1
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyaksikan pertunjukan wayang, terutama pagelaran wayang kulit. Wayang kulit adalah seni pertunjukan
tradisional Indonesia, terutama yang berkembang di Jawa. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh
wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan oleh sekelompok niyaga
dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di depan kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di
belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak blencong, sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang
yang jatuh ke kelir. Secara umum wayang mengambil cerita dari kitab Mahabharata dan
Ramayana. Isi kitab Mahabharata menceritakan secara singkat konflik para Pandawa dengan saudara sepupu mereka Korawa mengenai sengketa hak
pemerintahan tanah negara Astinapura, puncaknya adalah terjadinya perang Bharatayudha di medan Kurusetra. Isi kitab Ramayana adalah cerita perjalanan
Rama Wijaya dan Dwi Shinta yang diculik oleh Rahwana lihat Radhakrishnan, 2010. Dari segi bobot isi cerita, ajaran-ajaran kebajikan yang tertuang pada kedua
kitab itu senantiasa relevan sebagai pedoman hidup sampai saat ini.
2
Dari pengalaman dan referensi yang didapatkan penulis, penulis lebih memilih cerita Ramayana dalam tema proyek studi ini. Karena, bagi masyarakat
Indonesia khususnya Jawa, cerita Ramayana memang tidak terdengar asing. Cerita Ramayana dalam kisahnya terdapat nilai-nilai kasih sayang, kepahlawanan dan
kesetiaan, sehingga banyak orang suka pada cerita tersebut. Cerita Ramayana dalam perwujudanya di dunia seni memang sangat
banyak sekali, contohnya terlihat pada bentuk tokoh-tokoh wayang dalam kesenian pewayangan di Jawa. Cerita ini juga seringkali ditampilkan dalam
berbagai kesenian sendratari, drama, dan pementasan kesenian lainnya. Karena merupakan suatu bagian dari adat, suatu sistem nilai budaya yang biasanya dianut
oleh suatu persentase yang besar dari warga suatu masyarakat Koentjaraningrat, 1994: 6. Maka dari itu cerita Ramayana merupakan kekayaan seni budaya
Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan secara menyeluruh. Dalam mengembangkan potensi kesenianya khususnya di dunia seni rupa,
dari cerita Ramayana tersebut penulis ingin memvisualisasikan fragmen yang penulis pilih menjadi karya lukis kaca hias dalam proyek studi ini.
1.2. Alasan Pemilihan Karya Lukis Kaca Hias