Tinjauan Umum Tentang Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang

8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Tentang Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang merupakan bentuk pengintegrasian dari instansi Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah dan Usaha mikro Kecil dan Menengah, dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 7 tahun 2001 dengan nama Dinas Pelayanan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 6 tahun 2008 tanggal 7 Juni tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas Propinsi Jawa Tengah maka berubah menjadi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Penggeseran kewenangan ini adalah sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan otonomi daerah yang mengharuskan adanya penyerahan urusan dibidang pelayanan koperasi dan usaha kecil menengah yang dahulunya ditangani oleh pemerintah pusat di bawah Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah menjadi urusan daerah. Dengan adanya perubahan terhadap sistem pemerintahan ke arah desentralisasi dan dekonstrasi maka bentuk pertanggungjawaban dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah Gubernur Jawa Tengah melalui Sekertaris Daerah. 9 9 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Semarang mempunyai fungsi sebagai berikut : 1 pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang koperasi dan usaha kecil mikro dan menengah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Walikota. 2 penyusunan rencana dan program, pelaksanaan fasilitas, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. 3 pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis data, informasi, promosi dan kehumasan di bidang koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. 4 pelaksanaan perumusan penetapan kebijakan pembangunan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. 5 pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan pelayanan koperasi sekunder dan primer lintas Kabupaten kota di bidang koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. 6 pelaksaaan pemberian dukungan kerjasama antar koperasi. 7 pelaksanaan perumusan pemberian dan pencabutan badan hukum koperasi. 8 pelaksanaan pengawasan dan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit usaha lain. 9 pelaksanaan pembentukan dan pengembangan jaringan ekonomi dan usaha mikro kecil dan menengah. 10 pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, hukum, kelembagaan koperasi, organisasi dan tata laksana, umum dan perlengkapan. 10

2.2 Pengertian Koperasi