Tegangan Thermal Finite Element Analysis FEA Tipe tipe elemen dalam FEA

3. Analysis

Pada tahapan ini data-data yang dimasukkan pada tahap preprocessing sebelumnya akan digunakan sebagai input pada code elemen hingga untuk membangun dan menyelesaikan sistem persamaan aljabar linier atau non linier dengan menggunakan persamaan tegangan.

4. Post-processing

Menampilkan hasil akhir setelah penganalisisan oleh model penganalisis dengan menampilkan data distribusi temperatur, distribusi tegangan dan tegangan thermal pada posisi bagian yang terdiskritisasi pada model geometri.

5. Pengolahan data post-processing

Pada pengolahan data post-processing dilakukan analisis distribusi temperatur, tegangan thermal dan evaluasi kegagalan material heat exchanger berdasarkan hasil pemodelan serta optimasi bila diperlukan.

3.3 Diagram Alir Penelitian

Studi Literatur Mulai A Tidak ya Pengumpulan Data Data teknis, properties dan geometri hasil desain Heat Exchanger Analysis Heat Exchanger menggunakan software FEA Analisis Hasil Pemrograman Software FEA dengan Proses Desain Analisis distribusi tegangan temperatur, Analisis distribusi tegangan thermal dan Evaluasi Kegagalan Material Heat Exchanger Preprocessing 1. Pemodelan menggunakan software Solid Work 2. meshing S F ≥ 1,5 A B Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Pembahasan Selesai Kesimpulan B

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil simulasi yang dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : 1. Dari hasil simulasi distribusi temperatur, temperatur keluar fluida uap geothermal pada tube yaitu 368 K dan temperatur keluar fluida propana pada nozzle outlet yaitu 340 K. 2. Tegangan Maksimum pada geometri model yang terjadi untuk beban struktural dan beban thermal yaitu sebesar 280 Mpa terletak di shell tepatnya pada ujung saluran nozzle outlet. Tegangan ini bila dibandingkan tegangan yeild sebesar 260 Mpa maka tegangan dalam kondisi tidak aman. 3. Penambahan ketebalan pada komponen shell sebesar 0,0032 m mengakibatkan tegangan menurun menjadi 155 Mpa dan bila dibandingkan dengan tegangan yeild sebesar 260 Mpa maka tegangan yang terjadi masih dalam kondisi aman dengan safety factor 1,67. 4. Untuk komponen yang lain seperti tube, baffle, nozzle inlet, outlet dan front head serta rear head masih dalam kondisi aman karena dari hasil simulasi menunjukkan nilai keamanannya diatas 1.

5.2 Saran

Dari hasil analisis simulasi yang telah dilakukan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Dapat dikaji lebih lanjut untuk simulasi pada sambungan las akibat thermal stress. 2. Perlu dilakukan analisis untuk keseluruhan sistem heat exchanger