Model Analisis Prosedur Analisis Data

✠ ✡ Model ECM dalam penelitian ini adalah : ∆DFT t = β + β 1 ∆INF t + β 2 ∆HMD t + β 3 ∆NTR t + β 4 ∆DTS t + β s ∆TKD t + ECT t-1 Dimana: ∆ DFT t = Defisit Anggaran ∆ INF t = Inflasi di Indonesia ∆ HMD t = Harga Minyak Dunia ∆ NTR t = Nilai Tukar Rupiah ∆ DTS t = Defisit APBN Tahun Sebelumnya ∆ TKD t = Kebijakan Transfer ke Daerah Tahun 2001 ECT t-1 = Penyesuain Defisit APBN menuju keseimbangan jangka panjang.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t-statistik

Uji t statistik untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung atau t-statistik dengan t-tabel. Tahapan pengujian hipotesis secara parsial t- statistik adalah : • Tentukan Ho dan Ha. Jika Hipotesis positif, maka : Ho : β1 ≤ 0 : β1 0 ☛ ☞ Jika hipotesis negatif, maka : Ho : β1 ≥ 0 : β1 0 Jika hipotesis dua arah, maka : Ho : β1 = 0 : β1 ≠ • Tentukan tingkat keyakinan. • Tentukan daerah kritis = n – k – 1. • Tentukan nilai t-tabel. • Perbandingkan nilai t-tabel dan nilai t-statistik. • Kriteria pengambilan keputusan : Jika , maka Ho diterima. Artinya, variabel bebas secara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Jika , maka Ho ditolak. Artinya variabel bebas secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

b. Uji Hipotesis Secara bersamaan Uji F-statistik

Pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan dilakukan dneggan menggunakan uji F-statistik. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas yang terdapat dalam model secara bersama-sama simultan terhadap variabel terikat. Hipotesis yangdigunakan dalam uji ini adalah sebagai berikut : ✌ ✍ = 0, maka variabel bebas secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel terikat. ≠ 0, maka variab el bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Dengan ketentuan pengambilan keputusan bahwa: diterima jika , artinya, variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. diterima jika , artinya, variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap defisit APBN di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan inflasi menyebabkan defisit APBN di Indonesia meningkat. 2. Harga minyak dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap defisit APBN di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa harga minyak dunia berpengaruh positif dan signifikan terhadap defisit APBN di Indonesia, artinya ketika harga minyak dunia naik defisit APBN di Indonesia membaik. 3. Nilai tukar rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap defisit APBN di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar meningkat defisit APBN di Indonesia membaik. 4. Defisit APBN tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap defisit APBN di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa ketika defisit APBN tahun sebelumnya meningkat, maka pemerintah akan mencari pembiayaan deficit itu pada tahun selanjutnya. 5. Kebijakan transfer ke daerah tidak berpengaruh terhadap kondisi deficit APBN di Indonesia, namun memang kondisi defisit APBN di Indonesia semakin besar sejak diberlakukanya kebijakan transfer ke daerah . Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan, dimana defisit APBN setelah kebijakan transfer ke daerah lebih besar dibandingkan defisit APBN sebelum kebijakan transfer ke daerah. 6. Inflasi, harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan defisit APBN tahun sebelumnya secara bersama-sama mempengaruhi defisit APBN di Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan adalah: 1. Inflasi dan nilai tukar rupiah harus dijaga tetap stabil agar porsi defisit APBN tidak semakin parah. 2. Perlu ditingkatkan kordinasi antara otoritas fiskal dan otoritas moneter. 3. Pemerintah pusat harus menunda terjadinya pemekaran daerah karena kemungkinan menambah beban anggaran sehingga deficit APBN akan meningkat. 4. Baik pemerintah pusat maupun daerah serta masyarakat harus menggali potensi yang ada di daerah, karena dapat meringankan beban biaya transfer ke daerah. DAFTAR PUSTAKA Afdi Nizar, Muhammad. 2012. Dampak Fluktuasi Harga Minyak Dunia Terhadap Perekonomian Indonesia . Jakarta. Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan-RI. Ahmad, Najid. 2013. The Role of Budget Deficit in the Economic Growth of Pakistan. Pakistan. Bahauddin Zakaryia University. Global Journals Inc. USA. Atmadja, Adwin S. 1999. Inflasi di Indonesia, Sumber-sumber Penyebab dan Pengendaliannya . Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 1 No 1: 54 . 67. Basri, Zainul Yuswar dan Mulyadi Subri, 2005. Keuangan Negara dan Analisis Kebijakan Utang Luar Negeri. Jakarta : Rajawali Press. Dita Fitria Aprianti, Heni Kusdarwati, Eni Sumarminingsih. ____ . Penggunaan Error Correction Model Engle-Granger dan Domowitz El-Badawi Pada Data Analisis Deret Waktu Non StationerMigas, PDB, Ori, Ihsg . Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya. Dornbusch, Rudiger. 1984. External Debt, Budget Deficits and Disequilibrium Exchange Rates . National Bureau of Economic Research. Cambridge. Efendi, Bakhtiar .2009. Defisit Anggaran Pemerintah dan Infestasi Swasta di Indonesia . Medan : FE USU. Endah, Agustina Wahyuningsih. 2010. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Defisit Anggaran Terhadap Investasi di Indonesia. Semarang : UNDIP. Fernando Pérez de Gracia. 2012. Do oil price shocks matter? Evidence for some European countries . ____ Gujarati, Damodar, dan Sumarno Zain. 1978. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga. Gujarati, N. Damodar. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. New York, Mc Graw Hill. Edisi 3. Jakarta : Erlangga. Gujarati, N. Damodar. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. New York, Mc Graw Hill. Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat. Haerani, Wiwiwn. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Defisit Apbn di Indonesia Periode Tahun 2001-2010. Makasar: Tesis. Kunarjo. 2001. Defisit Anggaran Negara . Yogyakarta. Perencanaan Pembangunan UGM. Kuncoro, Haryo. 2011. Ketangguhan APBN Dalam Pembayaran Utang. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Lembaga Administrasi Negara. 2008. Bahan Ajar Diklatpim Tingkat IV, Koordinasi dan Hubungan Kerja . Jakarta: LAN. Luis A.V. Catão. 2014. Fiscal deficits and inflation. ____ Mankiw, N Gregory. 2003. Makroekonomi, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Mikro Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Nota Keuangan. 1985-2014. Laporan APBN 1985-2014. Kementrian Keuangan. Jakarta. Nugroho, Primawan Wisda. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi nflasi di Indonesia Periode 2000.1 – 2011.4. Undip. Tesis. Pamuji, Teguh TNH. 2008. Analisis Dampak Defisit Anggaran Terhadap Ekonomi Makro di Indonesia tahun 1993 -2007 . Tesis Undip. Semarang. Paul evans. 1986. Is the dollar high because of large budget deficits?. ____ Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. PT.Raja Grafika Persada. Jakarta. Rosit, Harun. 2010. Analisis Kausalitas Asumsi APBN terhadap APBN di Indonesia . Medan : FE USU. Salvatore, Dominick. 2006. Mikroekonomi. Erlangga. Jakarta. Suhamo. 2007. Analisis Kausalitas Dengan Pendekatan Error Correction Model : Studi Empiris Hutang Luar Negeri Dengan Defisit Anggaran APBN di Indonesia 1990.1 – 2006.4. Universitas Jendral Sudirman : Jurnal Ekonomi.