Perbandingan Pengertian Indikasi Geografis dan Indikasi Asal

45 dengan motif yang khas, yang tidak dimiliki oleh daerah atau suku lain khususnya daerah Lampung dan Indonesia umumnya. 49 Proses pembuatan kain Maduaro ini memerlukan waktu hingga berhari-hari, bahkan sampai hitungan bulan. Untuk menghasilan suatu bentuk sulaman yang khas, karena proses pembuatannya yang cukup lama sehingga nilai ekonominya pun cukup tinggi. Pada umumnya pengrajin kain Maduaro di Tulang Bawang adalah pengrajin kecil yang hanya mengandalkan keahlian atau kemampuan saja, tanpa memiliki modal yang memadai, hal ini di kemukakan oleh Supriyati. 50 Kain Maduaro diharapkan dapat membuka pasar internasional, karena kain Maduaro memiliki ciri khas yang sangat spesifik dan artistik, yang menunjukkan khasanah budaya Lampung umumnya dan masyarakat Lampung Pepadun khususnya. 49 Wawancara Dengan Budayawan Lampung Rizani Puspawidjaja, Dilakukan pada Tanggal 2 Januari 2014 50 Wawancara Dengan Kepala Dinas Koprasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang Supriyati, Dilakukan pada Tanggal 28 Desember 2013

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Masalah

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif empiris. Setidaknya ada alasan-alasan tertentu penelitian hukum normatif empiris ini diambil. Pertama bahwa peraturan hukum tentang IG di Indonesia masih baru, Masaih banyak yang belum mengetahui dan memahami dengan baik tentang IG. Kedua, ketentuan IG berasal dari luar negeri yang diberlakukan di Indonesia melalui proses legislasi. Ketiga, ketentuan IG berasal dari luar negeri memuat substansi yang belum tentu cocok atau sesuai dengan kondisi sosial dan karakter bangsa Indonesia karena memuat nilai-nilai budaya dan norma-norma yang berasal dari masyarakat Barat yang kondisinya jauh lebih mapan daripada masyarakat Indonesia Penelitian empiris, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan melakukan penelitian langsung terkait dengan identifikasi ketentuan peraturan perundang-undangan secara efektif mengenai IG kain Maduaro di Kabupaten Tulang Bawang. Dalam hal ini perlu dilakukan pencermatan terhadap faktor-faktor hukum maupun non hukum. Penelitian normatif, merupakan penelitian kepustakaan dengan menelusuri berbagai peraturan perundang-undangan, hasil penelitian dan literatur lainnya. Sedangkan dalam penelitian empiris akan dilakukan wawancara kepada