2. Jarak pandang
Gambar 4.34. Perhitungan jarak pandang dengan screen proyector Sumber : Peneliti, 2013
Sesuai dengan gambar di atas, perhitungan jarak pandang ideal sebagai berikut:
Sin ϴ
= ab Sin 30°
= 110 b 0.5b = 110
b = 1100.5 b = 220 cm
Cos ϴ = cb
Cos 30° = c220 c = 0.86 x 220
c = 189.2 cm
Hasil perhitungan dan: Lebar screen proyector a = 110 cm
Jarak mata dengan proyektor bagian atas b = 220 cm Jarak mata dengan proyektor bagian bawah c = 189.2 cm
Tinggi screen proyektor dari lantai saat menyalad = 115 cm Tinggi mata duduk e = 74.73 cm
Jarak screen dari lantai f = 50 cm Sudut ideal
ϴ = 30° Tabel 4.22. Hasil perhitungan jarak pandang ideal
No Bagian
Dimensi cm
1. a
110 2.
b 220
3. c
189.2 4.
d 115
5. e
74.73 6.
f 50
7.
30° Sumber : Hasil Penelitian, 2013
Data – data pengukuran yang telah didapatkan di lapangan sebagai berikut:
Lebar screen proyektor a = 110 cm Jarak mata dengan screen proyektor bagian bawah c = 250 cm
Tinggi screen proyektor dari lantai saat menyalad = 115 cm Tinggi mata duduk e
= 74.73 cm Jarak screen dari lantai f = 50 cm
Data – data yang harus dicari adalah: Jarak mata dengan screen proyektor bagian atas b
Sudut mata ϴ
Maka perhitungannya sebagai berikut: mencari nilai b, dengan rumus phytagoras
b
2
= a
2
+ c
2
b
2
= 110
2
+ 250
2
b
2
= 12100 + 62500 b =
√74600 b = 273.13 cm
mencari besarnya sudut mata ketika memandang ke depan ϴ
sin ϴ = ab
sin ϴ = 110273.13
sin ϴ = 0.4027
ϴ = 0.4027 sin ϴ = 0.4027. sin
-1
ϴ = 23.75
Data hasil pengukuran di lapangan yang berhubungan dengan jarak pandang dengan screen proyektor akan dibandingkan dengan data perhitungan
sesuai dengan standar pengguna yang terdapat pada tabel 4.22. Data perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.23. Hasil perbandingan jarak pandang ideal screen proyektor dengan data pengukuran di lapangan
No Bagian
Lapangan cm Standard cm
Ket
1. a
110 110
layak 2.
b 273.13
≥ 220 layak
3. c
250 ≥189.2
layak 4.
d 117
≥ 115 layak
5. e
74.73 74.73
layak 6.
f 50
50 layak
7.
23.75° ≤ 30°
layak Sumber : Hasil Penelitian, 2013
4.2.5. Sirkulasi