Tahapan Pemilihan Kepala Daerah Langsung
politik dapat juga dengan mengembangkan kecakapan dalam menganalisa menciptakan minat dan kemampuan dalam berpolitik.
b. Perbedaan jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin dan status sosial ekonomi
juga dengan mempengaruhi keaktifan
seseorang dalam berpartisipasi politik, bahwa kemajuan sosial ekonomi suatu negara dapat
mendorong tingginya tingkat partisipasi rakyat. Partisipasi itu juga berhubungan dengan kepentingan-kepentingan masyarakat, sehingga apa
yang dilakukan oleh rakyat dalam partisipasi politiknya dengan menunjukan derajat kepentingan mereka.
c. Aktifitas kampanye,
pada umumnya
kampanye-kampanye politik
hanya dapat mencapai pengikut setiap partai, dengan memperkuat
komitmen mereka untuk memberikan suara. Dengan demikian yang menjadi persoalan dalam kaitannya dengan tingkatdan bentuk partisipasi
politik masyarakat adalah terletak dalam kedudukan partisipasi tersebut.
Perilaku memilih atau voting behavior dalam pemilu adalah respons psikologis dan emosional yang diwujudkan dalam bentuk tindakan politik
mendukung suatu partai politik atau kandidat dengan cara mencoblos surat suara.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Partisipasi Politik
Bentuk-bentuk partisipasi politik
Electrolaral activity: •
Menilai calon-calon yang diajukan •
Mengajak seseorang menjadi sukarelawan •
Memberikan suara •
Menjadi tim sukses secara resmi •
Ikut aktif berkampanye •
Menjadi penyelenggara Pilkada •
Menjadi pengawaspemantau Pilkada •
Menjadi saksi perhitungan suara Sumber: Mas’oed dan MacAndrews 2000:225
Partisipasi Politik Masyarakat Desa Marga Agung Kecamatan Jati Agung Pada Pemilihan Bupati
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2015