Teknik Observasi Teknik Wawancara

fakta yang diperoleh melalui : teknik observasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi.

3.3.1 Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang nampak pada obyek-obyek atau sasaran penelitian Rachman 1993:71. Jadi observasi adalah teknik yang digunakan untuk mendapat informasi serta data yang tidak mungkin diperoleh melalui wawancara. Peneliti mengamati secara langsung dan pencatatan secara sistematis. Di samping itu peneliti menggunakan kamera foto untuk mendokumentasikan sebagai bukti otentik terhadap pertunjukan kesenian Kuntulan antara lain gerak tari, tata rias, tata busana yang dikenakan, adegan cerita serta pengamatan iringan dengan mengunakan alat perekam. Penulis mengamati secara cermat pertunjukan Kuntulan dan melakukan beberapa kali pengamatan, dengan melihat semua yang terjadi sebelum pertunjukan, selama pertunjukan, dan sesudah pertunjukan. Dengan demikian tetap terjaga keabsahan data yang diperoleh secara lengkap. Adapun penulis observasi sehubungan dengan metode observasi adalah pengamatan bentuk pertunjukan kesenian Kuntulan Desa Semedo Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Tegal dengan jadwal sebagai berikut : Waktu Pelaksanaan Observasi No Penelitian Agustus12 Oktober12 Nopember12 Desember12 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Observasi 2 Pengamatan Gerak Tari 3 Pengamatan Tata rias dan Tata busana 4 Pengamatan Stuktur Pertunjukan 5 Pengamatan Iringan 6 Pengamatan Ulang Dan Pemantapan

3.3.2 Teknik Wawancara

Teknik wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi langsung dengan cara mengajukan pertanyaan kepada informasi Rachman 1993:75. Teknik wawancara yang digunakan adalah bentuk yeknik wawancara terarah dan wawancara tidah terarah. Wawancara tidak terarah merupakan wawancara yang bersifat bebas dan memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada informan untuk memberi keterangan yang dilakukannya. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tidak terduga dan tidak diketahui jika menggunakan wawancara terarah. Tahap berikutnya menggunakan wawancara terarah dengan tujuan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian dan melengkapi data-data yang belum didapat dalam wawancara tidak terarah Koentjaraningrat 1986:138-139. Dalam pengumpulan data, dengan metode wawancara penulis mencari informasi kepada informan-informan antara lain kepada Desa Semedo, perangkat Desa Semedo, ketua kesenian Kuntulan, pemain kesenian kuntulan yang terdiri dari pemain musik dan penari Kuntulan. Penulis mengambil informasi tersebut dengan alasan mereka menguasai dan memahami tentang kesenian Kuntulan di Desa Semedo. Adapun materi yang dijadikan bahan wawancara adalah sebagai berikut: a Sosial Budaya, kebiasaan penduduk dan adat istiadat Desa Semedo penulis mewawancarai kepala Desa Bapak Tarno. b Asal mula kesenian Kuntulan di Desa Semedo Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Tegal, penulis mewawancarai mantan kasi kebudayaan Diknas c Bentuk pertunjukan kesenian Kuntulan di Desa Semedo, Dengan teknik wawancara ini diharapkan peneliti dapat menghasilkan data yang sebanyak-banyaknya tentang latar belakang kesenian, lingkungan, serta pandangan masyarakat Desa Semedo Kecamatan Kedung Banteng Kabupaten Tegal, terutama yang pernah berkecimpung dalam perkembangan kesenian Kuntulan. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan wawancara terhadap pelaku kesenian itu sendiri serta masyarakat pendukung kesenian kuntulan.

3.3.3 Teknik Dokumentasi