PENGERTIAN KRITERIA DESA WISATA

Pedo a U u Pe ge ba ga Desa Wisata Cira gko g Tahap A al | PENGANTAR DESA WISATA

A. PENGERTIAN

Untuk memahami Desa Wisata lebih lanjut, perlu diketahui terlebih dahulu beberapa pengertian Desa Wisata dan wisata pedesaan.

1. Desa Wisata

“Village Tourism, where small groups of tourist stay in or near traditional, often remote villages and learn about village life and the local environment.” Inskeep, 1991 ------------------------------------------------------------------------- “Desa Wisata, adalah dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal dalam atau dekat dengan suasana tradisional, biasanya di desa-desa yang terpencil dan belajar tentang kehidupan pedesaan dan lingkungan setempat.” Maksud dari pengertian di atas adalah Desa Wisata merupakan suatu tempat yang memiliki ciri dan nilai tertentu yang dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan dengan minat khusus terhadap kehidupan pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik utama dari sebuah Desa Wisata adalah kehidupan warga desa yang unik dan tidak dapat ditemukan di perkotaan. Pedo a U u Pe ge ba ga Desa Wisata Cira gko g Tahap A al |

2. Wisata Pedesaan

Wisata pedesaan merupakan aktivitas yang dilakukan di suatu Desa Wisata. Inti utama dari wisata pedesaan adalah aktivitas warga pedesaan yang unik. Wisata pedesaan memberikan kesempatan masyarakat kota untuk mengenal kehidupan pedesaan melalui aktivitas-aktivitas tersebut. Wisata pedesaan mampu memberikan manfaat sosial bagi masyarakat desa seperti kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dari luar desa, kemampuan untuk bersosialisasi, dan membuka wawasan lebih luas mengenai dunia. Selain itu, wisata pedesaan juga mampu memberikan keuntungan secara ekonomi. Kegiatan wisata pedesaan antara lain dapat memanfaatkan: a. Desa Nelayan b. Tanah Pertanian c. Peternakan d. Wisata Desa Gambar 1. Tanah Pertanian Gambar 2. Wisata Desa Pedo a U u Pe ge ba ga Desa Wisata Cira gko g Tahap A al |

B. KOMPONEN DESA WISATA

Sebuah desa dapat dikatakan sebagai Desa Wisata apabila memiliki beberapa komponen yang memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata, seperti dijelaskan di bawah ini.

1. Atraksi

Atraksi, atau juga dikenal dengan istilah daya tarik wisata, di suatu desa adalah seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta kondisi fisik lokasi desa yang memungkinkan wisatawan berpartisipasi aktif seperti: kursus tari, bahasa dan lain-lain yang spesifik. Maksud dari pengertian di atas adalah keaslian kondisi desa tersebut yang menjadi daya tarik sebuah Desa Wisata, serta memungkinkan wisatawan melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak biasa. Akomodasi adalah fasilitas yang dimanfaatkan untuk tempat tinggal wisatawan. Akomodasi ini dapat memanfaatkan sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit-unit yang dibangun sesuai konsep tempat tinggal penduduk. Dalam hal Desa Wisata, konsep yang diterapkan tentunya harus sejalan dengan kekhasan dari desa tersebut, misalnya rumah panggung. Pedo a U u Pe ge ba ga Desa Wisata Cira gko g Tahap A al |

2. Fasilitas

Fasilitas adalah sumber daya yang khusus dibuat karena mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam aktivitasnya di Desa Wisata. Fasilitas-fasilitas yang dibuat ini dapat memanfaatkan sumber daya yang telah dimiliki desa, atau membuat sesuatu yang baru sesuai kebutuhan namun tidak meninggalkan karakteristik dan keunikan desa tersebut. Beberapa contoh fasilitas Desa Wisata yang umum adalah sebagai berikut:

a. Fasilitas Perkemahan

Menyediakan penyewaan alat-alat perkemahan seperti tenda, alat masak, sleeping bag , matras, senter, dan lain- lain. Selain itu, fasilitas perkemahan juga termasuk hal-hal lain seperti penyediaan jasa pemandu outbond , pemasangan tenda, kebersihan, dan lain-lain.

b. Fasilitas Makan-Minum

Fasilitas ini bertujuan mendukung aktivitas wisata yang ada di desa. Dengan beberapa pendekatan seperti kerja sama dengan beberapa rumah makanwarung makankateringPembinaan Kesejahteraan Keluarga PKK sekitar untuk melayani kebutuhan makan-minum wisatawan. Pedo a U u Pe ge ba ga Desa Wisata Cira gko g Tahap A al |

c. Pusat Jajanan dan Cinderamata

Fasilitas ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan untuk membawa buah tangan ke tempat asalnya something to buy . Selain itu, fasilitas ini merupakan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang baik dari wisatawan. Sebaiknya fasilitas jajanan dan cinderamata ini dipusatkan dalam satu tempatarea yang cocok untuk terjadinya kegiatan jual-beli.

d. Pusat Pengunjung

Visitor Center Pusat pengunjung merupakan tempat dimana wisatawan dapat membeli tiket masuk, memperoleh berbagai informasi, dan membeli beragam cinderamata yang diproduksi oleh penduduk desa. Denga kata lain, visitor center adalah dimana wisatawan diterima saat datang dan dilepas saat akan meninggalkan desa. Fungsi Visitor Center : 1 Sebagai titik pertemuan 2 Mempermudah wisatawan untuk mendapatkan pelayanan serta informasi-informasi lain yang dibutuhkannya 3 Dapat berfungsi sebagai TIC Tourist Information Center , sebuah tempat yang menyediakan informasi tentang Desa Wisata untuk para pengunjung di Desa Wisata tersebut Pedo a U u Pe ge ba ga Desa Wisata Cira gko g Tahap A al | 4 Mempermudah wisatawan mendapatkan informasi tentang Desa Wisata 5 Memberikan gambaran secara umum tentang Desa Wisata Di dalam Visitor Center biasanya terdapat fasilitas-fasilitas lain seperti di bawah ini: 1 Ticket office tempat pembelian paket-paket wisata dan produk-produk Desa Wisata lain yang ditawarkan 2 Informasi paket wisata 3 Informasi gambaran umum desa setempat berupa brosur atau papan informasi 4 Peta wisata 5 Informasi tentang potensi wisata yang terdapat di Desa Wisata

3. Aktivitas Wisata

Aktivitas wisata adalah apa yang dikerjakan wisatawan selama keberadaan mereka di daerah tujuan wisata dalam waktu setengah hari sampai berminggu-minggu. Aktivitas di Desa Wisata dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi lebih menarik untuk menjadi pengalaman wisatawan. Misalnya dengan mengemas aktivitas menanam padi menjadi perlombaan menanam padi. Pedo a U u Pe ge ba ga Desa Wisata Cira gko g Tahap A al | Beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Desa Wisata adalah sebagai berikut: a. Menikmati pemandangan b. Memasak dengan tungku c. Memancing d. Berburu e. Bersepeda santai f. Hiking , dan lain-lain.

4. Pengembangan Umum

Pengembangan umum adalah sebuah upaya yang dilakukan berdasarkan perencanaan untuk menciptakan sebuah daerah tujuan wisata yang memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Beberapa upaya pengembangan umum yang utama dijelaskan di bawah ini. Gambar 3. Sepeda Santai Gambar 4. Hiking Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal |

a. Pembagian ZonaArea

Pembagian zona adalah pengelompokan area dalam beberapa zona yang sesuai dengan tata guna lahan. Pembagian zona memiliki fungsi untuk memudahkan pembangunan juga demi mendukung kerapihan pengelolaan Desa Wisata. Pembagian zona dapat dilakukan dengan membagi zona berdasarkan fungsinya, misalnya zona atraksi, zona fasilitas, zona akomodasi, dan zona asli zona yang tidak dibangun untuk kepentingan pariwisata.

b. Pengelolaan Pengunjung

Pengelolaan pengunjung adalah pengaturan pola aktivitas, alur kedatangan hingga kepulangan wisatawan, dan lain-lain. Beberapa teknik dalam pengelolaan pengunjung, antara lain: 1 Pembatasan terhadap jumlah area yang digunakan Hal ini selain untuk mengurangi resiko pengrusakan lahan yang lebih banyak, juga untuk memberikan privasi kepada penduduk setempat. 2 Penyebaran area yang digunakan bagi wisatawan Wisatawan dapat melihat berbagai area dengan karakteristik yang berbeda sehingga tidak Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal | menimbulkan kebosanan dalam memperoleh pengalaman selama berada di Desa Wisata. 3 Pemusatan areapemusatan penggunaan lahan Teknik ini dilakukan untuk memudahkan koordinasi pengontrolan kegiatan wisata pedesaan dan merupakan salah satu bentuk zonasi. Misalnya dengan adanya pusat penjualan oleh-oleh dan cinderamata yang dipisahkan dengan zona aktivitas. 4 Pembatasan lama tinggal Pembatasan lama tinggal dilakukan untuk meminimalisir pengaruh dari hadirnya wisatawan. Karena apabila wisatawan tinggal terlalu lama di sebuah desa, dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif terhadap budaya lokal. 5 Pemanfaatan area secara bergantianmusiman Pemanfaatan area yang sama dari waktu ke waktu dapat menyebabkan beberapa hal seperti kejenuhan wisatawan terhadap produk wisata desa, ketidakmampuan daya dukung lahan terhadap aktivitas wisata yang dapat menimbulkan kerusakan lahan. Selain itu, berkaitan dengan lahan pertanian, biasanya produk paket wisata disesuaikan dengan musim pertanian yang ada. Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal | 6 Pembatasan jumlah pengunjung Desa Wisata cenderung lebih baik dijadikan bentuk pariwisata minat khusus sehingga jumlah wisatawan yang datang merupakan wisatawan dari kalangan dan hobi tertentu. Apabila jumlah wisatawan yang datang sangat banyak, dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial, budaya, dan lingkungan. 7 Penentuan harga masuk Teknik ini bertujuan untuk mengontrol masuknya wisatawan ke desa, sehingga dapat diketahui jumlah kunjungannya. Selain itu, teknik penentuan harga masuk ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sesuai. 8 Pengaturan arus pengunjung Pengaturan arus pengunjung ini salah satunya dapat dilakukan dengan paket wisata, dimana wisatawan telah memiliki alur tersendiri untuk mengunjungi berbagai daya tarik wisata di desa. Penjelasan lebih lanjut mengenai paket wisata dapat dilihat di bagian selanjutnya. Dengan menerapkan teknik-teknik pengelolaan pengunjung dengan baik, tentunya dapat memberikan Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal | manfaat terhadap berbagai aspek dalam desa. Manfaat dari pengelolaan pengunjung ialah: 1 Menambah pengalaman wisatawan Pengelolaan pengunjung dapat menambah pengalaman wisatawan dengan salah satu teknik seperti pengelolaan jalurrute sehingga lebih banyak area yang dapat dilihat wisatawan. 2 Menambah citra Desa Wisata Dengan kualitas pengelolaan pengunjung yang baik, akan memberikan kesan positif terhadap desa itu sendiri. Selain itu, pencitraan yang baik juga dapat meningkatkan kebanggan dalam diri warga terhadap desanya sendiri. 3 Menciptakan lingkungan yang baik Pengelolaan pengunjung yang baik akan melahirkan lingkungan lokal yang nyaman, baik bagi wisatawan maupun penduduk lokal, dan sekitarnya. 4 Meminimalkan dampak-dampak negatif, khususnya bagi masyarakat lokal Pengelolaan pengunjung banyak bermanfaat untuk melindungi budaya, sosial, agama dari penduduk asli desa tersebut dari pengaruh negatif yang dibawa oleh wisatawan. Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal |

c. Pelayanan Interpretasi

Pelayanan interpretasi adalah sebuah komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi melalui berbagai media penyampaian baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa teknik interpretasi yaitu: 1 Brosur dan Selebaran Media interpretasi dalam bentuk brosur dan selebaran merupakan bentuk yang paling umum digunakan sekaligus lebih mudah disebarluaskan. 2 Pemandu Wisata Pemandu wisata merupakan media langsung dalam interpretasi karena pemandu wisata dapat menyampaikan informasi secara personal kepada wisatawan. Apabila pemandu wisata dapat menyampaikan informasi dengan baik, maka teknik ini merupakan teknik yang paling efektif dilakukan. 3 Perjalanan wisata yang dipandu Adanya perjalanan wisata yang dipandu merupakan salah satu teknik yang efektif dalam penyampaian informasi dalam teknik interpretasi dimana wisatawan dapat memperoleh informasi mengenai berbagai tempat yang dikunjungi. Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal | 4 Tourist Information Centre TIC TIC atau pusat informasi wisatawan adalah sebuah tempat yang menyediakan berbagai informasi- informasi umum hingga khusus mengenai desa dalam berbagai bentuk, seperti peta wisata, buku, media pemasaran, dan lain-lain. 5 Kuesioner Kuesioner merupakan teknik interpretasi yang memberikan peluang bagi wisatawan untuk memberikan timbal balik terhadap segala kegiatan di Desa Wisata. Untuk itu, kuesioner biasa diberikan di akhir kunjungan wisatawan ke desa. Palayanan interpretasi diberikan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Tujuan utama interpretasi adalah: 1 Memberikan kenyamanan dan memberikan pengalaman pendidikan bagi wisatawan 2 Meningkatkan apresiasi dan pengertian wisatawan terhadap Desa Wisata 3 Meningkatkan kemampuan pihak pengelola dan pelaksana Desa Wisata dalam berkreasi menginterpretasikan desanya Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal |

C. KRITERIA DESA WISATA

Desa Wisata seharusnya memiliki keunikan yang tidak dimiliki desa lain pada umumnya. Untuk itu, sebuah desa layaknya memenuhi beberapa kriteria khusus agar dapat menjadi Desa Wisata. Kriteria-kriteria umum yang harus dimiliki adalah: 1. Memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang khas Berupa lingkungan alam pedesaan maupun kehidupan sosial budaya masyarakat. 2. Memiliki fasilitas pendukung Seperti akomodasipenginapan, ruang interaksi masyarakat dengan wisatawantamu, Visitor Center atau fasilitas pendukung lainnya. 3. Memiliki interaksi dengan wisatawan Interaksi ini tercermin dari kunjungan wisatawan ke lokasi desa tersebut. Pedoman Umum Pengembangan Desa Wisata Cirangkong Tahap Awal | MANAJEMEN DESA WISATA

A. MANAJEMEN PRODUK DESA WISATA