Tim Penguji Tema Perasaan Nada dan Suasana Amanat Diksi Pengimajinasian

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Edi Suyanto, M.Pd. ……..……….. Sekretaris : Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. ……………… Penguji Bukan Pembimbing : Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. ………………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003 Tanggal Lulus Ujian : 12 Juli 2012 MOTO Kata-kata yang baik dan memberikan maaf itu lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan cercaan. Qs. Al Baqoroh ayat 263 Orang-orang yang baik adalah mereka yang selalu mencoba untuk terus memperbaiki dirinya. Haji Agus Salim Hal utama yang diperlukan untuk membuat manusia berbahagia ialah kecerdasan. Bertrand Russel PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan Allah Subhanahuwata’ala, penulis mempersembahkan karya tulis ini, kepada orang-orang terkasih berikut: 1. kedua orang tuaku yang telah merawat, membesarkan, dan mendidik dengan penuh keikhlasan sehingga mendapatkan keberhasilan; 2. suami tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi serta kebersamaannya hingga memberikan kedamaian dan keberhasilan; 3. buah hatiku, Rhias Hani Andjani memberikan inspirasi dalam mengejar cita- cita di masa yang akan datang; 4. kakak-kakak dan adik dengan segala limpahan kasih sayang, doa, dorongan semangat untuk keberhasilan anaknya yang tidak mungkin dapat terbalaskan. Judul PTK : Peningkatan Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas III Semester Ganjil SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 20112012 Nama Mahasiswa : Asmuni Nomor Pokok Mahasiswa : 1013124001 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan MENYETUJUI, Pembimbing 1 Dr. Edi Suyanto, M.Pd. NIP 196307131993111001 Pembimbing 2 Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. NIP 196101041987031004 Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 194804211978031004 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sukabumi, pada tanggal 01 Agustus 1970, anak keempat dari lima bersaudara, buah cinta dari pasangan Abu Bakar alm. dan Masyani almh.. Pendidikan yang telah penulis tempuh Sekolah Dasar SD Negeri 2 Banding Agung diselesaikan pada tahun 1983, Sekolah Menengah Pertama SMP Swasta Taman Siswa Talangpadang diselesaikan pada tahun 1986, Sekolah Pendidikan Guru SPG Swasta PGRI Talangpadang diselesaikan pada tahun 1989, Diploma 3 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni STKIP PGRI Bandar Lampung Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia diselesaikan pada tahun 1995. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S-1 dalam Jabatan FKIP Universitas Lampung Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2010. Penulis melaksanakan PPLPPM di SD Negeri 4 Talangpadang selama 2 bulan yaitu bulan April hingga Mei 2011. ix SANWACANA Dengan mengucap puji syukur kepada Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dapat terselesaikan. Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan judul “Peningkatan Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas III Semester Ganjil SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011-2012”. Adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Edy Suyanto, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, keikhlasan, memotivasi, memberikan pengarahan, serta saran-saran dari penyusunan proposal hingga PTK ini selesai; 2. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. selaku Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, kritik, serta saran demi kesempurnaan PTK ini dan selama perkuliahan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat; 3. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Pembahas dan Penguji, yang telah memberikan tuntunan dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih sempurna; 4. Drs. Imam Rejana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Lampung beserta stafnya; x 5. Keluarga besar SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus terutama Kepala Sekolah Ibu Tarbiah, S.Pd.SD., teman sejawat Ibu Hayanun, S.Pd.SD., dan teman-teman guru serta staf TU, siswa-siswi atas kerja sama dan kemudahan yang penulis dapatkan selama melaksanakan PTK ini; 6. Kakak-kakak, adik, keponakan, anak, mertua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, dan semangat juga dukungan kepadaku; 7. Teman-teman mahasiswa S-1 dalam Jabatan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 20102011 yang telah memberikan motivasi dan berpartisipsi dalam menyelesaian PTK ini. Penulis menyadari dalam penulisan PTK ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Harapan penulis, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah. Bandarlampung, 2012 Penulis, Asmuni

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, menulis menjadi kegiatan yang cukup kompleks karena penulis dituntut untuk mampu mengungkapkan gagasannya dan mampu mengorganisasikan ke dalam ragam bahasa tulis. Kegiatan tulis menulis banyak macamnya, salah satunya adalah menulis puisi namun dalam hal ini siswa tidak menulis secara utuhkeseluruhan, melainkan hanya melengkapi puisi yang sudah ada. Melengkapi puisi mengenai keindahan alam merupakan kegiatan menulis puisi yang merupakan salah satu pengajaran sastra. Pengajaran sastra khususnya melengkapi puisi akan berhasil jika siswa berhadapan langsung dengan karya sastra tersebut. Siswa tidak hanya dituntut untuk memahami teori-teori puisi, tetapi lebih dituntut untuk menuangkan dalam bentuk puisi. Anggapan bahwa melengkapi puisi sebagai kegiatan yang sulit sudah seharusnya dihilangkan karena media khususnya gambar dapat membantu siswa dalam menulis puisi. Untuk itu agar siswa mampu melengkapi puisi, guru dapat memanfaatkan media dalam pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhuan dan tujuan belajar akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memberikan pengalaman yang konkret, dan memotivasi belajar siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat lebih terampil, kreatif, dan profesional dalam menentukan bahan ajar dan sumber belajar yang sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana serta kemampuan siswanya. Dengan demikian pembelajaran tentang melengkapi puisi melalui pemanfaataan media gambar akan lebih bermakna dan menyenangkan. Melalui gambar siswa akan dapat menambah ide, diksi yang tepat, dan mengungkapkan perasaan, pemikiran serta imajinasi yang tertuang dalam bentuk puisi dengan memper- hatikan unsur-unsur pembangun puisi antara lain: tema, diksi, pengimajinasian dan bahasa kias. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan secara imajinatif dengan bahasa yang dipersingkat dan diberi irama. Puisi adalah sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun yang bersifat padu. Dikatakan padu, karena tidak dapat dipisahkan tanpa dikaitkan dengan unsur yang lainnya. Unsur-unsur tersebut adalah unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik terdiri atas: diksi, imajinasi, kata konkret, verifikasi, topografi, dan majas, sedangkan unsur batin terdiri atas: tema, nada, perasaan, dan amanat. Di tingkat sekolah dasar, melengkapi puisi hanya diukur sebatas pemilihan kata, tema, dan sajak rima. Namun terlepas dari beberapa hal itu semua, media gambar sangat mendukung sekali dalam kegiatan pembelajaran menulis, khususnya melengkapi puisi, karena gambar dapat memudahkan siswa menyalurkan inspirasi dan daya khayalnya dalam melengkapi puisi. Media adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar yang terjadi Sadiman, 2006: 6. Penggunaan media secara kretif dapat memungkinkan untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar lebih giat lagi. Penggunaan media tersebut sebagai salah satu strategi agar proses pengajaran berlangsung dengan efektif, sehingga komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran melengkapi puisi yakni melalui media visual berupa gambar, dalam hal ini guru dapat menyajikan beberapa gambar tunggal mengenai suatu objek. Gambar tunggal merupakan gambar yang paling cocok untuk menulis puisi, karena gambar adalah sebuah objek yang dapat terlihat secara jelas, dengan demikian gambar akan memudahkan siswa dalam menyalurkan imajinasi dalam melengkapi puisi. Gambar yang dipergunakan harus dapat menunjang pembelajaran dengan mutu gambar yang baik dan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Pada umumnya, orang menganggap gambar sebagai hiasan daripada sebagai media sebagai sarana untuk memperoleh informasi. Gambar akan bermanfaat jika yang disajikan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada pokok bahasan melengkapi puisi yang diperoleh masih rendah. Meskipun materi tersebut sudah sering diajarkan kepada siswa, tetapi hasil yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah sebesar 62. Dari jumlah keseluruhan 25 siswa, yang tuntas hanya 5 orang dan siswa yang belum tuntas 20 orang dengan nilai rata-rata di bawah 50. Dari hasil observasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran menulis di atas, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran melengkapi puisi yang dilakukan kurang efektif sehingga prestasi siswa rendah. Padahal, kemampuan siswa dalam pembelajaran melengkapi puisi dapat dikembangkan secara optimal, apabila guru didalam kegiatan pembelajarannya selalu menggunakan pendekatan berdasarkan perkembangan kognitif siswa secara tepat. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan perkembangan kognitif siswa adalah penggunaan media dalam setiap proses pembelajaran, karena media merupakan salah satu sumber belajar yang bermanfaat untuk mengatasi perbedaan 1 gaya belajar, 2 minat, 3 intelegensi, dan 4 keterbatasan daya indra Sadiman, 2006: 8. Manfaat lain penggunaan media dalam pembelajaran adalah memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk mempelajari hal-hal baru, mengaktifkan respon belajar karena media dapat memberikan balikan hasil belajar dengan segera dan dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif Sudjana, 2005. Penulis memilih gambar keindahan alam sebagai media dalam melengkapi puisi. Alasan penulis memilih gambar keindahan alam karena gambar menghadirkan objek yang sangat menarik bagi siswa dan sesuai dengan kompetensi dasar yakni melengkapi puisi berdasarkan gambar. Dari hal-hal yang diungkapkan di atas, penulis ingin meneliti kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan pemanfaatan media gambar di kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 20112012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian ini yaitu “Bagaimanakah peningkatan kemampuan melangkapi puisi melalui media gambar pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 20112012”.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini membahas tentang kemampuan melengkapi puisi dengan menggunakan gambar pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 20112012 memiliki tujuan dan kegunan sebagai berikut.

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memperbaiki proses belajar mengajar khususnya pembelajaran puisi di SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 20112012; 2. Mendeskripsikan kemampuan siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 20112012 dalam melengkapi puisi berdasarkan media gambar.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bahan evaluasi bagi siswa agar lebih mampu melengkapi puisi dengan baik. 2. Meningkatkan motivasi guru untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas dalam proses pembelajaran.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Menulis

Salah satu keterampilan dari empat keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan ini, seorang penulis dapat berkomunikasi secara tidak langsung dengan pembaca untuk menyampaikan pesan, gagasan, keinginan, dan perasaan yang disusun dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa Tarigan,1992: 21. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang hingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka mamahami bahasa dn gambaran itu. Menulis merupakan kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya Silitonga, 1984: 9. Sementara Natawijaya 1979: 9 berpendapat bahwa menulis adalah kegiatan menyusun buah pikiran, perasaan, dan data informasi menurut organisasi penulisan yang sistematis sehingga tulisan dapat dipahami. Untuk dapat menulis, seseorang harus belajar secara intensif karena menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak muncul secara otomatis. Dari beberapa pendapat di atas, penulis mangacu pada pendapat Silitonga yang mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya. Menurut penulis, pendapat Silitonga sangat mendasari untuk mewakili makna konsep yang berkaitan dengan menulis pusis yakni tentang pemaparan apa yang terjadi, baik dari pikiran, perasaan, yang tentunya berkaitan dengan gambar yang mereka lihat yang pada akhirnya kesemua akan tertuang dalam bahasa tulis bentuk puisi.

2.2 Pengertian Puisi

Kegiatan menulis banyak macamnya, baik dari aspek kemampuan berbahasa maupun bersastra. Salah satunya menulis dalam aspek kemampuan bersastra yang diajarkan di sekolah adalah menulis puisi. Menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang produktif dan apresiatif yang tertuang melalui pengalaman serta imajinasi seseorang. Secara etomologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani, yakni Poeima “membuat” atau poeisis “pembuatan”, dalam bahasa Inggris disebuta poem atau poetry. Puisi diartikan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasranya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambara suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batin Aminudin, 1987: 134. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyiar serta imajinatif dan disusun dengan pengonsentrasian semua kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya Waluyo, 1987: 25. Puisi merupakan karya sastra yang terikat ketentuan atau syarat tertentu dengan cara pengonsentrasian, pemusatan, dan pemadatan isi serta bahasa Raharjo, 1990: 100. Puisi merupakan karangan dalam bentuk tertentu, dengan mementingkan irama, derap, atau sajak. Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait KBBI, 2005: 903. Puisi merupakan penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantunkan oleh penciptanya dengan segala pribadinya, pemikirannya, perasaannya, kemauannya, dan lain-lain Suharianto, 2005: 7. Dari beberapa pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat Waluyo 1987: 25 yang mengemukakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair serta imajinatif dan disusun dengan pengonsentrasian semua kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Penulis mengacu pada pendapat Waluyo karena pendapat tersebut mengangkat tentang penulisan puisi yang memerlukan pengonsentrasian struktur fisik dan batin. Untuk lebih jelasnya akan penulis paparkan dibawah ini.

2.2.1 Struktur Puisi

Kesusastraan merupakan struktur ketandaan yang bermakna dan kompleks, yang menjalin hubungan erat. Karya sastra mempunyai makna dalam hubungannya dengan unsur lain pada struktur itu dan keseluruhannya. Puisi merupakan struktur yang kompleks. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang unsur-unsurnya terjadi hubungan timbak balik saling menentukan Waluyo, 1987: 28.

2.2.2 Unsur-Unsur Pembangun Puisi

Unsur pembangun puisi adalah sebagai berikut.

1. Tema

Tema merupakan ide pokok yang menjiwai keseluruhan isi puisi yang mencerminkan persoalan kehidupan manusia, alam sekitar, yang diangkat oleh pengarang dari objek seninya. Melalui tema yang diungkap, penulis puisi dapat turut membantu memanusiakan manusia. Artinya, manusia lebih memiliki keselarasan pengalaman antara baik dan buruk, benar dan salah, serta indah dan jelek.

2. Perasaan

Dalam menulis puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Perasaan yang menjiwai puisi bisa berupa gembira, sedih, terharu, terasing, sombong, dan lain sebagainya.

3. Nada dan Suasana

Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca. Maksudnya, apakah penyair ingin bersikap menasehati, menyindir, atau hanya menceritakan sesuatu.

4. Amanat

Amanat atau tujuan adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Di dalam isi puisi yang disajikan penyair dalam puisinya tersirat ataupun tersurat pesan, ide atau gagasan yang lain dikomunikasikan penyair pada pembaca. Amanat adalah sebuah pesan yang mengandung pemecahan persoalan yang ingin disampaikan pada pembaca.

5. Diksi

Diksi berarti pilihan kata dalam pusi. Pilihan kata itu akan memberikan pengertian yang cukup luas. Dalam menulis puisi, harus memilih kata yang tepat, mempertimbangkan urutan kata, dan kekuatan atau daya magis dari kata-kata itu. Kata dalam puisi bersifat konotatif artinya memiliki kemungkinan makna lebih dari satu. Oleh karena itu, peran diksi tidak disangsikan lagi sebab merupakan kunci dalam puisi.

6. Pengimajinasian

Pengimajinasian adalah pengungkapan pengalaman seseorang ke dalam kata atau ungkapan, sehingga menjadi gambaran suasana yang lebih nyata. Untuk memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan suasana khusus yang akan membuat lebih hidup gambaran dalam pikiran atau pengindraan, untuk menarik perhatian, memberikan kesan mental atau bayangan, penyair menggunakan gambaran angan-angan.

7. Kata Konkret

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELENGKAPI PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER GANJIL SD NEGERI 4 TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 51

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELENGKAPI PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SEMESTER GANJIL SD NEGERI 4 TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN KUNJUNGAN MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 SINAR SEMENDO TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 57

PENINGKATAN KEMAMPUAN PARAFRASA MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI-A SD NEGERI 4 TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 68

PENINGKATAN KEMAMPUAN PARAFRASA MELALUI TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS VI-A SD NEGERI 4 TALANGPADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 69

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA ANAK MELALUI TEKNIK DISCOVERY PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SUKARAME TALANGPADANG TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 66

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KEDALOMAN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 157

ENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG DESKRIPSI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KEDALOMAN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 122

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERWAWANCARA MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PURWODADI GISTING TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 12 61