MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Edi Suyanto, M.Pd.
……..………..
Sekretaris : Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum.
………………
Penguji Bukan Pembimbing : Dr. Muhammad Fuad, M.Hum.
………………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian : 12 Juli 2012
MOTO
Kata-kata yang baik dan memberikan maaf itu lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan cercaan.
Qs. Al Baqoroh ayat 263 Orang-orang yang baik adalah mereka yang selalu mencoba untuk terus
memperbaiki dirinya. Haji Agus Salim
Hal utama yang diperlukan untuk membuat manusia berbahagia ialah kecerdasan. Bertrand Russel
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan Allah Subhanahuwata’ala, penulis mempersembahkan karya tulis ini, kepada
orang-orang terkasih berikut: 1. kedua orang tuaku yang telah merawat, membesarkan, dan mendidik dengan
penuh keikhlasan sehingga mendapatkan keberhasilan; 2. suami tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi serta
kebersamaannya hingga memberikan kedamaian dan keberhasilan; 3. buah hatiku, Rhias Hani Andjani memberikan inspirasi dalam mengejar cita-
cita di masa yang akan datang; 4. kakak-kakak dan adik dengan segala limpahan kasih sayang, doa, dorongan
semangat untuk keberhasilan anaknya yang tidak mungkin dapat terbalaskan.
Judul PTK : Peningkatan Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui
Media Gambar pada Siswa Kelas III Semester Ganjil SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten
Tanggamus Tahun Pelajaran 20112012
Nama Mahasiswa : Asmuni
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013124001 Program Studi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan
: Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI,
Pembimbing 1
Dr. Edi Suyanto, M.Pd. NIP 196307131993111001
Pembimbing 2
Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. NIP 196101041987031004
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 194804211978031004
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukabumi, pada tanggal 01 Agustus 1970, anak keempat dari lima bersaudara, buah cinta dari pasangan Abu Bakar alm. dan Masyani almh..
Pendidikan yang telah penulis tempuh Sekolah Dasar SD Negeri 2 Banding Agung diselesaikan pada tahun 1983, Sekolah Menengah Pertama SMP Swasta
Taman Siswa Talangpadang diselesaikan pada tahun 1986, Sekolah Pendidikan Guru SPG Swasta PGRI Talangpadang diselesaikan pada tahun 1989, Diploma
3 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni STKIP PGRI Bandar Lampung Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia diselesaikan pada tahun 1995.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S-1 dalam Jabatan FKIP Universitas Lampung Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia tahun 2010. Penulis melaksanakan PPLPPM di SD Negeri 4 Talangpadang selama 2 bulan yaitu bulan April hingga Mei 2011.
ix
SANWACANA
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya Penelitian Tindakan Kelas PTK ini dapat terselesaikan.
Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan judul “Peningkatan Kemampuan Melengkapi Puisi Melalui Media Gambar pada Siswa Kelas III Semester Ganjil
SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2011-2012”. Adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Edy Suyanto, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, keikhlasan, memotivasi, memberikan pengarahan,
serta saran-saran dari penyusunan proposal hingga PTK ini selesai; 2. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum. selaku Pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan, kritik, serta saran demi kesempurnaan PTK ini dan selama perkuliahan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat;
3. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Pembahas dan Penguji, yang telah memberikan tuntunan dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih sempurna;
4. Drs. Imam Rejana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Lampung beserta stafnya;
x 5. Keluarga besar SD Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus terutama
Kepala Sekolah Ibu Tarbiah, S.Pd.SD., teman sejawat Ibu Hayanun, S.Pd.SD., dan teman-teman guru serta staf TU, siswa-siswi atas kerja sama dan
kemudahan yang penulis dapatkan selama melaksanakan PTK ini; 6. Kakak-kakak, adik, keponakan, anak, mertua dan keluarga tercinta yang selalu
memberikan doa, dan semangat juga dukungan kepadaku; 7. Teman-teman mahasiswa S-1 dalam Jabatan Program Studi Bahasa dan Sastra
Indonesia Angkatan 20102011 yang telah memberikan motivasi dan berpartisipsi dalam menyelesaian PTK ini.
Penulis menyadari dalam penulisan PTK ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan PTK ini. Harapan penulis, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
sekolah. Bandarlampung,
2012 Penulis,
Asmuni
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampaian pesan,
isi tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, menulis menjadi kegiatan yang cukup
kompleks karena penulis dituntut untuk mampu mengungkapkan gagasannya dan mampu mengorganisasikan ke dalam ragam bahasa tulis. Kegiatan tulis menulis
banyak macamnya, salah satunya adalah menulis puisi namun dalam hal ini siswa tidak menulis secara utuhkeseluruhan, melainkan hanya melengkapi puisi yang
sudah ada. Melengkapi puisi mengenai keindahan alam merupakan kegiatan menulis puisi yang merupakan salah satu pengajaran sastra.
Pengajaran sastra khususnya melengkapi puisi akan berhasil jika siswa berhadapan langsung dengan karya sastra tersebut. Siswa tidak hanya dituntut
untuk memahami teori-teori puisi, tetapi lebih dituntut untuk menuangkan dalam bentuk puisi. Anggapan bahwa melengkapi puisi sebagai kegiatan yang sulit
sudah seharusnya dihilangkan karena media khususnya gambar dapat membantu siswa dalam menulis puisi. Untuk itu agar siswa mampu melengkapi puisi, guru
dapat memanfaatkan media dalam pembelajaran. Pemanfaatan media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhuan dan tujuan belajar akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memberikan pengalaman yang
konkret, dan memotivasi belajar siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat lebih terampil, kreatif, dan profesional dalam menentukan bahan ajar dan sumber
belajar yang sesuai dengan kondisi sarana dan prasarana serta kemampuan siswanya.
Dengan demikian pembelajaran tentang melengkapi puisi melalui pemanfaataan media gambar akan lebih bermakna dan menyenangkan. Melalui gambar siswa
akan dapat menambah ide, diksi yang tepat, dan mengungkapkan perasaan, pemikiran serta imajinasi yang tertuang dalam bentuk puisi dengan memper-
hatikan unsur-unsur pembangun puisi antara lain: tema, diksi, pengimajinasian dan bahasa kias.
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan secara imajinatif dengan bahasa yang dipersingkat dan diberi irama. Puisi adalah
sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembangun yang bersifat padu. Dikatakan padu, karena tidak dapat dipisahkan tanpa dikaitkan dengan unsur yang
lainnya. Unsur-unsur tersebut adalah unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik terdiri atas: diksi, imajinasi, kata konkret, verifikasi, topografi, dan majas,
sedangkan unsur batin terdiri atas: tema, nada, perasaan, dan amanat. Di tingkat sekolah dasar, melengkapi puisi hanya diukur sebatas pemilihan kata, tema, dan
sajak rima. Namun terlepas dari beberapa hal itu semua, media gambar sangat mendukung sekali dalam kegiatan pembelajaran menulis, khususnya melengkapi
puisi, karena gambar dapat memudahkan siswa menyalurkan inspirasi dan daya khayalnya dalam melengkapi puisi.
Media adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar yang terjadi Sadiman, 2006: 6. Penggunaan media secara kretif dapat memungkinkan untuk
membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar lebih giat lagi. Penggunaan media tersebut sebagai salah satu strategi agar proses pengajaran
berlangsung dengan efektif, sehingga komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran melengkapi puisi yakni melalui media visual berupa gambar, dalam hal ini guru dapat
menyajikan beberapa gambar tunggal mengenai suatu objek. Gambar tunggal merupakan gambar yang paling cocok untuk menulis puisi, karena gambar adalah
sebuah objek yang dapat terlihat secara jelas, dengan demikian gambar akan memudahkan siswa dalam menyalurkan imajinasi dalam melengkapi puisi.
Gambar yang dipergunakan harus dapat menunjang pembelajaran dengan mutu gambar yang baik dan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Pada umumnya,
orang menganggap gambar sebagai hiasan daripada sebagai media sebagai sarana untuk memperoleh informasi. Gambar akan bermanfaat jika yang disajikan sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada pokok bahasan melengkapi puisi yang diperoleh masih rendah. Meskipun materi tersebut sudah sering diajarkan
kepada siswa, tetapi hasil yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah sebesar 62. Dari jumlah keseluruhan 25 siswa, yang tuntas hanya 5 orang
dan siswa yang belum tuntas 20 orang dengan nilai rata-rata di bawah 50.
Dari hasil observasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran menulis di atas, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran melengkapi puisi yang dilakukan
kurang efektif sehingga prestasi siswa rendah. Padahal, kemampuan siswa dalam pembelajaran melengkapi puisi dapat dikembangkan secara optimal, apabila guru
didalam kegiatan pembelajarannya selalu menggunakan pendekatan berdasarkan perkembangan kognitif siswa secara tepat. Salah satu pendekatan yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan perkembangan kognitif siswa adalah penggunaan media dalam setiap proses pembelajaran, karena media merupakan salah satu
sumber belajar yang bermanfaat untuk mengatasi perbedaan 1 gaya belajar, 2 minat, 3 intelegensi, dan 4 keterbatasan daya indra Sadiman, 2006: 8.
Manfaat lain penggunaan media dalam pembelajaran adalah memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk mempelajari hal-hal baru, mengaktifkan
respon belajar karena media dapat memberikan balikan hasil belajar dengan segera dan dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif Sudjana, 2005.
Penulis memilih gambar keindahan alam sebagai media dalam melengkapi puisi. Alasan penulis memilih gambar keindahan alam karena gambar menghadirkan
objek yang sangat menarik bagi siswa dan sesuai dengan kompetensi dasar yakni melengkapi puisi berdasarkan gambar.
Dari hal-hal yang diungkapkan di atas, penulis ingin meneliti kemampuan siswa dalam melengkapi puisi berdasarkan pemanfaatan media gambar di kelas III SD
Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 20112012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian ini yaitu “Bagaimanakah peningkatan kemampuan melangkapi
puisi melalui media gambar pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun pelajaran 20112012”.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini membahas tentang kemampuan melengkapi puisi dengan menggunakan gambar pada siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang
tahun pelajaran 20112012 memiliki tujuan dan kegunan sebagai berikut.
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memperbaiki proses belajar mengajar khususnya pembelajaran puisi di SD
Negeri 4 Talangpadang Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 20112012; 2. Mendeskripsikan kemampuan siswa kelas III SD Negeri 4 Talangpadang tahun
pelajaran 20112012 dalam melengkapi puisi berdasarkan media gambar.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bahan evaluasi bagi siswa agar lebih mampu melengkapi puisi dengan baik.
2. Meningkatkan motivasi guru untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas dalam
proses pembelajaran.
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Menulis
Salah satu keterampilan dari empat keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memiliki
peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan ini, seorang penulis dapat berkomunikasi secara tidak langsung dengan pembaca
untuk menyampaikan pesan, gagasan, keinginan, dan perasaan yang disusun dalam bentuk tulisan.
Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa Tarigan,1992: 21. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang hingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut
kalau mereka mamahami bahasa dn gambaran itu. Menulis merupakan kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman, dan penghayatan dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alatnya Silitonga, 1984: 9. Sementara Natawijaya 1979: 9 berpendapat bahwa menulis adalah kegiatan menyusun buah pikiran, perasaan,
dan data informasi menurut organisasi penulisan yang sistematis sehingga tulisan dapat dipahami. Untuk dapat menulis, seseorang harus belajar secara intensif
karena menulis merupakan suatu keterampilan yang tidak muncul secara otomatis.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis mangacu pada pendapat Silitonga yang mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan memaparkan isi jiwa, pengalaman,
dan penghayatan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alatnya.
Menurut penulis, pendapat Silitonga sangat mendasari untuk mewakili makna konsep yang berkaitan dengan menulis pusis yakni tentang pemaparan apa yang
terjadi, baik dari pikiran, perasaan, yang tentunya berkaitan dengan gambar yang mereka lihat yang pada akhirnya kesemua akan tertuang dalam bahasa tulis bentuk
puisi.
2.2 Pengertian Puisi
Kegiatan menulis banyak macamnya, baik dari aspek kemampuan berbahasa maupun bersastra. Salah satunya menulis dalam aspek kemampuan bersastra
yang diajarkan di sekolah adalah menulis puisi. Menulis puisi merupakan suatu kegiatan yang produktif dan apresiatif yang tertuang melalui pengalaman serta
imajinasi seseorang.
Secara etomologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani, yakni Poeima “membuat” atau poeisis “pembuatan”, dalam bahasa Inggris disebuta poem atau
poetry. Puisi diartikan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasranya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambara
suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batin Aminudin, 1987: 134. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyiar
serta imajinatif dan disusun dengan pengonsentrasian semua kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya Waluyo, 1987: 25.
Puisi merupakan karya sastra yang terikat ketentuan atau syarat tertentu dengan cara pengonsentrasian, pemusatan, dan pemadatan isi serta bahasa Raharjo, 1990:
100. Puisi merupakan karangan dalam bentuk tertentu, dengan mementingkan irama, derap, atau sajak. Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh
irama, rima, serta penyusunan larik dan bait KBBI, 2005: 903. Puisi merupakan penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantunkan oleh penciptanya
dengan segala pribadinya, pemikirannya, perasaannya, kemauannya, dan lain-lain Suharianto, 2005: 7.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat Waluyo 1987: 25 yang mengemukakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair serta imajinatif dan disusun dengan pengonsentrasian semua kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur
batinnya.
Penulis mengacu pada pendapat Waluyo karena pendapat tersebut mengangkat tentang penulisan puisi yang memerlukan pengonsentrasian struktur fisik dan
batin. Untuk lebih jelasnya akan penulis paparkan dibawah ini.
2.2.1 Struktur Puisi
Kesusastraan merupakan struktur ketandaan yang bermakna dan kompleks, yang menjalin hubungan erat. Karya sastra mempunyai makna dalam hubungannya
dengan unsur lain pada struktur itu dan keseluruhannya. Puisi merupakan struktur yang kompleks. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan
susunan unsur-unsur yang bersistem, yang unsur-unsurnya terjadi hubungan timbak balik saling menentukan Waluyo, 1987: 28.
2.2.2 Unsur-Unsur Pembangun Puisi
Unsur pembangun puisi adalah sebagai berikut.
1. Tema
Tema merupakan ide pokok yang menjiwai keseluruhan isi puisi yang mencerminkan persoalan kehidupan manusia, alam sekitar, yang diangkat oleh
pengarang dari objek seninya. Melalui tema yang diungkap, penulis puisi dapat turut membantu memanusiakan manusia. Artinya, manusia lebih memiliki
keselarasan pengalaman antara baik dan buruk, benar dan salah, serta indah dan jelek.
2. Perasaan
Dalam menulis puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Perasaan yang menjiwai puisi bisa berupa gembira, sedih,
terharu, terasing, sombong, dan lain sebagainya.
3. Nada dan Suasana
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca. Maksudnya, apakah penyair ingin bersikap menasehati, menyindir, atau hanya menceritakan sesuatu.
4. Amanat
Amanat atau tujuan adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. Di dalam isi puisi yang disajikan penyair dalam puisinya tersirat
ataupun tersurat pesan, ide atau gagasan yang lain dikomunikasikan penyair pada
pembaca. Amanat adalah sebuah pesan yang mengandung pemecahan persoalan yang ingin disampaikan pada pembaca.
5. Diksi
Diksi berarti pilihan kata dalam pusi. Pilihan kata itu akan memberikan pengertian yang cukup luas. Dalam menulis puisi, harus memilih kata yang tepat,
mempertimbangkan urutan kata, dan kekuatan atau daya magis dari kata-kata itu. Kata dalam puisi bersifat konotatif artinya memiliki kemungkinan makna lebih
dari satu. Oleh karena itu, peran diksi tidak disangsikan lagi sebab merupakan kunci dalam puisi.
6. Pengimajinasian
Pengimajinasian adalah pengungkapan pengalaman seseorang ke dalam kata atau ungkapan, sehingga menjadi gambaran suasana yang lebih nyata. Untuk
memberikan gambaran yang jelas, menimbulkan suasana khusus yang akan membuat lebih hidup gambaran dalam pikiran atau pengindraan, untuk menarik
perhatian, memberikan kesan mental atau bayangan, penyair menggunakan gambaran angan-angan.
7. Kata Konkret