2.1.11. Kerangka Pemikiran
Penilaian kinerja keuangan diantaranya dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan yang dikeluarkan oleh badan usaha tersebut info Bank, 2009. Melalui pengukuran dan analisis
kinerja perusahaan maka dapat diketahui kondisi perusahaan di masa lalu, saat ini dan berbagai kemungkinan dimasa yang akan datang.
Penilaian tingkat kesehatan bank dinilai berdasarkan beberapa aspek yaitu permodalan, kualitas asset, rentabilitas earning, dan likuiditas. Aspek-aspek tersebut akan dihitung dan
dibandingkan terhadap dua perusahaan yaitu Bank Tabungan Pensiunan Nasional dan Bank Syariah. Perhitungan dan perbandingan akan didasarkan pada batasan masalah yang telah
diuraikan di awal.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
BANK
Bank Syariah Bank Konvensional
Kinerja Keuangan •
Capital •
Asset •
Earning •
Liquidity Kinerja Keuangan
• Capital
• Asset
• Earning
• Liquidity
Diuji Beda
Melalui kerangka pemikiran ini terlihat bahwa kinerja keuangan kedua bank dihitung, dinilai serta dianalisis secara terpisah yang kemudian akan dibandingkan satu sama lainnya. Hasil
perbandingan ini akan memperlihatkan bagaimana kinerja keuangan masing-masing bank serta bank yang mana yang lebih baik kinerja keuangannya. Melalui hasil perbandingan ini diharapkan
akan memberikan informasi yang bermanfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pertama-tama kedua bank yakni bank syariah dan bank konvensional dihitung masing-masing untuk setiap aspek rasio bank sehingga akan terlihat hasil dan kinerja dari kedua bank tersebut.
Setelah nilai tersebut diperoleh maka tahap selanjutnya adalah membandingkan kinerja kedua bank tersebut sehingga diperoleh tingkat kinerja mana yang lebih baik.
2.1.12. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu tentang konsep perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional berikut rinciannya:
Indra Prasetyo 2009 berusaha membandingkan kinerja keuangan perbankan syariah dan yang menggunakan sistem bagi hasil dengan perbankan konvensional yang menggunakan sistem
bunga dan mengidentifikasi rasio keuangan yang paling membedakan antara sistem bank syariah dan sistem bank konvensional. penelitian ini menggunakan data sekunder dari bank syariah
bank Muamalat Indonesia, dan bank syariah mandiri dan bank konvensional bank Mandiri dan BNI. Adapun model yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis diskriminan.
Hasil pengujian menunjaukkan bahwa yang paling membedakan adalah rasio NPM dan LDR. Bank konvensional dengan penerapan sisitem bunga lebih pasti dalam perolehan laba.
Sedangkan pada bank syariah dengan menggunakan sistem bagi hasil, dimana perolehan profit yang dicapai didasarkan pada condition of economic, yang mana pendapatan bank beradasarkan