PEMBENIHAN IKAN HIAS AIR TAWAR

5 5. Dokumentasi rancangan produk Dokumentasi rancangan produk dilakukan untuk membuat arsip produk sehingga memudahkan proses produksi massal nantinya. Tahapan ini merangkum seluruh hasil perancangan. Dokumentasi rancangan produk terdiri dari: - Gambar semua komponen produk lengkap dengan bentuk geometrinya, dimensi, kekasarankehalusan permukaan dan material - Gambar susunan - Spesifikasi yang memuat keterangan-keterangan yang tidak terdapat pada gambar dan - Daftar kebutuhan bahan

B. PEMBENIHAN IKAN HIAS AIR TAWAR

Ikan hias merupakan ikan eksotik yang memiliki bentuk tubuh yang indah. Sedikitnya ada 176 jenis ikan hias yang dibudidayakan di Indonesia. Hampir 90 ikan hias tersebut adalah ikan tropis yang merupakan ikan asli Indonesia ataupun ikan introduksi Lesmana dan Dermawan, 2001. Fasilitas dan tata cara pembenihan ikan hias sebaiknya dilakukan bersesuaian dengan karakteristik sifat ikan yang dipijahkan Daelami, 2001. Hampir setiap jenis ikan hias memiliki karakteristik sifat yang berbeda satu sama lainnya. Beberapa spesies ikan hias tertentu memerlukan kualitas air yang berbeda dengan kualitas air yang umum dibutuhkan untuk memijahkan ikan hias lainnya. Beberapa jenis ikan hias memerlukan tempat yang gelap untuk memijah, sebaliknya, ada juga beberapa jenis ikan hias lainnya yang memerlukan pencahayaan untuk memijah. Ketidakcocokan fasilitas dan tata cara pembenihan sering menjadi faktor utama penyebab kegagalan proses pemijahan. Ciri, sifat dan pola perkembangbiakan ikan hias menentukan fasilitas dan tata cara yang diperlukan. Daelami 2001 mengelompokkan ikan hias air tawar berdasarkan pola perkembangbiakannya ke dalam dua kelompok, yaitu ikan hias bertelur dan ikan hias beranak. Ikan hias beranak umumnya berasal dari famili Poecillidae. Beberapa jenis ikan hias air tawar beranak adalah Guppy, Velifera, Platy dan Black Molly. Pada kelompok ini, telur yang telah dibuahi berkembang di dalam tubuh induknya dan 6 kemudian keluar sebagai anakan ikan. Pemijahan ikan hias kelompok ini biasa dilakukan secara massal dengan perbandingan jantan betina 1:4-6. Anakan hasil pemijahan harus mendapat perlindungan karena umumnya induk khususnya induk betina bersifat kanibal. Oleh karena itu, wadah pemijahan biasanya dilengkapi jaring pemisah induk dan anakan atau tanaman air sebagai tempat berlindung anakan. Cust dan Coc 1983 dalam Daelami 2001 mengelompokkan jenis ikan bertelur ke dalam lima kelompok, yaitu ikan yang menguburkan telur, ikan yang menghamburkan telur, ikan yang membangun sarang, ikan yang menggantungkan telur dan ikan yang meletakkan telur. Kelompok ikan yang mengubur telur meletakkan telur dalam lubang yang digali induk sesaat setelah memijah kemudian menutupnya dengan lumpur. Beberapa jenis ikan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Black Ghost. Ramiresi, Badis-badis dan Krisbensis. Pada saat dipijahkan, wadah pemijahan harus dilengkapi media yang dapat digunakan oleh ikan untuk menyembunyikan telurnya, seperti akar pakis, potongan pipa, ataupun pot kecil yang dimiringkan. Kelompok ikan yang menghamburkan telur memiliki telur yang bersifat adhesif maupun semi-adhesif sehingga telurnya mudah menempel pada tanaman ataupun benda-benda di dasar wadah pemijahan. Oleh karena itu, wadah pemijahan biasanya dilengkapi kerikil, tanaman air, ataupun rafia ijuk untuk tempat menempelnya telur. Telur-telur tersebut sangat sensitif terhadap guncangan dan perubahan kualitas air. Oleh karena itu, pada saat penetasan, telur sebaiknya tidak dipindahkan ataupun dialiri air yang berbeda kualitasnya dengan air pada media pemijahan. Ikan yang termasuk ke dalam kelompok ini diantaranya Sumatera Barb, Tiger Barb, Red Barb, Rosy Barb, Zebra Danio dan Stripped Danio. Kelompok ikan yang membuat sarang meletakkan telur yang telah dibuahi di dalam sarang. Setelah memijah, telur-telur yang berserakan diambil dan diletakkan oleh induk ke dalam sarang. Bahan penyusun sarang dapat terbuat dari buih ataupun akar, rumput dan ranting tanaman yang diletakkan di bawah permukaan air. Oleh karena itu, pada wadah pemijahan jenis ikan yang sarangnya tidak terbuat dari buih perlu diletakkan bahan-bahan penyusun sarang, seperti akar, pakis, rafia, ranting, 7 ataupun potongan rumput. Beberapa jenis ikan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Cupang, Thick Lipped Gouramy, Sepat dan Dwarf Gouramy. Kelompok ikan yang menggantungkan telur memerlukan tanaman air terapung atau benda-benda terapung lainnya untuk menggantungkan telur setelah pemijahan. Ikan yang termasuk ke dalam kelompok ini antara lain Aphyosemion gardneri. Kelompok ikan yang meletakkan telur menyusun telur secara teratur dan bergerombol pada sebuah benda. Sebagai tempat menempelkan telur, wadah pemijahan biasanya dilengkapi benda berbentuk bidang datar, seperti pipa, lempengan batu, potongan keramik, ataupun lembaran daun.

C. SISTEM RESIRKULASI AKUAKULTUR SRA