Pembuatan Prototipe Ditcher Drainase Lengan Ayun DILA Pembuatan Prototipe Pengeruk Tanah pada DILA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Prototipe Ditcher Drainase Lengan Ayun DILA

Pembuatan prototipe ditcher lengan ayun diawali dengan pembuatan gambar teknik dengan menggunakan bantuan komputer CAD. Pembuatan gambar kerja ini berguna untuk melihat secara simulasi prototipe yang akan dibuat. Dengan adanya gambar kerja dapat dilihat hal-hal yang tidak sesuai dengan perancangan dan model simulasi dapat dimodifikasi dengan cepat. Gambar kerja yang sudah pasti menjadi pedoman pada saat pembuatan prototipe alat. Sebelum membuat prototipe secara langsung, terlebih dahulu dibuat model dengan skala 1 : 2 Gambar 51. Gambar 51. Model ditcher lengan ayun. Model dibuat untuk mendapatkan gambaran nyata ditcher lengan ayun. Pembuatan model berguna untuk mensimulasikan kesulitan-kesulitan pada pembuatan langsung prototipe alat. Model dibuat dari bahan kayu, seng, pipa PVC, paku, dan lem. Pembuatan model dilanjutkan dengan pembuatan prototipe. Rangka utama adalah bagian yang pertama kali dibuat. Rangka ditcher dibuat dari bahan siku 100 mm x 100 mm dengan ketebalan 8 mm yang dipertemukan kedua sisinya kemudian dilas sehingga menjadi bentuk besi hollow. Las yang digunakan adalah las listrik dengan diameter elektroda 3.2 mm. Bahan untuk pembuatan prototipe ditunjukkan oleh Gambar 52. Gambar 52. Bahan-bahan pembuatan ditcher drainase lengan ayun.

B. Pembuatan Prototipe Pengeruk Tanah pada DILA

1. Rangka Mekanisme Bahan rangka mekanisme dipilih besi siku dengan maksud kuat menahan momen pada sambungan yang terjadi akibat tahanan gelinding roda, gesekan tanah pada pengeruk, serta mudahnya bahan didapat di pasaran. Untuk menyesuaikan panjang bos engsel lengan ayun, maka pada rangka penguat ditambahkan bebrapa plat tambahan Gambar 53. Gambar 53. Rangka mekanisme. Rangka mekanisme depan dilubangi dengan diameter 12 mm pada sisinya untuk memasangkan pillow block. Rangka mekanisme bagian belakang dilubangi dengan diameter 12 mm untuk memasangkan flange. Alat yang digunakan adalah bor duduk. Rangka mekanisme dipasang dan dilas pada rangka utama seperti tampak pada Gambar 54. a b Gambar 54. Penyambungan rangka mekanisme pada rangka utama a. depan b. belakang. 2. Poros Mekanisme Poros mekanisme dipotong sesuai dengan ukuran yang telah direncanakan dengan menggunakan gerinda potong. Pembuatan poros mekanisme tidak terlalu sulit. Poros bertingkat yang digunakan berdiameter 32 mm sepanjang 100 mm, kemudian dibubut dengan diameter 25 mm sepanjang 50 m. Pemasangan poros ke poros sedalam 45 mm dengan maksud 5 mm untuk pengelasan Gambar 55. Gambar 55. Poros mekanisme. 3. Lengan Ayun Depan Lengan ayun dibuat dari besi kanal UNP. Lengan ayun dipotong sesuai ukuran yang telah direncanakan seperti tampak pada Gambar 56. Gambar 56. Potongan lengan ayun depan. Masing-masing lengan ayun dipasangkan dengan bos untuk engsel mekanisme. Bos yang digunakan adalah poros berlubang dengan diameter luar 33 mm dengan ketebalan 9 mm. Agar dapat dipasang dengan baut M- 16 maka bos dibubut. Bos dalam pada lengan ayun depan bawah dibubut lagi agar dapat dipasang baut berdiameter 18 mm. Masing-masing bos yang digunakan dilubangi dengan bor duduk untuk lubang pelumas . Penyambungan pertama pada poros mekanisme adalah lengan ayun depan. Hal yang sangat diperhatikan pada saat penyambungan adalah posisi bos untuk engsel sejajar dengan kemiringan poros Gambar 57. Gambar 57. Pemasangan lengan ayun depan pada poros mekanisme. Lengan ayun depan bawah dipasangkan dengan bos pada posisi yang sama dengan posisi lengan ayun atas Gambar 58. Gambar 58. Pemasangan engsel pada lengan ayun depan. 4. Pengeruk Plat besi untuk pengeruk dilengkungkan terlebih dahulu dengan jari-jari 448 mm dengan cara dipanaskan kemudian dipukul dari bagian depan di atas landasan yang bertingkat. Jari pengeruk dibuat dari plat besi setebal 1 cm yang dibentuk dengan menggunakan las potong. Pembuatan jari pengeruk ini dilakukan langsung dipasaran untuk mempermudah pekerjaan. Bagian belakang dipasang penguat dari siku 30 mm x 30 mm seperti tampak pada Gambar 59.a. Dudukan belakang dibuat dari besi siku 7 cm x 7 cm setebal 5 mm. Sisi-sisinya dipotong sehingga terbentuk besi kanal UNP selebar 10 cm. Dudukan ini dilubangi dengan diameter 16 mm untuk engsel lengan ayun belakang Gambar 59.b. Pada dasarnya dudukan ini bersifat sebagai salah satu dari sistem empat batang penghubung belakang. a b Gambar 59. a pengeruk dengan jari dan siku penguat, dan b pengeruk dengan jari, siku penguat dan dudukan belakang. 5. Lengan Ayun Belakang Lengan ayun belakang terdiri dari dua bagian potongan, hal ini dimaksudkan agar prototipe alat tidak berukuran terlalu besar dan memiliki nilai estetika yang baik. Bagian potongan pertama posisinya miring terhadap arah maju alat, sedangkan posisi bagian potongan ke dua sejajar dengan rangka utama depan. Sambungan kedua bagian potongan diperkuat dengan menambahkan besi behel berdiameter 10 mm. Bagian potongan kedua dipotong sehingga bentuknya menjadi lebih ramping kemudian diperkuat dengan siku 30 mm x 30 mm. Pemasangan lengan ayun belakang tergantung pada posisi lengan ayun depan yang telah dilas ke poros. Pemasangannya berdasarkan perbedaan sudut posisi lengan ayun depan dan belakang Gambar 60. Gambar 60. Lengan ayun belakang. 6. Roda Mekanisme Pemotongan pipa dilakukan di pasaran kemudian dihaluskan dengan mesin bubut sehingga memiliki lebar 170 mm. Pembuatan tutup roda selebar 40 mm dengan cara melengkungkan besi behel dengan diameter yang berbeda-beda kemudian dilas dan dihaluskan dengan gerinda tangan. Velg roda dipotong dipasaran kemudian dibubut sehingga memiliki diameter 312 mm. Velg dilubangi untuk dudukan bos dengan cara dibubut Gambar 61. Gambar 61. Roda penggerak mekanisme. 7. Pemegang Roda Besi kanal dilubangi dengan las potong untuk menyambungkan poros roda. Sedangkan untuk engsel lengan ayun depan dibor dengan bor tangan. Penyambungan poros roda ke besi kanal pada posisi poros bersudut 76 o . Kemudian diperkuat dengan menambahkan plat besi pada sisi depan, belakang dan atas poros. Ujung poros dibubut kemudian dibentuk ulir sepanjang 30 mm Gambar 62. Gambar 62. Pemegang roda. 8. Standar Mekanisme Standar mekanisme dibuat dari besi siku yang kemudian dipanaskan dan diubah sudutnya dengan cara diragum salah satu sisinya kemudian dipukul sisi yang lainnya. Standar dilas dengan kuat pada rangka mekanisme karena menahan momen yang besar dari lengan ayun depan. Untuk memperkuatnya lagi, ditambahkan siku penguat dari besi plat. Pembuatan standar mekanisme tidak terlalu sulit Gambar 63. Gambar 63. Standar mekanisme pada rangka mekanisme.

C. Uji Fungsional Pengeruk Tanah pada DILA