Gambaran Lanjut Usia Yang Tinggal di Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai

H
HA
ASSIILL PPEEN
NEELLIITTIIA
AN
N

GAMBARAN LANJUT USIA YANG TINGGAL DI PANTI
UPTD ABDI DHARMA ASIH BINJAI
Rahayu Lubis1, Hiswani2, dan Rasmaliah3
1, 2, dan 3

Staf Pengajar Departemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
The number of elderly has increased rapidly, include in Indonesia. In order to
increase their prosperity government built the werdha house. This study was
conduct with crossectional desain study to know elderly profile who stay in The
House of UPTD Abdi Dharma Asih Binjai. The population is all of elderly who life
in the house, namely 160 people. The sample is elderly age more 60 years old and

has been living in the house for 1 year, they are 50 people. In sociodemography
characteristic found, age group the biggest is 70-79 years old is 46%, man 52%,
Javanese 56%, the Moslem 98%, have got married 56%, came from Medan 24%,
and not get formal school 48%. Anthropometric weight average is 52 kg, high
average is 154 cm. The most disease at elderly is rheumatic 18 people (36%) and
dermatosis 15 people (30%).
Key words: Elderly
PENDAHULUAN
Salah satu ciri kependudukan di dunia
pada abad 21 adalah terjadinya proses
penuaan struktur penduduk. Pada tahun 1950
jumlah lanjut usia di dunia sebanyak 205 juta
jiwa, tahun 2000 telah meningkat menjadi
606 juta jiwa.(United Nation, 2002)
Peningkatan jumlah lanjut usia terjadi
baik di negara maju maupun berkembang.
Indonesia cukup signifikan dalam percepatan
pertambahan lanjut usia di dunia. Pada tahun
1971 jumlah lanjut usia sebanyak 5,3 juta
(4,48% dari jumlah penduduk). Tahun 1990

meningkat 2 kali lipat menjadi 12,7 juta
(6,56% dari jumlah total penduduk).
Peningkatan jumlah lanjut usia jauh
lebih
besar
dibandingkan
dengan
peningkatan jumlah balita. Post-war baby
boom di Indonesia yang terjadi pada dekade
1960–1970-an
diperkirakan
akan
mengakibatkan aged-population boom pada
dua dekade permulaan di abad 21. Generasi
yang lahir tahun 1960–1970-an, pada tahun
1990-an sedang memasuki kehidupan
keluarga dan pada tahun 2010–2020-an akan

memasuki tahap lanjut usia. Diperkirakan
tahun 2020 jumlah lanjut usia akan

meningkat menjadi 28,8 juta jiwa, sedangkan
jumlah
balita
diperkirakan
menurun
(Abikusno N, 2002).
Dibandingkan dengan sejumlah negara
seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura,
dan Hongkong, jumlah penduduk lanjut usia
tahun 2000 sebanyak 14,4 juta jiwa (7% dari
total penduduk), ini jauh lebih besar dari di
Korea Selatan yang hanya 3,8 juta jiwa (8%
dari total penduduknya). Di Singapura ini
lebih dari tiga kali jumlah lanjut usianya
yaitu 4,2 juta jiwa (7% dari total
penduduknya) (Depsos RI, 2003).
Tahun 2000 provinsi yang telah
memasuki struktur penduduk tua yaitu D.I.
Yogyakarta ada 12,48%, Jawa Timur 9,36%,
Jawa Tengah 9,26%, Bali 8,77%, Sumatera

Barat 8%, Sulawesi Utara 64%, dan Jawa
Barat 7,09%.
Proses penuaan penduduk mempunyai
dampak luas dan persoalan yang muncul
karena
kebutuhan
atas
pelayanan,
kesempatan, dan fasilitas bagi lanjut usia
akan bertambah. Pemerintah dan masyarakat

109
Universitas Sumatera Utara

telah berupaya melaksanakan kebijakan dan
program untuk kesejahteraan lanjut usia
dengan mendirikan panti-panti werdha.
Di Provinsi Sumatera utara tahun
2000 jumlah lanjut usia ada 635,9 ribu jiwa
atau 5,75% dari total penduduk 11.506,8 ribu

jiwa. Panti Werdha Kota Binjai merupakan
panti lanjut usia yang terbesar di Sumatera
Utara.(Depsos RI, 2003).
Makin meningkatnya usia harapan
hidup dan menurunnya angka kelahiran serta
penanggulangan penyakit degeneratif yang
makin baik sehingga diperkirakan tahun
2010 proporsi lanjut usia akan lebih banyak
dari pada proporsi balita. Tinggal di panti
merupakan pilihan bagi lanjut usia dengan
berbagai alasan. Keberadaan panti jompo
untuk lanjut usia sangat dibutuhkan dalam
upaya menampung lanjut usia yang miskin
dan terlantar. Dari data di atas perlu
dilakukan penelitian tentang Gambaran
Orang Lanjut Usia yang tinggal di panti
UPTD Abdi Dharma Asih Binjai.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran orang
lanjut usia yang tinggal di panti UPTD Abdi

Dharma Asih Binjai.
Manfaat Penelitian
Sebagai bahan informasi bagi Dinas
Sosial dan Dinas Kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan bagi lanjut usia
yang tinggal di panti.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu deskriptif
dengan pendekatan cross sectional.
Pelaksanaan penelitian dilakukan di
Panti UPTD Abdi Dharma Asih Binjai
karena merupakan panti yang terbesar di
Sumatera Utara.
Populasi adalah seluruh lanjut usia
yang tinggal di Panti Werdha Kebun Lada,
Kota Binjai berjumlah 160 orang.
Karena
keterbatasan,
sampel
penelitian orang lanjut usia diambil secara

purposive dengan kriteria yang berumur di
atas 60 tahun dan telah tinggal di Panti
Werdha Kebun Lada, Kota Binjai lebih dari 1
tahun, berjumlah 50 orang.
Data diambil melalui wawancara dan
observasi menggunakan kuesioner.

110

Data yang dikumpulkan diolah dengan
menggunakan komputer dan disajikan dalam
tabel distribusi frekuensi.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Gambaran Umum UPTD Abdi Dharma
Asih Binjai
UPTD
Abdi
Dharma
Asih

merupakan panti lanjut usia yang terbesar di
Sumatera Utara karena dapat menampung
lebih dari 100 orang dan berada di bawah
pengawasan Departemen Sosial Provinsi
Sumatera Utara. Panti ini dibangun tahun
1979/1980.
Lokasi panti sangat strategis adalah
sebelah Utara dengan desa Cengkeh Turi,
Selatan dengan Desa Payaroba, sebelah Barat
dengan Desa Sendang Rejo, dan sebelah
Timur dengan desa Cengkeh Turi. Luas
wilayah panti ada sekitar 51.990 m2.
Fasilitas yang dipunyai hampir
lengkap, yaitu ada 17 buah wisma tempat
para lanjut usia tinggal dan tiap wisma dapat
dihuni sampai 10 orang. Di sekitarnya juga
terdapat tempat beribadah, rumah dinas
pegawai dan pimpinan panti, kantor, dapur
umum untuk memasak makanan lanjut usia
kemudian makanan tersebut diambil oleh

penghuni tiap wisma dengan memakai
rantang masing-masing, aula, dan lain-lain.
Jalan menuju panti sudah diaspal,
penerangan dengan listrik, menggunakan air
bersih untuk kebutuhan sehari-hari, dan
sekeliling kompleks dipagar besi.
Panti ini dipimpin oleh seorang
pimpinan, seorang wakil, dan dibantu
beberapa orang stafnya, juga pegawai yang
bertugas mengawasi lanjut usia dalam
aktivitasnya sehari-hari. Beberapa lanjut usia
ada yang berpasangan suami istri oleh karena
itu dalam satu wisma bercampur antara lakilaki dan perempuan.
Hasil Penelitian Karakteristik
Sosiodemografi
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa
karakteristik sosiodemografi berdasarkan
umur lanjut usia yang terbesar adalah
golongan 70–79 tahun (46%) dan terkecil
golongan lebih dari 80 tahun (20%). Hal ini

sesuai dengan penelitian Aisyah tahun 2001
di panti werdha Tapanuli Selatan yaitu
golongan elderly. Berdasarkan jenis kelamin

Gambaran Lanjut Usia yang Tinggal di UPTD (109–112)
Rahayu Lubis, Hiswani, dan Rasmaliah
Universitas Sumatera Utara

hampir sama yaitu laki-laki 26 orang (52%)
dan perempuan 24 (48%). Suku Jawa yang
terbanyak sebagai penghuni panti yaitu 28
orang (56%) sedangkan yang terkecil suku
Banjar (2%) dan yang beragama Islam yaitu
49 orang (98%).
Menurut status perkawinan terbesar
adalah menikah yaitu 28 orang (56%) dan
tinggal bersama pasangannya di wisma

tersebut sedangkan yang berstatus duda ada 8
orang (16%). Menurut asal daerah terbesar

dari Kota Medan ada 12 orang (24%) dan
terkecil dari Aceh ada 1 orang (2%) karena
rumahnya di Aceh terbakar dalam peristiwa
kerusuhan Aceh merdeka. Menurut tingkat
pendidikan penghuni panti terbesar adalah
tidak sekolah 24 orang (48%) dan terkecil
pendidikan SLTA sebesar 3 orang (6%).

Tabel 1. Karakteristik sosiodemografi lanjut usia di UPTD Abdi Dharma Asih Binjai
No.
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Karakteristik Sosiodemografi
Umur: 1. 60 – 69 tahun
2. 70 – 79 tahun
3. ≥ 80 tahun
Jumlah
Jenis kelamin: 1. Laki – laki
2. Perempuan
Jumlah
Suku Bangsa: 1. Jawa
2. Mandailing
3. Batak
4. Padang
5. Banten
6. Sunda
7. Melayu
8. India
9. Banjar
Jumlah
Agama: 1. Islam
2. Kristen
Jumlah
Status perkawinan: 1. Menikah
2. Janda
3. Duda
Jumlah
Asal Daerah: 1. Medan
2. Binjai
3. Jawa
4. Langkat
5. Asahan
6. Tapanuli
7. Kalimantan
8. Aceh
Jumlah
Pendidikan: 1. Tidak Sekolah (TS)
2. SD
3. SLTP
4. SLTA
Jumlah

Frekuensi
17
23
10
50
26
24
50
28
5
4
3
3
2
2
2
1
50
49
1
50
28
14
8
50
12
9
7
6
5
5
2
1
50
24
19
4
3
50

Persentase
34 %
46 %
20 %
100 %
52 %
48 %
100 %
56 %
10 %
8%
6%
6%
4%
4%
4%
2%
100 %
98 %
2%
100 %
56 %
28 %
16 %
100 %
24 %
18 %
14 %
12 %
10 %
10 %
4%
2%
100 %
48 %
38 %
8%
6%
100 %

Tabel 2. Pengukuran antropometri lanjut usia di UPTD Abdi Dharma Asih Binjai
Terendah
Tertinggi
Rata-rata

Berat Badan (BB)
40 kg
76 kg
52 kg

Gambaran Lanjut Usia yang Tinggal di UPTD (109–112)
Rahayu Lubis, Hiswani, dan Rasmaliah

Tinggi Badan (TB)
135 cm
175 cm
154 cm

111
Universitas Sumatera Utara

Tabel 3. Jenis penyakit lanjut usia di UPTD Abdi Dharma Asih Binjai
Jenis Penyakit
Reumatik
Penyakit kulit
Anemia
Lain-lain (stroke,malaria, batuk pilek, Diare)
Jumlah

Jumlah
18
15
10
7
50

Dari Tabel 2 di atas berat badan ratarata lanjut usia di UPTD Abdi Dharma Asih
Binjai adalah 52 kg dan tinggi badan ratarata adalah 154 cm. Hal ini agak berbeda
dengan penelitian Aisyah tahun 2001 di panti
Werdha Tapanuli Selatan yaitu berat badan
rata-rata 45 kg dan tinggi badan rata-rata
hampir sama yaitu 153 cm.
Dari Tabel 3 di atas dapat kita
ketahui jenis penyakit yang banyak diderita
lanjut usia adalah reumatik sebesar 18 orang
(36%), hal ini mungkin disebabkan
kurangnya konsumsi zat gizi sewaktu berusia
muda seperti kalsium, vitamin D, dll. Urutan
kedua adalah penyakit kulit sebanyak 15
orang (30%), ini mungkin disebabkan
kurangnya hygiene perorangan lanjut usia,
penyakit ini tidaklah berbahaya tapi
menimbulkan gangguan seperti gatal-gatal
dan warna kulit yang kehitaman bekas
garukan sehingga menimbulkan gangguan
estetika bila dilihat langsung. Sedangkan
yang paling sedikit diderita adalah stroke,
malaria, batuk pilek, dan diare sebesar 7
orang (14%).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Karakteristik sosiodemografi didapat
kelompok umur terbesar adalah golongan
70 – 79 tahun 46 %, jenis kelamin lakilaki 52 %, suku terbanyak Jawa 56 %,
beragama Islam 98 %, berstatus menikah
56 %, asal daerah dari Medan 24 % dan
tingkat pendidikan tidak bersekolah 48%.
2. Pengukuran antropoemetri diperoleh
berat badan rata-rata 52 kg dan tinggi
badan rata-rata 154 cm.

112

Persentase
36 %
30 %
20 %
14 %
100 %

3. Jenis penyakit yang banyak diderita
lanjut usia adalah reumatik sebesar 18
orang (36 %) dan penyakit kulit 15 orang
(30%).
Saran – Saran
1. Diharapkan pada pengelola panti untuk
lebih memperhatikan hygiene sanitasi
terutama di wisma-wisma yang lanjut
usianya kurang mandiri dalam hygiene
perorangan sehingga gangguan penyakit
kulit dapat diminimalisasi.
2. Kepada Dinas Sosial Provinsi Sumatera
Utara agar merencanakan paket hiburan
bagi penghuni panti agar hidup mereka
lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Depsos RI, 2003. “Pedoman Rencana Aksi
Nasional Untuk Kesejahteraan Lanjut
Usia”, Depsos RI – YEL – UNFPA –
Help Age International, Jakarta.
Oswari, E., 1997. Menyongsong usia lanjut
dengan bugar dan bahagia, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta.
Abikusno, N., 2002. Masalah Gizi pada
perempuan lanjut usia, Pendidikan
Kedokteran
Berkelanjutan
Ikatan
Dokter Indonesia dan PDGMI cabang
DKI Jakarta.
United Nation, 2002. “Report of the Second
Word Assembly on Ageing concerning
the Political Declaration and Madrid
International Plan of Action on
Ageing.”
Benny, A. K., 1997. “Overview Masalah dan
Program
Kesehatan
dan
Gizi
Masyarakat”,
disampaikan
pada
makalah training pelatihan kemampuan
penelitian bidang kesehatan dan gizi
masyarakat, BIOTROP 18-30 Agustus.

Gambaran Lanjut Usia yang Tinggal di UPTD (109–112)
Rahayu Lubis, Hiswani, dan Rasmaliah
Universitas Sumatera Utara