman yang sangat setia. Pintar, mudah untuk dilatih, dengan keinginan yang kuat untuk menyenangkan majikannya.
Mempunyai sifat alamiah yang sangat baik, dengan tidak ada sedikitpun sifat agresif dan sifat pemalu yang tidak semestinya Anonim
c
2007.
Gambar 6. Labrador Retriever dewasa
Anonim
c
2007.
Kepala:
- Tengkorak: lebar, bersih dengan kedua pipi yang tidak kelihatan tembem fleshy cheeks
. - Hidung: lebar dan cuping hidung terbentuk dengan baik.
- Moncong: kuat kokoh, tidak lancip runcing. - RahangGigi: Rahang dengan panjang yang medium, rahang dan gigi kuat,
dengan gigitan menggunting yang sempurna, teratur dan lengkap, yaitu gigi atas menangkup rapat didepan gigi bawahtertanam di kedua rahang.
- Mata: berukuran medium, menyiratkan kecerdasan tempramen yang bagus. Berwarna coklat atau hazel.
- Telinga: tidak besarberat, tergantung dekat dengan kepala.
Leher:
Bersih, kuat dan berotot, ditopang oleh bahu yang baik.
Badan: Punggung
: Topline lurus.
Pinggang : Lebar, pendek dan kuat
Dada : mempunyai lebar dan kedalaman yang baik, dengan rusuk yang
mengembang dengan baik.
Ekor:
Ciri khas istimewa pada Labrador Retriever ini adalah memiliki Otter Tail, sangat tebal pada pangkalnya, secara perlahan mengecil pada ujungnya, dengan
panjang yang medium, bebas dari bulu-bulu halus feathering, tetapi tertutup dengan padattebal seluruhnya dengan bulu yang pendek, tebal dan padat sehingga
memberikan kesan bulat, itulah yang dimaksud dengan Otter tail. Ekor bisa terangkat lebih tinggi dari topline, namun tidak boleh melengkung di belakangnya
Anonim
c
2007. - Bagian Depan:
Kaki bagian depan mempunyai tulang yang cukup baik dan lurus dari siku sampai ke tanah bila dilihat dari depan ataupun samping. Bahu panjang
dan sloping menurun. - Bagian Belakang:
Terbentuk dengan baik, tidak menurun sloping ke ekor. Stifle lekukan sisi depan paha terbentuk dengan baik. Kaki bulat dan kompak, jari kaki
melengkung dengan baik dan telapak kaki terbentuk dengan baik. Siku belakang hock menumpu dengan baik, lurus bila dilihat dari belakang,
tidak bengkok ke dalam maupun ke luar. Siku yang bengkok ke dalam cow hock sangat tidak disukai.
Gait gerakan:
- Langkah bebas. Lurus dan benar jika dilihat dari depan dan belakang. - Bulu Warna:
Bulu merupakan ciri khas istimewa dari jenis ini yang: pendek, padatteballebat tanpa gelombangombak wavy ataupun berbulu halus
feathering, memberikan rasa sedikit kasar ketika disentuh, dan undercoat yang tahan segala cuaca.
Warna hitam pekat, kuning dan coklat. Warna kuning dimulai dari krem muda light cream sampai ke warna red fox warna keemasan sepeti pada
rubah. - Size Ukuran:
Ukuran ideal bagi dari withers bagian tertinggi dari punggung ke kaki: anjing jantan adalah: 56-57 cm 22-22½ ins
anjing betina adalah: 54 -56 cm 21½ - 22 ins
DARAH
Darah dianggap sebagai jaringan ikat khusus yang terdiri dari sel-sel bebas dan cairan interseluler atau plasma Copenhaver et al. 1978. Warna merah pada
darah segar disebabkan oleh adanya hemoglobin dalam eritrosit. Cairan plasma berwarna kuning sampai tidak berwarna tergantung kuantitas, spesies dan
makanan. Beberapa spesies seperti anjing, kucing, kambing dan domba cairan plasmanya tidak berwarna. Sementara sapi dan kuda biasanya lebih kuning. Hal
ini terutama akibat variasi konsentrasi pigmen bilirubin, walaupun juga bisa dipengaruhi oleh karoten dan pigmen-pigmen lain Swenson 1984
Kandungan benda-benda darah pada anjing normal adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah kandungan benda darah pada anjing normal No
Benda darah Kandungan dalam darah
1. Eritrosit 6.2
jutamm
3
2. Trombosit 150-300
ribumm
3
3. Leukosit: 8-18
ribumm
3
Neutrofil 65-70 dari jumlah total leukosit
Eosinofil 2-5 dari jumlah total leukosit
Basofil 0-1 dari jumlah total leukosit
Limfosit 20-25 dari jumlah total leukosit
Monosit 0-5 dari jumlah total leukosit
Sumber: Swenson 1984
Plasma Darah
Plasma secara histologi merupakan cairan homogen sedikit basa mengandung globulin, albumin, garam anorganik, klorida, bikarbonat dan sodium
fosfat Copenhaver et al 1978. Protein plasma yang telah diidentifikasi adalah albumin, globulin dan fibrinogen Swenson 1984. Jumlah plasma darah yaitu
antara 55-70 total darah. Hati mensintesa dan melepaskan lebih dari 90 protein plasma Martini et al 1992. Protein plasma tidak ditujukan untuk
kebutuhan nutrisi tapi tetap dipertahankan keberadaannya dalam plasma. Secara eksperimental kandungan protein bisa diturunkan tapi beberapa hari akan normal
kembali Copenhaver et al 1978. Selain terdapat protein, dalam plasma juga terdapat air. Interaksi antara protein yang ada dalam plasma dan molekul air yang
mengelilinginya membuat plasma relatif lengket, kohesif dan tetap mengalir. Sifat ini menentukan viskositas cairan Martini et al 1992. Selain itu, plasma darah
berfungsi memelihara darah normal dengan mempengaruhi kestabilan eritrosit, keseimbangan asam basa darah, kelarutan karbohidrat, lipid dan substansi yang
ada dalam plasma Swenson 1984.
Eritrosit
Eritrosit pada mamalia tidak berinti, berbentuk cawan bikonkaf serta tidak memiliki apparatus golgi, sentriol dan sebagian besar mitokondria karena lenyap
selama proses pematangan yang berlangsung sebelum memasuki aliran darah. Ukuran eritrosit anjing adalah 7,0
μm Dellmann dan Brown 1987Status nutrisi dan spesies membuat adanya perbedaan tersebut Swenson 1984. Eritrosit muda
yang baru saja dilepaskan ke dalam sirkulasi memiliki sisa RNA disebut retikulosit karena masih mengandung jaringan retikular poliribosom. Setelah
kehilangan jaringan retikular poliribosom disebut eritrosit dewasa McLay 2005.
Tabel 3. Kisaran jumlah eritrosit pada berbagai hewan dan manusia Hewan Jutamm
3
atau juta μl
Kucing 6-8 Sapi 6-8
Ayam 2.5-3.2
Anjing 6-8
Kambing 13-14 Kuda kecilberdarah panas
9-12 Kuda besarberdarah dingin
7-10 Babi 6-8
Merpati 3.5-4.5 Kelinci 5.5-6.5
Domba 10-13 Manusia;
Lelaki Perempuan
5-6 4-5
Sumber: Swenson 1984 Eritrosit berfungsi dalam pengangkutan oksigen dan karbondioksida
CO
2
. Tekanan oksigen yang tinggi, temperatur yang lebih rendah dan pH yang lebih tinggi dalam kapiler paru-paru menyebabkan pembentukan oxyhemoglobin.
Sebaliknya pada kondisi tekanan oksigen yang rendah, temperatur yang tinggi dan pH yang lebih rendah di jaringan menyebabkan pelepasan oksigen dari
oxyhemoglobin Ganong 1995.
Gambar 7. Kurva ilustrasi dari oxyhemoglobin
Sedangkan pengangkutan
CO
2
terjadi melalui kombinasi antara air H
2
O dan CO
2
membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat. Ion bikarbonat kemudian berdifusi keluar dari eritrosit dan dibawa
dalam darah menuju paru-paru. Reaksi pembentukan asam karbonat dengan bantuan enzim carbonic anhidrase akan kembali terjadi di dalam paru-paru yang
selanjutnya terurai menjadi air dan CO
2
Swenson 1984. Umur eritrosit anjing sehat sekitar 124 hari Swenson 1984. Eritrosit akan dikeluarkan dari peredaran
darah setelah melewati limpa, sumsum tulang dan hati oleh retikulo endothelial system
RES Dellmann dan Brown 1987.
Gambar 8. Eritrosit pada anjing normal , menggunakan pewarnaan giemsa 10 dengan pembesaran 100x10. Anonim 2004
Hemoglobin
Hemoglobin merupakan komponen penting dalam eritrosit yang menyebabkan warna merah Swenson 1984. Heme disintesis melalui tahapan
yang kompleks dengan melibatkan enzim mitokondria dan sitosol. Tahap awal dalam sintesis heme berlangsung di dalam mitokondria dengan terjadinya
kondensasi antara Succinil CoA dan Glycerine oleh ALA synthase untuk membentuk 5-aminolevulic Coproporphyrinogen III. Molekul ini kembali ke
dalam mitokondria dan mengalami reaksi tambahan menghasilkan Protoporphyrine IX
. Ion besi di dalam mitokondria akan dimasukkan ke dalam struktur Protoporphyrine IX dengan bantuan enzim ferrochelatase, menghasilkan
molekul heme Bunn dan Forget 2002.
Kombinasi antara dua rantai alfa dan dua rantai non alfa globin dengan empat molekul heme menghasilkan sebuah molekul hemoglobin yang lengkap.
Kombinasi antara dua rantai alfa dan dua rantai gamma membentuk hemoglobin F. Sedangkan kombinasi antara dua rantai alfa dan dua rantai beta membentuk
hemoglobin dewasa hemoglobin A Bunn dan Forget 2002.
Hematokrit
Hematokrit atau Packed Corpuscular Volume PCV adalah suatu ukuran yane mewakili volume eritrosit di dalam 100 ml darah, sehingga dilaporkan dalam
bentuk persentase. Dalam pengukuran nilai hematokrit, darah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu eritrosit di bagian dasar, leukosit dan trombosit yang merupakan
lapisan berwarna putih sampai abu-abu Buffy coat serta plasma darah pada bagian paling atas Schalm 1975. Pada saat perdarahan jumlah eritrosit yang
hilang berbanding lurus dengan plasma darah sehingga nilai hematokrit tidak berubah. Namun nilai hematokrit yang rendah dapat menyebabkan anemia
Duncan dan Prase 1977.
Indeks Eritrosit
Indeks sel darah merah digunakan untuk mendefinisikan ukuran dan kandungan dari sel darah merah yang terdiri dari Mean Corpuscular Volume
MCV, Mean Corpuscular Hemoglobin MCH, Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration MCHC
Nordenson 2002. Indeks tersebut berguna dalam menentukan tipe anemia berdasarkan morfologi yang diderita oleh hewan
Brown 1980.
Mean Corpuscular Volume MCV
Nilai MCV mengindikasikan volume rata-rata sel darah merah. Bila nilai MCV berada di bawah kisaran normal disebut mikrositik. Bila nilai MCV berada
di atas kisaran normal disebut makrositik. Sementara, bila nilai MCV masih berada dalam kisaran normal disebut normositik Brown 1980.
MCV fl = PCVRBC x 10
Mean Corpuscular Hemoglobin MCH
Nilai MCH menunjukkan nilai rata-rata berat hemoglobin yang terdapat di dalam satu sel darah merah Brown 1980.
MCV pg = HbPCV x 10
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration MCHC
MCHC merupakan
nilai rata-rata konsentrasi hemoglobin di dalam 100cc
eritrosit. MCHC menunjukkan perbandingan antara berat hemoglobin terhadap volume sel darah merah Brown 1980. Bila nilai MCHC berada dibawah kisaran
normal disebut hipokromik. Bila nilai MCHC berada dalam kisaran normal disebut normokromik. Sedangkan hiperkromik tidak terjadi karena struktur fisik
eritrosit yang terbatas terhadap hemoglobin Nordenson 2002. MCHC g = HbPCV x 100
Leukosit
Leukosit dibagi kedalam dua kelompok yaitu granulosit yang memiliki butir spesifik dan agranulosit yang tidak memiliki butir spesifik dalam sitoplasma
Dellmann dan Brown 1987Dalam tubuh, leukosit terdapat di dalam pool sirkulasi dan pool marginal yaitu dengan menggelinding sepanjang dinding
pembuluh-pembuluh darah kecil organ seperti limpa dan paru-paru Jain 1993.
Granulosit Neutrofil
Neutrofil dewasa memiliki nukleus yang bersegmen. Sedangkan neutrofil muda disebut juga band cell memiliki nukleus yang menggulung atau seperti
batang tanpa segmentasi Swenson 1984. Diameter neutrofil 10-12 μm,
memiliki butir halus yang tidak bersifat asidofil maupun basofil Dellmann dan Brown 1987. Butir-butir spesifik tersebut mengandung lisozim, suatu bakterisida
karena mampu menghidrolisis glikosida yang terdapat pada dinding bakteri. Komponen penting lainnya adalah laktoferrin, suatu protein yang berikatan
dengan ion besi dan bersifat bakterisida terhadap bakteri yang memerlukan ion besi. Sedangkan butir azurofil mengandung enzim hidrolitik, lisozim dan
mieloperoksidase yang menjadi bakterisida bila kompleks dengan hidrogen peroksida H
2
O
2
melepas oksigen aktif Dellmann dan Brown 1987.
Neutrofil merupakan sel leukosit dengan mobilitas tinggi sehingga menjadi sel pertama yang sampai ke jaringan penghasil substansi kimia yang
bersifat kemotaksis Martini et al 1992. Substansi kimia tersebut mampu merangsang neutrofil keluar dari pembuluh darah melalui proses diapedesis atau
gerakan amuboid Swenson 1984l. Neutrofil yang berhasil migrasi ke jaringan tidak akan kembali ke dalam sirkulasi darah Jubb et al 1993.
Eosinofil
Eosinofil memiliki nukleus bergelambir dua, dikitari butir-butir asidofil yang cukup besar berukuran 0,5-1,0
μm. Diameter eosinofil 10-15 μm dan jangka hidup didalam sirkulasi darah antara 3-5 hari Dellmann dan Brown 1987.
Eosinofil berperan sebagai sel fagosit tapi bukan terhadap bakteri atau runtuhan- runtuhan sel, melainkan terhadap komponen asing yang telah bereaksi dengan
antibodi Martini et al 1992. Eosinofil ditarik ke lokasi terjadinya reaksi antigen- antibodi kemudian memakan kompleks antigen-antibodi tersebut Swenson 1984.
Eosinofil membunuh parasit dengan beberapa cara, yaitu pertama, melepaskan enzim hidrofilik dari granulnya yang dimodifikasi lisosim. Kedua, dengan
melepaskan bentuk oksigen yang sangat reaktif dan bersifat mematikan cacing. Ketiga, dengan melepaskan polipeptida yang sangat larvasidal Guyton 1997.
Eosinofil mampu membunuh bakteri tapi kurang efisien dibandingkan dengan neutrofil Jubb et al 1993. Mobilisasi eosinofil ke dalam jaringan terjadi karena
adanya substansi yang bersifat kemotaktik terhadap eosinofil seperti kompleks antigen-antibodi, histamin, interleukin, fibrinogen dan fibrin. Sel eosinofil yang
sudah bermigrasi ke jaringan tidak dapat masuk kembali kedalam sirkulasi darah Jain 1993.
Gambar 9. Eosinofil dengan granul besar pada anjing sehat, menggunakan pewarnaan giemsa 10, pembesaran 100x10. Anonim
a
2006
Basofil
Basofil berdiameter 10-12 μm dengan inti dua gelambir atau tidak teratur.
Butirnya berukuran 0.5-1.5 μm berwarna biru tua sampai ungu sering menutupi
inti yang berwarna agak cerah. Butir-butir tersebut mengandung heparin, histamin, asam hialuron, kondroitin sulfat, serotonin dan beberapa faktor
kemotaktik Dellmann dan Brown 1987. Basofil secara histologi mirip dengan sel mast serta memiliki reseptor terhadap Immunoglobulin E yang diproduksi
dalam reaksi alergi Swenson 1984. Basofil memiliki fungsi utama dalam membangun reaksi hipersensitif dan sekresi mediator yang bersifat vasoaktif
Dellmann dan Brown 1987
Gambar 10. Basofil tengah, monosit bawah kanan dan dua neutrofil atas dan bawah kiri dalam darah anjing, menggunakan pewarnaan giemsa
10, pembesaran 100x10. Anonim
a
2006
Agranulosit Limfosit
Sel limfosit memiliki dua bentuk, yaitu limfosit besar yang merupakan bentuk belum dewasa, berdiameter 12-15
μm, memiliki lebih banyak sitoplasma, nukleus lebih besar dan sedikit pucat dibandingkan limfosit kecil. Sementara
limfosit kecil merupakan bentuk dewasa berdiameter 6-9 μm, nukleus besar dan
kuat mengambil zat warna, dikelilingi sedikit sitoplasma berwarna biru pucat. Lazimnya inti memiliki sedikit lekuk pada satu sisi Dellmann dan Brown 1987.
Limfosit memainkan peranan penting dalam sistem pertahanan tubuh dengan menghasilkan antibodi Swenson 1984. Pada umumnya limfosit memasuki aliran
darah melalui limfe lebih dari satu kali atau disebut juga resirkulasi Ganong
1995. Masa hidup limfosit berbeda tergantung kebutuhan tubuh mulai dari beberapa hari sampai bertahun-tahun Kelly 1984.
Gambar 11. Limfosit pada anjing sehat, menggunakan pewarnaan giemsa 10, pembesaran 100x10. Anonim
2004.
Monosit
Monosit adalah leukosit besar berdiameter 15-20 μm. Sitoplasma lebih
banyak daripada sitoplasma sel limfosit. Nukleus seperti ginjal atau mirip tapal kuda. Monosit darah tidak pernah mencapai dewasa penuh sampai bermigrasi ke
dalam jaringan menjadi makrofag tetap pada sinusoid hati, sumsum tulang, alveoli paru-paru dan jaringan limfoid Dellmann dan Brown 1987.
Fungsi sel monosit adalah mengawasi daerah infeksi dan memfagositosis bakteri, benda asing dan sel-sel mati. Selain itu, monosit mengikuti neutrofil
masuk ke daerah infeksi membentuk garis pertahanan kedua yang secara kuantitatif lebih penting Ganong 1995. Makrofag atau monosit sering memakan
partikel yang sama atau lebih besar dari ukurannya sendiri. Saat benda asing terlalu besar untuk dicerna, beberapa makrofag bergabung menjadi satu yang
dikenal sebagai phagocytic giant cell sampai cukup besar untuk melakukan tugasnya Martini et ell 1992. Monosit penting dalam immunologi, sebab kontak
antara permukaan limfosit dan monosit dapat menimbulkan respon immunologis yang maksimal Dellmann dan Brown 1987.
Bab III BAHAN DAN METODE