Kerangka pikir Kegunaan Penelitian

wilayah kecamatan atau kelurahan sudah mulai disusun dan termasuk mengidentifikasi segala kendala dan peluang bagi birokrat terhadap pelaksanaan kegiatan.

H. Tehnik Analisis Data

Untuk menghasilkan dan memperoleh data yang akurat dan objektif sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, maka analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dengan cara analisis konteks dari telaah pustaka dan analisis pernyataan dari hasil wawancara dari informan. Dalam melakukan analisis data peneliti mengacu pada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain : 1. Pengumpulan informasi dan data-data melalui wawancara terhadap informanresponden yang berkaitan dengan masalah rupabumi 2. Mengelompokkan masing-masing data dan informasi yang diperoleh di lapangan sebagai gambaran terhadap operasionalisasi yang teridentifikasi dalam penelitian ini 3. Penyajian data data display yaitu kegiatan sekumpulan informasi dalam bentuk teks naratif, grafik jaringan, table dan bagan yang bertujuan mempertajam pemahaman penelitian terhadap informasi yang dipilih kemudian disajikan dalam table ataupun uraian penjelasan. 4. Menarik kesimpulan terhadap rangkaian analisis data dan informan yang telah diajikan sehingga diketahui bagaimana tertib administrasi pembakuan nama rupabumi di Kota Bandar Lampung.

I. Tehnik Keabsahan Data

Tehnik keabsahan data yang penulis gunakan dalam metode penelitian kualitatif ini adalah trianggulasi. Menurut Herdiansyah 2010:210 secara definisi, trianggulasi adalah penggunaan dua atau lebih sumber untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang akan diteliti. Sumber tersebut dijabarkan lebih dalam yang berarti banyak hal, seperti perspektif, metodelogi, tehnik pengumpul data, dan lain sebagainya. Denzin 1976 mengemukakan ada 4 empat tipe trianggulasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, antara lain : 1. Trianggulasi dalam hal teori, adalah penggunaan multiple teori,yaitu lebih dari satu teori utama atau beberapa perspektif untuk menginterpretasi sejumlah data. 2. Trianggulasi dalam hal metodelogi, adalah penggunaan multimetode untuk mempelajari topik tunggalkasus tunggal. Multi metode yang dimaksudkan yaitu menggabungkan antara metode kualitatif dengan metode kuantitatif yang sering disebut dengan metode gabungan. 3. Trianggulasi dalam hal metode pengumpulan data, adalah penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan data dalam kasus tunggal. Metode pengumpulan data pada umumnya dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara, observasi, FGD, dokumentasi dan sebagainya. 4. Trianggulasi dalam hal observer adalah penggunaan lebih dari orang observer dalam satu kasus tunggal dalam rangka untuk mendapatkan kesepakatan intersubjektif antar observer. Selain itu, penggunaan trianggulasi observer juga untuk mengurangi bias observer yang biasanya terjadi ketika peneliti melakukan obeservasi, dan biasanya bias observer ini terjalin hubungan emosional antara peneliti dan subjek yang akan diteliti. 5. Trianggulasi dalam hal disiplin ilmu adalah penggabungan lebih dari satu disiplin ilmu yang bervariasi, tetapi dalam satu akar yang sama untuk menganalisis suatu kasus tunggal. V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Melalui analisis pada Bab hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan, bahwa Tertib Administrasi Pembakuan Nama Rupabumi oleh aparatur subbagian Pemerintah Kelurahan menunjukkan cukup tertib secara administrasi. Hal ini penulis lihat dari beberapa indikator dibawah ini: 1. Perencanaan pada kegiatan Pembakuan Nama Rupabumi di Kota Bandar Lampung tidak menerapkan proses adanya perencanaan kegiatan baik untuk Pemda Kota maupun kecamatankelurahan, sedangkan untuk proses hasil pelaporan dan waktu penetapan pelaksanaan kegiatan cukup baik karena langsung menindaklanjuti instruksi yang diberikan dan cukup tepat waktu. 2. Pengorganisasian pada kegiatan Pembakuan Nama Rupabumi di Kota Bandar Lampung sebagaimana Pemda Kota dan aparatur kecamatankelurahan saat ini hanya sebagai pengawas dan pelaksana kegiatan, untuk pembagian tugas Pemda Kota membagi tugas berdasarkan tupoksi yang ada tetapi juga, membaginya kembali dalam bentuk SPT untuk kegiatan dilapangan Sedangkan, pada kecamatankelurahan hanya berdasarkan tupoksi saja. Pemda Kota dan aparatur kecamatankelurahan

Dokumen yang terkait

THE ROLE OF EDUCATION COUNSELOR STUDENT SELF IN THE PROCESS OF YOUTH ERADICATE DELINQUENCY (Studies in MAN 1 Bandar Lampung)

0 13 91

ROLE OF THE DEPARTMENT OF EDUCATION BANDAR LAMPUNG IN EXECUTION TEACHER CERTIFICATION

0 2 2

THE INFLUENCE OF COMPREHENSION GOOD GOVERNANCE AND WORK BEHAVIOUR PRINCIPLES TOWARDS LABOUR CAPACITY ENHANCED OF APARATUR REGION IN LOCAL GOVERNMENT AT BANDAR LAMPUNG (Study in Secretariat at Bandar Lampung)

0 2 2

THE RELATIONSHIP OF LEADERSHIP OF THE VILLAGE HEAD WITH WORK EFFECTIVENESS OF THE VILLAGE OFFICIALS (Studies Of The Government In Talang Bojong Village Kotabumi Kota Of The North Lampung District)

0 3 53

CADGER REACTION FOR THE PERFORMANCE OF SAT POL PP BANDAR LAMPUNG GOVERNMENT IN POLICING CADGER (Study in Bambu Kuning Market Bandar Lampung)

0 20 1

MANAGEMENT OF WASTE DISPOSAL IN THE CITY OF BANDAR LAMPUNG (Study at the Office of Waste and Landscaping in Municipal City of Bandar Lampung)

1 11 102

KEBIJAKAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDAR LAMPUNG POLICY OF EDUCATION OFFICE OF BANDAR LAMPUNG CITY TO IMPROVE TEACHERS PROFESSIONALISM IN JUNIOR HIGH SCHOOL IN BANDA

2 13 76

Perencanaan Strategik Pelayanan Air Bersih Pada Pdam Kota Bandar Lampung (The Strategic Planning Of The Water Supply Service In Pdam Bandar Lampung).

0 0 2

The Pattern of Communication Ethnography of the Street Children in Bandar Lampung

0 1 6

Harmonization of Village Development Planning Law in Lampung Coastal in the Village and Local Government Regime

0 0 6