Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian Asumsi Klasik

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik deskriptif.Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan caramendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanyatanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2004: 142.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Mengetahui pengaruh motivasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pegawai pada PT. Clipan Finance Indonesia tbk Cabang Bandar Lampung, dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear berganda yaitu: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 Sugiyono 2004: 211 Keterangan : Y = kinerja karyawan a = nilai konstanta b 1 = koefisien regresi X 1 = motivasi X 2 = kepemimpinan X 3 = budaya oeganisasi

3. Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi linier berganda perlu menghindari penyimpangan asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang sangat penting itu adalah uji normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas, dan multikolinearitas. Penjelasan pengujian asumsi klasik sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal hal tersebut berdasarkan dari data dengan mean dan standar deviasi yang sama. Jika uji tersebut signifikan p0,05, maka data tersebut disebut data yang tidak normal distribusinya. Hal ini dikarenakan setelah dilakukan perbandingan ternyata data kita berbeda dengan kurva normal. Sebaliknya bila uji tersebut tidak signifikan p0,05, maka data tersebut berdistribusi normal setelah dilakukan uji perbandingan ternyata data yang kita miliki sama dengan kurva normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Untuk mengetahui apakah terjadi atau tidak terjadi heterokedastisitas dalam suatu model regresi yaitu dengan melihat grafik scatterplot Santoso, 2000: 210. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 5. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik point-point yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas. 6. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain dengan model regresi Priyatno, 2008. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut Imam Ghozali, 2009: a. d dl = ada autokorelasi negatif b. d 4-dl = ada autokorelasi negatif c. du d 4-du = tidak ada autokorelasi d. dl d du = tidak dapat disimpulkan e. 4-du d 4-dl = tidak dapat disimpulkan a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas merupakan salah satu asumsi klasik yang harus dipenuhi apabila kita ingin menggunakan alat regresi linier berganda. Uji multikolinearitas digunakan untuk menunjukan adanya hubungan linear antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Biasanya korelasi mendekati sempurna atau mendekati satu antar variabel bebas. Hasil pengujian dengan metode Klien, terlihat bahwa jika R 2 r 2 , maka H o ditolak atau dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh multikolineritas, jika R 2 r 2 , maka H o ditolak atau dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh multikolinearitas. Didektisi dengan: 1. nilai R2 tinggi, tetapi banyak variabel yang tidak signifikan 2. dilihat nilai Tolerance dan atau VIF Variance Inflation Factor a. Jika tolerance 0,1 bebas multikolinearitas b. Jika VIF 10 bebas multikolinearitas

M. Pengujian Hipotesis 1. Uji t Uji parsial

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RSUD Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Rsud Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

0 2 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Coca-Cola Distribution Surakarta.

0 4 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGADILAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pengadilan Negeri Boyolali.

0 1 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGADILAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pengadilan Negeri Boyolali.

0 1 16

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PURWODADI.

0 1 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

1 1 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

2 7 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

0 8 12